Once Upon A Broken Heart: Sebuah Dongeng Seru Tentang Dua Orang Yang Patah Hati

Identitas Buku Judul : Once Upon a Broken Heart Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Reni Indardini Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2022 Cetakan : I Tebal : 407 halaman Harga : Rp124.000 ISBN : 9786232423503 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult   Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1] (2017) yang lalu menjadi buku best-selling serta mendapat kritik positif. Setelah itu, S...

Serial TV Terfavorit 2021 (part 2)

Serial TV Terfavorit 2021

***

Daftar Isi

***

Sisyphus: The Myth

(2021)

Judul

:

Sisyphus: The Myth

Sutradara

:

Jin Hyuk

Penulis

:

Lee Je In, Jeon Chan Ho

Produser eksekutif

:

Jung Seung Son

Produser

:

Park Joon Seo, Park Sang Eok

Musim/Episode

:

1 Musim/16 episode

Pemeran

:

Cho Seung Woo, Park Shin Hye, Kim Byung Chul

Genre

:

Fiksi ilmiah, thriller, romantic action

Sisyphus: The Myth (yang kemudian disebut Sisyphus) adalah drama Korea bergenre fiksi ilmiah yang mengusung tema perjalanan waktu (time traveling). Drama Korea yang satu ini terbilang beda sekali dari drama Korea lainnya yang pernah aku tonton. Sisyphus memiliki vibes yang mirip dengan film-film fiksi ilmiah khas Hollywood yang dipenuhi adegan action. Oleh karena itu, menurutku orang yang tidak suka menonton drakor seharusnya tetap akan suka menonton ini kalau dia senang genre fiksi ilmiah. Kalian bisa menonton Sisyphus di Netflix.

Nama Sisyphus yang menjadi judul serial ini diambil dari nama seorang raja dalam mitologi Yunani. Kalian bisa menonton kisah Sisyphus di sini. Singkatnya, Sisyphus merupakan raja yang mencoba mencurangi kematian sehingga para dewa murka padanya. Setelah mati, Sisyphus dihukum di Dunia Bawah (Underworld). Dia harus mendorong sebongkah batu besar ke puncak bukit, tetapi setiap kali dia hampir berhasil menyelesaikannya, batu tersebut akan terguling jatuh dan melindas Sisyphus. Batu tersebut akan kembali ke titik awal dan Sisyphus harus kembali mendorongnya ke puncak bukit. Kejadian tersebut akan terus berulang selama-lamanya sebagai hukuman Sisyphus. Sisyphus harus menjalani tugas yang sama dengan berharap akan berhasil suatu saat nanti, meskipun dia ditakdirkan untuk gagal.

Sementara itu, drama Korea Sisyphus bercerita tentang seorang CEO muda dan tampan dari perusahaan Quantum & Time Co., sebuah perusahaan teknologi nomor satu di Korea Selatan. Nama pria itu adalah Han Tae Sul (Cho Seung Woo), seroang pebisnis, ilmuwan jenius, sekaligus playboy—dia mirip dengan Tony Stark (Iron Man).

Akan tetapi, di balik kesuksesannya tersebut, Tae Sul merupakan seorang pencandu obat-obatan. Dia mengonsumsi obat-obatan untuk menenangkan dirinya dari panic attack dan halusinasi yang dia derita. Kepergian kakaknya, Han Tae San (Heo Joon Seok) telah memberikan luka yang menyakitkan dalam dirinya. Namun, usai selamat dari kecelakaan pesawat, Tae Sul tiba-tiba menemukan petunjuk keberadaan kakaknya yang telah meninggal itu. Yang lebih aneh lagi, Tae Sul menemukan kamera milik kakaknya yang berisi foto-foto kejadian yang belum terjadi.

Sementara itu, ada seorang perempuan bernama Gang Seo Hae (Park Shin Hye) yang adalah seorang penjelajah waktu dari masa depan. Seo Hae datang untuk menyelamatkan Tae Sul yang diincar banyak orang. Seo Hae berkata dunia di masa depan akan berubah, Korea Selatan hancur akibat perang nuklir. Meskipun begitu, telah ditemukan teknologi mesin waktu yang digunakan banyak orang di masa depan untuk kembali ke masa lalu.

Menurut Seo Hae, Tae Sul adalah kunci untuk mencegah perang nuklir tersebut terjadi, maka dia datang dari masa depan untuk menyelamatkan Tae Sul. Bersama-sama, Tae Sul dan Seo Hae menelusuri keberadaan Tae San dan berusaha mengubah masa depan.

Menurutku, Sisyphus adalah drakor yang beda banget dari drakor lainnya karena ide cerita dan visualnya mirip dengan film-film sci-fi dan action Hollywood. Ceritanya sama sekali tidak ada drama-drama sinetron, melainkan penuh dengan adegan tembak-menembak dan perkelahian. Walaupun begitu, tetap ada atmosfer romantis di dalamnya yang tidak terasa berlebihan. Unsur genre romantisnya tetap masuk dalam cerita, tidak mendominasi dan bahkan, merupakan bagian penting dari cerita. Kalian tidak akan merasa cringe melihat Tae Sul dan Seo Hae, malah gemas. Kemudian, alur ceritanya pun penuh dengan twist yang akan membuat kalian terkejut (atau kebingungan) sepanjang menonton 16 episodenya.

