Identitas Buku
Judul
|
:
|
Finale
(Caraval #3)
|
Penulis
|
:
|
Stephanie
Garber
|
Penerbit
|
:
|
Flatiron
Books
|
Tahun
terbit
|
:
|
2019
|
Cetakan
|
:
|
I
|
Tebal
|
:
|
493
halaman
|
Harga
|
:
|
Rp240.000,-
|
ISBN
|
:
|
9781250157683
|
Genre
|
:
|
High fantasy, fantasi romantis, petualangan,
misteri, young adult
|
Tentang Penulis
Stephanie
Garber adalah seorang penulis New York
Times Best-Seller. Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya
debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku
di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval
(2017) yang lalu menjadi buku best-selling
serta mendapat kritik positif. Setelah itu, Stephanie Garber menulis dua
sekuel dari Caraval: Legendary (2018)
dan Finale (2019). Kini, Stephanie
Garber tengah menulis serial novel spin-off
dari Caraval. Dua buku pertama
dari serial tersebut sudah terbit: Once
Upon a Broken Heart (2021) dan The
Ballad of Never After (2022). Buku ketiga dari serial tersebut, The Curse of True Love akan segera
terbit di tahun 2023. Dan sampai sekarang, Stephanie Garber masih menunggu
Legend mengiriminya undangan ke Caraval.
Sinopsis
|
Donatella Dragna |
Dua bulan telah berlalu sejak para Takdir bebas
dari penjara kartu mereka. Selama itu pula, Tella menunggu ibunya yang belum
sadar. Dia juga masih memproses hubungannya dengan Legend. Sejak Legend
meninggalkannya di anak tangga di depan Gereja Bintang, dan sejak Legend
mengklaim dirinya sebagai penerus Ratu Elantine, Tella menyadari bahwa pria
yang dia cintai tidak seperti yang dia bayangkan. Dia kecewa pada pria itu,
tetapi pria itu malah terus-terusan mengusiknya dalam mimpi.
Di sisi lain, Scarlett sedang bingung menentukan
jodohnya. Dia kembali berkorespondensi dengan Nicolas, mantan tunangannya.
Namun, tiba-tiba Julian muncul lagi setelah berminggu-minggu absen. Walaupun
dia belum yakin pada Julian sepenuhnya, hatinya selalu berbunga-bunga untuk
pria itu. Akan tetapi, urusan hatinya harus ditunda oleh keonaran yang dibuat
oleh para Takdir terhadap penduduk Valenda.
Scarlett dan Tella harus menghentikan para Takdir
sebelum mereka berbuat lebih buruk lagi. Bahkan, Tella harus meminta bantuan
kepada sekutu yang sangat tidak dia sukai: Pangeran Hati. Sementara itu,
setelah membongkar rahasia masa lalunya, Scarlett harus membuat keputusan nekat
demi menyelamatkan semua orang yang ia sayangi. Di sisi lain, Legend harus
membuat pilihan sulit tentang cinta dan hatinya—demi melindungi wanita yang dia
cintai.
|
Legend alias Dante Santos, Master of Caraval |
Permainan yang sebenarnya baru saja dimulai. Kali
ini tidak sama dengan Caraval—dalam permainan ini, hanya ada yang menang dan
yang kalah. Yang menang akan mendapatkan segalanya dan yang kalah akan binasa.
Selamat datang, selamat datang di Finale.
Semua permainan harus berakhir.
Kelebihan
Serial Caraval
ditutup dengan buku satu ini, Finale—yang
bisa dibilang sebagai penutup penuh romansa panas, petualangan mendebarkan, dan
pengorbanan besar. Finale jauh sekali
berbeda dari kedua buku sebelumnya. Bahkan, pembukaan ceritanya pun terasa
berbeda dibandingkan Caraval dan Legendary. Finale terasa lebih penuh petualangan dan ketegangan.
Kali ini, tidak ada permainan Caraval, melainkan
pertarungan sungguhan antara Tella, Scarlett, Legend dan sekutu-sekutu mereka melawan
para Takdir yang dipimpin oleh Bintang Jatuh. Maka, tidak ada lagi permainan,
semuanya nyata. Tella dan Scarlett harus menemukan cara untuk bisa mengalahkan Bintang
Jatuh sebelum dia mengambil alih Imperium Meridian.
