A Curse For True Love: Dua Penjahat, Satu Gadis, dan Satu Kutukan untuk Cinta Sejati—Akhir Bagi Kisah Paling Menakjubkan di Utara Agung

Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult   Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1]   (2017) yang lalu menjadi buku best-...

Black Widow: Di Bawah Ekspektasi, tapi Terselamatkan oleh Yelena


Identitas Film

Judul

:

Black Widow

Sutradara

:

Cate Shortland

Produser

:

Kevin Feige

Tanggal rilis

:

29 Juni 2021 (premier dunia), 9 Juli 2021 (Amerika Serikat)

Rumah produksi

:

Marvel Studios

Penulis naskah

:

Eric Pearson (screenplay), Jac Schaeffer (story), Ned Benson (story)

Durasi tayang

:

2 jam 14 menit

Pemeran

:

Scarlett Johansson, Florence Pugh, David Harbour, Rachel Weisz

Genre

:

Superhero, fiksi ilmiah, drama, action

 

Sinopsis

Film Black Widow mengambil latar waktu setelah para Avengers terpecah (tonton: “Captain America: Civil War”). Setelah kelompok pahlawan super terhebat di Bumi itu bubar, Natasha “Nat” Romanoff/Black Widow (Scarlett Johansson) melarikan diri dari kejaran pemerintah Amerika Serikat dan mejadi buronan karena melanggar Sokovia Accord. Nat pergi ke Norwegia untuk bersembunyi sampai situasi mereda.

Akan tetapi, dia berhasil ditemukan oleh orang yang sama sekali tidak dia duga, yaitu Yelena Belova (Florence Pugh), adiknya sendiri. Nat dan Yelena dulunya adalah mata-mata dan pembunuh (assassin) dari organisasi Rusia bernama Red Room. Itu merupakan masa lalu yang sudah dia tinggalkan dan ingin dia lupakan, tetapi kehadiran Yelena seperti membuka catatan merah itu lagi.


Yelena muncul untuk meminta bantuan Nat untuk menghancurkan Red Room yang Nat pikir sudah hancur bertahun-tahun lalu. Dia tahu bahwa pertemuannya dengan Yelena akan membawanya berhadapan dengan masa lalu yang ingin dia buang itu. Namun, inilah kesempatan baginya untuk benar-benar menghancurkan masa lalu tersebut.

 

Kelebihan

Keunggulan film Black Widow salah satunya ada di bagian pembuka film, ketika adegan flash back sewaktu Nat masih kecil dan tinggal di Amerika Serikat. Bagian tersebut menjadi menarik karena memperlihatkan masa lalu Nat. Adegan flash back tersebut memberi penjelasan tersirat mengapa Nat begitu menghargai “keluarga” yang terlihat di film “Avengers: Endgame” yang mana dia sampai begitu putus asa memperjuangkan keluarga Avengers-nya yang menghilang oleh Thanos.

Di samping itu, film Black Widow ini juga mengungkapkan lebih banyak jawaban atas pertanyaan kita terhadap sosok Natasha Romanoff alias Black Widow. Kita tahu bahwa Nat memiliki masa lalu kelam dan dosa yang tidak bisa dia lupakan serta masa lalunya dengan Clint Barton/Hawkeye, tetapi hal tersebut belum pernah sedikitpun disinggung di film-film Marvel Cinematic Universe (MCU) sebelumnya. Film ini akhirnya datang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Melalui kilasan balik, kita mendapat gambaran umum dan singkat mengenai Red Room, yakni fasilitas pelatihan militer Rusia yang melatih anak-anak perempuan untuk menjadi mata-mata dan assassin. Kemudian, kita juga jadi tahu misi apa yang dilakukan Nat dan Clint di Budapest dan mengapa misi tersebut membekas secara pribadi bagi Nat. Dari situlah kita jadi lebih mengerti karakter Nat selama ini.


Secara pribadi, aku menyukai film ini karena menyinggung organisasi Red Room yang sebelumnya tidak pernah disebutkan di film-filmnya MCU. Namun, sebetulnya cikal bakalnya Red Room sudah pernah muncul di serial TV “Agent Carter” dengan nama Leviathan. Bagi orang yang sudah menonton “Agent Carter”, detil kecil semacam itu mungkin terkesan menarik karena menunjukkan keterhubungan antarcerita.

