Once Upon A Broken Heart: Sebuah Dongeng Seru Tentang Dua Orang Yang Patah Hati

Identitas Buku Judul : Once Upon a Broken Heart Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Reni Indardini Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2022 Cetakan : I Tebal : 407 halaman Harga : Rp124.000 ISBN : 9786232423503 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult   Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1] (2017) yang lalu menjadi buku best-selling serta mendapat kritik positif. Setelah itu, S...

Serial TV Terfavorit 2022 (part 1)

 Serial TV Terfavorit 2022

Seperti halnya tahun 2020 dan 2021, aku menonton cukup banyak serial TV di berbagai layanan streaming. Apalagi, sekarang situs layanan streaming yang legal sudah makin banyak dan memiliki judul-judul serial TV yang makin beragam pula. Maka dari itu, aku kembali menuliskan reviuku atas judul-judul serial TV terfavorit yang aku tonton di tahun 2022. Judul-judul tersebut tidak harus judul-judul baru yang tayang pada tahun 2022. Ada beberapa judul lama yang sudah tayang beberapa tahun lalu. Format serialnya pun bermacam-macam, mulai dari live-action sampai animasi, serta serial barat, drama Korea, sampai anime. Baiklah, berikut ini adalah judul-judulnya.

***

Daftar Isi

***

Only Murders in the Building
Season 1

(2021—on going)

Judul

:

Only Murders in the Building

Pencipta

:

Steve Martin, John Hoffman

Produser eksekutif

:

Dan Fogelman, Jess Rosenthal, Jamie Babbit, Steve Martin, Martin Short, Selena Gomez, John Hoffman

Produser

:

Thembi Banks, Jane Raab

Musim/Episode

:

1 Musim/10 Episode (on going)

Pemeran

:

Steve Martin, Martin Short, Selena Gomez

Genre

:

Komedi, misteri

Only Murders in the Building (OMiB) adalah sebuah serial bergenre komedi dan misteri orisinal dari Hulu. Pada September 2021, OMiB menjadi serial komedi yang paling banyak ditonton di Hulu. Kemudian, OMiB sudah dikonfirmasi akan mendapatkan musim kedua setelah akhir yang menggantung di musim pertamanya. Kalian dapat menonton OMiB di Hulu dan Disney+ Hotstar. 

Cerita berpusat pada tiga tokoh utama: Charles-Haden Savage (Steve Martin), Oliver Putnam (Martin Short), dan Mabel Mori (Selena Gomez), yang adalah tetangga di apartemen Arconia. Mereka bertiga menggemari sebuah true crime podcast yang sama, tetapi pada awalnya mereka tidak saling kenal. Mereka berkenalan sejak tidak sengaja bertemu di dalam lift bersama satu penghuni apartemen lainnya, Tim Kono (Julian Cihi).

Beberapa saat pascapertemuan mereka di lift, mereka mendapatkan kabar bahwa Tim Kono meninggal bunuh diri. Namun, mereka merasa ada yang tidak benar sebab waktu di lift, Tim Kono tidak tampak seperti orang yang punya kecenderungan bunuh diri (suicidal tendency). Mereka bertiga lalu mencoba menyelidiki sendiri kematian Tim Kono. Sambil melakukannya, mereka membuat true crime podcast mereka sendiri dengan tajuk “Only Murders in the Bulding” untuk menceritakan investigasi mereka tersebut.

Semakin jauh mereka menyelidiki kematian Tim Kono, semakin besar dan membingungkan misteri yang mereka hadapi. Maka, siapakah yang membunuh Tim Kono?

OMiB berhasil menarasikan cerita misteri dengan sangat komikal. Komedinya sangat terasa, tetapi itu tidak mengurangi vibes cerita misterinya. Kalian yang suka cerita detektif tentu akan menyukai ini. Setiap episodenya membuatku penasaran karena selalu ada misteri baru yang terkuak tentang Tim Kono yang malah memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru. Akan tetapi, investigasi yang dilakukan tim podcast “Only Murders in the Building” tersebut tidak terasa berat berkat ulah konyol mereka.

Tokoh yang paling lucu menurutku adalah Charles dan Oliver. Mereka berdua yang paling kocak di serial ini. Salah satu adegan Oliver yang lucu adalah (spoiler alert) waktu dia berlagak ala profiler untuk menemukan siapa pelakunya dengan berkhayal sedang melakukan audisi aktor teater. Sementara salah satu adegan Charles yang paling lucu adalah (spoiler alert) waktu dia diracun, lalu kesusahan untuk naik lift. Itu dua adegan kocak yang memorable banget dari serial ini.

Kemudian, desain tokoh untuk Charles, Oliver, dan Mabel juga menarik. Charles dan Oliver adalah dua lansia, sementara Mabel adalah anak muda. Mereka adalah kombinasi tim yang tidak biasa. Apalagi, dengan formasi casting-nya, OMiB dapat menarik penonton dari berbagai generasi, baik generasi tua maupun muda.

Di samping mereka bertiga, tokoh-tokoh pendukungnya pun tidak kalah menarik. Para penghuni apartemen Arconia memiliki karakter masing-masing yang khas. Mereka memang tidak banyak muncul, tetapi kemunculan mereka ada efeknya terhadap adegan sehingga mereka bukan sekadar hiasan yang tidak perlu. Contohnya adalah Howard Morris (Michael Cyril Creighton) si pemilik kucing—yang kucingnya lebih disukai daripada Tim Kono oleh para penghuni apartemen lainnya—dan Ursula (Vanessa Aspillaga) si manajer apartemen—yang tidak disukai oleh semua penghuni apartemen.

Aku juga menyukai treatment penyajian ceritanya. Setiap episode dinarasikan oleh orang yang berbeda, bukan hanya ketiga tokoh utama. Melalui narasi tersebut, masalah para tokoh, terutama ketiga tokoh utama, dikupas untuk pendalaman karakter. Kemudian, yang paling menarik adalah episode ketika cerita dinarasikan oleh Theo Dimas (James Caverly) yang seorang tunarungu dan tunawicara. Pada episode itu, tidak ada suara sama sekali, mengikuti sudut pandang Theo yang tidak dapat mendengar, dan sebagai gantinya semua dialog disampaikan melalui subtitle. Itu unik banget loh karena film-film dengan tokoh utama tunarungu saja biasanya masih menghadirkan suara dalam filmnya.