Dalam petualangan tersebutlah terjadi banyak
masalah dan subplot. Untuk mengetahui kelemahan Bintang Jatuh, Tella harus
kembali berurusan dengan Jacks sang Pangeran Hati. Drama cinta segitiga Tella,
Legend, dan Jacks pun kembali dimulai (aku akan bahas ini nanti). Selain itu,
ada pula fakta mengejutkan tentang jati diri Scarlett yang sebenarnya, terutama
tentang kemampuannya yang dapat melihat emosi sebagai warna. Kekuatan tersebut berkembang
menjadi lebih kuat dari sejak novel Caraval.
|
Scarlett Dragna |
Masing-masing saudari Dragna memiliki
permasalahan kompleksnya, tetapi mereka tetap saling membantu. Akhirnya, vibes ikatan kuat antarsaudari dalam
serial ini kembali. Sesuai banget dengan foreshadow
di awal cerita yang menyebutkan bahwa tak ada yang lebih berharga dari
kasih sayang seorang saudara.
Dengan konflik yang lebih menegangkan tersebut,
alurnya menjadi terasa nagih. Ketika
cerita masuk ke bagian pertengahan, ketika konflik dimulai, aku merasa tidak
mau berhenti membaca—sulit untuk menutup buku. Tiap sekuens dibuat dengan baik
untuk terus menumbuhkan rasa penasaran. Meski tidak terasa vibes permainannya sebagaimana Caraval,
ketegangan dalam Finale bisa
mengompensasi itu. Ada banyak kejutan dalam alurnya, bahkan kejutan gila yang
tak terpikirkan sama sekali. Oleh karena itulah buku ini sangat page-turning.
Oh iya, pada buku Legendary, pembaca kan hanya berkenalan dengan para Takdir dari
cerita-cerita yang Tella sampaikan. Namun, dalam Finale, akhirnya pembaca bertemu dengan mereka langsung. Ada banyak
Takdir yang muncul di buku ini—selain Pangeran Hati dan Bintang Jatuh. Mereka
pun tidak sekadar muncul, melainkan menjadi bagian penting dalam pertempuran
ini—ada yang sebagai sekutu dan ada yang sebagai musuh.
|
Julian Santos |
Dengan kemunculan para Takdir tersebut, Stephanie
Garber tampaknya semakin sukses untuk memperluas semesta Caraval. Seperti yang
pernah kutulis dalam reviu Legendary,
para Takdir ini adalah ide yang orisinal sehingga menarik sekali kalau
diperdalam dan dieksplorasi lebih jauh. Stephanie Garber pun melakukannya dalam
buku ini. Terima kasih Stephanie Garber! Namun, omong-omong, aku masih
penasaran dengan beberapa Takdir yang belum muncul di sini—mungkinkah mereka
muncul di buku-buku selanjutnya?
Kemudian, akhirnya kita bertemu lagi dengan
Scarlett dan Julian, setelah di buku Legendary
mereka hanya menjadi tokoh pendukung. Aku selalu suka pasangan satu ini,
menggemaskan dan romantis, tidak banyak drama—ya walau Scarlett sempat drama
dengan mencoba membuat Julian bersaing dengan Nicolas. Terlepas dari itu, aku
selalu kagum pada kekautan cinta keduanya. Mereka selalu berani mengambil
risiko dan melakukan pengorbanan untuk satu sama lain.
Di sisi lain, Tella si adik malah masih harus
berurusan dengan cinta segitiga antara dia, Legend, dan Jacks. Plot romansa mereka lebih
kompleks dan kali ini, menurutku Tella lebih terombang-ambing daripada di buku
sebelumnya. Legend adalah yang dia inginkan, tetapi Legend tidak memiliki
perasaan yang sama untuknya. Namun, yang menyebalkan ialah dia selalu bersikap
manis dan merayu Tella. Sementara itu, Jacks memang tampak berbahaya dan licik,
tetapi dia selalu ada. Dia selalu membuka hati untuk Tella. Akan tetapi, dalam
permainan cinta ini, Tella-lah yang paling kesulitan sebab menurutku, dia siap
memberikan sepenuh hatinya, tetapi tidak ada di antara kedua pria itu yang
pantas menerimanya.
|
Jacks, Pangeran Hati |
Oh iya omong-omong soal
kedua saudari Dragna, menurutku mereka telah mengalami perkembangan karakter
yang bagus sepanjang trilogi ini. Scarlett yang dulu tentu tidak akan seberani
sekarang. Dia tidak akan mau mengambil keputusan nekat dan memilih main aman
saja. Sementara itu, Tella yang dulu tidak akan ambil pusing soal cinta. Dia
menganggap cinta adalah kelemahan. Namun, kini Tella menyadari bahwa cintalah
yang membuatnya bisa bertahan sejauh ini. Cinta yang membuatnya tak kenal
takut. Tella pun mengucapkan ini kepada pria yang dia cintai:
“Most of my life, I’ve romanticized death. I used to love the
idea of something being so tremendous that it was worth dying for. But I was
wrong. I think the most magnificent things are worth living for.”
