Serial TV Terfavorit 2023
***
Daftar isi:
***
Moving
(2023)
Judul
|
:
|
Moving
|
Sutradara
|
:
|
Park In Je, Park Yoon Seo
|
Produser eksekutif
|
:
|
Hamm Jin
|
Produser
|
:
|
Park Kyung Seo, Kim Jong Min, Heo Woong
|
Penulis
|
:
|
Kang Full
|
Musim/Episode
|
:
|
1 Musim/20 episode
|
Pemeran
|
:
|
Lee Jung Ha, Go Youn Jung, Kim Do Hoon, Han Hyo Joo, Ryu
Seung Ryong, Zo In Sung, Cha Tae Hyun, Kim Sung Kyun
|
Genre
|
:
|
Drama keluarga, fantasi, fiksi ilmiah, action,
romantis, thriller
|
Moving
adalah drakor yang diadaptasi dari webtoon
terkenal karya Kang Full, yang juga bertindak sebagai penulis naskah untuk
drakor ini. Moving adalah drakor yang begitu terkenal, termasuk di
kalangan penonton internasional. Bahkan, drakor ini memenangkan banyak
penghargaan dalam berbagai ajang penganugerahan bergengsi di Korea Selatan.
Kalian bisa menonton drakor satu ini di Disney+ Hotstar dan Hulu.
Moving
berkisah tentang sekelompok remaja dan orang tua
mereka yang memiliki kekuatan super yang mereka sembunyikan. Seorang pemuda
bernama Kim Bong Seok (Lee Jung Ha) harus menyembunyikan kekuatan terbangnya
dari semua orang, atas perintah ibunya. Setiap hari, dia membawa banyak beban
untuk menahan tubuhnya agar tidak terbang, dan dia juga tidak boleh terlalu
senang atau bersemangat agar tidak terbang tiba-tiba.
Akan
tetapi, kemunculan siswi baru yang cantik di sekolahnya, Jang Hui Soo (Go Youn
Jung), membuat keadaan menjadi sulit. Sejak ada Hui Soo, Bong Seok terus merasa
senang, membuatnya sulit untuk tidak melayang. Akan tetapi, Hui Soo juga
menyimpan rahasia, mengenai alasannya pindah sekolah serta kekuatan yang dia
sembunyikan.
Di
sisi lain, ibunya Bong Seok, Lee Mi Hyun (Han Hyo Joo) cemas terhadap Bong
Seok. Jika Bong Seok tak bisa mengendalikan kekuatannya, keberadaannya akan
diketahui. Mi Hyun tidak ingin Bong Seok bernasib seperti ayahnya, yang sudah
bertahun-tahun hilang.
Di
sisi lain, seorang pria misterius mendatangi orang-orang dengan kekuatan super
dan membunuh mereka. Tinggal masalah waktu sampai mereka menemukan Bong Seok.
Dapatkah Mi Hyun melindungi putranya? Bisakah mereka semua selamat dari bahaya apapun
yang menghantui mereka?
Kalau
kalian penggemar drakor dan aktif di media sosial, pasti kalian sudah tak asing
dengan Moving. Drakor satu ini mendapatkan banyak reviu positif baik
dari penonton maupun kritikus, dan memang ceritanya sebagus itu. Jika ditanya
drakor ini tentang apa, sebenarnya agak rumit menjawabnya karena ada banyak
tokoh di sini dengan cerita yang berbeda-beda. Namun, secara umum ini adalah
cerita drama seperti biasa dengan tokoh-tokoh yang memiliki kekuatan super. Secara
ide cerita memang standar, tetapi pendekatannya yang menghadirkan tokoh-tokoh
berkekuatan super membuat jalan ceritanya menjadi begitu menarik.
Kita
akan memulai dengan cerita Bong Seok dan Hui Soo yang sangat terasa khas drama
remaja. Kisah keduanya menitikberatkan pada masa lalu masing-masing serta
hubungan pertemanan keduanya yang perlahan ditumbuhi cinta. Di sini, penonton juga
akan melihat sekilas tentang keluarga mereka. Di bagian ini, rasanya seperti
menonton cerita coming
of age.
Setelahnya,
fokus cerita beralih ke masa lalu orang tua mereka. Dimulai dengan cerita orang
tua Bong Seok: Mi Hyun dan Doo Sik (Zo In Sung). Di sinilah cerita superhero-nya
lebih terasa, dan karena ini adalah tentang kedua orang tua Bong Seok, maka ada
sedikit elemen romansanya. Pada bagian ini, kalian akan melihat kisah dua agen
intelijen berkekuatan super yang saling jatuh cinta—sebuah kisah cinta tidak biasa.
Penonton akan berdebar baik karena romansa maupun ketegangannya.
Berikutnya,
ada pula cerita tentang orang tua Hui Soo, yaitu Jang Ju Won (Ryu Seung Ryong).
Bapak satu ini begitu menarik simpati semua orang. Dirinya memiliki masa lalu
yang berat sekali. Penonton harus siap-siap mengelus dada karena banyak
pengalaman pedih dalam hidup seorang Jang Ju Won. Namun, di antara kepedihan
hidupnya tersebut, ada cerita asmara yang begitu manis bersama wanita bernama
Hwang Ji Hee (Kwak Sun Young). Tidak hanya itu, kalian yang suka dengan film action
akan merasa puas dengan ceritanya Ju Won. Action-nya totalitas!
Benar-benar luar biasa.
