Sisyphus: The Myth (yang kemudian disebut Sisyphus) adalah drama Korea bergenre fiksi ilmiah yang mengusung
tema perjalanan waktu (time traveling).
Drama Korea yang satu ini terbilang beda sekali dari drama Korea lainnya yang
pernah aku tonton. Sisyphus memiliki vibes yang mirip dengan film-film fiksi
ilmiah khas Hollywood yang dipenuhi adegan action.
Oleh karena itu, menurutku orang yang tidak suka menonton drakor seharusnya
tetap akan suka menonton ini kalau dia senang genre fiksi ilmiah. Kalian bisa
menonton Sisyphus di Netflix.
Nama Sisyphus yang menjadi
judul serial ini diambil dari nama seorang raja dalam mitologi Yunani. Kalian
bisa menonton kisah Sisyphus di sini. Singkatnya, Sisyphus merupakan raja yang
mencoba mencurangi kematian sehingga para dewa murka padanya. Setelah mati,
Sisyphus dihukum di Dunia Bawah (Underworld).
Dia harus mendorong sebongkah batu besar ke puncak bukit, tetapi setiap kali
dia hampir berhasil menyelesaikannya, batu tersebut akan terguling jatuh dan
melindas Sisyphus. Batu tersebut akan kembali ke titik awal dan Sisyphus harus
kembali mendorongnya ke puncak bukit. Kejadian tersebut akan terus berulang
selama-lamanya sebagai hukuman Sisyphus. Sisyphus harus menjalani tugas yang
sama dengan berharap akan berhasil suatu saat nanti, meskipun dia ditakdirkan
untuk gagal.
Sementara itu, drama Korea Sisyphus bercerita tentang seorang CEO
muda dan tampan dari perusahaan Quantum & Time Co., sebuah perusahaan
teknologi nomor satu di Korea Selatan. Nama pria itu adalah Han Tae Sul (Cho
Seung Woo), seroang pebisnis, ilmuwan jenius, sekaligus playboy—dia mirip dengan Tony Stark (Iron Man).
Akan tetapi, di balik
kesuksesannya tersebut, Tae Sul merupakan seorang pencandu obat-obatan. Dia
mengonsumsi obat-obatan untuk menenangkan dirinya dari panic attack dan halusinasi yang dia derita. Kepergian kakaknya,
Han Tae San (Heo Joon Seok) telah memberikan luka yang menyakitkan dalam dirinya.
Namun, usai selamat dari kecelakaan pesawat, Tae Sul tiba-tiba menemukan
petunjuk keberadaan kakaknya yang telah meninggal itu. Yang lebih aneh lagi,
Tae Sul menemukan kamera milik kakaknya yang berisi foto-foto kejadian yang
belum terjadi.
Sementara itu, ada seorang
perempuan bernama Gang Seo Hae (Park Shin Hye) yang adalah seorang penjelajah
waktu dari masa depan. Seo Hae datang untuk menyelamatkan Tae Sul yang diincar
banyak orang. Seo Hae berkata dunia di masa depan akan berubah, Korea Selatan
hancur akibat perang nuklir. Meskipun begitu, telah ditemukan teknologi mesin
waktu yang digunakan banyak orang di masa depan untuk kembali ke masa lalu.
Menurut Seo Hae, Tae Sul
adalah kunci untuk mencegah perang nuklir tersebut terjadi, maka dia datang
dari masa depan untuk menyelamatkan Tae Sul. Bersama-sama, Tae Sul dan Seo Hae
menelusuri keberadaan Tae San dan berusaha mengubah masa depan.
Menurutku, Sisyphus adalah drakor yang beda banget
dari drakor lainnya karena ide cerita dan visualnya mirip dengan film-film sci-fi dan action Hollywood. Ceritanya sama sekali tidak ada drama-drama
sinetron, melainkan penuh dengan adegan tembak-menembak dan perkelahian. Walaupun begitu, tetap ada atmosfer
romantis di dalamnya yang tidak terasa berlebihan. Unsur genre romantisnya
tetap masuk dalam cerita, tidak mendominasi dan bahkan, merupakan bagian
penting dari cerita. Kalian tidak akan merasa cringe melihat Tae Sul dan Seo Hae, malah gemas. Kemudian, alur
ceritanya pun penuh dengan twist yang
akan membuat kalian terkejut (atau kebingungan) sepanjang menonton 16
episodenya.
Selain itu, aku suka sekali
melihat sosok Seo Hae yang diperankan oleh Park Shin Hye. Seo Hae bukan seorang
perempuan lemah yang hanya bisa ditolong oleh tokoh laki-laki. Sebaliknya, Seo
Hae-lah yang menolong Tae Sul, lalu mereka jadi bekerja sama. Tae Sul sebagai
otak dan berurusan dengan gadget,
sementara Seo Hae sebagai otot dan berurusan dengan senjata. Namun, lebih
daripada itu, Seo Hae menunjukkan sosok perempuan yang pantang menyerah dan
optimisitis. Dia telah berhasil survive dari
perang nuklir dan bertahan hidup selama belasan tahun di dunia yang hancur. Meskipun
begitu, itu tidak menyurutkan semangatnya untuk berjuang. Pokoknya, Seo Hae itu
sosok perempuan yang keren sekali.
