Keunggulan lainnya dari OBS adalah soundtrack-nya yang indah sekali. Aku suka beberapa di antaranya: “Our Beloved Summer”
oleh Kim Kyung Hee, “Maybe If” oleh BIBI, “There For You” oleh Kim Na Young, dan “Christmas Tree”
oleh V. Pokoknya, kalau menonton drakor ini, kalian siap-siap dibuat jatuh
cinta pada tokoh-tokohnya. Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.
***
Demon Slayer
Season 2
(2021—on
going)
Judul
|
:
|
Demon Slayer
|
Sutradara
|
:
|
Sotozaki Haruo
|
Penulis
|
:
|
Ufotable
|
Produser
|
:
|
Fujio Akifumi, Miyake Masanori, Takahashi
Yuuma, Kondo Hikaru (episode 1–26), Takano Takahashi (episode 34–44)
|
Musim/Episode
|
:
|
2 musim/44 episode (on going)
|
Pengisi suara
|
:
|
Hanae Natsuki, Kitou Akari, Shimono Hiro,
Matsuoka Yoshitsugu, Hino Satoshi, Konishi Katsuyuki, Hirakawa Daisuke, Ishida
Akira, Sawashiro Miyuki, Ousaka Ryouta
|
Genre
|
:
|
Petualangan, dark fantasy, seni bela diri,
historical fantasy, shounen
|
Demon Slayer (disingkat DS) adalah sebuah serial anime yang diadaptasi
dari manga berjudul sama karya Koyoharu Gotouge. Judul versi Bahasa Jepang-nya
adalah “Kimetsu no Yaiba.” Manga Demon Slayer, per Februari 2021,
memiliki 150 juta copy dalam
peredaran, termasuk versi digitalnya, sehingga dia menjadi serial manga kesembilan
yang paling best-selling sepanjang
masa. Kalian dapat menonton DS di Bilibili.tv, Netflix, Viu, Vidio.com, Catchplay,
Disney+ Hotstar, dan iQIYI.
Cerita
DS mengambil latar waktu pada era Taishou (1912–1926). Di zaman itu, hidup
seorang pemuda bernama Kamado Tanjiro (Hanae Natsuki) yang mendapati seluruh
keluarganya tewas dibunuh oleh iblis. Satu-satunya anggota keluarganya yang
selamat ialah adiknya, Kamado Nezuko (Kitou Akari), tetapi Nezuko pun telah
berubah menjadi iblis.
Tanjiro
lalu bergabung dengan sebuah organisasi rahasia, bernama Demon Slayer Corps, organisasi
pendekar pedang yang bertujuan membasmi iblis. Dengan menjadi anggota Demon Slayer Corps, Tanjiro berharap
dapat menemukan cara untuk mengembalikan adiknya menjadi manusia. Maka dari
itu, Tanjiro dengan membawa Nezuko ke mana-mana, serta ditemani dua temannya,
Agatsuma Zenitsu (Shimono Hiro) dan Hashibara Inosuke (Matsuoka Yoshitsugu), melakukan
petualangan untuk melawan iblis-iblis dan mencari cara menyembuhkan Nezuko. Bagi
yang belum pernah menonton DS, kalian dapat menonton trailer musim pertamanya di sini. Baca reviu musim pertamanya di sini ya.
Sementara
itu, untuk musim keduanya, cerita anime DS meliputi peristiwa Mugen Train arc dan Entertainment District arc. Sebenarnya,
Mugen Train arc sudah pernah tayang
dalam bentuk film pada tahun 2020, tetapi kini Mugen Train arc diadaptasi kembali menjadi serial 7 episode untuk
“menjembatani” orang-orang yang belum sempat menonton filmnya.
Cerita
Mugen Train arc sendiri mengisahkan
petualangan Tanjiro dan teman-temannya dalam misi membasmi iblis di Kereta
Mugen. Ada kabar buruk tentang kereta tersebut, yakni banyak penumpang yang
menghilang sehingga membuat kereta tersebut terpaksa berhenti beroperasi. Maka
dari itu, Tanjiro, Nezuko, Zenitsu, serta Inosuke pergi ke Kereta Mugen untuk
membantu Rengoku Kyojuro (Hino Satoshi) sang Flame Hashira, dalam misi mengalahkan iblis yang bersembunyi di kereta tersebut.