Setelahnya,
penonton diajak melihat drama ayah-anak antara Lee Jae Man (Kim Sung Kyun) dan
Lee Gang Hoon (Kim Do Hoon). Kisah mengenai Lee Jae Man memang tidak sepanjang
kisah orang tua yang lain, tetapi ini adalah salah satu cerita yang begitu
berkesan mengenai kasih sayang seorang ayah kepada anaknya. Kalau sudah
menyangkut Gang Hoon, Lee Jae Man tak akan ragu untuk bertindak—sungguh kasih
sayang yang begitu besar dari orang tua untuk anaknya.
Yang
membuat drakor ini keren ialah cara para pembuatnya menyatukan seluruh cerita
ini. Meskipun terkesan terpisah-pisah, sebenarnya ada benang merah antara
setiap cerita yang mengantarkan semua tokoh pada satu pertarungan final. Karena
sebelumnya kita sudah diperkenalkan dengan tiap-tiap tokoh dan karkater mereka,
keseruan cerita jadi meningkat di akhir—sudah seperti waktu menonton Avengers,
hahaha.
Namun,
yang membuat Moving lebih unggul dari Marvel dan DC—dua studio film superhero
paling populer saat ini—adalah caranya membuat tiap tokoh terasa manusiawi.
Setiap tokoh, meskipun memiliki kekuatan super, tetap memiliki karakter yang
membumi. Setiap cerita memiliki konflik yang relatable dengan kehidupan
sehari-hari. Setiap cerita menitikberatkan pada sisi manusiawi tokoh-tokohnya,
yang akan membuat haru penonton. Jadi, walaupun mereka ini bukan manusia biasa,
mereka tidak terasa jauh; penonton bisa merasa lekat dengan para tokoh ini.
Akan
tetapi, sepertinya cerita ini belum selesai. Ada beberapa hal dalam drakor ini
yang baru diungkap di akhir, yang menimbulkan beberapa pertanyaan baru. Belum
ada informasi apa-apa mengenai sekuel Moving sampai saat ini, maka mari
ditunggu saja. Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.
***
Jujutsu Kaisen
Season 2
(2023)
Judul
|
:
|
Jujutsu Kaisen
|
Sutradara
|
:
|
Sunghoo Park (musim 1), Shōta Goshozono (musim 2)
|
Produser
|
:
|
Hiroaki Matsutani, Yuuriha Murai, Makoto Kimura, Toshihiro
Maera (musim 1), Yoshiaki Takagaki (musim 1), Hiroaki Yamazaki (musim 2),
Masaya Saitou (musim 2), Tatsuya Oomori (musim 2)
|
Penulis
|
:
|
Hiroshi Seko
|
Musim/Episode
|
:
|
2 Musim/47 episode (on going)
|
Pengisi suara
|
:
|
Junya Enoki, Yuma Uchida, Asami Seto, Yuichi Nakamura,
Mikako Komatsu, Koki Uchiyama, Tomokazu Seki, Junichi Suwabe, Subaru Kimura,
Kenjiro Tsuda, Takahiro Sakurai, Nobunaga Shimazaki
|
Genre
|
:
|
Fantasi
kontemporer, dark fantasy,
petualangan, supranatural,
action, shounen
|
Jujutsu
Kaisen adalah sebuah serial anime yang diadaptasi dari
manga berjudul sama karya Gege Akutami. Jujutsu
Kaisen merupakan salah satu judul yang begitu laris di dunia manga dan
anime saat ini. Sampai Januari 2024, Jujutsu Kaisen memiliki lebih dari
90 juta copy manga di peredaran, menjadikannya salah satu manga
paling laris sepanjang masa. Kalian bisa menonton
anime ini di Netflix, Prime Video, Viu, Vidio.com, Bilibili.TV, dan platform
lainnya.
Jujutsu
Kaisen bercerita tentang petualangan murid SMA bernama
Yuji Itadori (Junya Enoki) bersama teman-temannya untuk membasmi teror dari
para roh kutukan dan mengalahkan Ryoumen Sukuna (Junichi Suwabe), Raja Roh
Kutukan yang sekarang berinkarnasi di tubuh Yuji. Musim pertama animenya tayang
pada Oktober 2020 s.d. Maret 2021. Kemudian, musim keduanya tayang pada tahun
2023 dengan jadwal penayangan yang dibagi menjadi dua: bagian pertama pada Juli
s.d. Agustus 2023, lalu bagian keduanya pada Agustus s.d. Desember 2023. Jika
penasaran, kalian bisa menonton trailer musim pertamanya di sini,
serta membaca reviunya di sini.
Musim
kedua anime ini mengadaptasi dua arc dari manganya, yakni Hidden
Inventory arc dan Shibuya Incident arc. Pada Hidden Inventory arc,
kita dibawa kembali ke masa lalu ketika Satoru Gojo (Yuichi Nakamura) masih
menjadi murid SMK Jujutsu Tokyo. Pada masa itu, dia memiliki teman terbaik yang
tidak lain, tidak bukan adalah Suguru Geto (Takahiro Sakurai). Ketika itu,
Satoru Gojo juga belum menjadi sosok penenung terkuat, tetapi dia tetap bukan
penenung sembarangan.
Suatu
hari, dia dan Suguru Geto mendapatkan misi untuk menjaga seorang gadis yang
akan menjadi wadah bagi Tengen-sama—penenung kekal yang melindungi SMK
Jujutsu. Akan tetapi, banyak orang yang ingin membunuh gadis itu. Misi tersebut
pun berubah mejadi petaka mengerikan yang menjadi titik mula perselisihan
antara Satoru dan Suguru.