Selain itu, aku suka sekali melihat sosok Seo Hae yang diperankan oleh Park Shin Hye. Seo Hae bukan seorang perempuan lemah yang hanya bisa ditolong oleh tokoh laki-laki. Sebaliknya, Seo Hae-lah yang menolong Tae Sul, lalu mereka jadi bekerja sama. Tae Sul sebagai otak dan berurusan dengan gadget, sementara Seo Hae sebagai otot dan berurusan dengan senjata. Namun, lebih daripada itu, Seo Hae menunjukkan sosok perempuan yang pantang menyerah dan optimisitis. Dia telah berhasil survive dari perang nuklir dan bertahan hidup selama belasan tahun di dunia yang hancur. Meskipun begitu, itu tidak menyurutkan semangatnya untuk berjuang. Pokoknya, Seo Hae itu sosok perempuan yang keren sekali.

Akan tetapi, ada beberapa hal yang terasa janggal dan menyisakan pertanyaan buatku, yakni Han Tae San, kakaknya Tae Sul. Aku kurang paham apa yang terjadi pada dia, apakah dia masih hidup atau tidak. Aku tidak tahu apa itu dijelaskan atau aku yang miss. Selain itu, menurutku bagian yang menceritakan kehidupan Seo Hae di masa depan (pascaperang nuklir) itu terlalu lama. Padahal, seharusnya bagian tersebut dapat dibuat lebih ringkas dan berfokus pada hal-hal yang penting saja, yang akan berpengaruh terhadap plot utamanya.

Biarpun demikian, aku tetap menikmati alur keseluruhan cerita. Bahkan, aku sampai merinding saat menonton akhir cerita Sisyphus. Saat di akhir itu aku baru paham mengapa namanya Sisyphus. Oh iya, aku pun sangat suka dengan salah satu soundtrack-nya yang berjudul My Last Love (in Paradisum) oleh Ailee.  Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.

***

Attack on Titan
Season 1-4 part 1

(2013—on going)


Judul

:

Attack on Titan

Sutradara

:

Tetsurou Araki, Masashi Koizuka, Yuuichirou Hayashi, Jun Shishido

Penulis

:

Yasuko Kobayashi, Hiroshi Seko

Produser

:

Tetsuya Kinoshita, Kensuke Tateishi, Toshihiro Maeda, Shin Furukawa, Tomohito Nagesa, George Wada, Tetsuya Endou, Yasuyuki Nishiya, Souya Kiyota, Hitoshi Itou, Makoto Kimura

Musim/Episode

:

4 Musim/75 episode + 8 episode OVA (on going)

Pengisi suara

:

Yuki Kaji, Yui Ishikawa, Marina Inoue, Hiroshi Kamiya, Romi Park, Kishou Taniyama, Hiro Shimono, Yuu Kobayashi, Shiori Mikami, Daisuke Ono, Yoshimasa Hosoya, Yuu Shimamura

Genre

:

Action, high fantasydark fantasy, post-apocalyptic, shounen


Attack on Titan (disingkat AoT) adalah anime yang diadaptasi dari manga berjudul sama karya Hajime Isayama. Judulnya dalam bahasa Jepang adalah “Shingeki no Kyojin.” Anime ini telah tayang sejak tahun 2013, tetapi aku baru mulai menontonnya di tahun 2021 (jadi aku termasuk fans AoT jalur pandemi hahaha). Anime ini mendapat banyak pujian dan mempunyai fan base di berbagai negara. Kalian bisa menontonnya di Vidio.com, Viu, Catchplay, Disney+ Hotstar, Bilibili.tv, dan Netflix.

AoT mengambil latar dunia post-apocalyptic. Di sana, umat manusia hampir punah dan tinggal di dalam kerajaan yang dilindungi tiga lapis tembok: Tembok Maria, Tembok Rose, dan Tembok Sheena. Tembok-tembok tersebut melindungi umat manusia dari raksasa pemakan manusia yang disebut Titan.

Di dalam sana, tinggalah seorang anak bernama Eren Yeager (Yuki Kaji) bersama dua orang sahabatnya, yaitu Mikasa Ackerman (Yui Ishikawa) dan Armin Arlert (Marina Inoue). Sejak kecil, Eren selalu ingin pergi melihat dunia di luar Tembok dan dia benci hidup seperti hewan ternak yang terkurung dalam kendang, menunggu suatu saat para Titan datang membobol Tembok.

Kemudian, apa yang ditakutkan itu terjadi. Tembok Maria berhasil dibobol oleh Colossal Titan dan Armored Titan. Puluhan Titan menghambur ke dalam Tembok tempat Eren tinggal. Pada peristiwa tersebut, Eren harus menyaksikan ibunya tewas dimakan Titan—sebuah pengalaman yang sangat traumatis baginya. Hidup Eren dan teman-temannya berubah sejak saat itu. Eren pun bersumpah dia akan membalas dendam dengan menghabisi seluruh Titan di dunia.

Kejadian tersebut mendorong Eren bersama teman-temannya bergabung ke dalam Survey Corps, yaitu divisi militer yang bertugas menjelajahi dunia di luar Tembok. Dalam petualangannya sebagai anggota Survey Corps, Eren menemukan dirinya memiliki kekuatan tersembunyi untuk menjadi Titan. Berbekal kekuatan tersebutlah Eren akan menjadi pahlawan yang menyelamatkan umat manusia.

