Identitas Buku
Judul
|
:
|
Legendary
(Caraval #2)
|
Penulis
|
:
|
Stephanie
Garber
|
Penerbit
|
:
|
Flatiron
Books
|
Tahun
terbit
|
:
|
2018
|
Cetakan
|
:
|
I
|
Tebal
|
:
|
451
halaman
|
Harga
|
:
|
Rp240.000,-
|
ISBN
|
:
|
9781250095312
|
Genre
|
:
|
High fantasy, fantasi romantis, petualangan,
misteri, young adult
|
Tentang Penulis
Stephanie
Garber adalah seorang penulis New York
Times Best-Seller. Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya
debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku
di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval
(2017) yang lalu menjadi buku best-selling
serta mendapat kritik positif. Setelah itu, Stephanie Garber menulis dua
sekuel dari Caraval: Legendary (2018)
dan Finale (2019). Kini, Stephanie
Garber tengah menulis serial novel spin-off
dari Caraval. Dua buku pertama
dari serial tersebut sudah terbit: Once
Upon a Broken Heart (2021) dan The
Ballad of Never After (2022). Buku ketiga dari serial tersebut, The Curse of True Love akan segera
terbit di tahun 2023. Dan sampai sekarang, Stephanie Garber masih menunggu
Legend mengiriminya undangan ke Caraval.
Sinopsis
Setelah menyelesaikan permainan magis yang penuh
ilusi Caraval, Donatella “Tella” Dragna bersama kakaknya, Scarlett Dragna, ikut
rombongan Legend dan penampil Caraval pergi ke ibukota Imperium Meridian,
Valenda. Dalamg rangka merayakan hari ulang tahun Empress Elantine, Legend akan
mengadakan Caraval edisi khusus di Valenda.
|
Donatella Dragna |
Namun, Tella ikut karena memiliki misi tersendiri
yang rahasia. Dia berutang pada “teman” misteriusnya, sebuah utang yang sangat
sulit untuk dibayar. Teman misteriusnya tersebut menginginkan nama asli satu-satunya
Master Caraval, Legend. Namun, nama tersebut tak bisa didapatkan, melainkan harus
dimenangkan oleh Tella jika dia berhasil memenangkan Caraval kali ini.
Sekali lagi, Tella masuk ke dalam permainan magis
tersebut. Akan tetapi, Caraval kali ini berbeda. Caraval memang selalu menunut
pengorbanan dari para pemainnya, tetapi kali ini Caraval menunut lebih. Tella
harus mengungkap masa lalu ibunya serta rahasia besar yang dapat mengubah nasib
dunia. Tidak ada lagi kesempatan untuk tidak terhanyut terlalu jauh dalam
permainan karena permainan kali ini sungguhan—atau benarkah?.
Selamat datang, selamat datang di Caraval.
Permainan baru saja dimulai.
Kelebihan
Sebelum membahas isi ceritanya, aku ingin
mengapresiasi luarnya dulu. Ya, aku mengapresiasi sekali desain sampulnya.
Sampulnya tampak cantik dengan nuansa warna merah yang memberikan kesan elegan
dan passionate. Ditambah dengan font-nya yang berwarna emas, sampul ini
tampak megah dan msiterius. Cocok sekali dengan karkater Legend dalam buku ini.
Sampul Legendary tampaknya akan lebih
stand out di rak-rak tokoh buku
daripada Caraval.
Satu hal yang membuatku takjub dengan serial Caraval adalah worldbuilding-nya. Caraval
memiliki worldbuilding yang sangat
memukau. Dalam Legendary, worldbuilding tersebut diperluas menjadi
lebih menarik. Pada novel ini,
pembaca akan berkenalan dengan para Takdir, makhluk-makhluk abadi yang konon
dulu menguasai dunia sebelum akhirnya menghilang. Para Takdir ini memiliki
kekuatan istimewa masing-masing dan menyimbolkan nasib-nasib tertentu.
|
Peta Valenda, ibukota Imperium Meridian
|
Para Takdir adalah ide yang fresh dan orisinal. Belum pernah aku lihat yang seperti itu
sebelumnya. Mereka bahkan tidak terinspirasi dari dewa-dewi yang cukup
terkenal, seperti dewa-dewi Olympus dari Yunani ataupun dewa-dewi Asgard dari
Nordik. Maka dari itu, mitos yang dibangun oleh Stephanie Garber dalam
ceritanya ini membuat worldbuilding-nya
semakin menarik saja.
