A Curse For True Love: Dua Penjahat, Satu Gadis, dan Satu Kutukan untuk Cinta Sejati—Akhir Bagi Kisah Paling Menakjubkan di Utara Agung

Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult   Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1]   (2017) yang lalu menjadi buku best-...

Captain America: Brave New World: Film Political Thriller yang Kurang Gereget, tapi Penokohan dan Aksinya Oke Banget

Identitas Film

Judul

:

Captain America: Brave New World

Sutradara

:

Julius Onah

Produser

:

Kevin Feige, Nate Moore

Tanggal rilis

:

12 Februari 2025 (Indonesia), 14 Februari 2025 (Amerika Serikat)

Rumah produksi

:

Marvel Studios

Penulis naskah

:

Rob Edwards, Malcolm Spellman, Dalan Musson

Durasi tayang

:

1 jam 58 menit

Pemeran

:

Anthony Mackie, Harrison Ford, Danny Ramirez, Shira Haas, Carl Lumbly

Genre

:

Superhero, fiksi ilmiah, petualangan, action, political thriller

 

Sinopsis

Sam Wilson (Anthony Mackie) sekarang mewarisi posisi Captain America dari Steve Rogers (Chris Evans)—sebuah tanggung jawab yang besar. Walau demikian, dia bertekad untuk melaksanakannya dengan sepenuh hati demi kebaikan orang banyak, seperti yang Steve lakukan.

Atas perintah Presiden Thaddeus Ross (Harrison Ford), Sam bersama rekan barunya, Joaquin Torres (Danny Ramirez) yang menjadi Falcon yang baru, pergi dalam sebuah misi untuk merebut kembali sebuah barang rahasia yang dicuri dari pemerintah Amerika Serikat. Barang tersebut amat berharga karena dapat memengaruhi perpolitikan antarnegara di dunia.

Namun, rupanya misi tersebut adalah jebakan. Ada seseorang yang mempermainkan mereka dan ingin memicu perang antarnegara. Segalanya menjadi kacau ketika Isaiah Bradley (Carl Lumbly), seorang prajurit super hasil eksperimen rahasia pemerintah Amerika Serikat, dijadikan pion untuk membunuh Presiden Ross. Sam harus membersihkan nama Isaiah dan menemukan dalang sebenarnya dari semua ini. Akan tetapi, Presiden Ross tak mau bekerja sama, sebab dia juga harus menyelamatkan posisinya sebagai presiden serta mengusahakan sebuah perjanjian internasional yang amat penting bagi tujuannya.

Akan tetapi, mereka justru bergerak persis seperti yang diinginkan si penjahat. Mampukah Sam menangkap si penjahat, menggagalkan rencananya, membersihkan nama Isaiah, dan mencegah perang antara Amerika Serikat dengan negara-negara lain?

 

Kelebihan

Setelah lama tak melihat Captain America, aku excited untuk menyaksikan film ini. Akan tetapi, aku sempat sedikit khawatir akan pergantian sosok Captain America ini. Steve Rogers yang diperankan Chris Evans adalah sosok yang iconic— dia adalah pria biasa dari Brooklyn yang culun dan kerap ditindas, maka karena itulah dia begitu mengerti nilai dari kekuatan. Itulah yang membuat sosok Steve Rogers karismatik, bahkan beberapa Avengers pun mengaguminya. Kemudian, ketika Sam mengambil posisi tersebut, aku agak khawatir apakah dia dapat menjadi sosok yang sekarismatik itu. Itu karena selama ini, Sam sebagai Falcon lebih ditunjukkan sebagai sidekick-nya[1] Steve. Karakternya baru dieksplorasi di serial The Falcon and the Winter Soldier (2021).[2] Para penonton mungkin tak tahu banyak soal Sam, maka cukup fair jika ada kekhawatiran tersebut.