Akhir kata, kalau kalian mencari cerita misteri tetapi tidak mau yang terlalu berat, OMiB adalah pilihan yang cocok untuk kalian. Oh iya, jangan lupa, OMiB akan ada musim kedua. Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.

***

One Ordinary Day
Season 1

(2021—on going)

Judul

:

One Ordinary Day

Sutradara

:

Lee Myung Woo

Penulis

:

Kwon Soon Kyu

Produser Eksekutif

:

Ahn Hye Yeon, Kim Seong Han, Yoo Ho Seong

Produser

:

Kim Sang Heon, Yu Jin Oh, Kim Mi Hye, Lee Ro Be,

Musim/Episode

:

1 Musim/8 Episode (on going)

Pemeran

:

Kim Soo Hyun, Cha Seung Won, Kim Sung Kyu

Genre

:

Crime, thriller, drama hukum

OOD bercerita tentang seorang pemuda yang menjadi korban salah tangkap. Namanya adalah Kim Hyun Soo (Kim Soo Hyun) dan dia adalah pemuda biasa saja. Suatu malam, dia menggunakan taksi ayahnya tanpa izin untuk pergi ke rumah temannya. Di tengah jalan, ada perempuan yang naik ke taksinya, bernama Hong Gook Hwa (Hwang Se On). Dia minta diantar ke rumahnya dan Hyun Soo menurutinya. Sesampainya di rumah perempuan tersebut, Hyun Soo diajak masuk ke dalam, lalu mereka menghabiskan waktu bersama.One Ordinary Day (disingkat OOD) adalah drama Korea yang diadaptasi dari serial Amerika Serikat berjudul “Criminal Justice” (2008–2009) karya Peter Moffat, yang telah diadaptasi di berbagai negara. Serial ini tayang di Coupang Play di Korea pada 27 November 2021. Kalian dapat menyaksikan OOD di Viu.

Saat Hyun Soo bangun setelah tidur akibat terlalu mabuk, dia mendapati Hong Gook Hwa sudah tewas bersimbah darah. Langsung saja, begitu polisi tiba, Hyun Soo menjadi tersangka utama. Hyun Soo tak dapat membela diri karena semua barang bukti mengarah padanya. Namun, ketika harapannya untuk terbukti tidak bersalah tampak tak terlihat, seorang pengacara kelas teri, Shin Joong Han (Cha Seung Won), muncul untuk menolongnya. Dapatkah Pengacara Shin membuktikan Hyun Soo tak bersalah?

OOD termasuk drakor yang asik banget kalau ditonton maraton. Dia cuman terdiri atas 8 episode dan alurnya padat. Ceritanya fokus pada kasus yang dialami Hyun Soo—bergulat pada satu pertanyaan, “apakah Hyun Soo pelakunya?” Apalagi, pendekatan ceritanya akan menguras pikiran para penonton. Siap-siap saja kalian akan dibuat bingung sendiri waktu menontonnya.

Selain itu, serial ini juga berisi kritikan terhadap sistem penegakan hukum yang terkadang tidak sesuai prosedur. Salah satu pesan yang ingin disampaikan drakor ini ialah tentang asas praduga tak bersalah. Jika penegak hukum tidak menerapkannya, orang tak bersalah bisa dipenjara, sedangkan pelaku sebenarnya bisa bebas. Bagian kritik tersebut di-point out dengan sangat baik oleh Hong Jeong Ah (Ki Young Ah), seorang dokter forensik sekaligus mantan istri Pengacara Shin, dalam salah satu adegan persidangan.

Kemudian, drakor ini bukanlah tontonan bergenre drama hukum yang hanya memperlihatkan adegan penyelidikan[1], penyidikan[2], dan persidangan, tetapi juga adegan kehidupan penjara. OOD mempertontonan kehidupan di penjara yang keras, sementara penjaga penjara malah membiarkan kekerasan tersebut terus terjadi. Bagiku, adegan-adegan di penjara sangat menegangkan dan ngeri. Selalu saja ada hal tak terduga di adegan-adegan penjara.

Namun, ending serial ini terasa kurang memuaskan. Setelah persidangan-persidangan yang menguras emosi dan pikiran dan kehidupan penjara yang begitu keras, cerita berakhir begitu saja. (Spoiler alert) serial ini tidak menampakkan kejadian yang sebenarnya terjadi pada malam Hong Gook Hwa mati. Itu mengecewakan sekali.

Akan tetapi, serial ini tetap layak ditonton kok. Apalagi, akan ada musim keduanya dengan kasus yang baru. Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.

***

Blue Period

(2021)

Judul

:

Blue Period

Sutradara

:

Masunari Koji, Asano Katsuya

Penulis

:

Yoshido Reiko

Musim/Episode

:

1 Musim/12 Episode

Pengisi suara

:

Mineta Hiromu, Hanamori Yumiri, Yamashita Daiki, Kawanishi Kengo, Miyamoto Yume

Genre

:

Coming of age, drama, seinen

Blue Period (disingkat BP) merupakan serial anime yang diadaptasi dari manga dengan judul yang sama karya Yamaguchi Tsubasa. BP termasuk salah satu anime terkeren yang kutonton di tahun 2022. Kalian bisa menonton BP di Netflix.

BP bercerita tentang seorang anak SMA bernama Yaguchi Yatora (Mineta Horimu). Dia adalah anak yang cukup berprestasi di sekolah, tetapi selalu merasa hampa di dalam hatinya. Dia tidak memiliki passion pada apapun. Dia belajar tekun hanya karena orang-orang mengharapkan itu darinya, bukan karena dia menyukainya.

Suatu hari, Yatora melihat lukisan karya salah satu kakak kelasnya, Mori Maru (Miyamoto Yume) dan dia terpukau olehnya. Kemudian, Yatora mencoba melukis sendiri dan mendapati dirinya menyukai itu. Salah seorang temannya, Ayukawa “Yuka” Ryuji (Hanamori Yumiri), lalu mengajak Yatora bergabung dengan klub seni sekolah. Di sana, dia belajar lebih dalam tentang melukis, sekaligus belajar tentang passion-nya.

Untuk pertama kali dalam hidupnya, Yatora merasa begitu hidup dan itu semua berkat melukis. Dia memutuskan untuk menekuni bidang melukis lebih dalam. Maka dari itu, dia berencana untuk kuliah di Tokyo University of the Art (TUA), tetapi kampus tersebut terkenal memiliki seleksi penerimaan yang ketat sekali. Mampukah Yatora masuk ke TUA dan terus mendalami passion melukisnya?