AoT merupakan anime dengan alur cerita yang sama sekali tidak terduga. Saat menonton season 1 sampai season 3, aku pikir ceritanya mirip dengan cerita bertema zombie apocalypse pada umumnya—bedanya ini Titan, bukan zombie. Namun, rupanya aku sama sekali keliru. Cerita berubah sekali begitu memasuki season 4, setelah Eren dan teman-temannya tahu kebenaran tentang dunia.

Di samping itu, alur ceritanya pun dibuat dengan penuh hal-hal mengejutkan. Ada banyak pengkhianatan dan twist sepanjang cerita yang sama sekali tidak aku antisipasi. Bahkan, ada banyak banget tokoh menarik yang harus mati. Jadi, jangan terlalu merasa attached ke tokoh tertentu ya.

Kemudian, aku suka beberapa insight dari anime ini. Pertama, di awal cerita, sejak para Titan menguasai wilayah Tembok Maria, para manusia terpaksa mengungsi ke Tembok Rose sehingga menimbulkan overpopulation ‘populasi berlebih.’ Pada saat itu, orang-orang kekurangan makanan karena lahan untuk bertani tidak cukup untuk menghidupi seluruh orang di Tembok Rose serta pengungsi dari Tembok Maria. Hal itu menggambarkan bahwa lahan merupakan sumber daya yang esensial bagi keberlangsungan hidup manusia.

Berikutnya, ada insight menarik lainnya di season 3 yang ceritanya fokus untuk membongkar kebohongan pemerintah kerajaan. Season tersebut memperlihatkan bahwa otoritas yang berkuasa mungkin saja memanipulasi kebenaran untuk tujuan politiknya sendiri. Komandan Erwin (Daisuke Ono) memperlihatkan semangat untuk kritis terhadap informasi yang ada.

Namun, insight yang paling menarik bagiku ada di season 4, yaitu perseteruan antara bangsa Eldia dengan bangsa Marley. Kita bisa melihat kebencian bangsa Marley terhadap Eldia begitu tidak masuk akal. Mereka menyalahkan generasi Eldia yang hidup sekarang atas dosa yang leluhur mereka lakukan, padahal bangsa Eldia modern pun tidak tahu leluhur mereka berbuat apa. Ironisnya adalah bangsa Marley sendiri sekarang menjelma menjadi seperti bangsa Eldia terdahulu.

Itu memperlihatkan betapa tidak masuk akalnya sikap menimpakan kesalahan generasi sebelumnya kepada generasi yang sekarang, terutama ketika mereka tidak tahu apa-apa. Itu juga menunjukkan bahwa ketika suatu bangsa sedang unggul daripada bangsa lain, dia akan cenderung menindas bangsa lainnya. Kebencian antaretnis seperti itu tidak akan membawa mereka ke mana-mana selain pada perang dan kerusakan.

Anime AoT masih akan berlanjut dan season 4 bagian keduanya akan tayang pada awal tahun 2022 nanti. Ada beberapa lagu tema AoT yang aku suka, yaitu Gurenno Yumiya dan Shinzowo Sasageyo! oleh Linked Horizon serta Red Swan oleh Yoshiki dan HYDE. Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.

***

Vincenzo

(2021)


Judul

:

Vincenzo

Sutradara

:

Kim Hee Won

Penulis

:

Park Jae Bum

Produser eksekutif

:

Lee Jang Soo, Jang Sae Jung

Musim/Episode

:

1 Musim/20 episode + 1 episode special

Pemeran

:

Song Joong Ki, Jeon Yeo Been, Ok Taecyeon

Genre

:

Thriller, dark comedy, romantis


Vincenzo adalah salah satu drama Korea yang disukai banyak orang di tahun 2021 ini. Drakor satu ini begitu popular selama masa penayangannya. Setiap minggu, dia menjadi pembicaraan di media sosial. Serial ini terbilang unik untuk sebuah drakor karena mengambil tema mafia. Drama Korea ini dapat ditonton di platform streaming Netflix.

Vincenzo bercerita tentang seorang pria keturunan Korea yang menjadi anggota mafia di Italia, namanya Vincenzo Cassano (Song Joong Ki). Dia terkenal sebagai seorang pengacara handal dan filantropis sekaligus sebagai consigliere dan mafia yang dingin dari Cassano Family. Vincenzo pernah menolong seorang kliennya untuk menyembunyikan emas di Korea Selatan, tetapi kini klien tersebut telah meninggal dan tidak ada yang tahu tentang emas itu selain dirinya. Vincenzo kemudian pergi ke Korea Selatan untuk mengambil emas yang tersembunyi di bawah gedung Geumga Plaza itu.

Namun, Vincenzo harus berseteru dengan perusahaan korup Babel Group, yang ingin membeli Geumga Plaza. Babel Group sendiri adalah perusahaan besar di Korea Selatan yang memiliki usaha di berbagai bidang, tetapi perusahaan tersebut terkenal dengan kelicikannya. Banyak orang telah menjadi korban perusahaan korup tersebut.

Vincenzo pun jadi terlibat dalam perlawanan terhadap kasus-kasus kejahatan Babel Group. Dia bersama seorang pengacara bernama Hong Cha Young (Jeon Yeo Been) melakukan segala cara untuk menghancurkan Babel Group yang telah merusak hidup banyak orang.

Untuk sebuah cerita bertema mafia, Vincenzo terbilang cukup sukses. Mulanya, aku tidak menemukan vibes mafia di beberapa episode pertama dan aku pikir ini akan seperti drama hukum. Rupanya, episode-episode pertama tersebut baru prolog cerita dan cerita sesungguhnya baru dimulai setelah itu. Barulah kemudian vibes mafianya terasa.