Namun, melihat Sam juga memiliki kekhawatiran yang sama dalam film ini, aku jadi tahu bahwa dia juga mengerti nilai dari kekuatan. Sam kerap meragukan apakah dia bisa setara dengan Steve, apakah dia bisa melindungi orang-orang yang dia sayangi, apakah dia bisa menjadi pemimpin yang baik bagi rekan-rekannya, serta apakah dia melakukan hal yang benar. Dia pun sadar bahwa dirinya hanya manusia biasa dengan gawai-gawai canggih, bukan seorang prajurit super seperti Steve dan Isaiah. Dari situlah aku bisa melihat Sam, yang diperankan Anthony Mackie, mampu menjadi pribadi yang karismatik, mampu menghargai nilai dari kekuatan. Aku salut melihat dirinya yang terus berjuang, tak berhenti berharap, dan teguh pada pilihannya.

Selain tokoh utamanya, aku juga suka dengan ide dasar film ini. Bagi yang sudah biasa menonton film Marvel Cinematic Universe (MCU), terutama film-film Captain America, kalian mungkin akan sadar bahwa film ini mirip dengan Captain America: The Winter Soldier (2014). Ada beberapa kemiripan, salah satunya adalah genrenya yang bisa dibilang political thriller. Bagian ini aku suka banget, meksipun ada catatan yang akan kubahas nanti. Namun yang pasti, aku suka dengan konfliknya tersebut—dan yang lebih kusuka adalah film ini merumuskan konflik tersebut dengan berangkat dari beberapa film MCU lain yang kurang populer. Yang kumaksud adalah The Incredible Hulk (2008) dan Eternals (2021)[3]. Keduanya punya ketertautan yang penting terhadap film-film MCU lain, tetapi jarang dibahas sehingga kurang populer. Namun di sini, konflik utamanya bertautan langsung dengan kejadian di kedua film tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya kalian sudah pernah menonton keduanya sebelum menonton film ini.

Dalam film Eternals, (spoiler alert) muncul sosok Celestial[4] yang pada akhirnya mati. Sisa jasad Celestial inilah yang menjadi sumber dari sumber daya baru yang akan diperebutkan negara-nagara, yang salah satunya adalah Amerika Serikat. Kemudian, dalam film ini muncul beberapa tokoh dari film The Incredible Hulk, seperti Thaddeus Ross, salah satu antagonis di film tersebut; yang juga pernah muncul di film Captain America: Civil War (2016), yang di film tersebut, dia merupakan penggagas Perjanjian Sokovia yang memecah belah para Avengers. Dengan begitu, film ini seakan berusaha merangkul dan mempromosikan film-film MCU yang kurang populer tersebut.

Terkhusus untuk konflik perebutan sumber daya, di sinilah elemen drama politiknya terasa sekali. Ketika ditemukan sumber daya baru, sudah lumrah apabila negara-negara berusaha menguasai dan memperebutkannya, apalagi Amerika Serikat, yang baik di cerita fiksi ini maupun di dunia nyata, selalu terlihat paling ingin menguasai sumber daya di dunia. Bahkan di dalam film ini sekalipun, (spoiler alert) ketika perjanjian antarnegara untuk mengelola sumber daya tersebut secara adil terancam batal, Presiden Ross bilang apapun yang terjadi, harus Amerika Serikat yang menguasainya. Aku suka bagian itu, karena seperti ingin memperlihatkan betapa egois dan rakusnya pemerintah Amerika Serikat.

Hal lain yang aku suka dari film ini adalah kekompakan Sam dengan Joaquin. Bagi yang belum kenal Joaquin, silakan tonton dulu serial The Falcon and the Winter Soldier, karena ia debut di situ. Sekarang, Joaquin menjadi Falcon yang baru, sidekick bagi Sam. Duo ini ternyata tidak kalah asyik dibandingkan dengan duo Steve-Sam. Aku suka dengan chemistry mereka yang kompak serta bagaimana sikap Sam yang mengayomi Joaquin. Kemudian, dari karkater Joaquin, aku melihat ada banyak potensi cerita ke depannya; apalagi bagi yang sudah pernah menonton The Marvels (2023)[5], kalian tahu bahwa ada gagasan untuk membentuk Young Avengers.