Aku suka sekali anime ini karena temanya melukis! Rasanya menyenangkan sekali bisa melihat berbagai lukisan serta mengetahui makna di baliknya. Aku jadi belajar cara mengapresiasi dan memahami suatu lukisan dari anime ini.

Di samping itu, dari anime ini aku belajar bahwa tidak ada yang mustahil ketika kita mau belajar dan berusaha. Yatora awalnya tidak bisa melukis, tetapi setelah latihan yang tak terhitung, dia dapat menghasilkan lukisan yang begitu indah. Dia tahu dirinya tertinggal dibandingkan teman-temannya, maka dia berusaha ekstra dibanding mereka, seperti waktu dia meminta PR lebih banyak. Usahanya tidak selalu membuahkan hasil, tetapi itu tidak membuatnya menyerah. Persistensi, itulah yang bisa diteladankan dari karakter Yatora.

Selain itu, dari anime ini, aku belajar bahwa peran guru dalam proses belajar itu begitu penting. Aku melihat Oba Mayu alias Oba-sensei (Kazu Yuki) tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga pembimbing dan motivator bagi Yatora. Dia mengevaluasi kekurangan dari setiap lukisan murid-muridnya dan memberi berbagai masukan. Namun, dia tidak memaksa mereka harus melukis apa. Dia hanya memberi arahan agar murid-muridnya bisa berkembang, tetapi tidak menentukan ke arah mana mereka berkembang. Dia membebaskan murid-muridnya ingin menjadi seperti apa.

Kemudian, aku suka sekali karakternya Maru Mori alias Mori-senpai. Screentime dia mungkin tidak banyak, tapi dialog-dialognya berkesan. Pertama, aku suka waktu dia tidak suka dipuji dengan dibilang bahwa dia berbakat. Dia bilang bahwa mengatakan lukisannya bagus karena dia berbakat seperti menihilkan jerih payahnya belajar melukis selama ini. Kedua, aku suka saat dia bilang bahwa ketika melukis, si pelukis bebas mengintepretasikan apa yang dia ingin lukis. “Kalau kamu melihatnya biru, maka itu biru,” katanya. Dengan kata lain, dia bilang bahwa saat kamu melukis, kamu bebas melikis apapun.

Oh iya, ada tokoh menarik lagi di anime ini, yaitu Ayukawa “Yuka” Ryuji. Dia adalah tokoh transgender. Itulah yang membuatnya menarik. Yuka memiliki karakter yang kompleks. Dia tampak bebas, meskipun hanya dari luar. Identitas gendernya selalu dikaitkan dengan segala masalah yang dia hadapi, padahal itu tidak ada hubungannya. Dia juga tidak bisa mengekspresikan apa yang dia mau dengan bebas. Aku berharap akan ada musim kedua untuk bisa menceritakan masalah Yuka lebih banyak.

Terakhir, anime ini cocok banget untuk kalian yang sedang mau masuk kuliah—pasti sangat relatable. Kalian bisa terbawa semangatnya Yatora yang ingin masuk TUA. Aku saja jadi ingin belajar melukis juga, hahaha. Namun yang lebih penting, anime ini cocok sekali untuk kalian semua yang ingin mengejar passion, apapun passion kalian itu.

Oh iya, lagu tema pembuka anime ini cukup enak didengar, yaitu EVERBLUE oleh Omoinotake. Aku berharap anime ini akan ada musim keduanya, sebab kalau di manga-nya, masih ada kelanjutan ceritanya. Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.

***

Our Beloved Summer

(2021—2022)

Judul

:

Our Beloved Summer

Sutradara

:

Kim Yoon Jin

Penulis

:

Lee Na Eun

Musim/Episode

:

1 Musim/16 Episode

Pemeran

:

Choi Woo Shik, Kim Da Mi, Kim Sung Cheol, Roh Jeong Eui

Genre

:

Komedi romantis, coming of age

Our Beloved Summer disingkat (OBS) adalah sebuah drama Korea yang diadaptasi dari webtoon berjudul “Good Early Summer” karya Han Gyeong Chal. Drakor ini memiliki judul lain, yaitu “That Year We.” OBS juga merupakan serial pertama yang diproduksi oleh perusahaan produksi Studio N. Bagiku pribadi, OBS adalah salah satu drakor terkeren yang aku tonton di tahun ini. OBS bisa ditonton di Netflix.

OBS adalah serial komedi romantis dan coming of age yang bercerita tentang Choi Ung (Choi Woo Shik) dan Kook Yeon Su (Kim Da Mi) yang merupakan mantan kekasih. Mereka berdua pernah membintangi sebuah dokumenter masa muda yang sangat viral sewaktu mereka SMA. Namun, setelah keduanya putus, mereka berjanji untuk tidak bertemu lagi.

Lima tahun kemudian, setelah keduanya memiliki kehidupan masing-masing, mereka dipaksa bertemu kembali dalam satu proyek dokumenter baru. Sang produser, yang juga adalah teman mereka, Kim Ji Ung (Kim Sung Cheol), memaksa mereka berdua tampil lagi di depan kamera untuk membuat sekuel dokumenter dari yang pernah mereka buat dulu.

Namun, kenangan pahit perpisahan mereka membuat mereka berdua tak bisa akur. Apakah kedua orang yang dulu pernah saling mencintai, lalu saling menyakiti tersebut dapat bekerja sama di depan kamera setelah semua yang mereka lewati?

Sejujurnya, OBS memiliki ide cerita yang biasa saja, klise malah. Namun, yang membuat drama ini begitu indah adalah teknisnya dan detail-detail yang diperlihatkan dalam ceritanya. Drakor ini memperlihatkan bahwa cinta dapat ditunjukkan melalui tindakan-tindakan kecil yang tak disadari. Selain itu, drakor ini juga menunjukkan betapa kompleksnya hubungan antarmanusia yang begitu emosional.

Salah satu unsur yang menjadi keunggulan dari OBS adalah sinematografinya yang sangat estetis. Ada banyak sekali adegan yang diambil dengan angle yang indah, yang dapat menggambarkan emosi para tokohnya. Selain itu, color grading-nya juga enak sekali dilihat—menampilkan warna-warni cerah yang cocok dengan judulnya yang menggunakan kata summer ‘musim panas.’ Kalau kalian perhatikan, bahkan pakaian yang dikenakan Ung dan Yeon Soo juga memiliki warna-warni yang hangat dan comforting. Tidak cuman itu, judul tiap episode pun diambil dari judul-judul film terkenal, yang cocok dengan isi episode tersebut, seperti “10 Things I Hate about You” (1999), “Pride and Prejudice” (2005), dan “Begin Again” (2013).  Maka dari itu, sinematografinya OBS membuat setiap episode drakor ini terasa seperti film, bukan serial TV.