Akan tetapi, ada beberapa
hal yang terasa janggal dan menyisakan pertanyaan buatku, yakni Han Tae San,
kakaknya Tae Sul. Aku kurang paham apa yang terjadi pada dia, apakah dia masih
hidup atau tidak. Aku tidak tahu apa itu dijelaskan atau aku yang miss. Selain itu, menurutku bagian yang
menceritakan kehidupan Seo Hae di masa depan (pascaperang nuklir) itu terlalu
lama. Padahal, seharusnya bagian tersebut dapat dibuat lebih ringkas dan
berfokus pada hal-hal yang penting saja, yang akan berpengaruh terhadap plot
utamanya.
Biarpun
demikian, aku tetap menikmati alur keseluruhan cerita. Bahkan, aku sampai
merinding saat menonton akhir cerita Sisyphus.
Saat di akhir itu aku baru paham mengapa namanya Sisyphus. Oh iya, aku pun sangat suka dengan salah satu soundtrack-nya yang berjudul “My Last Love (in Paradisum)” oleh
Ailee. Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.
***
Attack on Titan
Season 1-4 part 1
(2013—on going)
Judul
|
:
|
Attack on Titan
|
Sutradara
|
:
|
Tetsurou Araki, Masashi Koizuka,
Yuuichirou Hayashi, Jun Shishido
|
Penulis
|
:
|
Yasuko Kobayashi, Hiroshi Seko
|
Produser
|
:
|
Tetsuya Kinoshita, Kensuke Tateishi, Toshihiro
Maeda, Shin Furukawa, Tomohito Nagesa, George Wada, Tetsuya Endou, Yasuyuki
Nishiya, Souya Kiyota, Hitoshi Itou, Makoto Kimura
|
Musim/Episode
|
:
|
4 Musim/75 episode + 8 episode OVA (on going)
|
Pengisi suara
|
:
|
Yuki Kaji, Yui Ishikawa, Marina Inoue,
Hiroshi Kamiya, Romi Park, Kishou Taniyama, Hiro Shimono, Yuu Kobayashi,
Shiori Mikami, Daisuke Ono, Yoshimasa Hosoya, Yuu Shimamura
|
Genre
|
:
|
Action, high fantasy, dark fantasy, post-apocalyptic,
shounen
|
Attack
on Titan (disingkat AoT) adalah anime yang diadaptasi dari manga
berjudul sama karya Hajime Isayama. Judulnya dalam bahasa Jepang adalah “Shingeki no Kyojin.” Anime ini telah
tayang sejak tahun 2013, tetapi aku baru mulai menontonnya di tahun 2021 (jadi
aku termasuk fans AoT jalur pandemi
hahaha). Anime ini mendapat banyak pujian dan mempunyai fan base di berbagai negara. Kalian bisa menontonnya di Vidio.com,
Viu, Catchplay, Disney+ Hotstar, Bilibili.tv, dan Netflix.
AoT mengambil latar dunia post-apocalyptic.
Di sana, umat manusia hampir punah dan tinggal di dalam kerajaan yang
dilindungi tiga lapis tembok: Tembok Maria, Tembok Rose, dan Tembok Sheena. Tembok-tembok
tersebut melindungi umat manusia dari raksasa pemakan manusia yang disebut
Titan.
Di dalam sana, tinggalah seorang anak bernama Eren Yeager
(Yuki Kaji) bersama dua orang sahabatnya, yaitu Mikasa Ackerman (Yui Ishikawa)
dan Armin Arlert (Marina Inoue). Sejak kecil, Eren selalu ingin pergi melihat
dunia di luar Tembok dan dia benci hidup seperti hewan ternak yang terkurung
dalam kendang, menunggu suatu saat para Titan datang membobol Tembok.
Kemudian, apa yang ditakutkan itu terjadi. Tembok Maria
berhasil dibobol oleh Colossal Titan
dan Armored Titan. Puluhan Titan
menghambur ke dalam Tembok tempat Eren tinggal. Pada peristiwa tersebut, Eren
harus menyaksikan ibunya tewas dimakan Titan—sebuah pengalaman yang sangat
traumatis baginya. Hidup Eren dan teman-temannya berubah sejak saat itu. Eren
pun bersumpah dia akan membalas dendam dengan menghabisi seluruh Titan di
dunia.
Kejadian tersebut mendorong Eren bersama teman-temannya
bergabung ke dalam Survey Corps,
yaitu divisi militer yang bertugas menjelajahi dunia di luar Tembok. Dalam
petualangannya sebagai anggota Survey
Corps, Eren menemukan dirinya memiliki kekuatan tersembunyi untuk menjadi
Titan. Berbekal kekuatan tersebutlah Eren akan menjadi pahlawan yang
menyelamatkan umat manusia.
AoT merupakan anime dengan alur cerita yang sama sekali tidak
terduga. Saat menonton season 1
sampai season 3, aku pikir ceritanya
mirip dengan cerita bertema zombie
apocalypse pada umumnya—bedanya ini Titan, bukan zombie. Namun, rupanya aku
sama sekali keliru. Cerita berubah sekali begitu memasuki season 4, setelah Eren dan teman-temannya tahu kebenaran tentang
dunia.
Di samping itu, alur ceritanya pun dibuat dengan penuh hal-hal
mengejutkan. Ada banyak pengkhianatan dan twist
sepanjang cerita yang sama sekali tidak aku antisipasi. Bahkan, ada banyak
banget tokoh menarik yang harus mati. Jadi, jangan terlalu merasa attached ke tokoh tertentu ya.