Perseturuan antara Vincenzo dan Cha Young melawan Babel Group begitu seru. Interaksi protagonis dan antagonisnya membuatku geregetan—mereka selalu saling balas menyerang. Setiap kali Babel Group membalas Vincenzo, aku selalu penasaran apa lagi hal yang akan diperbuat si mafia satu itu untuk membalasnya lagi. Terkadang, tindakan dia betul-betul di luar ekspektasi dan kocak. Aku pribadi sampai kagum terhadap Vincenzo karena tujuan awal dia melawan Babel Group adalah melindungi emasnya yang ada di bawah Geumga Plaza, tetapi kemudian dia mau repot menolong orang-orang korban Babel Group.

Namun, aku selalu merasa Vincenzo itu tidak benar-benar serius melawan Babel Group. Dia seperti masih menahan diri dan mencoba berbaik hati. Begitu cerita mencapai puncaknya, barulah Vincenzo menunjukkan watak aslinya sebagai seorang mafia. Vincenzo benar-benar berbeda sekali dari dirinya yang di episode-episode sebelumnya. Dia bukan seperti sosok-sosok pahlawan (hero), tetapi lebih mirip antihero yang menghukum orang jahat dengan cara yang jahat.

Di samping itu, daya tarik drakor ini adalah para tenants di Geumga Plaza. Kehadiran mereka itu membuat cerita jadi tidak terlalu kelam. Kelakuan mereka selalu bikin ketawa. Namun, mereka juga punya kejutan-kejutan sendiri. Kalau mengutip kata Cha Young, “Why is everyone here SO talented?” Pokoknya orang-orang Geumga Plaza itu diam-diam menghanyutkan.

Akan tetapi, aku merasa drakor ini memiliki durasi yang terlalu panjang. Durasi tiap episodenya adalah sekitar 1 jam 20 menit, terbilang panjang untuk drama Korea. Apalagi jumlah episodenya adalah 20, yang biasanya drakor hanya memiliki 16 episode. Maka dari itu, aku merasa drama ini melelahkan untuk ditonton maraton, apalagi dengan ceritanya yang termasuk dark.

Kemudian, aku pribadi kurang suka dengan hubungan romantis Vincenzo dan Cha Young. Mereka cocok sebagai sahabat atau rekan kerja, bukan kekasih. Memang beberapa kali ada adegan yang memperlihatkan keduanya tertarik terhadap satu sama lain, tetapi aku merasa itu tidak cukup untuk membuat mereka menjadi pasangan di akhir cerita. Aku merasa keduanya menjadi pasangan itu terlalu tiba-tiba.

Walaupun begitu, Vincenzo tetaplah sebuah drakor yang thrilling. Ada beberapa adegan sadis di dalamnya, jadi mungkin kalian akan sedikit terganggu karena itu. Kalian bisa melihat trailer-nya di sini.

***

Move to Heaven

(2021)

Judul

:

Move to Heaven

Sutradara

:

Kim Sung Ho

Penulis

:

Yoon Ji Ryeon

Produser

:

Chung Jae Yun, Kim Mi Na

Musim/Episode

:

1 Musim/10 episode

Pemeran

:

Tang Joon Sang, Lee Je Hoon, Hong Seung Hee, Ji Jin Hee

Genre

:

Drama


Move to Heaven (disingkat MtH) adalah drama Korea orisinil produksi Netflix. Drakor ini diadaptasi dari sebuah esai berjudul “Things Left Behind” karya Kim Sae Byul. MtH adalah serial yang sangat bagus dan termasuk yang paling aku suka, selain 18 Again dan IOTNBO. Orang yang tidak begitu suka cerita-cerita drama Korea seharusnya akan suka dengan ini karena ide ceritanya yang unik dan berbeda dari drakor pada umumnya.

Drakor ini memiliki premis yang unik dengan mengangkat tema profesi trauma cleaner. Trauma cleaner merupakan profesi yang bekerja membersihkan rumah dan membereskan barang-barang orang yang telah meninggal. Pekerjaan ini lazim di negara seperti Korea Selatan dan Jepang karena di sana banyak orang meninggal di rumahnya sendirian, tanpa ada anggota keluarga lain yang dapat membereskan barang-barang peninggalan mereka.

MtH berkisah tentang sebuah perusahaan trauma cleaner bernama Move to Heaven yang dijalankan oleh seorang pria bernama Han Jeong Woo (Ji Jin Hee) dan putranya, Han Geu Ru (Tang Joon Sang) yang mengidap sindrom Asperger. Sindrom tersebut membuat Geu Ru sulit mengekspresikan diri, memahami perasaan orang lain, dan beradaptasi terhadap perubahan.

Namun suatu hari, kehidupan Geu Ru harus mengalami perubahan besar. Ayahnya meninggal karena serangan jantung dan kini dia harus meneruskan usaha Move to Heaven. Sebelum meninggal, ayahnya telah menitipkan Geu Ru kepada adiknya yang seorang mantan narapidana, namanya Cho Sang Gu (Lee Je Hoon). Sang Gu kini menjadi wali Geu Ru sekaligus pegawai di Move to Heaven. Walaupun keduanya memiliki kepribadian yang sangat berlawanan, mereka harus belajar beradaptasi dengan keberadaan satu sama lain untuk memulai babak baru dalam hidup mereka.