Sementara
itu, cerita Entertainment District arc merupakan
sekuel dari Mugen Train arc. Setelah
misi mereka di Kereta Mugen, Tanjiro dan teman-temannya pergi dalam misi
bersama Uzui Tengen (Konishi Katsuyuki) sang Sound Hashira. Mereka akan menyusup ke Yoshiwara, Tokyo yang
merupakan sebuah pusat pelacuran atau biasa dikenal dengan sebutan distrik
hiburan. Tengen sebelumnya telah menugaskan istri-istrinya untuk menyusup ke
sana dan mengumpulkan informasi tentang iblis yang tinggal dan bersembunyi di
sana, tetapi tiba-tiba saja ketiga istrinya menghilang.
Maka
dari itu, Tengen bersama Tanjiro dan teman-temannya harus memeriksa langsung distrik
hiburan. Namun, ternyata mereka harus berhadapan dengan iblis dari kelompok Upper Moon,
enam iblis terkuat yang ada. Mampukah Tanjiro, Tengen, Zenitsu, Inosuke, dan
Nezuko selamat dalam pertarungan besar yang menanti mereka?
Untuk Mugen Train arc, aku tidak akan banyak
berkomentar karena sebagian besar ceritanya sama dengan filmnya. Yang berbeda
hanyalah episode pertamanya, yang menurutku sukses sekali memperkenalkan kekuatan
seorang Hashira, khususnya kekuatan
seorang Rengoku Kyojuro. Selain itu, Mugen
Train arc merupakan cerita yang bak roller-coaster,
dinamika emosinya naik-turun dengan lumayan ekstrem. Kemudian, di arc ini, kita dapat melihat perkembangan
kekuatan Tanjiro dan teman-temannya, terutama si Inosuke. Dan yang paling
penting, 7 episode Mugen Train arc cukup
untuk membuat penonton jatuh cinta kepada Rengoku Kyojuro.
Sementara
untuk Entertainment District arc, aku
akan bilang bahwa arc ini begitu epik. Pertarungan antara Tanjiro,
Tengen, dan yang lainnya melawan Iblis Upper
Moon Keenam sangat luar biasa. Di arc
ini, Tanjiro dan teman-temannya tidak lagi helpless; mereka dapat
turut bertarung melawan Iblis Upper Moon.
Bahkan, Tanjiro sudah lebih ahli menggunakan teknik Dance of the Fire God-nya. Sementara itu, kekuatan Uzui Tengen itu super badass! Dia bertarung dengan luar
biasa keren! Tidak heran dia menyebut dirinya dewa.
Kemudian,
yang selalu menjadi keunggulan dari serial anime ialah visualnya. Lagi-lagi,
Ufotable menyajikan pertarungan yang bukan sekadar seru, tetapi memanjakan
mata. Visualisasi teknik pedang para tokohnya disajikan dengan apik, membuat
penonton terpukau. Apalagi, sewaktu pertarungan mencapai puncaknya di dua
episode terakhir. Di dua episode tersebut, Ufotable menggabungkan animasi yang
tampak realistis ke dalam anime ini, yang terlihat pada puing-puing distrik
hiburan yang terbakar akibat pertarungan.
Di Entertainment District arc, ada satu
momen yang membuat aku pribadi merinding, yaitu ketika Tanjiro berkata kepada
Daki (Sawashiro Miyuki) seperti ini, “Kau
pikir lucu menginjak-injak hidup orang lain yang memang sudah susah?” Entah
mengapa, aku merasa ucapan Tanjiro pada saat itu begitu penuh amarah.
Akan
tetapi, meskipun Entertainment District
arc menghadirkan pertarungan yang sangat epik, ia tidak menghadirkan storyline yang cukup menarik. Walaupun
begitu, tetap ada momen-momen menyentuh di arc
ini, seperti (spoiler alert)
ketika Tanjiro menyanyikan ninabobo untuk Nezuko dan ketika masa lalu Daki dan
Gyuutarou (Ousaka Ryouta) diceritakan.
Terakhir, aku ingin bilang great job untuk Ufotable yang berhasil mengadaptasi pertarungan yang
di manga tampak biasa saja, menjadi pertarungan yang seru, epik, dan memanjakan
mata di anime. Kalian bisa menonton trailer-nya
di sini. Oh iya, musim ketiganya sudah dikonfirmasi akan tayang tahun
2023 loh.
