Judul
|
:
|
Kimi no Na wa (Your
Name)
|
Sutradara
|
:
|
Makoto Shinkai
|
Produser
|
:
|
Itō Kōichirō, Takei Katsuhiro
|
Tanggal rilis
|
:
|
7 Desember 2016 (Jepang),
7 April 2017 (Amerika Serikat)
|
Rumah produksi
|
:
|
CoMix
Wave Films
|
Penulis naskah
|
:
|
Makoto Shinkai
|
Durasi tayang
|
:
|
1 jam 46 menit
|
Pengisi suara
|
:
|
Ryunosuke Kamiki, Mone
Kamishiraishi, Aoi Yuki, Nobunaga Shimazaki, Kanon Tani
|
Genre
|
:
|
Drama fantasi, romantis
|
Sinopsis
Mitsuha
Miyamizu (Mone Kamishiraishi) adalah seroang gadis SMA yang tinggal di sebuah
desa terpencil di gunung, Desa Itomori. Mitsuha tinggal bersama nenek dan
adiknya. Keluarganya adalah pendeta Shinto sehingga Mitsuha dibesarkan untuk
mewarisi tradisi Shinto dan kepercayaan lokal Itomori. Mitsuha sebenarnya tidak
suka dengan kehidupannya karena dia merasa hidup di Itomori terlalu
menyesakkan. Dia berhadap bisa terlahir kembali sebagai pria tampan yang hidup
di Tokyo.
Taki
Tachibana (Ryunosuke Kamiki) adalah pemuda biasa yang hidup di Tokyo. Dia
tinggal bersama ayahnya di apartemen kecil dan pergi ke sekolah layaknya remaja
biasa. Taki bekerja paruh waktu di sebuah restoran sebagai pelayan. Tidak ada
yang begitu istimewa dari kehidupan seorang Taki.
Suatu
hari, keduanya mengalami mimpi aneh. Mitsuha bermimpi bangun dari tidur sebagai
anak laki-laki yang tinggal di apartemen di Tokyo; Taki bermimpi bangun dari
tidur sebagai anak perempuan yang tinggal di sebuah desa di atas gunung. Keduanya
mengalami mimpi itu beberapa kali dan mendapati bahwa jiwa mereka terhubung.
Benang merah yang menghubungkan jiwa mereka, mungkinkah dapat mempertemukan
raga mereka?
Kelebihan
Film
dengan judul bahasa Inggris Your Name ini memiliki banyak kelebihan.
Oleh sebab itu, akan sangat disayangkan kalau orang-orang tidak tertarik
menontonnya hanya karena ini adalah film anime, apalagi kalau kalian pecinta
film bergenre romance.
Kimi no Na wa,
seperti karya Makoto Shinkai lainnya, memiliki visual yang memanjakan mata
sekali. Pokoknya, kualitas animasi dari film ini sangat bagus banget. Mulai dari panorama puncak gunung
di langit sampai pemandangan kota dengan sederet gedung pencakar langit,
visualnya begitu mendetail dan realistis. Apalagi ketika kalian melihat
pemandangan Desa Itomori, kalian harus siap-siap terpesona.
Kemudian,
film ini diperkaya dengan unsur kepercayaan dan kebudayaan Shinto. Itulah yang
menarik dari Jepang karena selalu bisa mengawinkan dunia modern dengan
kebudayaan tradisionalnya. Banyak sekali elemen kepercayaan Jepang yang
melandasi sekuens film ini, dan itu semua merupakan aspek penting dari film,
bukan sekadar penunjang. Bahkan, ada insight
filsafat Shintoisme, seperti musubi yang memiliki makna menghubungkan
nasib antarmanusia.
Di
samping itu, soundtrack film Kimi no Na wa sangat enak didengar. Soundtrack
tersebut dinyanyikan oleh band
dari Jepang, yakni Radwimps. Lagu-lagu utama dari soundtrack film ini
adalah "Yumetorou", "Zen Zen Zense", "Sparkle", dan "Nandemonaiya." Semua
lagu-lagu tersebut berhasil menghidupkan suasana dalam film.