Sementara
itu, di bagian kedua, Shibuya Incident arc, kita akan kembali ke masa
sekarang setelah kejadian di akhir musim pertama anime ini. Di Shibuya pada
malam Halloween, terjadi teror besar-besaran oleh para roh kutukan. Yuji dan para
penenung dari SMK Jujutsu ditugaskan untuk mengamankan situasi. Namun,
segalanya menjadi bencana setelah Satoru Gojo berhasil disegel oleh musuh—yang
berarti dunia jujutsu tidak akan baik-baik saja. Yuji dan yang lain
harus segera menyelamatkan Gojo-sensei, tetapi sepertinya situasi
menjasi semakin di luar kendali hingga menewaskan nyawa tak terhitung. Namun
yang lebih buruk, ini baru permulaan—akan ada petaka lebih besar menanti
mereka.
Ada
jeda waktu sekitar dua tahun antara musim pertama dan kedua Jujutsu Kaisen—itu
terbilang cukup lama. Aku bahkan hampir lupa seperti apa musim pertamanya,
kecuali gambaran umum jalan ceritanya. Namun, anime ini kembali dengan gegap
gempita yang sepadan dengan hype yang diterimanya.
Pada
bagian Hidden Inventory arc, kita mendapat gambaran bagaimana masa lalu
yang membentuk sosok Satoru Gojo. Kita pun dapat melihat bagaimana hubungan
pertemanan Satoru dan Suguru berubah menjadi permusuhan yang begitu memengaruhi
dunia jujutsu. Arc ini begitu menarik karena memberikan
pendalaman pada karakter Gojo-sensei.
Sayangnya,
pertarungan paling ditunggu-tunggu dalam arc ini tidak sesuai
ekspektasiku. Pertarungan antara Satoru Gojo melawan Toji Fushiguro (Takehito
Koyasu) adalah salah satu pertarungan paling penting dalam jalan cerita Jujutsu
Kaisen. Akan tetapi, saat pertarungan ini diadaptasi ke anime, rasanya
tidak sefantastis itu. Secara animasi memang bagus, tetapi rasanya
pertarungannya berakhir terlalu cepat, terlalu singkat. I’d want to see Toji
in action more.
Namun,
itu terbayarkan di Shibuya Incident arc. Bagian ini dipenuhi dengan
pertarungan setelah pertarungan yang terasa sengit dan seru. Setiap karakter
menunjukkan aksi terbaik mereka. Ada banyak pertarungan yang seru sekali, di
antaranya: Gojo-sensei vs para roh kutukan, Dagon (Kenta Miyake/Aya Endō)
vs Toji, Jogo (Shigeru Chiba) vs Sukuna, Mahoraga vs Sukuna, serta Yuji dan Aoi
(Subaru Kimura) vs Mahito (Nobunaga Shimazaki). Semua pertarungan tersebut
didukung dengan visual yang ciamik sehingga makin memuaskan penonton.
Ditambah
lagi, lagu tema untuk musim kedua ini tidak kalah enak didengar daripada yang
musim pertamanya. Lagu Where
Our Blue Is oleh
Tatsuya Kitani dan SPECIALZ
oleh King Gnu memberikan kesan yang lebih hidup
terhadap musim kedua ini. Selain itu, sudah dikonfirmasi pula bahwa anime Jujutsu
Kaisen akan berlanjut ke musim ketiga, tetapi belum ada informasi mengenai
tanggal penayangannya. Kalau kalian penasaran, kalian bisa menonton trailer
Hidden Inventory arc di sini
dan Shibuya Incident arc di sini.
***
King the Land
(2023)
Judul
|
:
|
King the Land
|
Pencipta
|
:
|
Cheon Sung Il
|
Sutradara
|
:
|
Im Hyun Wook
|
Penulis
|
:
|
Choi Rom
|
Musim/Episode
|
:
|
1 Musim/16 episode
|
Pemeran
|
:
|
Lee Jun Ho, Im Yoon Ah, Ahn Se Ha, Go Won Hee, Kim Ga Eun,
Kim Jae Won
|
Genre
|
:
|
Komedi romantis, romansa kantor
|
King
the Land merupakan salah satu drakor yang populer di tahun
2023 lalu. Salah satu faktor yang membuatnya begitu happening adalah
kedua pemeran utamanya, Lee Jun Ho dan Im Yoon Ah, adalah anggota idol group.
Lee Jun Ho adalah anggota 2 PM dan Im Yoon Ah adalah anggota SNSD, maka
keduanya sudah memiliki basis penggemar yang kuat. Kalian dapat menonton drakor
ini di Netflix.
Gu
Won (Lee Jun Ho) adalah putra dari keluarga konglomerat pemilik King Group,
sebuah perusahaan besar yang menguasai bisnis perhotelan di Korea. Akan tetapi,
dirinya berada di posisi sulit dalam perebutan harta warisan keluarganya. Maka
dari itu, selama beberapa tahun, ia mengasingkan diri ke luar negeri.
Cheon
Sa Rang (Im Yoon Ah) baru memulai hari pertamanya bekerja di King Hotel.
Dirinya bertekad untuk bekerja keras dan mejadi hotelier terbaik di tempat
kerjanya. Akan tetapi, berbagai tantangan di tempat kerja barunya tersebut
bermunculan untuk menjegalnya.