MtH merupakan cerita yang penuh hikmah dan heart-warming. Cerita ini membahas berbagai macam kematian, berbagai macam perpisahan, seperti perpisahan antara orang tua dan anak, antara sepasang kekasih, dan antara teman. Namun, serial ini tidak menjadi kelam dan alih-alih melegakan hati. Bahkan, color tone-nya pun cerah dan tidak suram sehingga menghapus kesan bahwa kematian adalah sesuatu yang buruk.

Yang menarik dari MtH ini adalah kita sebagai penonton jadi bisa mengenal lebih dekat orang-orang yang meninggal dalam serial ini melalui proses bersih-bersih yang dilakukan kru Move to Heaven. Pada saat membersihkan barang-barang mendiang, para kru Move to Heaven akan menyimpan barang-barang berharga mendiang, lalu menyerahkannya kepada keluarga atau orang terkasih yang ditinggalkan. Proses tersebut seperti menyampaikan pesan terakhir yang tidak sempat disampaikan kepada mereka yang ditinggal. Bagian tersebut merupakan bagian yang emosional sekali dari serial ini, sekaligus yang paling heart-warming.

Kemudian, karakter Geu Ru yang menderita sindrom Asperger itu benar-benar bagian penting bagi cerita. Kematian merupakan peristiwa yang amat emosional bagi banyak orang, tetapi Geu Ru tidak dapat mengerti perasaan tersebut. Geu Ru tampak tidak sensitif terhadap perasaan orang-orang yang ditinggalkan dan bertindak seenaknya. Namun, di situlah uniknya—jika Geu Ru tidak bertindak seperti itu, “pesan” terakhir mendiang tidak akan tersampaikan. Di lain sisi, melalui pekerjaannya sebagai trauma cleaner, Geu Ru juga belajar untuk lebih berempati.

Aku sangat menyukai alur ceritanya. Perkembangan hubungan Geu Ru dan Sang Gu menyenangkan sekali untuk ditonton. Aku sangat senang melihat mereka pada akhirnya menjadi akur dan bisa bekerja sama dengan baik. Aku juga senang karena penyajian alurnya di beberapa episode pertama terkesan cliff-hanging sehingga mendorongku untuk terus lanjut menontonnya.

Akan tetapi, aku kurang suka dengan akhir cerita drakor ini. Akhir ceritanya terkesan open ending, padahal ceritanya sudah sangat bagus kalau ditutup saja. Di samping itu, tidak ada momen “besar” bagi Sang Gu dan Geu Ru sehingga klimaks cerita kurang terasa di akhir.

Walaupun begitu, MtH merupakan drakor yang sangat menyentuh dengan sinematografi yang bagus. Serial ini adalah tentang menyampaikan hal yang belum tersampaikan kepada orang-orang terkasih yang harus ditinggalkan, tentang belajar melepaskan mereka yang harus pergi lebih dulu. Serial ini penuh dengan haru, maka aku sarankan kalian menyiapkan sapu tangan atau tisu waktu menontonnya. Kalian bisa melihat trailer-nya di sini.

***

Law School

(2021)


Judul

:

Law School

Sutradara

:

Kim Seok Yoon

Penulis

:

Seo In

Produser eksekutif

:

Kim Ji Youn

Produser

:

Kim Seok Yoon, Choi Sai Rack

Musim/Episode

:

1 Musim/16 episode

Pemeran

:

Kim Myung Min, Ryu Hye Young, Kim Bum, Lee Jung Eun

Genre

:

Drama hukum

Law School (disingkat LS) adalah drama Korea yang memiliki tema perkuliahan di fakultas hukum. Jadi, kalian yang pernah atau sedang kuliah hukum mungkin bisa relate dengan ceritanya. LS bisa ditonton dengan berlangganan Netflix.

Drama Korea ini berkisah tentang kehidupan para mahasiswa pascasarjana di Fakultas Hukum Universitas Hankuk. Suatu hari, saat sedang melaksanakan praktik persidangan, Fakultas Hukum Hankuk dikejutkan dengan tewasnya salah seorang dosen di sana yang bernama Seo Byung Ju (Ahn Nae Sang). Polisi langsung datang dan segera menangkap dosen hukum lainnya untuk dijadikan tersangka, yaitu Yang Jong Hoon (Kim Myung Min) atau biasa dipanggil Yangcrates oleh para mahasiswanya.

Akan tetapi, beberapa mahasiswa di fakultas hukum tersebut, seperti Kang Sol A (Ryu Hye Young) dan Han Joon Hwi (Kim Bum), yakin bahwa bukan Prof. Yang pelakunya. Kemudian, mereka bersama teman-teman lainnya membantu menyelidiki kasus tersebut untuk membuktikan bahwa Prof. Yang tidak bersalah sambil mencari tahu siapa pelaku sesungguhnya.

LS merupakan drakor yang bisa mengobati rasa kangen kalian yang masih kuliah terhadap kampus. Vibes kuliahnya sangat terasa sepanjang menonton serial ini, seperti deg-degan ditanya dosen, belajar semalaman menjelang ujian, belajar kelompok bersama teman-teman, dan meminjam catatan teman. Kalian pasti bisa relate terhadap para tokohnya, apalagi kalau kalian mahasiswa fakultas hukum.

