Tartarus
Protogenos of the Dark Abyss and Hell
Lord of Tartarus
Father of the Giants
Lord of Dark Creatures
Tartarus adalah perwujudan
dari sebuah jurang gelap yang amat dalam yang juga disebut Tartarus. Dalam istilah
sehari-hari, Tartarus dapat disamakan dengan neraka, tempat mengurung jiwa-jiwa
jahat.
Dewa Tartarus memiliki wujud pria yang sangat besar
dan kekar. Kulitnya berwarna ungu kehitaman. Ia mengenakan baju zirah dari besi
berwarna hitam, besi Stygian, begitupun helm yang ia pakai. Di celah helm,
tempat di mana wajah seharusnya berada, terdapat pusaran kegelapan yang dapat
menyedot apa saja. Lengan-lengan sang Dewa sangat kuat dengan lekuk-lekuk otot
yang sekeras baja. Kuku-kukunya panjang layaknya pedang dan terbuat dari logam.
Suaranya serak dan dalam, terdengar penuh amarah dan kebencian.
Tartarus jarang sekali memperlihatkan wujud fisiknya,
ia hanya melakukannya di masa awal-awal penciptaan dan di depan kekasihnya,
Gaea.
Tartarus dapat disejajarkan dengan Aphopis, Dewa Kekacauan dan Kegelapan (God of Chaos and Darkness),
dari mitologi Mesir. Keduanya adalah Tuan dari Makhluk-Makhluk Kegelapan (Lord of Dark Creatures) –
mereka menciptakan banyak makhluk mengerikan yang menjadi musuh bagi dewa-dewi.
Mereka berdua juga berkuasa atas tempat yang paling ditakuti di seluruh semesta
– Tartarus mengausai Jurang Kegelapan Tartarus dan Aphopis menguasai Lautan
Kekacauan (The Sea of Chaos).
Jurang Tartarus sangatlah dalam. Tempat tersebut
adalah tempat paling mengerikan di seluruh Dunia Bawah. Di sanalah jiwa-jiwa
monster yang mati akan pergi, lalu terlahir kembali dan beregenerasi.
Ada beberapa lubang di dunia yang langsung terhubung
ke Tartarus. Konon, dibutuhkan waktu sembilan hari bagi koin yang dijatuhkan
dari dunia fana untuk mencapai Tartarus.
|
Tartarus, Ngarai Kegelapan, Neraka |
Tartarus merupakan tempat yang
paling ditakuti seluruh makhluk, bahkan dewa-dewi pun takut. Tanahnya teramat
tandus, pecah-pecah, dan keras karena memang tidak ada air. Udaranya berbau
belerang yang menyengat sekali. Di langit-langtinya terdapat kepulan awan-awan
hijau yang sebenarnya adalah gas beracun. Di sana terdapat lima sungai, tetapi
air sungai-sungai tersebut berbahaya sekali, tidak dapat diminum seperti
normalnya. Sungai-sungai tersebut adalah: Styx (Sungai Kebencian/River of Hatred), Phlegethon
(Sungai Api/River of Flame), Lethe (Sungai Kelupaan/River of Forgetfulness), Cocytus (Sungai Ratapan/River of Wail), dan Acheron (Sungai
Rasa Sakit/River of Pain). Di sana ada rawa-rawa yang dihuni makhluk-makhluk menyeramkan. Terkadang
tanahnya dipenuhi beling-beling kaca yang mampu mencabik-cabik siapa saja yang
melintas. Tidak ada siang ataupun malam di sana; satu-satunya sumber cahaya
adalah api yang berkobar-kobar.
***
Tartarus dan Gaea, dan Keturunan Mereka
Tartarus diciptakan oleh Chaos sang Dewa Ketiadaan (Protogenos of the Void). Chaos
menciptakan Tartarus sebagai sebuah kubah yang melapisi bagian bawah bumi,
layaknya langit yang melapisi bagian atas bumi. Oleh sebab itu, Tartarus tidak
pernah terkena sinar matahari dan bulan atau kerlap-kerlip bintang – menjadikan
Tartarus tempat tergelap di dunia.
Dahulu, Tartarus pernah berhubungan dengan Gaea
sebelum Gaea menikah dengan Ouranos. Mereka memiliki dua keturunan, yakni Kampe, Ophiotaurus, dan para Karpos.
|
Kampe, Putri Tartatus dan Gaea |
Kampe adalah monster berwujud
wanita dengan penutup tubuh berupa sisik-sisik ular berwarna hijau. Rambutnya
adalah ular-ular kecil yang ratusan jumlahnya; mereka mampu menyemburkan racun
mematikan. Tubuh bagian bawah Kampe berupa naga dengan sisik hijau. Di setiap
kakinya, ada ratusan ular-ular kecil yang juga menyemburkan racun. Di
pinggangnya, terdapat sederetan kepala binatang, seperti ikat pinggang, yang terus
berganti-ganti: rusa, beruang, singa, dan seterusnya. Kampe memiliki sepasang
sayap naga berukuran besar yang mencuat dari punggungnya. Ia memiliki senjata
berupa cambuk api. Pada saat itu, Kampe-lah makhluk paling menyeramkan yang ada
dunia. Kampe tinggal di Tartarus, bersama ayahnya.