Berikutnya, OBS menyajikan pendalaman karakter yang luar biasa. Emosi setiap karakter disajikan dengan tepat sehingga penonton dapat bersimpati serta berempati kepada mereka. Tiga tokoh utamanya: Ung, Yeon Su, dan Ji Ung—mereka memiliki pendalaman karakter yang apik. Aku pribadi, bisa turut merasakan konflik internal yang dialami Yeon Su dan Ji Ung. Sementara kalau Ung sendiri, konflik batinnya baru mencuat menjelang akhir serial. Namun, sejak awal, konflik batinnya tersebut sudah diceritakan secara tersirat, sudah ada petunjuknya di sana-sini.

Untungnya, (spoiler alert) OBS mempunyai alur yang berakhir baik. Pada akhirnya, setiap tokoh mendapatkan ending yang paid-off. Perkembangan karakter mereka begitu terasa di akhir cerita. Akan tetapi, mungkin ada beberapa orang yang menganggap akhir drakor ini kurang memuaskan, meskipun sebenarnya ini adalah akhir yang necessary untuk memperlihatkan perkembangan diri dari masing-masing tokohnya.

Untuk elemen romance-nya, OBS tetap memperhatikannya kok. Chemistry antara Choi Woo Shik sebagai Choi Ung dan Kim Da Mi sebagai Kook Yeon Soo itu kuat banget. Mereka berdua sangat menggemaskan. Salah satu momen paling romantis mereka adalah (spoiler alert) waktu mereka berciuman saat liburan ke gunung unutk syuting dokumenter. Adegan itu romantis sekaligus emosional banget. Kemudian, aku juga suka bagian (spoiler alert) ketika Ung dan Yeon Soo berpacaran di rumah seharian. That’s really cute!  

Namun, ada juga momen romance yang terasa menyesakkan, yaitu (spoiler alert) adegan ketika Yeon Soo menengok ke arah Ung, sementara Ji Ung menengok ke Yeon Soo, dan Jeong Chae Ran (Jeon Hye Won) justru menengok ke Ji Ung. Itu rasanya menyesakkan karena terlihat cinta mereka yang tak terbalas. Aku jadi teringat kalimat Ji Ung di drakor ini, bahwa mencintai orang secara sepihak itu menyakitkan, lalu makin lama makin menyakitkan, dan terus menjadi makin menyakitkan sampai kita mati rasa dan terbiasa dengan rasa sakit itu.

Keunggulan lainnya dari OBS adalah soundtrack-nya yang indah sekali. Aku suka beberapa di antaranya: Our Beloved Summeroleh Kim Kyung Hee, Maybe Ifoleh BIBI, There For Youoleh Kim Na Young, dan Christmas Tree oleh V. Pokoknya, kalau menonton drakor ini, kalian siap-siap dibuat jatuh cinta pada tokoh-tokohnya. Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.

***

Demon Slayer
Season 2

(2021—on going)

Judul

:

Demon Slayer         

Sutradara

:

Sotozaki Haruo

Penulis

:

Ufotable

Produser

:

Fujio Akifumi, Miyake Masanori, Takahashi Yuuma, Kondo Hikaru (episode 1–26), Takano Takahashi (episode 34–44)

Musim/Episode

:

2 musim/44 episode (on going)

Pengisi suara

:

Hanae Natsuki, Kitou Akari, Shimono Hiro, Matsuoka Yoshitsugu, Hino Satoshi, Konishi Katsuyuki, Hirakawa Daisuke, Ishida Akira, Sawashiro Miyuki, Ousaka Ryouta

Genre

:

Petualangan, dark fantasy, seni bela diri, historical fantasy, shounen

Demon Slayer (disingkat DS) adalah sebuah serial anime yang diadaptasi dari manga berjudul sama karya Koyoharu Gotouge. Judul versi Bahasa Jepang-nya adalah “Kimetsu no Yaiba.” Manga Demon Slayer, per Februari 2021, memiliki 150 juta copy dalam peredaran, termasuk versi digitalnya, sehingga dia menjadi serial manga kesembilan yang paling best-selling sepanjang masa. Kalian dapat menonton DS di Bilibili.tv, Netflix, Viu, Vidio.com, Catchplay, Disney+ Hotstar, dan iQIYI.

Cerita DS mengambil latar waktu pada era Taishou (1912–1926). Di zaman itu, hidup seorang pemuda bernama Kamado Tanjiro (Hanae Natsuki) yang mendapati seluruh keluarganya tewas dibunuh oleh iblis. Satu-satunya anggota keluarganya yang selamat ialah adiknya, Kamado Nezuko (Kitou Akari), tetapi Nezuko pun telah berubah menjadi iblis.

Tanjiro lalu bergabung dengan sebuah organisasi rahasia, bernama Demon Slayer Corps, organisasi pendekar pedang yang bertujuan membasmi iblis. Dengan menjadi anggota Demon Slayer Corps, Tanjiro berharap dapat menemukan cara untuk mengembalikan adiknya menjadi manusia. Maka dari itu, Tanjiro dengan membawa Nezuko ke mana-mana, serta ditemani dua temannya, Agatsuma Zenitsu (Shimono Hiro) dan Hashibara Inosuke (Matsuoka Yoshitsugu), melakukan petualangan untuk melawan iblis-iblis dan mencari cara menyembuhkan Nezuko. Bagi yang belum pernah menonton DS, kalian dapat menonton trailer musim pertamanya di sini. Baca reviu musim pertamanya di sini ya. 

Sementara itu, untuk musim keduanya, cerita anime DS meliputi peristiwa Mugen Train arc dan Entertainment District arc. Sebenarnya, Mugen Train arc sudah pernah tayang dalam bentuk film pada tahun 2020, tetapi kini Mugen Train arc diadaptasi kembali menjadi serial 7 episode untuk “menjembatani” orang-orang yang belum sempat menonton filmnya.

Cerita Mugen Train arc sendiri mengisahkan petualangan Tanjiro dan teman-temannya dalam misi membasmi iblis di Kereta Mugen. Ada kabar buruk tentang kereta tersebut, yakni banyak penumpang yang menghilang sehingga membuat kereta tersebut terpaksa berhenti beroperasi. Maka dari itu, Tanjiro, Nezuko, Zenitsu, serta Inosuke pergi ke Kereta Mugen untuk membantu Rengoku Kyojuro (Hino Satoshi) sang Flame Hashira[3], dalam misi mengalahkan iblis yang bersembunyi di kereta tersebut.