Dari awal, drakor ini sudah menarik dengan adegan Sol A ditanya-tanya oleh Prof. Yang waktu di kelas. Suasana adegan tersebut menegangkan dan intens banget sampai aku yang ikut panik, padahal Sol A yang ditanya. Kemudian, ketegangan cerita semakin meningkat seiring cerita berjalan yang juga diwarnai dengan berbagai konflik lainnya yang saling terhubung. Awalnya memang terasa membingungkan karena kasusnya meleber ke mana-mana, tetapi itu justru menjadi semakin membuat penasaran.

Aku sangat senang melihat cara berpikir tokoh-tokohnya. Mereka memperlihatkan cara berpikir yang berdasarkan bukti (evidence). Mereka selalu mengambil tindakan berdasarkan bukti dan penalaran logis serta tidak gegabah mengambil kesimpulan kalau buktinya belum cukup. Mereka juga tidak mengambil kesimpulan berdasarkan asumsi dan prasangka sendiri, sekalipun mereka yakin bahwa orang itu pelakunya. Setiap kali mereka mempunyai dugaan, mereka langsung memikirkan apa buktinya. Kalian pun bisa melihat bagaimana pola pikir seperti itu membuahkan hasil di serial ini.

Kemudian, aku begitu senang melihat drakor ini mengangkat berbagai isu hukum selain pembunuhan. Beberapa di antaranya adalah penistaan, pencemaran nama baik, dan kekerasan seksual dalam berpacaran. Kasus-kasus tersebut tentunya juga terjadi di Indonesia dan negara lainnya. Maka dari itu, menurutku, LS memberikan insight mengenai penalaran logis untuk merespons kasus-kasus tersebut dari perspektif hukum supaya ketika ada kasus serupa terjadi di Indonesia, kita bisa menanggapinya dengan bijak.

Di LS, menurutku tokoh yang paling iconic adalah Yangcrates alias Prof. Yang. Dia memperlihatkan sosok dosen yang galak, tetapi cerdas dan karismatik. Aku sangat terheran-heran dengan cara dia mengajar yang selalu pintar memanfaatkan kesempatan untuk mengajari mahasiswa-mahasiswanya. Namun, hal tersebut terlalu sering diulang dalam serial ini sehingga menjadi mudah ditebak. Saat beberapa episode akhir, aku sudah bisa menebak bahwa dalang di balik ide ini-itu adalah Prof. Yang.

Selain itu, aku kurang suka dengan antagonisnya. Menurutku, antagonis di LS memiliki penggambaran yang kurang jahat. Kita tahu bahwa dia telah melakukan banyak kelicikan, tetapi interaksi dia dengan para tokoh utama kurang intens dan sering. Apabila dibandingkan dengan antagonis dari drakor “Itaewon Class” atau “Good Manager”, aku masih lebih suka antagonis di kedua drakor tersebut.

Kalian bisa menonton trailer-nya di sini

***

Shadow and Bone
Season 1

(2021—on going)


Judul

:

Shadow and Bone

Pengembang

:

Eric Heisserer

Produser eksekutif

:

Lee Toland Krieger, Leigh Bardugo, Pouya Shahbazian, Josh Barry, Dan Cohen, Shawn Levy, Dan Levine, Eric Heisserer

Produser

:

Christina Strain, Thane Watkins, Rand Geiger

Musim/Episode

:

1 Musim/8 episode (on going)

Pemeran

:

Jessie Mei Li, Archie Renaux, Ben Barnes, Freddy Carter, Amita Suman, Kit Young, Danielle Galligan, Calahan Skogman

Genre

:

High fantasy, drama, petualangan, misteri


Shadow and Bone (disingkat SnB) adalah serial TV asal Amerika Serikat yang mengadaptasi novel karya Leigh Bardugo. Musim pertama SnB mengadaptasi bukunya yang berjudul Shadow and Bone dan Six of Crows. Cerita SnB dibawakan setidaknya dari tiga perspektif: perspektif Alina Starkov (Jessie Mei Li), perspektif Kaz Brekker (Freddy Carter), dan perspektif Nina Zenik (Danielle Galligan). Kalian bisa menonton SnB di Netflix.

SnB memiliki kisah yang berlatar di sebuah dunia fantasi, tepatnya di negeri bernama Ravka. Di dunia tersebut hiduplah segolongan manusia yang memiliki kemampuan yang disebut small science, yakni teknik memanipulasi suatu hal baik itu elemen di alam, material, ataupun bagian tubuh manusia. Mereka disebut Grisha yang juga disebut penyihir oleh beberapa orang. Grisha sendiri terbagi menjadi beberapa jenis sesuai kemampuan mereka.

Sudah sejak lama Grisha ditakuti dan didiskriminasi karena kekuatan mereka. Namun, Ravka adalah negeri yang terbilang ramah terhadap Grisha. Mereka memiliki satu pasukan tantara khusus yang semuanya beranggotakan Grisha yang dipimpin oleh Jenderal Kirigan (Ben Barnes), seorang Shadow Summoner—Grisha dengan kemampuan memanipulasi elemen kegelapan.

Walaupun begitu, Ravka memiliki sejarahnya sendiri dengan Grisha. Ratusan tahun lalu, ada seorang Shadow Summoner, Black Heretic, yang menggunakan kekuatannya untuk menciptakan tembok pemisah raksasa yang terbuat dari kegelapan. Tembok tersebut disebut Lekukan (The Fold) yang membagi negeri Ravka menjadi dua bagian—Timur dan Barat—selama ratusan tahun. Lekukan tersebut melemahkan Ravka yang tengah berperang dengan negara-negara tetangganya. Ditambah lagi, menyeberangi Lekukan untuk pergi dari satu sisi Ravka ke sisi yang lain sangatlah berbahaya berkat makhluk-makhuk kegelapan pemakan manusia—yang disebut volcra—yang berada di dalamnya.