Sementara
itu, Ophiotaurus tinggal di lautan. Ia adalah seekor monster laut dengan wujud
sapi-ular. Kepala dan setengah tubuhnya adalah sapi lengkap dengan sepasang
tungkai depan, tetapi setengah tubuh lainnya adalah ular laut dengan sisik
berwarna biru keabu-abuan. Ophiotaurus adalah makhluk yang jinak, tetapi ia
tetap berbahaya. Apabila ia dibunuh dan isi perutnya di bakar dalam sebuah
ritual, orang yang membakarnya akan mendapatkan kekuatan luar biasa yang dapat
mengalahkan kekuatan bangsa Olympia. Oleh karena itu, monster ini ditakuti oleh
Dewa-Dewi Olympus.
Sementara pada Karpos (bentuk jamak: Karpoi) adalah roh biji-bijian (Spirits of Grains).
Mereka adalah personifikasi dari tanaman biji-bijian, seperti gandum dan
jagung. Mereka berwujud seperti bayi gemuk denan kulit berwarna hijau karena
memiliki klorofil. Mata mereka berwarna hijau pekat. Mereka memiliki rambut dan
dua pasang sayap berupa daun-daunan. Semua gigi para Karpos adalah taring
sehingga membuat mereka menyeramkan.
Hubungan Gaea dan Tartarus akhirnya kembali setelah
Gaea bangun dari tidur panjangnya seusai pembunuhan Ouranos. Gaea sekarang
lebih banyak menghabiskan waktu di Tartarus untuk bertemu anak-anaknya, para
Titan. Dia melihat para Titan kesusahan hidup di Tartarus dan bersedih sebagai
ibu mereka. Kebencian Gaea kepada bangsa Olympia pun muncul.
|
Typhon, sang Raksasa Badai |
Gaea dan Tartarus bersama
memiliki anak yang istimewa, yakni Typhon sang Raksasa Badai (The Storm Giant). Typhon dilahirkan
dan dibesarkan khusus untuk membunuh bangsa Olympia. Typhon memiliki wujud
sebagai raksasa dengan wajah yang amat menyeramkan dan bahkan tidak dapat
dilihat makhluk fana. Badannya kekar dan dilipasi baju besi. Di bagian dadanya,
terdapat kepala binatang yang terus berganti-ganti. Kakinya berupa kaki naga
dengan cakar berukuran raksasa. Typhon memiliki sepasang sayap besar yang mampu
mendatangkan badai. Dari tubuhnya, mencuat beberapa kepala naga yang
menyembur-nyemburkan api. Typhon sendiri juga mampu menyemburkan api. Ke
manapun ia berjalan, ia terlihat seperti angin puting beliung besar bagi
manusia. Dia adalah monster yang paling ditakuti oleh Dewa-Dewi Olympus.
Typhon bisa disejajarkan dengan Dewa Badai dan
Kejahatan Set (God of Storm and Evil) dari mitologi Mesir
karena mereka sama-sama menguasai elemen badai. Typhon juga bisa disejajaran
dengan Fenris Serigala atau Ular
Dunia Jormungand dari mitologi
Nordik karena mereka adalah monster yang paling ditakuti oleh dewa-dewi.
Sebelum Typhon pergi berperang dengan Zeus, Typhon
sudah menikah dengan seorang dracaena bernama Echidna. Dracaena adalah monster
dengan wujud wanita di tubuh bagian atas dan ular berekor dua di tubuh bagian
bawah.
Echidna dan Typhon memiliki keturunan berupa
monster-monster yang sangat menakutkan. Anak-anak tersebut adalah: Sphinx,
Singa Nemea, Cerberus, Ladon, Hydra, dan Chimera. Mereka adalah monster-monster
terkenal dan berbahaya di Yunani Kuno. Oleh sebab itu, Typhon dijuluki sebagai
Bapak para Monster.
|
Porphyrion, Raja kaum Raksasa, Musuh Zeus |
Setelah kekalahan Typhon yang mengakibatkan ia juga
dikurung di Tartarus, Gaea semakin benci pada Dewa-Dewi Olympus. Tartarus dan
Gaea akhirnya melahirkan anak-anak baru mereka. Mereka adalah para Gigantes atau
Raksasa. Para Raksasa memiliki tubuh yang sangat besar seperti manusia. Ciri
khas mereka adalah kaki mereka yang berupa kaki naga bersisik. Setiap Raksasa
dilahirkan dan dibesarkan untuk mengalahkan Dewa Olympia tertentu. Maka dari
itu, para Raksasa biasanya memiliki kualitas khusus untuk mengalahkan Dewa
Olympus tertentu. Ras Raksasa tersebut dipimpin oleh Pophyrion,
Raja Raksasa dan Musuh Zeus (King of the Giants and the Bane of Zeus).
Namun sayangnya, para Raksasa
pun kalah dalam perang melawan Dewa-Dewi Olympus. Mereka dibuang ke dalam
Tartarus seperti musuh dewa-dewi lainnya. Sementara itu, Gaea dan Tartarus
sudah terlalu lelah dan mereka memutuskan untuk tidur dan undur diri dari
dunia. Akan tetapi, suatu saat mereka akan kembali dan menghancurkan kekuasaan
Dewa-Dewi Olympus.
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Thank you!
BalasHapusBisa banget buat riset novel!
Semangat nulis novelnya!
HapusSumber cerita darimana? Rasanya lebih lengkap dan kompleks daripada blog lain yang serupa
BalasHapus