***
Inventing
Anna
(2022)
Judul
|
:
|
Inventing Anna
|
Pencipta
|
:
|
Shonda Rhimes
|
Produser Eksekutif
|
:
|
Shonda Rhimes, Betsy Beers, Tom Verica, David
Frankel
|
Produser
|
:
|
Jess Brownell, Holden Chang, Jessica Pressler
|
Musim/Episode
|
:
|
1 Musim/9 Episode
|
Pemeran
|
:
|
Julia Garner, Anna Chlumsky, Alexis Floyd,
Katie Lowes, Laverne Cox, Arian Moayed
|
Genre
|
:
|
Drama
|
Inventing Anna (disingkat IA) merupakan serial terbatas dari Netflix yang terinspirasi
dari sebuah artikel majalah New York yang bertajuk “How Anna Delvy Tricked New York’s Party People” yang ditulis oleh
Jessica Pressler. Serial ini menceritakan tentang aksi Anna Delvey alias Anna Sorokin
yang melakukan penipuan sebesar 275 ribu USD dengan berpura-pura menjadi
sosialita New York. For your information,
kasus Anna Delvey adalah kasus sungguhan yang sangat fenomenal di tahun 2017. Kalian
bisa menonton serial ini di Netflix.
IA bercerita
tentang seorang jurnalis majalah bernama Vivian Kent (Anna Chlumsky) yang sangat
tertarik pada kasus Anna Delvey (Julia Garner). Dia penasaran bagaimana bisa
seorang gadis 25 tahun menipu orang-orang besar di New York sampai ratusan ribu
dolar. Dia ingin meliput kasus Anna agar dia dapat menaikkan namanya sebagai
seorang jurnalis.
Oleh
karena itu, Vivian menemui Anna yang ditahan di penjara pre-trial. Dia dan Anna membuat kesepakatan: Anna mengizinkan
Vivian meliput kasusnya dan Vivian akan membuat jadi Anna terkenal. Hari demi
hari, hingga bulan demi bulan, Vivian pergi menemui orang-orang yang mengenal
Anna untuk mencari tahu apa saja yang telah dilakukan gadis itu, sementara saat
itu dia sedang hamil.
Namun,
satu pertanyaan makin bergema di dalam dirinya seiring proses liputannya: siapa
sebenarnya Anna Delvey? Benarkah dia seorang ahli waris konglomerat dari Jerman
atau dia hanya seorang perempuan tak beruang?
Salah
satu hal yang mencolok dari serial ini adalah aktingnya Julia Garner sebagai Anna
Delvey. Aktingnya bagus sekali. Anna Delvey yang asli memiliki aksen khas saat
berbicara, dan Julia Garner dapat meniru aksen tersebut—aksen yang menyebalkan,
arogan, sekaligus iconic. Kemudian, di
IA, dia berakting sebagai orang yang sedang berakting—itu sesuatu yang menarik.
Kemudian,
sepanjang menonton ini, aku berkali-kali heran mengapa orang-orang bisa semudah
itu percaya pada Anna. Dia melakukan
berbagai penipuan mulai dari tidak membayar tagihan hotel sampai menipu bank
dengan memalsukan dokumen-dokumen. Kalian akan dibuat heran sekaligus terpukau
dengan aksi seorang Anna Delvey. Intinya, serial ini memperlihatkan apa yang
dimaksud dengan fake it till you make it.
Walaupun
serial ini berdasarkan kisah nyata, tidak semuanya benar. Serial ini juga memiliki
disclaimer bahwa cerita ini benar
kecuali untuk bagian yang dibuat-buat. Akan tetapi, bagi orang yang tidak familiar
dengan kasus Anna Delvey, akan sulit untuk membedakan bagian mana yang nyata
dan mana yang didramatisasi. Setahuku, keempat teman perempuan Anna itu benar,
sesuai dengan kenyataannya; tetapi identitas pacarnya Anna tidak benar karena
sampai saat ini masih dirahasiakan oleh Anna Delvey yang asli.