Kemudian, aku suka beberapa insight dari anime ini. Pertama, di awal cerita, sejak para Titan
menguasai wilayah Tembok Maria, para manusia terpaksa mengungsi ke Tembok Rose
sehingga menimbulkan overpopulation ‘populasi
berlebih.’ Pada saat itu, orang-orang kekurangan makanan karena lahan untuk
bertani tidak cukup untuk menghidupi seluruh orang di Tembok Rose serta
pengungsi dari Tembok Maria. Hal itu menggambarkan bahwa lahan merupakan sumber
daya yang esensial bagi keberlangsungan hidup manusia.
Berikutnya, ada insight
menarik lainnya di season 3 yang
ceritanya fokus untuk membongkar kebohongan pemerintah kerajaan. Season tersebut memperlihatkan bahwa
otoritas yang berkuasa mungkin saja memanipulasi kebenaran untuk tujuan
politiknya sendiri. Komandan Erwin (Daisuke Ono) memperlihatkan semangat untuk
kritis terhadap informasi yang ada.
Namun, insight yang
paling menarik bagiku ada di season 4,
yaitu perseteruan antara bangsa Eldia dengan bangsa Marley. Kita bisa melihat
kebencian bangsa Marley terhadap Eldia begitu tidak masuk akal. Mereka
menyalahkan generasi Eldia yang hidup sekarang atas dosa yang leluhur mereka
lakukan, padahal bangsa Eldia modern pun tidak tahu leluhur mereka berbuat apa.
Ironisnya adalah bangsa Marley sendiri sekarang menjelma menjadi seperti bangsa
Eldia terdahulu.
Itu memperlihatkan betapa tidak masuk akalnya sikap menimpakan
kesalahan generasi sebelumnya kepada generasi yang sekarang, terutama ketika
mereka tidak tahu apa-apa. Itu juga menunjukkan bahwa ketika suatu bangsa
sedang unggul daripada bangsa lain, dia akan cenderung menindas bangsa lainnya.
Kebencian antaretnis seperti itu tidak akan membawa mereka ke mana-mana selain
pada perang dan kerusakan.
Anime AoT masih akan berlanjut
dan season 4 bagian keduanya akan
tayang pada awal tahun 2022 nanti. Ada beberapa lagu tema AoT yang aku suka,
yaitu “Gurenno Yumiya” dan “Shinzowo Sasageyo!” oleh Linked Horizon serta “Red Swan” oleh
Yoshiki dan HYDE. Kalian bisa menonton trailer-nya
di sini.
***
Vincenzo
(2021)
Judul
|
:
|
Vincenzo
|
Sutradara
|
:
|
Kim Hee Won
|
Penulis
|
:
|
Park Jae Bum
|
Produser eksekutif
|
:
|
Lee Jang Soo, Jang Sae Jung
|
Musim/Episode
|
:
|
1 Musim/20 episode + 1 episode special
|
Pemeran
|
:
|
Song Joong Ki, Jeon Yeo Been, Ok Taecyeon
|
Genre
|
:
|
Thriller,
dark comedy, romantis
|
Vincenzo
adalah
salah satu drama Korea yang disukai banyak orang di tahun 2021 ini. Drakor satu
ini begitu popular selama masa penayangannya. Setiap minggu, dia menjadi
pembicaraan di media sosial. Serial ini terbilang unik untuk sebuah drakor karena
mengambil tema mafia. Drama Korea ini dapat ditonton di platform streaming Netflix.
Vincenzo
bercerita
tentang seorang pria keturunan Korea yang menjadi anggota mafia di Italia, namanya
Vincenzo Cassano (Song Joong Ki). Dia terkenal sebagai seorang pengacara handal
dan filantropis sekaligus sebagai consigliere dan mafia yang dingin dari Cassano
Family. Vincenzo pernah menolong seorang kliennya untuk menyembunyikan emas di
Korea Selatan, tetapi kini klien tersebut telah meninggal dan tidak ada yang
tahu tentang emas itu selain dirinya. Vincenzo kemudian pergi ke Korea Selatan
untuk mengambil emas yang tersembunyi di bawah gedung Geumga Plaza itu.
Namun, Vincenzo harus berseteru dengan perusahaan korup Babel
Group, yang ingin membeli Geumga Plaza. Babel Group sendiri adalah perusahaan
besar di Korea Selatan yang memiliki usaha di berbagai bidang, tetapi
perusahaan tersebut terkenal dengan kelicikannya. Banyak orang telah menjadi
korban perusahaan korup tersebut.
Vincenzo pun jadi terlibat dalam perlawanan terhadap kasus-kasus
kejahatan Babel Group. Dia bersama seorang pengacara bernama Hong Cha Young
(Jeon Yeo Been) melakukan segala cara untuk menghancurkan Babel Group yang
telah merusak hidup banyak orang.
Untuk sebuah cerita bertema mafia, Vincenzo terbilang cukup sukses. Mulanya, aku tidak menemukan vibes mafia di beberapa episode pertama
dan aku pikir ini akan seperti drama hukum. Rupanya, episode-episode pertama
tersebut baru prolog cerita dan cerita sesungguhnya baru dimulai setelah itu. Barulah
kemudian vibes mafianya terasa.
Perseturuan antara Vincenzo dan Cha Young melawan Babel Group
begitu seru. Interaksi protagonis dan antagonisnya membuatku geregetan—mereka
selalu saling balas menyerang. Setiap kali Babel Group membalas Vincenzo, aku
selalu penasaran apa lagi hal yang akan diperbuat si mafia satu itu untuk
membalasnya lagi. Terkadang, tindakan dia betul-betul di luar ekspektasi dan
kocak. Aku pribadi sampai kagum terhadap Vincenzo karena tujuan awal dia
melawan Babel Group adalah melindungi emasnya yang ada di bawah Geumga Plaza,
tetapi kemudian dia mau repot menolong orang-orang korban Babel Group.