Menurut legenda, Lekukan yang diciptakan oleh Shadow Summoner hanya bisa dihapuskan oleh Sun Summoner, Grisha dengan kemampuan memanipulasi elemen cahaya. Akan tetapi, sudah lebih dari ribuan tahun seorang Sun Summoner tidak terlahir dan bahkan, keberadaannya dianggap mitos oleh kebanyakan orang.

Namun, harapan untuk menghancurkan Lekukan dan kembali menyatukan negeri Ravka terbit lagi setelah kemunculan Alina Starkov (Jessie Mei Li) yang rupanya adalah seorang Sun Summoner. Kini, Alina harus dilatih untuk mempersiapkan dirinya memenuhi takdirnya menghancurkan Lekukan—tetapi dia harus berpisah dari sahabatnya sejak kecil, Malyen “Mal” Oretzev (Archie Renaux).

Aku pribadi sangat suka dengan serial ini karena genrenya adalah genre kesukaanku. Aku suka dengan penggambaran latarnya yang mengingatkanku pada film Lord of the Rings dan The Hobbit, sementara ceritanya mengingatkanku pada serial Avatar the Legend of Aang. Selain itu, menurutku dunia fantasinya dibangun dengan kreatif dan menarik, mengangkat unsur witch-hunting dengan cara baru. Oleh sebab itu, sepertinya worldbuilding-nya dipengaruhi kisah-kisah sejarah agama Kristen di Eropa.

Dari sisi alurnya, SnB memiliki alur yang tidak begitu rumit untuk diikuti, meskipun memiliki banyak sudut pandang cerita. Terkadang, alurnya bolak-balik berganti sudut pandang antartokoh, tetapi penyajiannya tidak membuat bingung. Adegan-adegan yang ditampilkan pun tidak ada yang tidak perlu sehingga cerita menjadi padat dan tidak membosankan. Maka dari itu, aku mengapresiasi penulisnya yang pintar memanfaatkan durasi setiap episodenya.

Sementara dari sisi pengelolaan tokohnya, serial ini mampu mengelola semua tokohnya dengan sangat baik, walaupun jumlah tokohnya ada banyak. Setiap tokoh terlihat memiliki peran dan kehebatan masing-masing. Mereka memiliki screen time yang sesuai dengan fungsi mereka dalam cerita. Ditambah lagi, ada banyak motif tersembunyi dan intrik di antara tokoh-tokohya. Kemudian, pada akhirnya, benang merah yang menghubungkan mereka semua pun terlihat. Itu mengingatkanku pada Game of Thrones.

Sayangnya, serial ini tidak menjelaskan konsep dunianya dan istilah-istilahnya secara gamblang.  Jadi, penonton harus memahaminya sendiri dengan menontonnya terus, episode demi episode. Namun, menurutku pendekatan seperti itu agak memusingkan dan bisa membuat orang-orang berhenti menontonnya, apalagi mengingat durasi per episodenya yang sekitar 60 menit. Terutama, bagi yang bukan penggemar berat cerita fantasi, mereka akan kebingungan mengikuti cerita ini.

Walaupun begitu, aku yakin orang-orang yang suka cerita romantis akan menyukai serial ini. Ini adalah cerita petualangan-fantasi yang dipenuhi bumbu asmara di sana-sini. Sepertinya, setiap tokohnya memiliki pasangan yang mereka sukai, bahkan tokoh pendukungnya sekalipun. Tentu yang paling kusuka adalah Alina dan Mal—mereka diperlihatkan dengan romantis dan melankolis, terutama ketika mereka bermonolog tentang Utara Sejati (True North). Selain itu, Kaz (Freddy Carter) dan Inej (Amita Suman) serta Nina (Danielle Galligan) dan Matthias (Calahan Skogman) juga sama menggemaskannya, meski masih malu-malu.

Kelebihan lain dari serial ini adalah teknisnya. Pertama, aku suka shot-nya, terutama yang menggambarkan dinamika hubungan Alina dan Mal karena berhasil menangkap perasaan yang dimiliki keduanya untuk satu sama lain. Kedua, aku suka sekali dengan efek visualnya—terkesan indah dan memukau.

Berikutnya, tokoh favoritku ialah para Gagak alias rombongannya Kaz Brekker. Aksi mereka keren banget dan pintar. Mereka membuat serial ini terasa seperti serial perampokan. Terlebih lagi, aku menyukai persahabatan ketiganya, yang tampak ditutupi motif pribadi masing-masing, walau sebetulnya dilandasi ketulusan dan kepedulian.

Hal lain yang aku kurang suka adalah perselisihan antara Alina dengan Zoya (Sujaya Dasgupta). Beberapa kali Zoya terlihat tidak suka pada Alina dan merundungnya, tetapi itu hanya muncul sekali dua kali. Itu tidak cukup untuk memperlihatkan mereka sebagai saingan. Oleh karena itu, ketika di penghujung cerita mereka harus bekerja sama (maaf spoiler), aku kurang merasakan sensasinya bahwa dulu mereka musuhan tetapi sekarang berteman.