Sementara itu, cerita Entertainment District arc merupakan sekuel dari Mugen Train arc. Setelah misi mereka di Kereta Mugen, Tanjiro dan teman-temannya pergi dalam misi bersama Uzui Tengen (Konishi Katsuyuki) sang Sound Hashira. Mereka akan menyusup ke Yoshiwara, Tokyo yang merupakan sebuah pusat pelacuran atau biasa dikenal dengan sebutan distrik hiburan. Tengen sebelumnya telah menugaskan istri-istrinya untuk menyusup ke sana dan mengumpulkan informasi tentang iblis yang tinggal dan bersembunyi di sana, tetapi tiba-tiba saja ketiga istrinya menghilang.

Maka dari itu, Tengen bersama Tanjiro dan teman-temannya harus memeriksa langsung distrik hiburan. Namun, ternyata mereka harus berhadapan dengan iblis dari kelompok Upper Moon, enam iblis terkuat yang ada. Mampukah Tanjiro, Tengen, Zenitsu, Inosuke, dan Nezuko selamat dalam pertarungan besar yang menanti mereka?

Untuk Mugen Train arc, aku tidak akan banyak berkomentar karena sebagian besar ceritanya sama dengan filmnya. Yang berbeda hanyalah episode pertamanya, yang menurutku sukses sekali memperkenalkan kekuatan seorang Hashira, khususnya kekuatan seorang Rengoku Kyojuro. Selain itu, Mugen Train arc merupakan cerita yang bak roller-coaster, dinamika emosinya naik-turun dengan lumayan ekstrem. Kemudian, di arc ini, kita dapat melihat perkembangan kekuatan Tanjiro dan teman-temannya, terutama si Inosuke. Dan yang paling penting, 7 episode Mugen Train arc cukup untuk membuat penonton jatuh cinta kepada Rengoku Kyojuro.

Sementara untuk Entertainment District arc, aku akan bilang bahwa arc ini begitu epik. Pertarungan antara Tanjiro, Tengen, dan yang lainnya melawan Iblis Upper Moon Keenam sangat luar biasa. Di arc ini, Tanjiro dan teman-temannya tidak lagi helpless; mereka dapat turut bertarung melawan Iblis Upper Moon. Bahkan, Tanjiro sudah lebih ahli menggunakan teknik Dance of the Fire God-nya. Sementara itu, kekuatan Uzui Tengen itu super badass! Dia bertarung dengan luar biasa keren! Tidak heran dia menyebut dirinya dewa.

Kemudian, yang selalu menjadi keunggulan dari serial anime ialah visualnya. Lagi-lagi, Ufotable menyajikan pertarungan yang bukan sekadar seru, tetapi memanjakan mata. Visualisasi teknik pedang para tokohnya disajikan dengan apik, membuat penonton terpukau. Apalagi, sewaktu pertarungan mencapai puncaknya di dua episode terakhir. Di dua episode tersebut, Ufotable menggabungkan animasi yang tampak realistis ke dalam anime ini, yang terlihat pada puing-puing distrik hiburan yang terbakar akibat pertarungan.

Di Entertainment District arc, ada satu momen yang membuat aku pribadi merinding, yaitu ketika Tanjiro berkata kepada Daki (Sawashiro Miyuki) seperti ini, “Kau pikir lucu menginjak-injak hidup orang lain yang memang sudah susah?” Entah mengapa, aku merasa ucapan Tanjiro pada saat itu begitu penuh amarah.

Akan tetapi, meskipun Entertainment District arc menghadirkan pertarungan yang sangat epik, ia tidak menghadirkan storyline yang cukup menarik. Walaupun begitu, tetap ada momen-momen menyentuh di arc ini, seperti (spoiler alert) ketika Tanjiro menyanyikan ninabobo untuk Nezuko dan ketika masa lalu Daki dan Gyuutarou (Ousaka Ryouta) diceritakan.

Terakhir, aku ingin bilang great job untuk Ufotable yang berhasil mengadaptasi pertarungan yang di manga tampak biasa saja, menjadi pertarungan yang seru, epik, dan memanjakan mata di anime. Kalian bisa menonton trailer-nya di sini. Oh iya, musim ketiganya sudah dikonfirmasi akan tayang tahun 2023 loh.

***

Inventing Anna

(2022)

Judul

:

Inventing Anna

Pencipta

:

Shonda Rhimes

Produser Eksekutif

:

Shonda Rhimes, Betsy Beers, Tom Verica, David Frankel

Produser

:

Jess Brownell, Holden Chang, Jessica Pressler

Musim/Episode

:

1 Musim/9 Episode

Pemeran

:

Julia Garner, Anna Chlumsky, Alexis Floyd, Katie Lowes, Laverne Cox, Arian Moayed

Genre

:

Drama

Inventing Anna (disingkat IA) merupakan serial terbatas dari Netflix yang terinspirasi dari sebuah artikel majalah New York yang bertajuk “How Anna Delvy Tricked New York’s Party People” yang ditulis oleh Jessica Pressler. Serial ini menceritakan tentang aksi Anna Delvey alias Anna Sorokin yang melakukan penipuan sebesar 275 ribu USD dengan berpura-pura menjadi sosialita New York. For your information, kasus Anna Delvey adalah kasus sungguhan yang sangat fenomenal di tahun 2017. Kalian bisa menonton serial ini di Netflix.

IA bercerita tentang seorang jurnalis majalah bernama Vivian Kent (Anna Chlumsky) yang sangat tertarik pada kasus Anna Delvey (Julia Garner). Dia penasaran bagaimana bisa seorang gadis 25 tahun menipu orang-orang besar di New York sampai ratusan ribu dolar. Dia ingin meliput kasus Anna agar dia dapat menaikkan namanya sebagai seorang jurnalis.

Oleh karena itu, Vivian menemui Anna yang ditahan di penjara pre-trial. Dia dan Anna membuat kesepakatan: Anna mengizinkan Vivian meliput kasusnya dan Vivian akan membuat jadi Anna terkenal. Hari demi hari, hingga bulan demi bulan, Vivian pergi menemui orang-orang yang mengenal Anna untuk mencari tahu apa saja yang telah dilakukan gadis itu, sementara saat itu dia sedang hamil.