Selain Joaquin, aku juga tertarik dengan karakter Isaiah Bradley. Ia juga debut di The Falcon and the Winter Soldier, dan sebaiknya kalian menonton serial itu dulu untuk paham latar belakang tokoh satu ini. Yang membuatku tertarik pada karakternya adalah posisinya di film ini yang menjadi korban salah tuduh. Mengingat dirinya yang berkulit hitam, ada sedikit kritik sosial terhadap rasisme di Amerika Serikat yang berusaha disampaikan film ini, yaitu orang kulit hitam cenderung lebih dicurigai atau dituduh sebagai penjahat atas dasar prasangka. Meskipun kasusnya Isaiah Bradley ini “unik”, prasangka rasis tersebut tetap ada. Maka dari itu, aku tidak heran dia begitu skeptis terhadap pemerintah, mengingat segala yang telah terjadi padanya serta perlakuan rasis yang dia terima.

Tokoh lain yang menarik, bahkan boleh dibilang paling mengejutkan di film ini, adalah Presiden Thaddeus Ross sendiri. Di film The Incredible Hulk dan Captain America: Civil War, ia muncul sebagai orang yang menyebalkan, tetapi di film ini, kita dapat melihat sisi lain dirinya. Presiden Ross pada akhirnya hanya seorang ayah yang merindukan putrinya, dan ingin berbuat sesuatu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahannya. Pendalaman karakter tersebut begitu menarik sampai aku bisa bersimpati sedikit kepadanya. Melalui karakter Presiden Ross tersebut, film ini seakan ingin mengatakan bahwa semua orang bisa berubah menjadi lebih baik terlepas dari kesalahan-kesalahan yang diperbuatnya.

Yang berikutnya aku suka adalah adegan laganya, atau adegan action-nya. Sudah menjadi ciri khas Captain America bertarung dengan tinju dan perisainya. Dalam film ini, aku pribadi menikmati adu tinju tersebut. Masih seru dan gereget, apalagi ditambah dengan camera works yang ciamik. Aku juga senang dengan cara Sam menggunakan perisainya saat bertarung, serta penggunaan gawai-gawai canggihnya. Apalagi, di film ini ada pertarungan di udara atau aerial combat, yang menjadi sentuhan baru bagi Captain America versi Sam. Bahkan, adegan pertarungan di film ini juga terasa lebih mendebarkan sebab kita tahu Sam bukan seorang prajurit super; dia hanya manusia biasa yang rentan terluka seperti kita. Rasanya deg-degan banget sewaktu melihat dia harus bertarung dengan lawan-lawan yang kuat.


Kelemahan

Seperti yang kubilang sebelumnya, ada beberapa catatan bagi film ini. Pertama, memang film ini mirip dengan Captain America: The Winter Soldier karena sama-sama film political thriller. Bahkan, aku suka banget konfliknya yang memperlihatkan perebutan sumber daya antarnegara besar. Itu adalah konflik yang serius, apalagi hampir terjadi perang di film ini. Akan tetapi, film ini tidak berhasil menunjukkannya ke penonton. Bagi penonton yang kurang sadar atau melek politik, mereka sepertinya tidak akan paham urgensi misi Sam dan Joaquin. Mengapa sumber daya ini sebegitu berharga untuk diperebutkan dan bisa menimbulkan gejolak politik internasional? Urgensi tersebut tak terlihat di film ini. Sekalipun disampaikan lewat dialog, itu masih kurang, belum cukup untuk meyakinkan penonton bahwa ini konfliknya bisa skala global. Kemudian, apabila dibandingkan dengan film Captain America: The Winter Soldier, atau bahkan film Black Widow (2021)[6], kesan urgensi serta kerusakan yang timbul di film ini belum bisa disetarakan.

