Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1] (2017) yang lalu menjadi buku best-...
The Marvels: Meski Ide Ceritanya Generic, Penyajiannya Tetap Menyenangkan dan Asyik
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Identitas
Film
Judul
:
The Marvels
Sutradara
:
Nia DaCosta
Produser
:
Kevin Feige
Tanggal rilis
:
8 November 2023
(Indonesia), 10 November 2023 (Amerika Serikat)
Rumah produksi
:
Marvel Studios
Penulis naskah
:
Nia DaCosta, Megan
McDonnell, Elissa Karasik
Durasi tayang
:
1 jam 45 menit
Pemeran
:
Brie Larson, Teyonah
Parris, Iman Vellani, Zawe Ashton, Samuel L. Jackson, Zenobia Shroff, Mohan
Kapur, Saagar Shaikh, Park Seo Jun, Gary Leweis
Setelah
terjadi perang sipil bangsa Kree di planet Hala, planet tersebut hampir mati
karena kehilangan sumber daya alam utamanya. Dar-Benn (Zawe Ashton) sang Accuser,
seorang kesatria revolusi dan pemimpin bangsa Kree yang baru, berencana
mengambil sumber daya dari planet lain untuk dibawa ke Hala demi menghidupkan
kembali planet tersebut. Dirinya menemukan sepotong Gelang Kuantum, sebuah
artefak kuno yang konon hanya mitos; artefak tersebut dahulu digunakan untuk
menciptakan jaringan titik lompatan—titik-titik di alam semesta yang digunakan
untuk membuka portal untuk perjalanan cepat di ruang angkasa. Dar-Benn
menggunakan kekuatan gelang tersebut untuk merobek titik lompatan di ruang
angkasa yang menimbulkan gangguan pada jaringan titik lompatan tersebut dan
mengancam alam semesta.
Carol
Denvers/Captain Marvel (Brie Larson) dan Captain Monica Rembeau (Teyonah
Parris) langsung menyilidiki hal tersebut. Ketika mereka menyentuh titik
lompatan yang tidak stabil karena dirobek Dar-Benn, kekuatan mereka jadi
terhubung dengan seorang anak dari Jersey City, bernama Kamala Khan/Ms. Marvel
(Iman Vellani). Rupanya, Kamala memiliki sepotong Gelang Kuantum yang satunya,
yang diincar oleh Dar-Benn. Akibat kontak dengan titik lompatan yang tidak stabil
tersebut, ketiganya bertukar tempat setiap kali menggunakan kekuatan bersamaan.
Maka dari itu, ketiganya harus bekerja sama untuk menghentikan Dar-Benn sebelum
semuanya terlambat.
Kelebihan
Banyak
orang yang pesimis pada film ini, mengingat beberapa film dan serial TV dari
Marvel Cinematic Universe (MCU) makin ke sini makin biasa saja. Well,
sejujurnya aku juga memasang ekspektasi rendah untuk film ini dan itulah yang
membuatku bisa menikmatinya. Jadi, pasang saja ekspektasi rendah kalian ya,
hahaha.
Sebelum
mengulas kelebihan-kelebihan film ini, aku ingin menyampaikan kepada kalian
bahwa sebaiknya sebelum menonton film ini, kalian harus sudah menonton film Captain
Marvel (2019), serial WandaVision (2021, baca reviunya di sini), dan
serial Ms. Marvel (2022, baca reviunya di sini). Kalau
sudah menonton ketiganya, kalian akan lebih mengenal tokoh-tokoh pada serial
ini; dan itu penting karena bisa memberikan feel yang berbeda sewaktu
menonton film The Marvels. Jika kalian masih ingin menonton lagi, mungkin
bisa ditambah dengan serial Secret Invasion (2023) yang menceritakan
petualangan Nick Fury (Samuel L. Jackson) dan bangsa Skrull.