Namun, aku selalu merasa Vincenzo itu tidak benar-benar
serius melawan Babel Group. Dia seperti masih menahan diri dan mencoba berbaik
hati. Begitu cerita mencapai puncaknya, barulah Vincenzo menunjukkan watak
aslinya sebagai seorang mafia. Vincenzo benar-benar berbeda sekali dari dirinya
yang di episode-episode sebelumnya. Dia bukan seperti sosok-sosok pahlawan (hero), tetapi lebih mirip antihero yang menghukum orang jahat
dengan cara yang jahat.
Di samping itu, daya tarik drakor ini adalah para tenants di Geumga Plaza. Kehadiran
mereka itu membuat cerita jadi tidak terlalu kelam. Kelakuan mereka selalu
bikin ketawa. Namun, mereka juga punya kejutan-kejutan sendiri. Kalau mengutip
kata Cha Young, “Why is everyone here SO
talented?” Pokoknya orang-orang Geumga Plaza itu diam-diam menghanyutkan.
Akan tetapi, aku merasa drakor ini memiliki durasi yang
terlalu panjang. Durasi tiap episodenya adalah sekitar 1 jam 20 menit,
terbilang panjang untuk drama Korea. Apalagi jumlah episodenya adalah 20, yang
biasanya drakor hanya memiliki 16 episode. Maka dari itu, aku merasa drama ini
melelahkan untuk ditonton maraton, apalagi dengan ceritanya yang termasuk dark.
Kemudian, aku pribadi kurang suka dengan hubungan romantis
Vincenzo dan Cha Young. Mereka cocok sebagai sahabat atau rekan kerja, bukan kekasih.
Memang beberapa kali ada adegan yang memperlihatkan keduanya tertarik terhadap
satu sama lain, tetapi aku merasa itu tidak cukup untuk membuat mereka menjadi
pasangan di akhir cerita. Aku merasa keduanya menjadi pasangan itu terlalu
tiba-tiba.
Walaupun begitu, Vincenzo tetaplah sebuah drakor yang thrilling. Ada beberapa adegan sadis di
dalamnya, jadi mungkin kalian akan sedikit terganggu karena itu. Kalian bisa
melihat trailer-nya di sini.
***
Move to Heaven
(2021)
Judul
|
:
|
Move to Heaven
|
Sutradara
|
:
|
Kim Sung Ho
|
Penulis
|
:
|
Yoon Ji Ryeon
|
Produser
|
:
|
Chung Jae Yun, Kim Mi Na
|
Musim/Episode
|
:
|
1 Musim/10 episode
|
Pemeran
|
:
|
Tang Joon Sang, Lee Je Hoon, Hong Seung
Hee, Ji Jin Hee
|
Genre
|
:
|
Drama
|
Move to Heaven (disingkat MtH) adalah drama
Korea orisinil produksi Netflix. Drakor ini diadaptasi dari sebuah esai
berjudul “Things Left Behind” karya
Kim Sae Byul. MtH adalah serial yang sangat bagus dan termasuk yang paling aku
suka, selain 18 Again dan IOTNBO.
Orang yang tidak begitu suka cerita-cerita drama Korea seharusnya akan suka
dengan ini karena ide ceritanya yang unik dan berbeda dari drakor pada umumnya.
Drakor
ini memiliki premis yang unik dengan mengangkat tema profesi trauma cleaner. Trauma cleaner merupakan profesi yang bekerja membersihkan rumah
dan membereskan barang-barang orang yang telah meninggal. Pekerjaan ini lazim
di negara seperti Korea Selatan dan Jepang karena di sana banyak orang
meninggal di rumahnya sendirian, tanpa ada anggota keluarga lain yang dapat membereskan
barang-barang peninggalan mereka.
MtH
berkisah tentang sebuah perusahaan trauma
cleaner bernama Move to Heaven yang dijalankan oleh seorang pria bernama
Han Jeong Woo (Ji Jin Hee) dan putranya, Han Geu Ru (Tang Joon Sang) yang
mengidap sindrom Asperger. Sindrom tersebut membuat
Geu Ru sulit mengekspresikan diri, memahami perasaan orang lain, dan
beradaptasi terhadap perubahan.
Namun
suatu hari, kehidupan Geu Ru harus mengalami perubahan besar. Ayahnya meninggal
karena serangan jantung dan kini dia harus meneruskan usaha Move to Heaven. Sebelum
meninggal, ayahnya telah menitipkan Geu Ru kepada adiknya yang seorang mantan
narapidana, namanya Cho Sang Gu (Lee Je Hoon). Sang Gu kini menjadi wali Geu Ru
sekaligus pegawai di Move to Heaven. Walaupun keduanya memiliki kepribadian
yang sangat berlawanan, mereka harus belajar beradaptasi dengan keberadaan satu
sama lain untuk memulai babak baru dalam hidup mereka.
MtH
merupakan cerita yang penuh hikmah dan heart-warming.
Cerita ini membahas berbagai macam kematian, berbagai macam perpisahan, seperti
perpisahan antara orang tua dan anak, antara sepasang kekasih, dan antara
teman. Namun, serial ini tidak menjadi kelam dan alih-alih melegakan hati. Bahkan,
color tone-nya pun cerah dan tidak
suram sehingga menghapus kesan bahwa kematian adalah sesuatu yang buruk.