Keduanya
bertemu pada hari itu untuk pertama kali, lalu bertemu kembali lima tahun
kemudian. Walaupun pada awalnya Won tak menyukai senyum manis Sa Rang, senyuman
yang sama itu perlahan mampu melelehkan hati dingin Won. Bagaimanakah hubungan
keduanya akan berakhir di tengah huru hara perebutan warisan King Group?
Terus
terang, daya tarik utama dari drakor ini memang adalah pemeran utamanya,
seperti yang sudah kubilang tadi. Memasangkan Lee Jun Ho dan Im Yoon Ah adalah
langkah yang tepat, bukan hanya karena basis penggemar mereka besar, tetapi
juga karena akting mereka bagus. Akan tetapi, sebenarnya dari segi cerita,
premisnya itu pasaran. Sudah berapa banyak drakor tentang laki-laki pewaris
dari keluarga konglomerat yang jatuh cinta kepada gadis dari kelas menengah?
Yang
membuatnya menarik bagiku adalah walaupun premisnya pasaran, eksekusinya tidak
pasaran. King the Land sengaja menghadirkan hal-hal yang sangat sering
kita temukan di drakor, tetapi lalu mengembangkannya dengan cara yang berbeda. Misal
(spoiler alert), biasanya si laki-laki kaya memiliki geng dan punya
banyak teman; tetapi di King the Land, justru si laki-laki ini penyendiri
dan si perempuan yang punya geng. Biasanya si laki-laki akan menolak menjadi
ahli waris demi cintanya kepada si perempuan; tetapi di King the Land,
si laki-laki justru mau menjadi ahli waris demi si perempuan. Dan
biasanya ada momen ketika si laki-laki dan si perempuan memilih putus di
menjelang akhir cerita; tetapi di King the Land, si laki-laki dan si
perempuan tidak begitu. Jadi, drakor ini menghadirkan banyak hal klise, yang
lalu dikembangkan menjadi tidak klise—seakan ingin bilang bahwa jalan ceritanya
bisa loh tidak harus selalu begitu, bisa berbeda, bisa menghasilkan formula
yang baru dan tetap oke.
Namun,
bagiku pribadi, ceritanya sempat membosankan di pertengahan karena seperti
tidak ada tantangan baru bagi kedua tokohnya. (Spoiler alert) bisa
dibilang, kedua tokoh utamanya menjadi pasangan di episode yang sangat dini,
sehingga tidak ada banyak konflik yang dapat diceritakan tentang mereka.
Walaupun sebenarnya Won memiliki konflik lain, mengenai ibunya, konflik
tersebut baru dieksplorasi lebih lanjut di beberapa episode terakhir. Oleh
karena itu, di pertengahan cerita, konfliknya kurang menarik. Mungkin kalau
jumlah episodenya bisa lebih sedikit, jalan ceritanya bisa dipadatkan sehingga
tidak terlau bertele-tele ya.
Meskipun
demikian, aku ingin menyoroti cara drakor ini memberi kritik sosial. Siapa
sangka drakor bergenre romcom ini juga memiliki muatan kritik. Drakor
ini menyampaikan bahwa penting sekali untuk memperhatikan well-being atau
kesejahteraan para pegawai, seperti memberikan apresiasi yang pantas, upah yang
layak, serta kesempatan untuk mengembangkan karir secara adil. Menurut drakor
ini, memperhatikan well-being pegawai akan berdampak produktif bagi
perusahaan, maka jangan menganggapnya sebagai pemborosan. Menurutku pribadi,
itu memang benar—pegawai akan lebih senang bekerja di perusahaan tersebut
sehingga menjadi lebih loyal dan produktif. Itu merupakan sesuatu yang menarik
sekali karena biasanya di drakor-drakor tentang keluarga konglomerat, fokusnya
adalah bersaing dan saling menjatuhkan saja. Sangat jarang ada drakor yang
fokus menyoroti pentingnya well-being pegawai.
Bagi
kalian yang ingin menonton drakor romcom yang bagus dan memiliki kritik
sosial yang disampaikan dengan baik pula, silakan tonton King the Land.
Meskipun agak flat di pertengahan, tetapi masih bisa menghibur kalian.
Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.
***
A Time Called You
(2023)
Judul
|
:
|
A Time Called You
|
Sutradara
|
:
|
Kim Jin Won
|
Penulis
|
:
|
Choi Hyo Bi
|
Musim/Episode
|
:
|
1 Musim/12 episode
|
Pemeran
|
:
|
Jeon Yeo Been, Ahn Hyo Seop, Kang Hoon
|
Genre
|
:
|
Romantis, perjalanan waktu, misteri
|
A Time Called You adalah sebuah drakor bertemakan perjalanan
waktu yang bergenre romantis-misteri. Drakor ini merupakan adaptasi dari serial
TV Taiwan berjudul Someday or One Day yang dirilis pada tahun 2019.
Drakor satu ini bisa ditonton di Netflix.
Di tahun 2023, seorang wanita bernama Han Jun
Hee (Jeon Yeo Been) masih berduka atas kekasihnya yang meninggalnya, Koo Yeon
Jun (Ahn Yeo Seop), setahun yang lalu. Dalam kesedihannya, dia berharap bisa
bertemu kembali dengan Yeon Jun, lalu sesuatu yang ajaib terjadi. Ketika Jun
Hee sedang mendengarkan lagu Gather
My Tears
karya Seo Ji Won
melalui walkman milik Youn Jun, secara ajaib dia terbangun di tubuh
gadis 18 tahun pada tahun 1998. Gadis ini bernama Kwon Min Ju (Jeon Yeo Been)
dan ia memiliki wajah yang sangat mirip dengan Jun Hee, tetapi Jun Hee sama
sekali tidak mengenal Min Ju, apalagi memiliki hubungan dengannya.