Salah
satu daya tarik utama dari film ini, yang membuatku menyukainya, adalah suasana
menyenangkannya. Film ini memiliki atmosfer yang seru dan fun dari awal
sampai akhir. Jika film ini tayang di fase pertama atau kedua MCU, film ini
akan menjadi sangat menyenangkan dan bagus, serta bisa disejajarkan dengan film
seperti Thor (2011) dan Ant-Man (2015).
Salah
satu pendongkrak suasana menyenangkan dari film ini adalah kehadiran Kamala
Khan dan keluarganya. Mereka itu kocak sekali dan stay true ke karakter
mereka di serial Ms. Marvel. Meskipun sekarang mereka tampil di film The
Marvels yang tentu saja lebih serius, karakter mereka tetap sama dengan
yang ada di serial. Mereka tetaplah keluaga yang penyayang dan menyenangkan.
Celetukan keluarganya Kamala sukses menjadi penghibur dalam film ini.
Omong-omong,
mereka tidak sepenuhnya hanya sebagai pencair suasana; ada beberapa kali mereka
tampil dengan keren dan membantu Nick Fury. Salah satu yang aku ingat adalah (spoiler
alert) waktu prajurit Kree ingin memukul ayahnya Kamala, Yusuf Khan (Mohan
Kapur), tetapi ibunya Kamala, Muneeba Khan (Zenobia Shroff) menolongnya dengan
tanpa keraguan—itu mengagumkan banget.
Kemudian,
kepolosan Kamala sangatlah menggemaskan, apalagi ketika dia fan-girling
ke Captain Mervel. Di sisi lain, Kamala juga menunjukkan aksi yang keren yang
heroik. Aksi bertarung kali ini lebih keren daripada yang di serial Ms.
Marvel, yang memperlihatkan bahwa dia telah mengalami perkembangan
karakter. Kemampuannya mengendalikan kekuatan supernya juga sudah lebih baik. Oh
iya, bagi yang belum tahu, Kamala Khan adalah representasi muslim dari MCU loh.
Itu menjadikan karkaternya lebih menarik, terutama bagi penggemarnya di
Indonesia, sepertiku.
Selain
Kamala dan keluarganya, karakter Carol dan Monica juga cukup menarik karena
masa lalu yang mereka miliki. Aku suka dengan hint yang memperlihatkan betapa
Carol selama ini kesepian dan terbiasa bekerja sendiri. Itu membuatnya lebih
manusiawi, tidak lagi sosok pahalwan super yang sangat tangguh. Aku suka dengan
kerumitan hubungannya dengan Monica serta trauma Monica akibat blip.[1]
Hal
lainnya yang membuatku menyukai film ini adalah action sequence-nya yang
terlihat fun. Adegan bertarung film ini menampilkan Captain Marvel,
Captain Rembeau, dan Ms. Marvel yang bertukar-tukar tempat ketika menggunakan
kekuatan secara bersamaan. Itu disajikan dengan sangat asyik dan seru. Gonta-ganti
lokasinya, koreografi bertarungnya, angle kameranya, dan soundtrack-nya
membuatnya itu sangat seru. Walaupun belum bisa sekeren The Guardians of the
Galaxy vol. 3 (2023), aku masih menyukai adegan bertarung yang ditampilkan
film ini.
Selain
action sequence yang asyik, daya tarik lain dari film ini adalah
kehadiran Park Seo Joon sebagai Pangeran Yan dari planet Aladna. Penampilan
Park Seo Joon itu mencuri perhatian banget. Penampilan musikalnya dengan Brie
Larson itu terlihat begitu menyenangkan. Menurutku, menjadikan Park Seo Joon
sebagai penggemar Pangeran Yan sangatlah cerdik karena dapat memluas jangkauan
penonton MCU ke para penggemar drama Korea.