Yang
menarik dari MtH ini adalah kita sebagai penonton jadi bisa mengenal lebih
dekat orang-orang yang meninggal dalam serial ini melalui proses bersih-bersih
yang dilakukan kru Move to Heaven. Pada saat membersihkan barang-barang
mendiang, para kru Move to Heaven akan menyimpan barang-barang berharga
mendiang, lalu menyerahkannya kepada keluarga atau orang terkasih yang
ditinggalkan. Proses tersebut seperti menyampaikan pesan terakhir yang tidak
sempat disampaikan kepada mereka yang ditinggal. Bagian tersebut merupakan
bagian yang emosional sekali dari serial ini, sekaligus yang paling heart-warming.
Kemudian,
karakter Geu Ru yang menderita sindrom Asperger itu benar-benar bagian penting
bagi cerita. Kematian merupakan peristiwa yang amat emosional bagi banyak
orang, tetapi Geu Ru tidak dapat mengerti perasaan tersebut. Geu Ru tampak
tidak sensitif terhadap perasaan orang-orang yang ditinggalkan dan bertindak
seenaknya. Namun, di situlah uniknya—jika Geu Ru tidak bertindak seperti itu,
“pesan” terakhir mendiang tidak akan tersampaikan. Di lain sisi, melalui
pekerjaannya sebagai trauma cleaner,
Geu Ru juga belajar untuk lebih berempati.
Aku
sangat menyukai alur ceritanya. Perkembangan hubungan Geu Ru dan Sang Gu
menyenangkan sekali untuk ditonton. Aku sangat senang melihat mereka pada
akhirnya menjadi akur dan bisa bekerja sama dengan baik. Aku juga senang karena
penyajian alurnya di beberapa episode pertama terkesan cliff-hanging sehingga mendorongku untuk terus lanjut menontonnya.
Akan
tetapi, aku kurang suka dengan akhir cerita drakor ini. Akhir ceritanya
terkesan open ending, padahal
ceritanya sudah sangat bagus kalau ditutup saja. Di samping itu, tidak ada
momen “besar” bagi Sang Gu dan Geu Ru sehingga klimaks cerita kurang terasa di
akhir.
Walaupun begitu, MtH merupakan drakor yang
sangat menyentuh dengan sinematografi yang bagus. Serial ini adalah tentang
menyampaikan hal yang belum tersampaikan kepada orang-orang terkasih yang harus
ditinggalkan, tentang belajar melepaskan mereka yang harus pergi lebih dulu.
Serial ini penuh dengan haru, maka aku sarankan kalian menyiapkan sapu tangan
atau tisu waktu menontonnya. Kalian bisa melihat trailer-nya di sini.
***
Law School
(2021)
Judul
|
:
|
Law School
|
Sutradara
|
:
|
Kim Seok Yoon
|
Penulis
|
:
|
Seo In
|
Produser eksekutif
|
:
|
Kim Ji Youn
|
Produser
|
:
|
Kim Seok Yoon, Choi Sai Rack
|
Musim/Episode
|
:
|
1 Musim/16 episode
|
Pemeran
|
:
|
Kim Myung Min, Ryu Hye Young, Kim Bum, Lee
Jung Eun
|
Genre
|
:
|
Drama hukum
|
Law
School (disingkat LS) adalah drama Korea yang memiliki tema
perkuliahan di fakultas hukum. Jadi, kalian yang pernah atau sedang kuliah
hukum mungkin bisa relate dengan
ceritanya. LS bisa ditonton dengan berlangganan Netflix.
Drama Korea ini berkisah tentang kehidupan para mahasiswa
pascasarjana di Fakultas Hukum Universitas Hankuk. Suatu hari, saat sedang
melaksanakan praktik persidangan, Fakultas Hukum Hankuk dikejutkan dengan
tewasnya salah seorang dosen di sana yang bernama Seo Byung Ju (Ahn Nae Sang).
Polisi langsung datang dan segera menangkap dosen hukum lainnya untuk dijadikan
tersangka, yaitu Yang Jong Hoon (Kim Myung Min) atau biasa dipanggil Yangcrates
oleh para mahasiswanya.
Akan tetapi, beberapa mahasiswa di fakultas hukum tersebut,
seperti Kang Sol A (Ryu Hye Young) dan Han Joon Hwi (Kim Bum), yakin bahwa
bukan Prof. Yang pelakunya. Kemudian, mereka bersama teman-teman lainnya
membantu menyelidiki kasus tersebut untuk membuktikan bahwa Prof. Yang tidak
bersalah sambil mencari tahu siapa pelaku sesungguhnya.
LS merupakan drakor yang bisa mengobati rasa kangen kalian
yang masih kuliah terhadap kampus. Vibes kuliahnya
sangat terasa sepanjang menonton serial ini, seperti deg-degan ditanya dosen,
belajar semalaman menjelang ujian, belajar kelompok bersama teman-teman, dan meminjam
catatan teman. Kalian pasti bisa relate terhadap
para tokohnya, apalagi kalau kalian mahasiswa fakultas hukum.
Dari awal, drakor ini sudah menarik dengan adegan Sol A
ditanya-tanya oleh Prof. Yang waktu di kelas. Suasana adegan tersebut
menegangkan dan intens banget sampai aku yang ikut panik, padahal Sol A yang
ditanya. Kemudian, ketegangan cerita semakin meningkat seiring cerita berjalan
yang juga diwarnai dengan berbagai konflik lainnya yang saling terhubung.
Awalnya memang terasa membingungkan karena kasusnya meleber ke mana-mana,
tetapi itu justru menjadi semakin membuat penasaran.