Keunggulan terakhir dari film ini adalah sosok Yelena Belova yang diperankan oleh Florence Pugh. Karakter Yelena di sini membawa warna pada cerita sehingga membuat cerita tidak melulu terasa thrilling. Karakternya asyik banget dan berhasil membawakan jokes yang mencairkan suasana. Interaksi dia dengan Nat mirip kakak-adik sungguhan sehingga drama keluarga yang ada dalam cerita terasa tidak dipaksakan. Kalau dia menjadi Black Widow selanjutnya menggantikan Nat, aku tidak akan mempermasalahkannya—dia bisa menjadi Black Widow baru yang tidak terjebak dalam bayang-bayang sosok Natasha Romanoff yang diperankan Scarlett Johansson.

 

Kelemahan

Sayangnya, walaupun film ini menjawab misteri tentang masa lalu Black Widow dan memperkenalkan sosok Yelena Belova, kesan yang ku dapat setelah menonton ini adalah mengecewakan. Film ini masih di bawah ekspektasiku. Black Widow terkesan tertinggal kereta dibandingkan film-film MCU lainnya.

Memilih latar waktu pascaperpecahan Avengers di film “Captain America: Civil War” menurutku adalah kesalahan karena selain film itu sudah tayang terlalu lama, kita sudah tahu nasib Nat akan seperti apa. Vibes perpecahan Avengers-nya juga sudah tidak terasa lagi bagi penonton. Menurutku pribadi, yang seharusnya diangkat sebagai cerita adalah tentang misi Nat dan Clint di Budapest. Cerita tersebut lebih cocok untuk menjelaskan masa lalu Nat sekaligus menjadi film solo perdananya. Justru setelah menonton ini, aku jadi semakin penasaran dengan misi tersebut.

Selain itu, film ini kurang berhasil memperkenalkan organisasi Red Room beserta direkturnya, Dreykov (Rey Winstone), sebagai sosok antagonis. Film ini justru menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang Red Room alih-alih menjelaskannya. Entah aku yang miss atau memang tidak diceritakan di film, tetapi aku belum paham apakah Red Room adalah organisasi pemerintah Rusia atau bukan dan apa tujuan organisasi tersebut. Red Room dan Dreykov tampak seperti organisasi konspirasi jahat yang mengeksploitasi anak-anak perempuan, tetapi kekurangan ambisi sehingga tidak meninggalkan kesan.

Bukan hanya Red Room dan Dreykov yang tidak berkesan, tetapi juga Alexei/Red Guardian (David Harbour). Alexei (spoiler alert) yang adalah seorang prajurit super (super soldier) selayaknya Steve Rogers/Captain America hanya muncul sebagai sosok lucu di film ini. Padahal, dia mengklaim dirinya seorang prajurit hebat pada masanya.  Sayangnya, dia tidak mendapatkan adegan bertarung yang bisa membuktikan klaimnya tersebut. Aku merasa sosoknya disia-siakan menjadi seorang badut, padahal dia adalah prajurit super.

Dari yang aku lihat, film Black Widow ingin seperti “Captain America: The Winter Soldier”, tetapi sayangnya dia belum berhasil. Ketegangan serta adegan bertarung yang ada di filmnya Captain America tersebut tidak ada di film ini. Itu mengecewakan sebab selama ini sosok Black Widow selalu memukai dengan skill bela dirinya. Kejatuhan Red Room tidak seberkesan kejatuhan S.H.I.E.L.D. di film “Captain America: The Winter Soldier.” Bahkan, adegan puncak film ini pun tidak berhasil memberikan excitement yang cukup untuk membuat penonton berdebar-debar.

 

Kesimpulan

Film Black Widow adalah film yang terkesan terlambat tayang. Film ini seharusnya sudah tayang segera setelah “Captain America: Civil War” agar masih mendapatkan momentumnya. Ditambah lagi, sosok musuhnya kurang berkesan dan malah menimbulkan lebih banyak pertanyaan. Di sisi lain, film ini memperlihatkan sosok Natasha Romanoff lebih jauh serta memperkenalkan Yelena Belova yang mungkin akan menjadi pengganti Black Widow. Aku memberikan skor 6,8/10 untuk Black Widow. 

Kalian bisa menonton trailer filmnya di bawah ini.


***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post! 


Komentar