Biarpun begitu, secara keseluruhan, SnB adalah serial fantasi yang keren. Dia memliki alur dan efek visual yang rapih. Musim keduanya direncanakan tayang tahun 2022. Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.

***

Jujutsu Kaisen
Season 1

(2020—on going)


Judul

:

Jujutsu Kaisen

Sutradara

:

Sunghoo Park

Penulis

:

Hiroshi Seko

Musim/Episode

:

1 Musim/24 episode (on going)

Pengisi suara

:

Junya Enoki, Yuma Uchida, Asami Seto, Yuuichi Nakamura

Genre

:

Fantasi kontemporerdark fantasy, petualangan, supranatural, shounen


Jujutsu Kaisen (disingkat JJK) merupakan anime shounen yang cukup terkenal dari manga karya Gege Akutami. Terjemahan literal dari Jujutsu Kaisen sendiri adalah “Sorcery Fight”. JJK bertemakan pertarungan para syaman (shaman) melawan para roh terkutuk (cursed spirit), atau biasanya cukup disebut kutukan (curse). Kalian bisa menontonnya di platform streaming Netflix, Disney+ Hotstar, dan Bilibli.tv. 

Cerita JJK bermula ketika seorang murid SMA bernama Yuji Itadori (Junya Enoki) bertemu dengan Megumi Fushiguro (Yuma Uchida) yang adalah murid SMA Jujutsu Tokyo. Megumi sedang dalam misi untuk mengambil sebuah objek terkutuk (cursed object), yaitu Jari Ryoumen Sukuna (Junichi Suwabe)—Raja Roh Terkutuk. Rupanya, objek tersebut ada di tangan teman-temannya Yuji yang sedang dalam bahaya sebab objek terkutuk cenderung menarik perhatian para roh terkutuk.  Ketika Megumi dan Yuji sedang menyelamatkan teman-teman Yuji dari serangan roh terkutuk, Yuji menelan Jari Sukuna tersebut sehingga kini sebagian jiwa Sukuna ada dalam diri Yuji. Dengan begitu, Yuji sekarang menjadi wadah bagi Sukuna.

Kemudian, Satoru Gojo (Yuunichi Nakamura), salah seorang guru dari SMA Jujutsu Tokyo, menawari Yuji untuk bergabung di sekolah tersebut. Dia ingin melatih Yuji menjadi seorang jujutsu sorcerer. Namun, Satoru mengatakan bahwa Yuji akan menjalani misi untuk menemukan sisa Jari Sukuna yang lain, lalu memakannya dan setelah itu, Yuji akan dibunuh untuk membunuh Sukuna selamanya.

Yuji pun setuju dengan tawaran tersebut, meskipun dia tahu bahwa pada akhirnya dia akan mati. Dia pikir dengan kematiannya, Sukuna si Raja Roh Terkutuk akan mati selamanya yang berarti nyawa banyak orang akan terselamatkan. Maka, dimulailah petualangan Yuji bersama teman-temannya di SMA Jujutsu Tokyo untuk melawan para roh terkutuk yang mengganggu kehidupan manusia.

Keunggulan JJK yang sangat terlihat olehku, dibandingkan anime shounen lain yang pernah ku tonton, adalah adegan bertarungnya yang intens. Adegan bertarung di JJK sangat seru dan tidak banyak diselingi berpikir dan berbicara—tidak seperti Naruto. Gerakan bertarungnya pun sangat cepat, tetapi masih bisa diikuti mata—tidak seperti Dragon Ball. Hampir semua episode ada adegan bertarungnya yang berarti hampir semua episode itu seru sekali.

Kemudian, aku menyukai konsep kekuatan para tokohnya. Di JJK, tokoh-tokohnya menggunakan teknik yang disebut curse technique, yaitu teknik memanipulasi energi kutukan yang berasal dari emosi negatif dalam diri. Setiap jujutsu sorcerer memiliki curse technique-nya masing-masing. Konsep curse technique mereka terbilang unik dibandingkan kekuatan tokoh-tokoh anime lainnya. Bahkan, ada tokoh dengan curse technique yang menerapkan konsep matematika, yaitu curse technique milik Satoru Gojo yang mampu memanipulasi ruang (space) dengan menerapkan konsep matematika ke realitas. Maka dari itu, aku pikir penulisnya, yaitu Gege Akutami, sangat cerdas untuk membuat cerita seperti itu.

Namun, ada beberapa hal yang aku rasa kurang maksimal dari musim pertama anime ini. Menurutku, latar belakang Yuji yang ingin sekali menolong orang kurang diceritakan dengan jelas karena motivasinya melakukan itu hanyalah kata-kata terakhir kakeknya sebelum meninggal. Motivasi tersebut menurutku kurang kuat, apalagi jika dibandingkan dengan latar belakangnya Eren Yeager (Attack on Titan) dan Naruto (Naruto). Kemudian, latar belakang tokoh-tokoh lain di anime ini tampaknya baru diperlihatkan sebagian dan belum seluruhnya. Aku jadi kurang bisa bersimpati terhadap mereka.

Biarpun begitu, JJK adalah anime yang sangat seru yang menyajikan adegan bertarung yang berbeda daripada anime lainnya. Kemudian, film prekuel anime ini akan tayang di Jepang pada akhir tahun 2021 nanti. Oh iya, aku juga suka dengan salah satu lagu tema pembukanya yang berjudul Kaikai Kitan oleh Eve. Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.


Sebelumnya

Selanjutnya

***



***

Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post! 

Komentar