Selain
itu, aku kurang suka dengan cara serial ini membuat Anna tampak sebagai korban
di akhir. Episode terakhir IA membuat Anna seakan-akan tidak bersalah, menihilkan
aksi penipuannya, dan justru membuatnya jadi seperti selebriti. Aku juga tidak
suka dengan cara serial ini membuat Rachel Williams (Katie Lowes) seperti teman
palsu (fake friend) karena dia
oportunis. Padahal, kalau kalian ada di posisi Rachel, kalian juga akan
memusuhi Anna.
Berikutnya,
serial ini juga agak terlalu panjang. Episode 1-nya pun belum masuk ke cerita,
masih bagian orientasi. Kemudian, perjalanan liputan yang Vivian lakukan juga
panjang karena ada adegan-adegan yang didramatisasi itu. Maka dari itu, beberapa
orang mungkin akan bosan sehingga kalian harus sabar menonton ini.
Meskipun
begitu, serial ini mengkritik masyarakat hari ini yang dengan mudahnya menilai
orang dari penampilan. Para sosialita New York dapat mudah percaya pada Anna berkat
penampilannya yang glamourous. Tidak
satupun peduli untuk mengecek identitas Anna yang sebenarnya. Padahal,
penampilan tidak lebih dari sekadar topeng.
Di
samping itu, IA penuh dengan momen-momen iconic
(dan annoying) Anna Delvey. (Spoiler alert) salah satunya adalah
waktu Anna tidak mau masuk ke ruang sidang hanya karena baju yang dipinjamkan
kepadanya jelek. Dia sampai bercekcok dengan Todd Spodek (Arian Moayed),
pengacaranya, karena itu—dan itu sangat menyebalkan.
(Spoiler alert) waktu Anna ditagih
utangnya oleh Rachel dan Kacy Duke (Laverne Cox) juga memorable karena orang yang berutang malah lebih galak daripada
yang berpiutang saat ditagih—padahal ditagihnya juga baik-baik loh. Semoga kita
dijauhi dari teman-teman seperti Anna Delvey ya.
Aku merekomendasikan serial ini untuk kalian yang suka dokumenter "Tinder Swindler" (2022). Oh iya, for your
information, Anna Delvey yang asli sudah bebas dari penjara loh dan
pendapatan dari serial ini akan digunakan untuk mengganti kerugian yang dialami
korban-korban Anna. Kalian bisa menonton trailer-nya
di sini.
***
Attack on
Titan
Season 4 part 2
(2022—on
going)
Judul
|
:
|
Attack on Titan
|
Sutradara
|
:
|
Araki Tetsurou, Koizuka Masashi, Hayashi
Yuichiro, Shishido Jun
|
Penulis
|
:
|
Kobayashi Yasuko, Seko Hiroshi, Kawakubo
Shintarou
|
Produser
|
:
|
Kinoshita Tetsuya, Tateishi Kensuke, Maeda
Toshihiro, Furukawa Shin, Nagase Tomohito, Wada George, Endou Tetsuya,
Nishiya Yasuyuki, Kiyota Souya, Itou Hitoshi, Kimura Makoto, Onori Yasuo
|
Musim/Episode
|
:
|
4 Musim/87 episode + 8 episode OVA (on going)
|
Pengisi suara
|
:
|
Kaji Yuki, Ishikawa Yui, Inoue Marina, Hosoya
Yoshimasa, Taniyama Kishou, Shimono Hiro, Kobayashi Yuu, Ono Kenshou, Park
Romi, Kamiya Hiroshi, Koyasu Takehito, Shimamura Yuu, Masuda Toshiki,
Numakura Manami, Sakura Ayane, Hanae Natsuki, Saito Jiro, Saiga Mitsuki,
Hiwatari Kouji
|
Genre
|
:
|
Action, high fantasy,
dark fantasy, post-apocalyptic,
shounen, seinen
|
Attack on
Titan
(disingkat AoT) adalah anime yang diadaptasi dari manga berjudul sama karya
Hajime Isayama. Judulnya dalam bahasa Jepang adalah “Shingeki no Kyojin.” Anime ini telah mendapatkan berbagai
penghargaan dan pujian serta ditonton oleh orang-orang dari berbagai belahan
dunia. Kalian bisa menontonnya di Vidio.com, Viu, Disney+ Hotstar, Catchplay,
Netflix, Amazon Prime Video, dan Hulu.