Setelah itu, Jun Hee yang berada di tubuh Min
Ju bertemu dengan Nam Si Heon (Ahn Yeo Seop) dan Jung In Gyu (Kang Hoon). Si
Heon memiliki wajah yang mirip sekali dengan Youn Jun, mendiang kekasihnya—membuat
Jun Hee tak percaya. Apa yang terjadi sebenarnya? Siapa Min Ju dan Si Heon? Apa
hubungan mereka dengan mendiang kekasihnya?
Pernah menonton series Dark (2017–2020,
baca reviunya di sini) asal Jerman yang ada di Netflix?
Kurang lebih, vibes yang kurasakan saat menonton A Time Called You mirip
dengan saat aku menonton Dark. Hanya saja, A Time Called You lebih
terasa seperti drakor kebanyakan yang kuat di romansanya. Akan tetapi, (spoiler
alert) keduanya memang sama-sama tentang perjalanan waktu; yang membedakan
adalah di A Time Called You, tokoh-tokohnya tidak secara fisik pergi
melintasi waktu seperti di Dark. Hanya kesadaran mereka yang berpindah
ke masa lalu atau masa depan, ke tubuh orang lain yang wajahnya mirip dengan
mereka. Fenomena perpindahan kesadaran lintas waktu seperti ini disebut time-slip.
Di beberapa episode awal, penonton akan
dibuat bingung dengan apa yang sedang terjadi. Peristiwa time-slip yang
terjadi pada Jun Hee akan terasa tidak nyata, apakah benar dia ke masa lalu
atau itu semua sekadar mimpi? Apalagi, kita saat itu tidak mengetahui
keberadaan Min Ju, Si Heon, dan In Gyu di masa sekarangnya Jun Hee. Hal itu
akan membuat penonton sama bingungnya dengan Jun Hee—yang mana yang nyata dan
yang mana yang tidak, serta apa hubungannya Nam Si Heon dengan Koo Youn Jun.
Ketika sudah memasuki episode 4, barulah
jalan ceritanya mulai tampak jelas. Namun di saat itu, lagi-lagi ada kejutan,
yakni munculnya elemen misteri pembunuhan. Cerita yang semula hanya soal time-slip
dan romansa menjadi semakin menarik dengan adanya elemen misteri tersebut.
Aku tidak mau spoiler banyak, tetapi intinya ada orang yang ingin
mencelakai Kwon Min Ju. Jadi, selain penasaran dengan siapa sosok Nam Si Heon
dan apa hubungannya dengan Yeon Jun, mendiang kekasih Jun Hee, kita juga akan penasaran
dengan siapa sosok misterius yang jahat tersebut. Ketika akhirnya tanda
tanya-tanda tanya itu dijawab, barulah penonton akan mengerti keseluruhan plot
cerita ini, dan itu sungguh mengejutkan. Benar-benar drakor yang gokil.
Daya tarik lainnya dari drakor ini adalah chemistry
ketiga tokoh utamanya. Aku amat menyukai persahabatan antara Kwon Min Ju,
Nam Si Heon, dan Jung In Gyu. Melihat mereka bertiga di masa-masa SMA terasa
menyenangkan. Hanya saja, ada beberapa detail yang mengganjal, seperti Nam Si
Heon dan Jung In Gyu yang berangkat sekolah naik motor/skuter sendiri; itu
sesuatu yang tidak biasa, sebab jika kalian menonton drakor lain yang berlatar
tahun 1990-an, sangat jarang ada pelajar yang mengendarai kendaraan pribadi sendiri
untuk bersekolah selain sepeda. Namun, terlepas dari itu, aku sangat senang
dengan kebersamaan mereka bertiga, yang tentu saja didukung oleh kualitas
akting dan chemistry ketiga pemerannya: Jeon Yeo Been, Ahn Hyo Seop, dan
Kang Hoon.
Sementara untuk elemen romansanya sendiri,
aku merasa romansanya berbeda ya, lebih fresh daripada drakor-drakor
lain. Itu mungkin karena tema time-slip tadi ya. Bagiku, melihat
bagaimana kedua tokoh utama tetap saling mencintai walaupun terpisah oleh
waktu, itu menunjukkan bahwa cinta mereka begitu besar. Cerita ini dapat
memperlihatkan bentuk cinta yang tak lekang oleh waktu.
Kemudian, secara teknis, drakor ini terasa
warna-warni sekali. Jika kalian perhatikan, teknik pewarnaan pada drakor ini
sangat menentukan suasana ceritanya. Ketika latar waktu 2023, masa sekarangnya
Han Jun Hee sewaktu dia berduka, color palette-nya terasa lebih gloomy;
tetapi ketika tahun 1998, saat Han Jun Hee di tubuh Kwon Min Ju dan
bersama-sama dengan Nam Si Heon, color palette-nya lebih ceria dan colorful.
Ditambah lagi, soundtrack Gather My Tears oleh Seo Ji Won menambah
suasana mellow pada drakor ini. Dan jangan bosan-bosan ya dengan lagu
tersebut sebab itu akan diulang berkali-kali, hehehe. Kalian bisa menonton trailer-nya
di sini.