Aku sangat senang melihat cara berpikir tokoh-tokohnya.
Mereka memperlihatkan cara berpikir yang berdasarkan bukti (evidence). Mereka selalu mengambil
tindakan berdasarkan bukti dan penalaran logis serta tidak gegabah mengambil
kesimpulan kalau buktinya belum cukup. Mereka juga tidak mengambil kesimpulan
berdasarkan asumsi dan prasangka sendiri, sekalipun mereka yakin bahwa orang
itu pelakunya. Setiap kali mereka mempunyai dugaan, mereka langsung memikirkan
apa buktinya. Kalian pun bisa melihat bagaimana pola pikir seperti itu membuahkan
hasil di serial ini.
Kemudian, aku begitu senang melihat drakor ini mengangkat
berbagai isu hukum selain pembunuhan. Beberapa di antaranya adalah penistaan, pencemaran
nama baik, dan kekerasan seksual dalam berpacaran. Kasus-kasus tersebut tentunya
juga terjadi di Indonesia dan negara lainnya. Maka dari itu, menurutku, LS
memberikan insight mengenai penalaran
logis untuk merespons kasus-kasus tersebut dari perspektif hukum supaya ketika
ada kasus serupa terjadi di Indonesia, kita bisa menanggapinya dengan bijak.
Di LS, menurutku tokoh yang paling iconic adalah Yangcrates alias Prof. Yang. Dia memperlihatkan sosok
dosen yang galak, tetapi cerdas dan karismatik. Aku sangat terheran-heran
dengan cara dia mengajar yang selalu pintar memanfaatkan kesempatan untuk
mengajari mahasiswa-mahasiswanya. Namun,
hal tersebut terlalu sering diulang dalam serial ini sehingga menjadi mudah
ditebak. Saat beberapa episode akhir, aku sudah bisa menebak bahwa dalang di
balik ide ini-itu adalah Prof. Yang.
Selain itu, aku kurang suka dengan antagonisnya. Menurutku,
antagonis di LS memiliki penggambaran yang kurang jahat. Kita tahu bahwa dia
telah melakukan banyak kelicikan, tetapi interaksi dia dengan para tokoh utama kurang
intens dan sering. Apabila dibandingkan dengan antagonis dari drakor “Itaewon Class” atau “Good Manager”, aku masih lebih suka
antagonis di kedua drakor tersebut.
Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.
***
Shadow and Bone
Season 1
(2021—on going)
Judul
|
:
|
Shadow and Bone
|
Pengembang
|
:
|
Eric Heisserer
|
Produser eksekutif
|
:
|
Lee Toland Krieger, Leigh Bardugo, Pouya
Shahbazian, Josh Barry, Dan Cohen, Shawn Levy, Dan Levine, Eric Heisserer
|
Produser
|
:
|
Christina Strain, Thane Watkins, Rand
Geiger
|
Musim/Episode
|
:
|
1 Musim/8 episode (on going)
|
Pemeran
|
:
|
Jessie Mei Li, Archie Renaux, Ben Barnes,
Freddy Carter, Amita Suman, Kit Young, Danielle Galligan, Calahan Skogman
|
Genre
|
:
|
High fantasy, drama, petualangan, misteri
|
Shadow
and Bone (disingkat SnB) adalah serial TV asal Amerika Serikat yang mengadaptasi
novel karya Leigh Bardugo. Musim pertama SnB mengadaptasi bukunya yang berjudul
Shadow and Bone dan Six of Crows. Cerita SnB dibawakan setidaknya
dari tiga perspektif: perspektif Alina Starkov (Jessie Mei Li), perspektif Kaz
Brekker (Freddy Carter), dan perspektif Nina Zenik (Danielle Galligan). Kalian
bisa menonton SnB di Netflix.
SnB memiliki kisah yang berlatar di sebuah dunia fantasi,
tepatnya di negeri bernama Ravka. Di dunia tersebut hiduplah segolongan manusia
yang memiliki kemampuan yang disebut small
science, yakni teknik memanipulasi suatu hal baik itu elemen di alam,
material, ataupun bagian tubuh manusia. Mereka disebut Grisha yang juga disebut
penyihir oleh beberapa orang. Grisha sendiri terbagi menjadi beberapa jenis
sesuai kemampuan mereka.
Sudah sejak lama Grisha ditakuti dan didiskriminasi karena
kekuatan mereka. Namun, Ravka adalah negeri yang terbilang ramah terhadap
Grisha. Mereka memiliki satu pasukan tantara khusus yang semuanya beranggotakan
Grisha yang dipimpin oleh Jenderal Kirigan (Ben Barnes), seorang Shadow
Summoner—Grisha dengan kemampuan memanipulasi elemen kegelapan.
Walaupun begitu, Ravka memiliki sejarahnya sendiri dengan
Grisha. Ratusan tahun lalu, ada seorang Shadow Summoner, Black Heretic, yang
menggunakan kekuatannya untuk menciptakan tembok pemisah raksasa yang terbuat
dari kegelapan. Tembok tersebut disebut Lekukan (The Fold) yang membagi negeri Ravka menjadi dua bagian—Timur dan
Barat—selama ratusan tahun. Lekukan tersebut melemahkan Ravka yang tengah
berperang dengan negara-negara tetangganya. Ditambah lagi, menyeberangi Lekukan
untuk pergi dari satu sisi Ravka ke sisi yang lain sangatlah berbahaya berkat
makhluk-makhuk kegelapan pemakan manusia—yang disebut volcra—yang berada di dalamnya.