AoT berlatar di dunia pascakiamat
tempat manusia hampir punah. Umat manusia yang tersisa tinggal di dalam
kerajaan yang dilapisi tembok-tembok raksasa yang melindungi mereka dari raksasa
pemakan manusia yang disebut Titan. Namun, pada suatu hari, tembok tersebut
berhasil dibobol oleh Colossal Titan
sehingga menghancurkan kota-kota.
Dalam persitiwa mengerikan itu, Eren Yeager
(Kaji Yuki) kehilangan ibunya yang tewas dimakan Titan. Untuk membalas dendam,
Eren bersama kedua temannya, Mikasa Ackerman (Ishikawa Yui) dan Armin Arlert
(Inoue Marina), bergabung dengan Survey Corps, pasukan militer yang
bertarung melawan Titan serta mencari tahu asal-usul dan sejarah Titan dan
dunia di luar tembok. Kalian bisa melihat trailer
musim pertamanya di sini. Baca reviu musim pertama sampai musim keempat bagian pertamanya di sini ya.
Di musim keempat bagian kedua ini, AoT sudah
memasuki babak finalnya. Setelah Kekaisaran Eldia Baru menyerang kota Liberio
di Marley, tentara Kerajaan Marley tidak bisa tinggal diam. Reiner Braun
(Hosoya Yoshimasa) bersama Perajurit Marley lainnya datang menyerang kota
Shiganshina untuk menyelamatkan Gabi Braun (Sakura Ayane) dan Falco Grice
(Hanae Natsuki). Pertarungan antara para Titan pun tak terelakkan.
Di sisi lain, Eren dan Zeke Yeager (Koyasu
Takehito) juga akan memulai rencana mereka untuk menggunakan kekuatan Founding Titan.
Bagaimanapun caranya, Reiner dan yang lainnya harus mencegah kedua kakak
beradik Yeager itu bertemu. Jika mereka gagal, Eren dapat mengaktifkan Rumbling yang
berarti akhir bagi seluruh umat manusia di dunia.
Di musim keempat bagian keduanya, cerita AoT
dibuka dengan cara yang mendebarkan. Tidak basa-basi, langsung masuk ke pertarungan
antara para Titan. Rasanya seperti babak kedua dari pertarungan yang terjadi di
Liberio (tonton AoT musim keempat bagian pertama). Ditambah dengan situasi yang
makin genting, penonton langsung dibuat tegang sejak episode pertama.
Namun, cerita AoT kali ini lebih suram. Ada
banyak sekali momen yang menguras pikiran dan emosi. Ada banyak momen yang
terlalu menyedihkan. Aku pribadi merasa kasihan pada para tokoh-tokohnya,
terutama Mikasa, Armin, Connie Springer (Shimono Hiro), dan Jean Kirstein
(Taniyama Kishou).
Ada dua momen paling sedih bagiku sepanjang
musim keempat bagian kedua ini: (spoiler
alert) satu, ketika Colt Grice (Matsukaze Masaya) tetap memegangi Falco
yang akan berubah menjadi Titan; dan dua, ketika para tokoh utama berkumpul di
api unggun membicarakan rencana mereka untuk menghentikan Eren, yang malah
menjadi membicarakan kesalahan masing-masing.
Kemudian, isu yang diangkat kali ini makin
pelik. Masih seperti musim keempat bagian pertamanya, AoT kali ini menyinggung tentang
kebencian terhadap etnis lain—dalam hal ini terhadap ras Eldia. Memang, secara
historis, umat manusia punya kecenderungan untuk membenci kelompok yang ada di
luar kelompoknya. Dari serial ini, kita dapat mengambil pelajaran bahwa membenci
suatu etnis atas perbuatan leluhur mereka itu tidak membawa kebaikan. Lebih
tepatnya, kebencian terhadap orang lain yang berbeda dari kita tidak membawa
kebaikan apa-apa.
Di samping itu, aku merasa bangga terhadap
perkembangan karakter dari beberapa tokoh. Salah satunya adalah Gabi. (Spoiler alert) ia mulanya begitu
membenci bangsa Eldia di Pulau Paradis, tetapi sekarang dia sudah sadar bahwa mereka
bukanlah iblis seperti yang seluruh dunia katakan. Bangsa Eldia di Pulau
Paradis tidak pernah berbuat apa-apa kepada dunia, maka mereka tidak pantas
menerima kebencian dari seluruh dunia.