***
Bleach: Thousand-Year Blood
Warod War
Part 2: The
Separation
(2022–on going)
Judul
|
:
|
Bleach: Thousand-Year Blood War
|
Musim/Episode
|
:
|
2 bagian/26 episode (on going)
|
Pengisi suara
|
:
|
Masakazu Morita, Fumiko Orikasa, Yuki Matsuoka,
Kentarou Itou, Noriaki Sugiyama, Hiroki Yasumoto
|
Genre
|
:
|
Petualangan, supranatural,
fantasi, action, shounen
|
Bleach adalah serial anime yang diadaptasi dari manga
berjudul sama karya Tite Kubo. Anime ini dulu pernah tayang pada tahun 2004–2012
dengan 16 musim dan 366 episode, tetapi setelah itu anime ini hiatus. Pada
tahun 2022, Bleach kembali tayang
untuk musim terakhirnya yang diberi tajuk Bleach:
Thousand-Year Blood War (disingkat menjadi Bleach: TYBW). Kalian bisa menonton Bleach yang tayang tahun 2000-an awal dan Bleach: TYBW di Prive Video, Hulu, Bilibili.TV, dan Video.com; di
Netflix juga ada, tapi hanya yang Bleach:
TYBW.
Bleach bercerita tentang petualangan seorang remaja
yang juga seorang Shinigami bersama
teman-temannya. Shinigami adalah para insan supranatural penjaga siklus
kelahiran kembali jiwa manusia yang bertugas membantu jiwa orang mati
menyebrang ke alam selanjutnya (yang disebut Soul Society) dan membasmi para Hollow
yang memakan jiwa manusia. Hollow
sendiri adalah jiwa manusia yang telah mati yang terlalu lama bergentayangan di
dunia, lalu hatinya tercemar sehingga dia berubah menjadi monster yang
mengenakan topeng yang memakan jiwa manusia—anggap saja Hollow adalah
roh jahat berwujud monster.
Cerita dimulai ketika Ichigo Kurosaki (Masakazu
Morita) bertemu dengan seorang Shinigami
bernama Rukia Kuchiki (Fumiko Orikasa). Ichigo sendiri memang bukan manusia
biasa sebab dia bisa melihat makhluk supranatural—bisa dibilang dia indigo,
kalau menggunakan istilah populer sekarang. Waktu itu, Rukia sedang melawan Hollow yang menyerang keluarga Ichigo.
Demi melindungi keluarganya, Ichigo turut bertarung melawan Hollow tersebut, tetapi dia malah
membuat Rukia terluka. Rukia kemudian mentransfer kekuatan Shinigami-nya kepada Ichigo sehingga Ichigo pun berubah menjadi Shinigami.
Dari situ, petualangan Ichigo dan Rukia serta teman-teman mereka yang lain dimulai.
Sementara itu, Bleach: TYBW menceritakan perang terakhir antara kaum Shinigami melawan kaum Quincy. Quincy disebut-sebut sebagai kebalikan dari Shinigami sebab keduanya selalu bermusuhan selama ribuan tahun. Quincy adalah manusia dengan energi roh
yang besar sehingga mereka bisa melihat Hollow
dan memanipulasi partikel roh yang ada di sekeliling mereka. Kemampuan
memanipulasi partikel roh inilah yang menjadi ciri khas kaum Quincy.
Berbeda dengan Shinigami yang membunuh Hollow
untuk memurnikan Hollow agar bisa
terlahir kembali, Quincy membunuh Hollow dengan menghancurkan jiwa mereka
sepenuhnya sehingga mereka tak bisa terlahir kembali. Masalahnya itu akan
menyebabkan ketidakseimbangan antara dunia orang mati dan dunia orang hidup
sehingga kedua dunia bisa hancur. Maka dari itu, setelah melalui diplomasi yang
tak berujung kesepakatan berkali-kali, kedua kaum berperang atas dasar
perbedaan ideologi tersebut. Perang berakhir dengan kemenangan Shinigami dan hampir punahnya kaum Quincy. Quincy yang tersisa hidup
bersembunyi sambil menunggu kebangkitan kembali raja mereka.
Setelah hampir seribu tahun berlalu, raja Quincy
tersebut kembali, namanya Yhwach (Takayuki Sugō). Dia dan pasukannya yang
selama ini bersembunyi dalam bayang-bayang Seiretei—kota tempat tinggal
para Shinigami—muncul dan mendeklarasikan perang. Ichigo dan
teman-temannya beserta seluruh Shinigami harus
bertarung sekali lagi demi menyelamatkan Seiretei dan orang-orang yang
mereka sayangi.
Pada bagian kedua ini, perang dengan para Quincy
berlanjut. Sementara Ichigo, Rukia, Renji (Kentarō Itō), dan Byakuya (Ryōtarō
Okiayu) sedang memulihkan diri dan berlatih di istana Soul King sang
Raja Soul Society, Yhwach dan para Quincy kembali menyerang Seiretei.
Yhwach menghadirkan istana para Quincy, Wandenreich dan menjebak
para Shinigami di sana, di lingkungan yang asing bagi mereka. Walaupun
tidak dapat menggunakan bankai—teknik bertarung tertinggi Shinigami—para
kapten Shinigami tetap bertarung demi melindungi Seiretei. Babak
kedua perang ini dimulai, dan siapakah yang akan memenangkannya?