Apalagi, Stephanie Garber mampu memperkenalkan
para Takdir dengan cara yang subtle.
Nama-nama para Takdir serta objek-objek yang berkaitan dengannya ada di bagian
glosarium buku ini. Kemudian, untuk memperkenalkan para Takdir lebih dalam,
Stephanie Garber menyisipkan penggalan kisah-kisah mereka di tengah-tengah
cerita. Selain itu, Stephanie Garber juga berkali-kali menyebutkan nama-nama
mereka dalam berbagai kesempatan dalam cerita ini sehingga lama-lama pembaca
akan familier dengan mereka.
Sementara untuk konfliknya, buku ini tidak lagi
berfokus pada pemainan Caraval, alih-alih berfokus pada menemukan ibunya Tella
dan Scarlett yang telah lama menghilang. Setelah cerita tentangnya hanya
diceritakan sekilas di buku sebelumnya, dalam Legendary, kisah Paloma Dragna dibahas lebih mendalam. Itu
merupakan pengembangan cerita yang menarik. Ketika membaca buku ini, aku
menyadari bahwa Caraval hanya pembuka
dari sebuah masalah yang lebih besar dan lebih penting, sekaligus pembuka dari
sebuah semesta luas dan potensial.
Namun, jangan terlalu kecewa dulu bagi penggemar buku
Caraval. Meskipun fokusnya bukan pada
permainan Caraval-nya itu sendiri, sensasi penuh tipu dayanya tetap ada.
Bahkan, sejak awal, sudah ada beberapa kejutan yang bisa mengubah persepsi kita
terhadap buku sebelumnya, serta menaikkan ekspektasi lebih untuk buku ini dan
buku selanjutnya.
Selain itu, sensasi buku ini agak berbeda dibandingkan
Caraval berkat perbedaan tokoh utama,
yakni Tella. Dia lebih nekat dan tak kenal takut, juga lebih berjiwa petualang
dibandingkan Scarlett. Kalau di Caraval kalian
akan melihat Scarlett yang tampak selalu khawatir dan gelagapan, di Legendary kalian akan bertemu Tella yang
nekat sekali. Stephanie Garber mampu dengan sangat baik untuk membuat
perebedaan karkater pada kakak adik tersebut, sehingga narasinya Tella tidak
terkesan mirip narasinya Scarlett. Bagi kalian yang suka protagonis perempuan
yang fearless, tampaknya kalian akan
menyukai buku ini.
Kemudian, untuk bagian romansanya, kisah cinta
Tella sangat berbeda dengan Scarlett. Scarlett seperti seorang putri dalam
menara yang percaya pada cinta dan yakin bahwa kelak ada pangeran yang datang
untuk menyelamatkannya. Namun, Tella berbeda—dirinya tidak percaya cinta dan
takut pada perasaan tersebut.
|
Dante Santos |
Akan tetapi, dalam buku ini, Tella justru
terjebak cinta segitiga dengan Dante dan Jacks, pangeran Imperium Meridian. Cinta
segitiga mereka terasa thrilling dan
memikat. Cara Stephanie Garber merangkai kalimat untuk menceritakan kisah
mereka terasa berbeda sekali dari kisah cinta Scarlett dan Julian yang terasa playful. Cinta segitiga Tella, Dante,
dan Jacks terasa berbahaya dan penuh rahasia, tetapi lebih passionate. Kalian yang suka romansa yang panas pasti menyukainya. Bahkan,
kalian yang tertarik pada laki-laki red
flag mungkin akan relate dengan
Tella, hahaha.