Sementara itu, perkembangan karakternya Eren
juga menarik—walau tidak bisa dibanggakan. Di tiga musim sebelumnya dialah
pahlawan serial ini, tetapi di musim ini dia berubah menjadi musuh besar dunia.
Itu memperlihatkan bahwa seorang pahlawan dapat menjadi penjahat bagi orang
lain, sebuah dualitas. Aku jadi penasaran apa yang Eren lihat ketika dulu
mencium tangan Historia Reiss (Mikami Shiori) (tonton AoT musim ketiga), karena
sepertinya itulah titik balik dari perubahan karakter Eren.
Berikutnya, hal yang sangat menarik lainnya dari AoT musim ini ialah diungkapkannya
sejarah tentang Titan. Ada satu episode yang didekasikan khusus untuk
menceritakan bagaimana Ymir Fritz memperoleh kekautan Titan untuk pertama
kalinya serta bagaimana kekuatan tersebut digunakan oleh Raja Fritz untuk pembangunan
Kekaisaran Eldia dan menebarkan teror pada dunia. Episode tersebut tidak hanya
seru karena menjawab pertanyaan mengenai asal-usul Titan, tetapi juga karena
meyinggung tentang perbudakan dan kebebasan.
Selain itu, yang aku suka
dari AoT musim keempat bagian kedua adalah soundtrack-nya.
Lagu pembukanya, “The Rumbling” oleh SiM, dan lagu
penutupnya, “Akuma no Ko” oleh Higuchi Ai, enak
didengar dan liriknya relatable banget
ke cerita AoT. Yang sudah menonton AoT sejak musim pertama pasti paham
maksudku. Kalian bisa menonton trailer-nya
di sini.
***
Bridgerton
Season 2
(2022—on going)
Judul
|
:
|
Bridgerton
|
Pencipta
|
:
|
Chris Van Dusen
|
Produser Eksekutif
|
:
|
Shonda Rhimes, Betsy Beers, Chris Van Dusen,
Julie Anne Robinson
|
Produser
|
:
|
Sarada McDermott, Holden Chang, Sarah Dollard
|
Musim/Episode
|
:
|
1 Musim/8 Episode
|
Pemeran
|
:
|
Jonathan Bailey, Simone Ashley, Charithra
Chandran, Adjoa Adoh, Ruth Gemmell, Claudia Jessie, Nicola Coughlan, Luke
Newton, Luke Thompson
|
Genre
|
:
|
Regency romance, drama sejarah, fiksi ilmiah feminis
|
Bridgerton adalah serial orisinal Netflix yang diadaptasi dari serial
novel karya Julia Quinn, yang berlatar era Regency
(1811—1820). Secara umum, Bridgerton menceritakan
kisah cinta dari masing-masing anak keluarga Bridgerton. Serial ini dibawakan
dengan narasi oleh Lady Whistledown (Julie Andrews), seorang penulis kolom newsletter yang misterius yang gemar
menulis gosip dan skandal di kalangan keluarga bangsawan di London. Musim kedua
Bridgerton menceritakan kisah cinta si
sulung Anthony Bridgerton (Jonathan Bailey) yang diadaptasi dari buku “The Viscount Who Leved Me.” Musim
keduanya ini telah menjadi serial yang paling banyak ditonton di Netflix,
mengalahkan musim pertamanya. Bridgerton dapat
disaksikan di Netflix.
Kalian dapat menonton trailer musim pertamanya di sini. Baca juga reviu musim pertamanya di sini ya.
Pada season kali ini, Anthony Bridgerton berniat menemukan calon istri untuk dirinya. Dia memiliki banyak persyaratan untuk calon istrinya karena dia ingin menikahi perempuan yang sempurna untuk menjadi seorang viscountess. Tidak masalah kalau dia harus menikahi perempuan yang tidak dia cintai karena baginya pernikahan adalah salah satu tugasnya sebagai kepala keluarga dan sebagai viscount. Namun, karena Anthony terlalu pilih-pilih, dia justru telah menyingkirkan semua gadis bangsawan di London.