Namun, satu pertanyaan makin bergema di dalam dirinya seiring proses liputannya: siapa sebenarnya Anna Delvey? Benarkah dia seorang ahli waris konglomerat dari Jerman atau dia hanya seorang perempuan tak beruang?

Salah satu hal yang mencolok dari serial ini adalah aktingnya Julia Garner sebagai Anna Delvey. Aktingnya bagus sekali. Anna Delvey yang asli memiliki aksen khas saat berbicara, dan Julia Garner dapat meniru aksen tersebut—aksen yang menyebalkan, arogan, sekaligus iconic. Kemudian, di IA, dia berakting sebagai orang yang sedang berakting—itu sesuatu yang menarik.

Kemudian, sepanjang menonton ini, aku berkali-kali heran mengapa orang-orang bisa semudah itu percaya pada Anna. Dia melakukan berbagai penipuan mulai dari tidak membayar tagihan hotel sampai menipu bank dengan memalsukan dokumen-dokumen. Kalian akan dibuat heran sekaligus terpukau dengan aksi seorang Anna Delvey. Intinya, serial ini memperlihatkan apa yang dimaksud dengan fake it till you make it.

Walaupun serial ini berdasarkan kisah nyata, tidak semuanya benar. Serial ini juga memiliki disclaimer bahwa cerita ini benar kecuali untuk bagian yang dibuat-buat. Akan tetapi, bagi orang yang tidak familiar dengan kasus Anna Delvey, akan sulit untuk membedakan bagian mana yang nyata dan mana yang didramatisasi. Setahuku, keempat teman perempuan Anna itu benar, sesuai dengan kenyataannya; tetapi identitas pacarnya Anna tidak benar karena sampai saat ini masih dirahasiakan oleh Anna Delvey yang asli.

Selain itu, aku kurang suka dengan cara serial ini membuat Anna tampak sebagai korban di akhir. Episode terakhir IA membuat Anna seakan-akan tidak bersalah, menihilkan aksi penipuannya, dan justru membuatnya jadi seperti selebriti. Aku juga tidak suka dengan cara serial ini membuat Rachel Williams (Katie Lowes) seperti teman palsu (fake friend) karena dia oportunis. Padahal, kalau kalian ada di posisi Rachel, kalian juga akan memusuhi Anna.

Berikutnya, serial ini juga agak terlalu panjang. Episode 1-nya pun belum masuk ke cerita, masih bagian orientasi. Kemudian, perjalanan liputan yang Vivian lakukan juga panjang karena ada adegan-adegan yang didramatisasi itu. Maka dari itu, beberapa orang mungkin akan bosan sehingga kalian harus sabar menonton ini.

Meskipun begitu, serial ini mengkritik masyarakat hari ini yang dengan mudahnya menilai orang dari penampilan. Para sosialita New York dapat mudah percaya pada Anna berkat penampilannya yang glamourous. Tidak satupun peduli untuk mengecek identitas Anna yang sebenarnya. Padahal, penampilan tidak lebih dari sekadar topeng.

Di samping itu, IA penuh dengan momen-momen iconic (dan annoying) Anna Delvey. (Spoiler alert) salah satunya adalah waktu Anna tidak mau masuk ke ruang sidang hanya karena baju yang dipinjamkan kepadanya jelek. Dia sampai bercekcok dengan Todd Spodek (Arian Moayed), pengacaranya, karena itu—dan itu sangat menyebalkan. (Spoiler alert) waktu Anna ditagih utangnya oleh Rachel dan Kacy Duke (Laverne Cox) juga memorable karena orang yang berutang malah lebih galak daripada yang berpiutang saat ditagih—padahal ditagihnya juga baik-baik loh. Semoga kita dijauhi dari teman-teman seperti Anna Delvey ya.

Aku merekomendasikan serial ini untuk kalian yang suka dokumenter "Tinder Swindler" (2022). Oh iya, for your information, Anna Delvey yang asli sudah bebas dari penjara loh dan pendapatan dari serial ini akan digunakan untuk mengganti kerugian yang dialami korban-korban Anna. Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.

***

Attack on Titan
Season 4 part 2

(2022—on going)

Judul

:

Attack on Titan

Sutradara

:

Araki Tetsurou, Koizuka Masashi, Hayashi Yuichiro, Shishido Jun

Penulis

:

Kobayashi Yasuko, Seko Hiroshi, Kawakubo Shintarou

Produser

:

Kinoshita Tetsuya, Tateishi Kensuke, Maeda Toshihiro, Furukawa Shin, Nagase Tomohito, Wada George, Endou Tetsuya, Nishiya Yasuyuki, Kiyota Souya, Itou Hitoshi, Kimura Makoto, Onori Yasuo

Musim/Episode

:

4 Musim/87 episode + 8 episode OVA (on going)

Pengisi suara

:

Kaji Yuki, Ishikawa Yui, Inoue Marina, Hosoya Yoshimasa, Taniyama Kishou, Shimono Hiro, Kobayashi Yuu, Ono Kenshou, Park Romi, Kamiya Hiroshi, Koyasu Takehito, Shimamura Yuu, Masuda Toshiki, Numakura Manami, Sakura Ayane, Hanae Natsuki, Saito Jiro, Saiga Mitsuki, Hiwatari Kouji

Genre

:

Action, high fantasy, dark fantasy, post-apocalyptic, shounen, seinen

 Attack on Titan (disingkat AoT) adalah anime yang diadaptasi dari manga berjudul sama karya Hajime Isayama. Judulnya dalam bahasa Jepang adalah “Shingeki no Kyojin.” Anime ini telah mendapatkan berbagai penghargaan dan pujian serta ditonton oleh orang-orang dari berbagai belahan dunia. Kalian bisa menontonnya di Vidio.com, Viu, Disney+ Hotstar, Catchplay, Netflix, Amazon Prime Video, dan Hulu.

AoT berlatar di dunia pascakiamat tempat manusia hampir punah. Umat manusia yang tersisa tinggal di dalam kerajaan yang dilapisi tembok-tembok raksasa yang melindungi mereka dari raksasa pemakan manusia yang disebut Titan. Namun, pada suatu hari, tembok tersebut berhasil dibobol oleh Colossal Titan sehingga menghancurkan kota-kota.