Selain itu, ketika banyak tokoh kuanggap menarik di film ini, ada satu tokoh penting yang terasa membosankan: Ruth Bat-Seraph (Shira Haas). Yang salah bukan aktrisnya, tapi skripnya yang tak memberi dia peran penting. Padahal, di awal dia telah disorot akan menjadi orang penting, sehingga aku sendiri mengantisipasi perannya. Namun, ketika film berjalan, aku tak melihat adanya aksi yang berarti dari Ruth. Bahkan, pendalaman karakter pun tidak ada.

Berikutnya, aku merasa film ini terlalu banyak muatan atau pesan yang ingin disampaikannya. Ada politik internasional, rasisme, kesempatan kedua, relasi ayah dan anak, serta perasaan untuk melakukan pembuktian diri. Semua itu ingin disampaikan film ini, tetapi karena terlalu banyak, film ini hanya mampu menyampaikannya sedikit-sedikit sehingga tidak bisa mendalam dan tajam. Aku sendiri waktu menonton agak kebingungan sebenarnya film ini ingin menyampaikan apa sih. Meskipun pada akhirnya aku bisa menangkap pesan-pesannya (ya kurang lebih), aku rasa caranya menyampaikan pesan-pesan tersebut kurang efektif. Seharusnya film ini bisa fokus pada satu atau dua pesan saja, tetapi disampaikan secara mendalam dan tajam.  

 

Kesimpulan

Captain America: Brave New World adalah film debut Sam Wilson sebagai Captain America yang penuh dengan aksi seru dan asyik. Kalian akan menyaksikan kembali kehebatan Captain America dari sosok Sam Wilson. Aku suka dengan pendalaman dan perkembangan karakter Sam dalam film ini, terutama chemistry-nya dengan mitra barunya: Joaquin. Konflik film ini sangatlah menarik karena mengajak kita untuk kembali mengingat film-film MCU yang lain, lalu itu ditambah dengan penokohannya yang sebagian besar terasa bagus. Akan tetapi, film ini tak berhasil menunjukkan situasi genting dari gejolak politik yang mungkin jadi terjadi. Selain itu, film ini memiliki banyak pesan yang sayangnya, tak mampu disampaikan dengan efektif sehingga pesan-pesan tersebut hanya menyentuh permukaan isu saja.

Memang ini bukan film Captain America yang sempurna; masih ada film-film Captain America yang lebih proper. Hanya saja, film ini tetap layak untuk menjadi pilihan tontonan kalian karena penokohannya yang menarik, adegan pertarungannya yang ciamik, dan ide konfliknya yang pelik. Kalian bisa menonton film ini dengan siapapun, kecuali anak kecil karena ada banyak adegan pertarungan dan kekerasan. Skorku untuk film ini adalah 7/10.

Kalian dapat menonton Captain America: Brave New World di bioskop-bioskop kesayangan kalian. Silakan menonton dulu trailer-nya di bawah ini.

***

Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!

[1] Sidekick dalam dunia perfilman merupakan sebutan untuk pahlawan pendamping pahlawan utama. Definisi sidekick itu sendiri sahabat dekat, teman dekat, teman, rekan, sekutu atau bisa juga diartikan pasangan. Sidekick dikenal juga sebagai julukan yang disematkan kepada sebuah karakter yang menjadi pendamping pemeran utama. (Sumber: Wikipedia)

[2] Baca reviu The Falcon and the Winter Solider di sini.

[3] Baca reviu Eternals di sini.

[4] Celestial merupakan ras tertua di semesta, entitas kosmik dengan kemampuan memanipulasi energi dan materi yang sangat besar. Individu dari ras Celestial merupakan sosok yang bertanggung jawab atas Big Bang yang menciptakan planet-planet dan kehidupan. (Sumber: Marvel Cinematic Universe Wiki)

[5] Baca reviu The Marvels di sini.

[6] Baca reviu Black Widow di sini. 

Komentar