Sampai
pada akhirnya, dia bertemu dengan Edwina Sharma (Charithra Chandran) dari
keluarga Sharma yang jauh datang dari India. Dia gadis yang tepat bagi Anthony
dan dia berniat memperistrinya. Namun, Edwina memiliki kakak perempuan, Kate
Sharma (Simone Ashley) yang sangat protektif.
Kate
tahu reputasi Anthony yang playboy
dan niatnya yang ingin menikahi Edwina tanpa cinta, maka dia ingin melindungi
adiknya dari pria tersebut. Dia tidak ingin adiknya menikahi pria yang tidak
mencintainya kembali. Akan tetapi, makin keras Kate berusaha menyingkirkan
Anthony dari Edwina, pikiran dan perhatiannya justru makin terpaku pada pria
itu. Dia tidak sadar bahwa saat berada
di ruang yang sama dengan Anthony, tatapan matanya selalu terpaku padanya.
Di
sisi lain, Anthony juga terus terkesan pada sosok Kate Sharma, tetapi dia juga
membencinya karena selalu menghalang-halanginya. Padahal, dia sudah melakukan
berbagai hal untuk membuktikan dirinya pada Kate bahwa dia layak menjadi suami
bagi Edwina. Apa lagi yang perlu dia lakukan untuk memenangkan hati Kate? Dapatkah
Anthony menemukan pasangannya di season ini?
Dibandingkan
musim pertamaya, aku merasa musim kedua Bridgerton
lebih seru dan menarik dari segi cerita. Ini bukan lagi cerita gadis lugu
dengan mimpinya bertemu pangeran tampan. Kisah cinta antara Anthony, Kate, dan Edwina
lebih kompleks dan emosional. Kisah cinta mereka adalah tentang perdebatan
batin antara memenuhi kewajiban atau memenuhi hasrat pribadi—antara tanggung
jawab sosial atau kebebasan individu.
Apalagi,
kisah cinta mereka tersebut diwarnai dengan adegan-adegan yang dapat membuat
penonton terbawa suasana. Misalnya, (spoiler
alert) ketika tangan Kate dan Anthony hampir bersentuhan, itu momen yang
dapat membuat geregetan. Kemudian, aku ingin memuji akting Simone Ashley
sebagai Kate Sharma yang sukses menunjukkan perasaan campur aduk Kate hanya
dari tatapan matanya.
Momen
favoritku di Bridgerton musim kedua
adalah (spoiler alert) adegan dansa
Kate dan Anthony di episode terakhir. Dengan diiringi lagu “Wrecking Ball” yang diaransemen menjadi musik klasik, Kate dan
Anthony berdansa dengan penuh gairah dan kebebasan. Di momen itu, mereka
akhirnya menjadi diri mereka sendiri, membebaskan diri mereka dan menuruti kata
hati. Mereka tidak lagi peduli omongan orang-orang. Mereka berdansa dengan
indahnya.
Kemudian,
karakter Edwina Sharma juga menarik. Aku awalnya berpikir bahwa dia sama dengan
Daphne Bridgerton (Phoebe Dynevor), lugu dan memimpikan pangeran tampannya
(tonton Bridgerton musim pertama).
Namun, ternyata dia juga pintar dan tegas. Dia bahkan lebih bijaksana
dibandingkan Kate dan Anthony.
Oh
iya, tokoh-tokoh pendampingnya pun mendapatkan porsi cerita yang pas dan
memuaskan. Misalnya (spoiler alert),
tentang Penelope Featherington (Nicola Coughlan) dengan rahasianya sebagai Lady
Whistledown, tentang Eloise Bridgerton (Claudia Jessie) yang terus memperjuangkan
keinginannya untuk bisa bebas dari tradisi, tentang Colin Bridgerton (Luke
Newton) yang sedang mencari jati diri, serta tentang Benedict Bridgerton (Luke
Thompson) yang ingin mengaktualisasikan dirinya. Mereka semua mendapatkan porsi
cerita yang pas, tidak mencuri perhatian kita dari Kate, Edwina, dan Anthony,
tetapi tetap menarik.
Kalian
bisa menonton trailer-nya di sini.
Oh iya, for your information, Bridgerton akan kembali dengan musim
ketiga dan musim keempat loh.
Sebelumnya (2021)
Selanjutnya
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Komentar
Posting Komentar