Dalam persitiwa mengerikan itu, Eren Yeager (Kaji Yuki) kehilangan ibunya yang tewas dimakan Titan. Untuk membalas dendam, Eren bersama kedua temannya, Mikasa Ackerman (Ishikawa Yui) dan Armin Arlert (Inoue Marina), bergabung dengan Survey Corps, pasukan militer yang bertarung melawan Titan serta mencari tahu asal-usul dan sejarah Titan dan dunia di luar tembok. Kalian bisa melihat trailer musim pertamanya di sini. Baca reviu musim pertama sampai musim keempat bagian pertamanya di sini ya. 

Di musim keempat bagian kedua ini, AoT sudah memasuki babak finalnya. Setelah Kekaisaran Eldia Baru menyerang kota Liberio di Marley, tentara Kerajaan Marley tidak bisa tinggal diam. Reiner Braun (Hosoya Yoshimasa) bersama Perajurit Marley lainnya datang menyerang kota Shiganshina untuk menyelamatkan Gabi Braun (Sakura Ayane) dan Falco Grice (Hanae Natsuki). Pertarungan antara para Titan pun tak terelakkan.

Di sisi lain, Eren dan Zeke Yeager (Koyasu Takehito) juga akan memulai rencana mereka untuk menggunakan kekuatan Founding Titan. Bagaimanapun caranya, Reiner dan yang lainnya harus mencegah kedua kakak beradik Yeager itu bertemu. Jika mereka gagal, Eren dapat mengaktifkan Rumbling yang berarti akhir bagi seluruh umat manusia di dunia.

Di musim keempat bagian keduanya, cerita AoT dibuka dengan cara yang mendebarkan. Tidak basa-basi, langsung masuk ke pertarungan antara para Titan. Rasanya seperti babak kedua dari pertarungan yang terjadi di Liberio (tonton AoT musim keempat bagian pertama). Ditambah dengan situasi yang makin genting, penonton langsung dibuat tegang sejak episode pertama.

Namun, cerita AoT kali ini lebih suram. Ada banyak sekali momen yang menguras pikiran dan emosi. Ada banyak momen yang terlalu menyedihkan. Aku pribadi merasa kasihan pada para tokoh-tokohnya, terutama Mikasa, Armin, Connie Springer (Shimono Hiro), dan Jean Kirstein (Taniyama Kishou).

Ada dua momen paling sedih bagiku sepanjang musim keempat bagian kedua ini: (spoiler alert) satu, ketika Colt Grice (Matsukaze Masaya) tetap memegangi Falco yang akan berubah menjadi Titan; dan dua, ketika para tokoh utama berkumpul di api unggun membicarakan rencana mereka untuk menghentikan Eren, yang malah menjadi membicarakan kesalahan masing-masing.

Kemudian, isu yang diangkat kali ini makin pelik. Masih seperti musim keempat bagian pertamanya, AoT kali ini menyinggung tentang kebencian terhadap etnis lain—dalam hal ini terhadap ras Eldia. Memang, secara historis, umat manusia punya kecenderungan untuk membenci kelompok yang ada di luar kelompoknya. Dari serial ini, kita dapat mengambil pelajaran bahwa membenci suatu etnis atas perbuatan leluhur mereka itu tidak membawa kebaikan. Lebih tepatnya, kebencian terhadap orang lain yang berbeda dari kita tidak membawa kebaikan apa-apa.

Di samping itu, aku merasa bangga terhadap perkembangan karakter dari beberapa tokoh. Salah satunya adalah Gabi. (Spoiler alert) ia mulanya begitu membenci bangsa Eldia di Pulau Paradis, tetapi sekarang dia sudah sadar bahwa mereka bukanlah iblis seperti yang seluruh dunia katakan. Bangsa Eldia di Pulau Paradis tidak pernah berbuat apa-apa kepada dunia, maka mereka tidak pantas menerima kebencian dari seluruh dunia.

Sementara itu, perkembangan karakternya Eren juga menarik—walau tidak bisa dibanggakan. Di tiga musim sebelumnya dialah pahlawan serial ini, tetapi di musim ini dia berubah menjadi musuh besar dunia. Itu memperlihatkan bahwa seorang pahlawan dapat menjadi penjahat bagi orang lain, sebuah dualitas. Aku jadi penasaran apa yang Eren lihat ketika dulu mencium tangan Historia Reiss (Mikami Shiori) (tonton AoT musim ketiga), karena sepertinya itulah titik balik dari perubahan karakter Eren.

Berikutnya, hal yang sangat menarik lainnya dari AoT musim ini ialah diungkapkannya sejarah tentang Titan. Ada satu episode yang didekasikan khusus untuk menceritakan bagaimana Ymir Fritz memperoleh kekautan Titan untuk pertama kalinya serta bagaimana kekuatan tersebut digunakan oleh Raja Fritz untuk pembangunan Kekaisaran Eldia dan menebarkan teror pada dunia. Episode tersebut tidak hanya seru karena menjawab pertanyaan mengenai asal-usul Titan, tetapi juga karena meyinggung tentang perbudakan dan kebebasan.

Selain itu, yang aku suka dari AoT musim keempat bagian kedua adalah soundtrack-nya. Lagu pembukanya, The Rumblingoleh SiM, dan lagu penutupnya, Akuma no Kooleh Higuchi Ai, enak didengar dan liriknya relatable banget ke cerita AoT. Yang sudah menonton AoT sejak musim pertama pasti paham maksudku. Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.

***

Bridgerton
Season 2

(2022—on going)

Judul

:

Bridgerton

Pencipta

:

Chris Van Dusen

Produser Eksekutif

:

Shonda Rhimes, Betsy Beers, Chris Van Dusen, Julie Anne Robinson

Produser

:

Sarada McDermott, Holden Chang, Sarah Dollard

Musim/Episode

:

1 Musim/8 Episode

Pemeran

:

Jonathan Bailey, Simone Ashley, Charithra Chandran, Adjoa Adoh, Ruth Gemmell, Claudia Jessie, Nicola Coughlan, Luke Newton, Luke Thompson

Genre

:

Regency romance, drama sejarah, fiksi ilmiah feminis

Bridgerton adalah serial orisinal Netflix yang diadaptasi dari serial novel karya Julia Quinn, yang berlatar era Regency (1811—1820). Secara umum, Bridgerton menceritakan kisah cinta dari masing-masing anak keluarga Bridgerton. Serial ini dibawakan dengan narasi oleh Lady Whistledown (Julie Andrews), seorang penulis kolom newsletter yang misterius yang gemar menulis gosip dan skandal di kalangan keluarga bangsawan di London. Musim kedua Bridgerton menceritakan kisah cinta si sulung Anthony Bridgerton (Jonathan Bailey) yang diadaptasi dari buku “The Viscount Who Leved Me.” Musim keduanya ini telah menjadi serial yang paling banyak ditonton di Netflix, mengalahkan musim pertamanya. Bridgerton dapat disaksikan di Netflix. 