Menurut legenda, Lekukan yang diciptakan oleh Shadow Summoner
hanya bisa dihapuskan oleh Sun Summoner, Grisha dengan kemampuan memanipulasi
elemen cahaya. Akan tetapi, sudah lebih dari ribuan tahun seorang Sun Summoner
tidak terlahir dan bahkan, keberadaannya dianggap mitos oleh kebanyakan orang.
Namun, harapan untuk menghancurkan Lekukan dan kembali
menyatukan negeri Ravka terbit lagi setelah kemunculan Alina Starkov (Jessie Mei
Li) yang rupanya adalah seorang Sun Summoner. Kini, Alina harus dilatih untuk
mempersiapkan dirinya memenuhi takdirnya menghancurkan Lekukan—tetapi dia harus
berpisah dari sahabatnya sejak kecil, Malyen “Mal” Oretzev (Archie Renaux).
Aku pribadi sangat suka dengan serial ini karena genrenya
adalah genre kesukaanku. Aku suka dengan penggambaran latarnya yang mengingatkanku
pada film Lord of the Rings dan The Hobbit, sementara ceritanya
mengingatkanku pada serial Avatar the
Legend of Aang. Selain itu, menurutku dunia fantasinya dibangun dengan kreatif
dan menarik, mengangkat unsur witch-hunting
dengan cara baru. Oleh sebab itu, sepertinya worldbuilding-nya dipengaruhi kisah-kisah sejarah agama Kristen di
Eropa.
Dari sisi alurnya, SnB memiliki alur yang tidak begitu rumit untuk
diikuti, meskipun memiliki banyak sudut pandang cerita. Terkadang, alurnya
bolak-balik berganti sudut pandang antartokoh, tetapi penyajiannya tidak
membuat bingung. Adegan-adegan yang ditampilkan pun tidak ada yang tidak perlu
sehingga cerita menjadi padat dan tidak membosankan. Maka dari itu, aku
mengapresiasi penulisnya yang pintar memanfaatkan durasi setiap episodenya.
Sementara dari sisi pengelolaan tokohnya, serial ini mampu
mengelola semua tokohnya dengan sangat baik, walaupun jumlah tokohnya ada
banyak. Setiap tokoh terlihat memiliki peran dan kehebatan masing-masing. Mereka
memiliki screen time yang sesuai
dengan fungsi mereka dalam cerita. Ditambah lagi, ada banyak motif tersembunyi
dan intrik di antara tokoh-tokohya. Kemudian, pada akhirnya, benang merah yang
menghubungkan mereka semua pun terlihat. Itu mengingatkanku pada Game of Thrones.
Sayangnya, serial ini tidak menjelaskan konsep dunianya dan
istilah-istilahnya secara gamblang. Jadi,
penonton harus memahaminya sendiri dengan menontonnya terus, episode demi
episode. Namun, menurutku pendekatan seperti itu agak memusingkan dan bisa
membuat orang-orang berhenti menontonnya, apalagi mengingat durasi per
episodenya yang sekitar 60 menit. Terutama, bagi yang bukan penggemar berat
cerita fantasi, mereka akan kebingungan mengikuti cerita ini.
Walaupun begitu, aku yakin orang-orang yang suka cerita
romantis akan menyukai serial ini. Ini adalah cerita petualangan-fantasi yang
dipenuhi bumbu asmara di sana-sini. Sepertinya, setiap tokohnya memiliki
pasangan yang mereka sukai, bahkan tokoh pendukungnya sekalipun. Tentu yang
paling kusuka adalah Alina dan Mal—mereka diperlihatkan dengan romantis dan
melankolis, terutama ketika mereka bermonolog tentang Utara Sejati (True North). Selain itu, Kaz (Freddy
Carter) dan Inej (Amita Suman) serta Nina (Danielle Galligan) dan Matthias (Calahan
Skogman) juga sama menggemaskannya, meski masih malu-malu.
Kelebihan lain dari serial ini adalah teknisnya. Pertama, aku
suka shot-nya, terutama yang
menggambarkan dinamika hubungan Alina dan Mal karena berhasil menangkap
perasaan yang dimiliki keduanya untuk satu sama lain. Kedua, aku suka sekali
dengan efek visualnya—terkesan indah dan memukau.
Berikutnya, tokoh favoritku ialah para Gagak alias
rombongannya Kaz Brekker. Aksi mereka keren banget dan pintar. Mereka membuat
serial ini terasa seperti serial perampokan. Terlebih lagi, aku menyukai
persahabatan ketiganya, yang tampak ditutupi motif pribadi masing-masing, walau
sebetulnya dilandasi ketulusan dan kepedulian.
Hal lain yang aku kurang suka adalah perselisihan antara
Alina dengan Zoya (Sujaya Dasgupta). Beberapa kali Zoya terlihat tidak suka
pada Alina dan merundungnya, tetapi itu hanya muncul sekali dua kali. Itu tidak
cukup untuk memperlihatkan mereka sebagai saingan. Oleh karena itu, ketika di
penghujung cerita mereka harus bekerja sama (maaf spoiler), aku kurang merasakan sensasinya bahwa dulu mereka musuhan
tetapi sekarang berteman.
Biarpun begitu, secara
keseluruhan, SnB adalah serial fantasi yang keren. Dia memliki alur dan efek
visual yang rapih. Musim keduanya direncanakan tayang tahun 2022. Kalian bisa
menonton trailer-nya di
sini.