Berikutnya,
konsep cerita Kimi no Na wa sangat fresh, beda dari kebanyakan
cerita romance. Alur cerita yang disajikan film ini sangat tidak
tertebak. Di sini, emosi kalian akan dimainkan karena film ini paket lengkap dalam
hal emosi. Cerita film ini akan membuat kalian tertawa, terheran-heran, kesal,
marah, juga menangis. Alur ceritanya betul-betul seperti roller coaster yang
naik turun. Kalian tidak akan tahu ceritanya akan dibawa ke mana.
Desain
tokohnya di sini juga menarik. Baik Taki dan Mitsuha digambarkan dengan detail
sekali sehingga terkesan realistis. Penggambaran Taki sebagai anak remaja kota
yang tidak sabaran dan penggambaran Mitsuha sebagai anak remaja desa yang ingin
merantau ke kota, keduanya sangat relatable—berhasil
menggambarkan karakter remaja dengan latar belakang tersebut.
Namun, karakter Mitsuha memiliki daya tarik
tersendiri. Mitsuha memiliki konflik keluarga yang mewarnai alur cerita. Meskipun
hanya sedikit disinggung, itu cukup memengaruhi perkembangan cerita. Namun, keberadaan
konflik keluarga Mitsuha tidak menimbulkan problem tambahan yang membuat
alur cerita jadi ke mana-mana.
Terakhir,
menurutku, film ini berhasil menghadirkan cerita cinta remaja di level yang baru. Di sini, betul-betul
diperlihatkan bahwa cinta itu transenden, artinya tidak terbatasi ruang dan
waktu. Film Kimi no Na wa menunjukkan bahwa cinta adalah substansi yang
ada di dimensi yang lebih tinggi daripada realitas fisik.
Selain
itu, film ini sukses memperlihatkan bahwa cinta itu penuh keajaiban. Banyak hal
mustahil yang bisa dilakukan karena cinta, termasuk mengubah nasib dunia
sekalipun. Memang itu semua fantasi, tetapi tetap memukau.
Kelemahan
Terlepas
dari keunggulan film Kimi no Na wa, film bergenre fantasi dan romantis
ini tetap memiliki kekurangan. Kekurangan yang paling terasa adalah alurnya
yang kompleks. Banyak adegan penting film ini yang dibangun berdasarkan
kepercayaan asli Jepang. Adegan-adegan itu cukup sulit dipahami kalau kita
melewatkan penjelasan-penjelasan yang ada di bagian awal film. Maka dari itu,
sebaiknya semua detail dialog di film ini diperhatikan.
Konsep
time paradox yang dihadirkan film ini pun rumit. Kalau kita pikirkan
secara logis, time paradox-nya memang kurang masuk akal. Namun, karena
itu bukan fitur utama dari film ini, hal tersebut bisa dikesampingkan.
Kesimpulan
Kimi
no Na wa merupakan film bergenre fantasi dan romantis yang berhasil
membawa film romance remaja ke level yang baru. Makoto Shinkai sudah
memasang standar tinggi untuk film-film karyanya. Film ini penuh dengan elemen kebudayaan
dan kepercayaan asli Jepang yang membuat alur film menjadi tidak tertebak. Ditambah
lagi kualitas animasinya sangat indah dan memanjakan mata. Skor untuk film ini
adalah 9.6/10. Kalian semua harus melihat bagaimana kisah cinta Taki dan
Mitsuha mampu mengubah nasib banyak orang.
Kalian bisa menonton Kimi no Na wa (Your Name) di Prime Video. Jika tertarik dengan filmnya, kalian bisa menonton trailer-nya terlebih dahulu di bawah ini.
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Komentar
Posting Komentar