Kalian dapat menonton trailer musim pertamanya di sini. Baca juga reviu musim pertamanya di sini ya.

Pada season[4] kali ini, Anthony Bridgerton berniat menemukan calon istri untuk dirinya. Dia memiliki banyak persyaratan untuk calon istrinya karena dia ingin menikahi perempuan yang sempurna untuk menjadi seorang viscountess[5]. Tidak masalah kalau dia harus menikahi perempuan yang tidak dia cintai karena baginya pernikahan adalah salah satu tugasnya sebagai kepala keluarga dan sebagai viscount. Namun, karena Anthony terlalu pilih-pilih, dia justru telah menyingkirkan semua gadis bangsawan di London.

Sampai pada akhirnya, dia bertemu dengan Edwina Sharma (Charithra Chandran) dari keluarga Sharma yang jauh datang dari India. Dia gadis yang tepat bagi Anthony dan dia berniat memperistrinya. Namun, Edwina memiliki kakak perempuan, Kate Sharma (Simone Ashley) yang sangat protektif.

Kate tahu reputasi Anthony yang playboy dan niatnya yang ingin menikahi Edwina tanpa cinta, maka dia ingin melindungi adiknya dari pria tersebut. Dia tidak ingin adiknya menikahi pria yang tidak mencintainya kembali. Akan tetapi, makin keras Kate berusaha menyingkirkan Anthony dari Edwina, pikiran dan perhatiannya justru makin terpaku pada pria itu.  Dia tidak sadar bahwa saat berada di ruang yang sama dengan Anthony, tatapan matanya selalu terpaku padanya.

Di sisi lain, Anthony juga terus terkesan pada sosok Kate Sharma, tetapi dia juga membencinya karena selalu menghalang-halanginya. Padahal, dia sudah melakukan berbagai hal untuk membuktikan dirinya pada Kate bahwa dia layak menjadi suami bagi Edwina. Apa lagi yang perlu dia lakukan untuk memenangkan hati Kate? Dapatkah Anthony menemukan pasangannya di season ini?

Dibandingkan musim pertamaya, aku merasa musim kedua Bridgerton lebih seru dan menarik dari segi cerita. Ini bukan lagi cerita gadis lugu dengan mimpinya bertemu pangeran tampan. Kisah cinta antara Anthony, Kate, dan Edwina lebih kompleks dan emosional. Kisah cinta mereka adalah tentang perdebatan batin antara memenuhi kewajiban atau memenuhi hasrat pribadi—antara tanggung jawab sosial atau kebebasan individu.

Apalagi, kisah cinta mereka tersebut diwarnai dengan adegan-adegan yang dapat membuat penonton terbawa suasana. Misalnya, (spoiler alert) ketika tangan Kate dan Anthony hampir bersentuhan, itu momen yang dapat membuat geregetan. Kemudian, aku ingin memuji akting Simone Ashley sebagai Kate Sharma yang sukses menunjukkan perasaan campur aduk Kate hanya dari tatapan matanya.

Momen favoritku di Bridgerton musim kedua adalah (spoiler alert) adegan dansa Kate dan Anthony di episode terakhir. Dengan diiringi lagu “Wrecking Ball” yang diaransemen menjadi musik klasik, Kate dan Anthony berdansa dengan penuh gairah dan kebebasan. Di momen itu, mereka akhirnya menjadi diri mereka sendiri, membebaskan diri mereka dan menuruti kata hati. Mereka tidak lagi peduli omongan orang-orang. Mereka berdansa dengan indahnya.

Kemudian, karakter Edwina Sharma juga menarik. Aku awalnya berpikir bahwa dia sama dengan Daphne Bridgerton (Phoebe Dynevor), lugu dan memimpikan pangeran tampannya (tonton Bridgerton musim pertama). Namun, ternyata dia juga pintar dan tegas. Dia bahkan lebih bijaksana dibandingkan Kate dan Anthony.

Oh iya, tokoh-tokoh pendampingnya pun mendapatkan porsi cerita yang pas dan memuaskan. Misalnya (spoiler alert), tentang Penelope Featherington (Nicola Coughlan) dengan rahasianya sebagai Lady Whistledown, tentang Eloise Bridgerton (Claudia Jessie) yang terus memperjuangkan keinginannya untuk bisa bebas dari tradisi, tentang Colin Bridgerton (Luke Newton) yang sedang mencari jati diri, serta tentang Benedict Bridgerton (Luke Thompson) yang ingin mengaktualisasikan dirinya. Mereka semua mendapatkan porsi cerita yang pas, tidak mencuri perhatian kita dari Kate, Edwina, dan Anthony, tetapi tetap menarik.

Kalian bisa menonton trailer-nya di sini. Oh iya, for your information, Bridgerton akan kembali dengan musim ketiga dan musim keempat loh.

Sebelumnya (2021)

Selanjutnya

***

Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!


[1] Penyelidikan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyelidik untuk mencari tahu serta menemukan peristiwa yang diduga memiliki unsur pidana, gunanya untuk menentukan apakah perlu atau tidaknya dilakukan penyidikan (sumber: Kompas.com).

[2] Serangkaian tindakan yang dilakukan dengan mencari serta mengumpulkan bukti yang mana menunjukkan unsur tindak pidana, tujuannya untuk menemukan tersangka (sumber: Kompas.com).

[3] Hashira atau Pillar adalah posisi tertinggi dalam Demon Slayer Corps yang anggotanya merupakan pendekar pedang paling hebat di seluruh organisasi dan mereka berperan penting dalam perang melawan para iblis (sumer: Kimetsu no Yaiba Wiki).

[4] Social season atau season adalah periode tahunan tradisional di musim semi dan musim panas ketika biasanya para anggota keluarga dari kalangan elit di Inggris mengadakan pesta dansa, pesta makan malam, dan acara amal (sumber: Wikipedia).

[5] Viscount (atau viscountess untuk perempuan) adalah gelar kebangsawanan Eropa yang memiliki beberapa macam status, tetapi secara historis berada pada peringkat menengah bawah. Viscount ditugaskan sebagai wakil count (dalam sistem pemerintahan Inggris, disebut earl) dalam mengurus provinsi, dan sering bertanggung jawab atas masalah kehakiman (sumber: Wikipedia).

Komentar