Selain soal kehidupan asmaranya, karakter Tella
juga menarik karena perkembangan karakternya. Di awal, pembaca diberi tahu
bahwa Tella tidak memercayai cinta. (Spoiler
alert) namun, lambat laun hal itu berubah setelah mulai muncul percikan
asmara antara dia dan Dante. Bahkan, dia rela berkorban demi Dante. Itu
perkembangan karakter yang menarik—dari mulanya tak percaya cinta sampai rela
berkorban demi orang yang disukai. Aku turut senang melihat Tella memberanikan
dirinya untuk menerima cinta dan mengakui perasaan itu bukan sebagai masalah.
Oh iya, bagi kalian yang penasaran tentang
identitas Legend, kalian tak perlu khawatir karena kalian akan menemukan
jawabannya di akhir buku ini. Misteri yang ditunggu-tunggu sejak buku pertama
akan terjawab di buku ini.
Kelemahan
Sebagai pembaca yang tersihir kisah Caraval yang penuh twists, aku kehilangan vibes tersebut
di buku ini. Daya pikat Caraval selain
worldbuilding-nya adalah alurnya yang
penuh tipuan. Namun, Legendary kurang
terasa demikian. Suasana permainan dalam cerita ini tidak terasa sekuat buku
sebelumnya. Malah, pada beberapa bagian di awal-awal cerita, aku merasa bosan
karena aku tidak mendapatkan sensasi seru dan thrilling dari Caraval-nya.
Apalagi,
kali ini pembaca sudah mengenal beberapa penampil Caraval yang telah muncul di
buku sebelumnya. Jadi, ketika Tella sedang bermain Caraval, dia bertemu dengan
beberapa penampil Caraval yang dia sudah akrab. Itu menghilangkan kesan tipu
daya Caraval-nya. Pada buku sebelumnya, Scarlett tidak bisa membedakan siapa
yang penampil dan siapa yang pemain—membuat pembaca juga sulit untuk
mempercayai apapun dari permainan tersebut. Namun, karena kali ini Tella sudah
bisa membedakan itu, permainan Caraval terasa tak seseru pada buku sebelumnya.
|
Jacks, Pangeran Hati |
Selain
itu, lagi-lagi build up untuk memulai
permainan Caraval-nya terasa lama. Ada banyak sekali hal yang harus diceritakan
sampai akhirnya permainan Caraval dimulai. Bagiku itu terlalu lama dan
membuatku bosan.
Kemudian,
sebagai penggemar Scarlett dan Julian, aku sedikit kecewa karena kemunculan
mereka sedikit sekali. Legendary berfokus
pada cerita Tella, Dante, dan Jacks—Scarlett dan Julian hanya sebagai tokoh
pendukung. Namun, meski mereka hanya tokoh pendukung, aku berharap porsi cerita
mereka lebih banyak daripada itu, apalagi setelah Stephanie Garber tega membuat
retakan dalam hubungan mereka di permulaan buku ini—setelah banyak hal yang
mereka lalui di buku sebelumnya.
Kesimpulan
Legendary adalah sebuah sekuel dengan
konsep yang menarik sekali. Stephanie Garber berhasil mengekspansi semesta
Caraval dengan menghadirkan para Takdir yang licik dan berbahaya. Akan tetapi,
sensasi permainan dari Caraval itu sendiri terasa luntur dalam buku ini sebab
fokus ceritanya adalah tentang menemukan Paloma Dragna, ibu Scarlett dan Tella.
Meskipun begitu, kisah cinta dalam buku ini lebih menarik karena penuh rahasia
dan bahaya, serta passionate sekali. Ditambah
lagi, tokoh utamanya sesosok gadis fearless
dan mengagumkan. Dan, jika kalian penasaran sekali dengan identitas Legend,
kalian akan menemukan jawabannya di sini. Skor untuk Legendary adalah 8,5/10.
Sebelumnya (Caraval)
Selanjutnya (Finale)
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Komentar
Posting Komentar