Secara umum, aku suka sekali dengan bagian kedua
dari Bleach:TYBW ini. Tentu salah satu hal yang paling menonjol adalah
kualitas animasinya. Astaga, jika ini tayang di tahun 2010-an, aku yakin
kualitas animasinya tidak bisa sebagus ini. Aku bersyukur anime ini sempat
hiatus lama, hehehe. Oh iya, silakan baca reviu Bleach: TYBW bagian
pertama di sini
ya.
Kualitas animasi Bleach: TYBW tidak kalah
dari beberapa judul anime shounen populer lain, seperti Jujutsu
Kaisen dan Demon Slayer. Berkat kualitas animasinya yang bagus
sekali itu, kita dapat melihat pertarungan luar biasa antara para kapten Shinigami
dengan para Sternritter, anggota eksekutif kaum Quincy. Aku
sangat mengapresiasi cara pembuat anime ini mengombinasikan animasi 2D dan
3D-nya. Terutama ketika diterapkan pada bankai para kapten Shinigami.
Itu membuat wujud manifestasi bankai-bankai tersebut lebih menakjubkan
lagi.
Omong-omong soal bankai, kalian harus
bersiap untuk melihat bankai-bankai baru. Beberapa tokoh mungkin sudah
kalian pernah lihat bankai-nya, tetapi beberapa dari mereka akan
menunjukkan kekuatan asli atau lanjutan dari bankai mereka tersebut.
Selain itu, ada juga beberapa tokoh yang pertama kalinya memperlihatkan bankai
mereka, (spoiler alert) seperti Rukia. Pokoknya, jangan lelah
dibikin terkejut ya.
Sementara dari segi cerita, bagian kedua ini
dipenuhi dengan banyak pertarungan seru. Yang aku suka adalah tidak selalu para
Shinigami unggul, ada beberapa momen mereka kalah. Meskipun begitu, bisa
dibilang bagian ini adalah comeback-nya para Shinigami setelah
mereka kewalahan di bagian pertama. Sejak episode pertama sampai terakhir, akan
selalu ada pertarungan sengit, seperti (spoiler alert) Toushiro
Hitsugaya (Romi Park) dan Matsumoto Rangiku (Kaya Matsutani) vs Buzz B (Yūki
Ono); Soi Fon (Houko Kuwashima) vs BG9 (Hideyuki Tanaka); Sajin Komamura (Tetsu
Inada) vs Bambietta “Bambi” Basterbine (Ayana Taketatsu); Kensei Muguruma (Tomokazu
Sugita) dan Rojuro “Rose” Otoribashi (Shouto Kashii) vs Mask de Masculine (Yasuhiro
Mamiya); Renji vs Mask de Masculine; Rukisa vs As Nodt (Yoshitsugu Matsuoka); Kenpachi
Zaraki (Fumihiko Tachiki) vs Gremmy (Natsuki Hanae); dlsb.
Kemudian, bagi pembaca manganya, aku rasa kalian
tidak akan kecewa dengan adaptasi animenya. Dengan kualitas animasi sebagus
ini, rasanya seperti harapan menjadi kenyataan. Apalagi, ada beberapa kejutan
yang tidak ada di versi manganya—akan sedikit kubocorkan ya: akan ada bankai
milik Shinji Hirako (Masaya Onosaka) dan Senjumaru Shutara (Rina Satō),
salah satu anggota Regu Nol.
Tahun 2024 ini akan tayang bagian ketiga dari Bleach:
TYBW, tepatnya pada 5 Oktober 2024. Bagi kalian yang penasaran dengan Bleach:
TYBW, kalian bisa menontontrailer bagian pertamanya di sini
dan bagian keduanya di sini.
***
One Piece (Live Action)
Season 1
(2023–on going)
Judul
|
:
|
One Piece (Live action)
|
Pengembang
|
:
|
Matt Owens, Steven Maeda
|
Produser eksekutif
|
:
|
Matt Owens, Steven Maeda, Marty Adelstein, Becky Clements, Chris
Symes, Marc Jobst, Diego Gutierrez, Tim Southam, Tetsu Fujimura, Eiichiro Oda,
Joe Tracz
|
Produser
|
:
|
Takuma Naito, Amie Horiuchi
|
Musim/Episode
|
:
|
1 Musim/8 episode (on going)
|
Pemeran
|
:
|
Iñaki Godoy, Mackenyu, Emily Rudd, Jacob Romero Gibson, Taz
Skylar
|
Genre
|
:
|
High fantasy,
petualangan, action, drama komedi, swashbuckler
|
One Piece (live action) merupakan adaptasi dari serial anime berjudul
serupa, yang juga merupakan adaptasi dari serial manga karya Eiichiro Oda; Oda
sendiri terlibat dalam produksi serial ini sebagai konsultan kreatif. One
Piece versi anime dan manga merupakan judul yang begitu dikenal luas dan
memiliki basis penggemar yang besar diseluruh dunia. Aku sendiri salah satu
penggemar beratnya, hehehe. Adaptasi live action ini bisa kalian tonton
di Netflix.
One Piece berlatar di dunia fiktif yang sebagian besar permukaan
dunianya ditutupi laut, yang terbagi menjadi lima wilayah: North Blue, South
Blue, West Blue, East Blue, dan Grand Line yang mengitari dunia. Pulau-pulau
kecil tersebar di seluruh dunia, terpisahkan oleh lautan penuh monster buas. Di
dunia tersebut, berlayar antarpulau bukanlah hal lazim, kecuali bagi angkatan
laut dan bajak laut.