Kemudian,
daya tarik film ini adalah epilog dan mid-credit scene-nya. Setelah
menonton itu, aku baru mengerti bahwa film ini memiliki maksud tersendiri dalam
membangun fase 5 MCU, yakni menjadi jembatan yang menghubungkan beberapa film
dan serial TV di fase 5 MCU. Bagian epilognya menjadi permulaan dari ide besar
yang kemungkinan akan dikembangkan oleh MCU di masa depan. Sementara itu, mid-credit
scene-nya mejadi bagian permulaan penting bagi Multiverse Saga yang
hendak dikembangkan MCU. Oleh karena itu, kalian jangan sampai melewatkan ini
ketika menonton filmnya ya!
Kelemahan
Kelemahan
dari film ini adalah ide ceritanya yang generic atau pasaran untuk
ukuran film superhero. Premis film ini sekadar: ada penjahat yang
mengancam semeseta, para jagoan bersatu untuk mengalahkannya, lalu penjahat dan
jagoan bertarung, dan jagoan menang. Tidak ada hal unik lain yang ditawarkan
film ini sehingga ide ceritanya biasa saja.
Kemudian,
aku merasa film ini kesulitan untuk menjelaskan aspek-aspek fiksi ilmiahnya.
Ada beberapa aspek fiksi ilmiah yang penting dalam film ini, seperti tentang
titik lompatan; fenomena bertukar tempat yang dialami Carol, Monica, dan Kamala;
serta solusi untuk menyelesaikan masalahnya. Akan tetapi, semua itu dijelaskan dengan
cara yang rumit dan setiap kali itu sedang dijelaskan, selalu ada yang menceletuk“boleh dijelaskan dengan lebih sederhana?” Pembuat film ini tampaknya
bingung bagaimana caranya menjelaskan fenomena-fenomena fiksi ilmiah itu supaya
mudah dimengerti penonton. Yang penting penonton tahu ada masalah dan solusinya
ini, tak perlu paham sepenuhnya.
Kemudian,
pendalaman karakter di sini belum bisa maksimal. Karakter Carol dan Monica,
seperti yang kukatakan sebelumnya, memiliki dinamika yang menarik, tetapi tidak
dieksplorasi dengan cukup baik di film ini. Karakter Dar-Benn juga begitu,
padahal dia bukanlah sosok antagonis yang murni jahat. Dia adalah pejuang bagi
bangsanya sehingga dia termasuk karakter yang morally gray, tetapi hal
itu belum berhasil digali dengan maksimal di film ini.
Kesimpulan
The Marvels adalah
sebuah film superhero yang fun, asyik, seru, dan menghibur.
Kehadiran Kamala dan keluarganya dalam film ini mencuri perhatian. Akan tetapi,
tokoh lainnya, seperti Carol, Monica, dan Dar-Benn kurang berhasil dieksplorasi
dengan baik sehingga terasa tanggung, padahal ada hints yang bisa digali
lebih dalam lagi. Walaupun begitu, action sequence-nya sangat menyenangkan
dengan koreografinya, angle kameranya, dan soundtrack-nya.
Apalagi, penampilan Park Seo Joon mencuri perhatian sekali dengan adegan-adegan
musikalnya. Maka dari itu, walaupun premis ceritanya sangat biasa, The
Marvels adalah film yang tepat untuk menghibur kalian. Skor untuk film ini
adalah 7,4/10. Saran dariku, jangan terlalu berekspektasi tinggi terhadap film
ini supaya kalian tetap bisa menikmati film ini. Jangan pula buru-buru keluar
bioskop, sebab epilog dan mid-credit scene-nya sangat mengejutkan!
Film The Marvels saat ini bisa ditonton di bioskop-bioskop kesayangan kalian. Sebelum menonton filmnya, silakan tonton dulu trailer-nya di bawah ini ya.
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
[1]
Peristiwa ketika Thanos melenyapkan separuh populasi alam semesta (tonton Avengers:
Infinity War).
Komentar
Posting Komentar