***
Jujutsu Kaisen
Season 1
(2020—on
going)
Judul
|
:
|
Jujutsu Kaisen
|
Sutradara
|
:
|
Sunghoo Park
|
Penulis
|
:
|
Hiroshi Seko
|
Musim/Episode
|
:
|
1 Musim/24 episode (on going)
|
Pengisi suara
|
:
|
Junya Enoki, Yuma Uchida, Asami Seto,
Yuuichi Nakamura
|
Genre
|
:
|
Fantasi kontemporer, dark fantasy, petualangan, supranatural, shounen
|
Jujutsu Kaisen (disingkat
JJK) merupakan anime shounen yang
cukup terkenal dari manga karya Gege Akutami. Terjemahan literal dari Jujutsu Kaisen sendiri adalah “Sorcery Fight”. JJK bertemakan
pertarungan para syaman (shaman)
melawan para roh terkutuk (cursed spirit),
atau biasanya cukup disebut kutukan (curse).
Kalian bisa menontonnya di platform
streaming Netflix, Disney+ Hotstar, dan Bilibli.tv.
Cerita JJK bermula ketika
seorang murid SMA bernama Yuji Itadori (Junya Enoki) bertemu dengan Megumi
Fushiguro (Yuma Uchida) yang adalah murid SMA Jujutsu Tokyo. Megumi sedang
dalam misi untuk mengambil sebuah objek terkutuk (cursed object), yaitu Jari Ryoumen Sukuna (Junichi Suwabe)—Raja Roh
Terkutuk. Rupanya, objek tersebut ada di tangan teman-temannya Yuji yang sedang
dalam bahaya sebab objek terkutuk cenderung menarik perhatian para roh
terkutuk. Ketika Megumi dan Yuji sedang
menyelamatkan teman-teman Yuji dari serangan roh terkutuk, Yuji menelan Jari
Sukuna tersebut sehingga kini sebagian jiwa Sukuna ada dalam diri Yuji. Dengan
begitu, Yuji sekarang menjadi wadah bagi Sukuna.
Kemudian, Satoru Gojo (Yuunichi
Nakamura), salah seorang guru dari SMA Jujutsu Tokyo, menawari Yuji untuk
bergabung di sekolah tersebut. Dia ingin melatih Yuji menjadi seorang jujutsu sorcerer. Namun, Satoru
mengatakan bahwa Yuji akan menjalani misi untuk menemukan sisa Jari Sukuna yang
lain, lalu memakannya dan setelah itu, Yuji akan dibunuh untuk membunuh Sukuna
selamanya.
Yuji pun setuju dengan tawaran
tersebut, meskipun dia tahu bahwa pada akhirnya dia akan mati. Dia pikir dengan
kematiannya, Sukuna si Raja Roh Terkutuk akan mati selamanya yang berarti nyawa
banyak orang akan terselamatkan. Maka, dimulailah petualangan Yuji bersama
teman-temannya di SMA Jujutsu Tokyo untuk melawan para roh terkutuk yang
mengganggu kehidupan manusia.
Keunggulan JJK yang sangat
terlihat olehku, dibandingkan anime shounen
lain yang pernah ku tonton, adalah adegan bertarungnya yang intens. Adegan
bertarung di JJK sangat seru dan tidak banyak diselingi berpikir dan berbicara—tidak
seperti Naruto. Gerakan bertarungnya
pun sangat cepat, tetapi masih bisa diikuti mata—tidak seperti Dragon Ball. Hampir semua episode ada
adegan bertarungnya yang berarti hampir semua episode itu seru sekali.
Kemudian, aku menyukai konsep
kekuatan para tokohnya. Di JJK, tokoh-tokohnya menggunakan teknik yang disebut curse technique, yaitu teknik memanipulasi
energi kutukan yang berasal dari emosi negatif dalam diri. Setiap jujutsu sorcerer memiliki curse technique-nya masing-masing. Konsep
curse technique mereka terbilang unik
dibandingkan kekuatan tokoh-tokoh anime lainnya. Bahkan, ada tokoh dengan curse technique yang menerapkan konsep
matematika, yaitu curse technique
milik Satoru Gojo yang mampu memanipulasi ruang (space) dengan menerapkan konsep matematika ke realitas. Maka dari
itu, aku pikir penulisnya, yaitu Gege Akutami, sangat cerdas untuk membuat
cerita seperti itu.
Namun, ada beberapa hal yang aku
rasa kurang maksimal dari musim pertama anime ini. Menurutku, latar belakang
Yuji yang ingin sekali menolong orang kurang diceritakan dengan jelas karena
motivasinya melakukan itu hanyalah kata-kata terakhir kakeknya sebelum
meninggal. Motivasi tersebut menurutku kurang kuat, apalagi jika dibandingkan
dengan latar belakangnya Eren Yeager (Attack
on Titan) dan Naruto (Naruto).
Kemudian, latar belakang tokoh-tokoh lain di anime ini tampaknya baru
diperlihatkan sebagian dan belum seluruhnya. Aku jadi kurang bisa bersimpati
terhadap mereka.
Biarpun begitu, JJK adalah anime
yang sangat seru yang menyajikan adegan bertarung yang berbeda daripada anime
lainnya. Kemudian, film prekuel anime ini akan tayang di Jepang pada akhir
tahun 2021 nanti. Oh iya, aku juga suka dengan salah satu lagu tema pembukanya
yang berjudul “Kaikai Kitan”
oleh Eve. Kalian bisa menonton trailer-nya
di sini.
Sebelumnya
Selanjutnya
***
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Komentar
Posting Komentar