Sekitar 20 tahun yang lalu, Gol D. Roger sang
Raja Bajak Laut dihukum mati oleh Pemerintah Dunia—organisasi pemerintahan yang
memonopoli politik pemerintahan di dunia. Eksekusinya disiarkan langsung ke
seluruh dunia. Namun, kata-kata terakhir Gol D. Roger malah menginspirasi
banyak orang untuk berlayar sebagai bajak laut demi menemukan harta karun yang
telah dia simpan di pulau terakhir di Grand Line, Laugh Tale. Harta karun itu
disebut One Piece, dan tidak ada yang tahu apa itu sebenarnya. Yang pasti,
siapapun yang menemukannya akan menjadi Raja Bajak Laut berikutnya.
Seorang pemuda berusia 17 tahun, bernama Monkey
D. Luffy (Iñaki Godoy) bertekad menjadi Raja Bajak Laut selanjutnya dan
menemukan One Piece. Dia pun memulai pelayarannya dengan perahu kayu kecil. Pertama-tama,
dia harus mengumpulkan kru yang kuat, tangguh, dan setia untuk menemani
petualangannya. Berhasilkah Luffy menemukan kru bajak lautnya? Dapatkah dia menemukan
One Piece dan menjadi Raja Bajak Laut?
Sebagai penggemar berat One Piece versi
anime, aku sempat pesimis ketika tahu Netflix akan membuat adaptasi live
action-nya karena banyak adaptasi live action dari manga dan anime
terkenal yang berakhir tidak memuaskan dan jelek. Namun, One Piece versi
live action ini sama sekali tidak seperti itu. Percaya deh, eksekusinya
bagus karena setia pada materi orisinalnya. Memang ada beberapa penyesuaian,
yang bisa dimaklumi karena perbedaan medium, tetapi itu diesksekusi dengan baik
sehingga tidak merusak cerita secara keseluruhan.
Beberapa penyesuaian yang dilakukan contohnya adalah
(spoiler alert) peran Don Krieg (Milton Schorr) yang dikurangi menjadi cameo.
Walaupun begitu, penyesuaian tersebut tidak membuat cerita di Baratie arc jadi
berkurang keseruannya. Satu lagi penyesuaian yang muncul adalah kemunculan Garp
(Vincent Regan) yang sangat dini; di manga dan animenya, masih lama sekali baru
Garp diperkenalkan. Namun, kemunculannya yang lebih awal ini rupanya punya
maksud penting untuk perkembangan karakter Luffy—dan itu bagus-bagus saja
bagiku.
Selain itu, aku sangat suka dengan bagaimana para
aktor di live action ini berhasil menghidupkan tokoh-tokoh One Piece.
Iñaki Godoy, Mackenyu, Emily Rudd, Jacob Romero Gibson, dan
Taz Skylar—mereka secara sempurna memerankan para Bajak Laut Topi Jerami. Aku
suka sekali melihat aksi bertarung mereka, terutama aksi Zoro (Mackenyu) dan
Sanji (Taz Skylar). Nami yang diperankan oleh Emily Rudd tampil dengan akting
yang memukau. Jacob Romero Gibson juga sukses menjadi Usopp yang jenaka dan
penakut, tapi nekat. Namun yang terutama adalah Iñaki Godoy yang berhasil
menghidupkan karakter Luffy yang begitu iconic dalam dunia anime.
Secara
keseluruhan, tentu saja bagian favoritku adalah sewaktu Luffy dkk tiba di Desa Coco,
Pulau Conomi. Seperti waktu menonton animenya, One Piece baru terasa benar-benar
menyantol di hati ketika melihat kisah masa lalu Nami. Akting Emily Rudd di
situ, a chef kiss! Selain itu, ada beberapa momen lain yang aku suka
juga, seperti ketika Luffy, Zoro, dan Nami pertama kali team up di
markas angkatan laut, ketika Luffy dan Sanji membicarakan mimpi mereka, dan
ketika Luffy dkk menyerang Arlong Park.
Kemudian,
harus diapresiasi juga latar ceritanya ya. Entah berapa besar anggaran yang
digelontorkan untuk memproduksi serial ini, tetapi hasilnya sepadan.
Latar-latar tempat dari cerita orisinal One Piece dibangun persis
seperti di anime dan manganya. Mulai dari kapal Baratie, Arlong Park, dan tentunya
kapal Going Merry—itu semua dibuat persis seperti materi aslinya. Tentu saja
itu penting sebab jika latar tempatnya tidak sesuai, ceritanya akan terasa
berbeda sekali. Aku yakin tidak murah ya untuk membangun seluruh latar
tersebut, maka patut sekali diapresiasi.
Aku
juga ingin memuji kesuksesan One Piece (live action) yang telah berhasil
memperluas pasar One Piece. Dulu, mungkin yang menonton One Piece hanya
penyuka manga dan anime, serta penonton lamanya sejak tahun 2000-an awal.
Namun, berkat serial live action ini, banyak orang yang mulai menonton One
Piece, termasuk menonton animenya dari awal. Welcome to the crew, guys!
Adaptasi
live action ini tentu tidak sempurna, tetapi harus diakui merupakan
adaptasi yang sukses. Bahkan, adaptasi live action ini menetapkan
standar baru bagi adaptasi-adaptasi anime lain yang akan datang. Omong-omong One
Piece musim kedua sudah mulai produksi dan sudah diumumkan beberapa jajaran
baru pemerannya. Untuk musim pertamanya, kalian bisa menonton trailer-nya
di sini.
Sebelumnya
Selanjutnya
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Komentar
Posting Komentar