Terakhir, ini adalah huge spoiler, jadi silakan dilewati kalau tidak mau membacanya.
Penyelesaian masalah ini tidak disangka-sangka melibatkan perjalanan waktu! Itu
sesuatu yang tidak pernah kusangka dari serial yang bertema permainan dan sihir
ini. Apalagi, rupanya perjalanan waktu tersebut menjadi kunci penting, tidak
hanya bagi buku ini, tetapi juga bagi keseluruhan trilogi ini!
Seperti ketika Tella dan Legend bekerja sama
menyusun Caraval untuk menyelamatkan Scarlett, rupanya segala yang terjadi
sepanjang trilogi ini di-set up untuk
momen ini, untuk melindungi orang-orang yang paling mereka kasihi. Itu
membuatku kagum dan speechless ketika
membacanya. Sebuah jalan cerita yang tak terpikirkan! Tidak salah jika
Stephanie Garber bilang bahwa Finale adalah
an ending worth waiting for.
Kelemahan
Dalam novel ini, Stephanie Garber membagi babak
cerita menjadi empat: permulaan, pertengahan, hampir akhir, dan akhir
sebenarnya. Bagian permulaan merupakan fase build-up
cerita, yang seperti pada kedua buku sebelumnya, masih terlalu panjang.
Kalau tidak salah, bagian permulaan ini ada sekitar 100-an halaman, dan itupun
cerita belum benar-benar masuk ke konflik. Aku sempat bosan dengan plot yang
berputar-putar di bagian itu, terutama tentang drama Tella dan Legend yang
terlalu labil.
Kemudian, babak akhir sebenarnya juga terasa
janggal. Menurutku, transisi dari penyelesaian masalah pada klimaks cerita ke
akhir sebenarnya yang berisi epilog itu kurang mulus, terlalu maju ke masa
depan. Akan lebih baik jika yang diceritakan adalah fase pemulihan setelah
krisis dan obrolan mengenai rencana ke depannya dari para tokoh yang selamat. Namun,
(spoiler alert) ini malah tiba-tiba
hari penobatan.
Oh iya, beberapa reviu mengapresiasi elemen
perebutan kekuasaan politik dalam buku ini, tetapi aku malah tidak merasakannya
sama sekali. Oke, dalam novel ini memang Bintang Jatuh hendak mengambil alih
tahta kekaisaran, tetapi itu tidak cukup untuk mengatakan bahwa ada perebutan
kekuasaan politik. Maka dari itu, ketika epilognya malah berupa adegan
penobatan, aku merasa itu janggal karena sedari awal fokusnya bukan ke situ.
Kita pun sedari awal tidak pernah diberi petunjuk bahwa tokoh tersebut
berhasrat terhadap tahta.
Selanjutnya, menurutku, bagian yang mencari
Ruscica, sebuah buku ajaib yang berisikan sejarah hidup semua orang, merupakan
bagian yang tidak paid-off. Setelah
melewati segala kesulitan menemukannya, rupanya buku tersebut tidak dapat
dipakai. Rasanya sia-sia banget bertualang mendapatkannya. Aku rasa, bagian ini
dapat diganti dengan adegan lain yang bisa lebih paid-off.
Kesimpulan
Finale
adalah penutup yang mendebarkan dan epik
dari trilogi Caraval. Buku ini sangat terasa sebagai cerita
petualangan-fantasi. Meski vibes permainan
Caraval-nya tidak ada lagi, pembaca tetap akan merasakan keseruan yang
menegangkan dalam petualangan Scarlett dan Tella mengalahkan para Takdir. Akan
tetapi, masih seperti sebelumnya, build-up
cerita ini agak terlalu panjang. Epilognya pun terasa terlalu forward ke masa depan. Namun, itu tertutupi
dengan jalan cerita yang penuh kejutan dan konflik yang rumit. Apalagi, bagi
kalian yang suka romance, buku ini
menawarkan pasangan manis yang amat romantis serta cinta segitiga penuh
tarik-ulur dan bahaya. Dijamin kalian akan geregetan sendiri membacanya. Skor
untuk Finale adalah 9/10. Ini adalah
akhir yang layak ditunggu-tunggu.
Sebelumnya (Legendary)
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Komentar
Posting Komentar