A Curse For True Love: Dua Penjahat, Satu Gadis, dan Satu Kutukan untuk Cinta Sejati—Akhir Bagi Kisah Paling Menakjubkan di Utara Agung

Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult   Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1]   (2017) yang lalu menjadi buku best-...

Serial TV Terfavorit 2023 (part 4)

Serial TV Terfavorit 2023 


***
Daftar isi:
***
Moving

(2023)

Judul

:

Moving

Sutradara

:

Park In Je, Park Yoon Seo

Produser eksekutif

:

Hamm Jin

Produser

:

Park Kyung Seo, Kim Jong Min, Heo Woong

Penulis

:

Kang Full

Musim/Episode

:

1 Musim/20 episode

Pemeran

:

Lee Jung Ha, Go Youn Jung, Kim Do Hoon, Han Hyo Joo, Ryu Seung Ryong, Zo In Sung, Cha Tae Hyun, Kim Sung Kyun

Genre

:

Drama keluarga, fantasi, fiksi ilmiah, action, romantis, thriller

Moving adalah drakor yang diadaptasi dari webtoon terkenal karya Kang Full, yang juga bertindak sebagai penulis naskah untuk drakor ini. Moving adalah drakor yang begitu terkenal, termasuk di kalangan penonton internasional. Bahkan, drakor ini memenangkan banyak penghargaan dalam berbagai ajang penganugerahan bergengsi di Korea Selatan. Kalian bisa menonton drakor satu ini di Disney+ Hotstar dan Hulu.

Moving berkisah tentang sekelompok remaja dan orang tua mereka yang memiliki kekuatan super yang mereka sembunyikan. Seorang pemuda bernama Kim Bong Seok (Lee Jung Ha) harus menyembunyikan kekuatan terbangnya dari semua orang, atas perintah ibunya. Setiap hari, dia membawa banyak beban untuk menahan tubuhnya agar tidak terbang, dan dia juga tidak boleh terlalu senang atau bersemangat agar tidak terbang tiba-tiba.

Akan tetapi, kemunculan siswi baru yang cantik di sekolahnya, Jang Hui Soo (Go Youn Jung), membuat keadaan menjadi sulit. Sejak ada Hui Soo, Bong Seok terus merasa senang, membuatnya sulit untuk tidak melayang. Akan tetapi, Hui Soo juga menyimpan rahasia, mengenai alasannya pindah sekolah serta kekuatan yang dia sembunyikan.

Di sisi lain, ibunya Bong Seok, Lee Mi Hyun (Han Hyo Joo) cemas terhadap Bong Seok. Jika Bong Seok tak bisa mengendalikan kekuatannya, keberadaannya akan diketahui. Mi Hyun tidak ingin Bong Seok bernasib seperti ayahnya, yang sudah bertahun-tahun hilang.

Di sisi lain, seorang pria misterius mendatangi orang-orang dengan kekuatan super dan membunuh mereka. Tinggal masalah waktu sampai mereka menemukan Bong Seok. Dapatkah Mi Hyun melindungi putranya? Bisakah mereka semua selamat dari bahaya apapun yang menghantui mereka?

Kalau kalian penggemar drakor dan aktif di media sosial, pasti kalian sudah tak asing dengan Moving. Drakor satu ini mendapatkan banyak reviu positif baik dari penonton maupun kritikus, dan memang ceritanya sebagus itu. Jika ditanya drakor ini tentang apa, sebenarnya agak rumit menjawabnya karena ada banyak tokoh di sini dengan cerita yang berbeda-beda. Namun, secara umum ini adalah cerita drama seperti biasa dengan tokoh-tokoh yang memiliki kekuatan super. Secara ide cerita memang standar, tetapi pendekatannya yang menghadirkan tokoh-tokoh berkekuatan super membuat jalan ceritanya menjadi begitu menarik.

Kita akan memulai dengan cerita Bong Seok dan Hui Soo yang sangat terasa khas drama remaja. Kisah keduanya menitikberatkan pada masa lalu masing-masing serta hubungan pertemanan keduanya yang perlahan ditumbuhi cinta. Di sini, penonton juga akan melihat sekilas tentang keluarga mereka. Di bagian ini, rasanya seperti menonton cerita coming of age.

Setelahnya, fokus cerita beralih ke masa lalu orang tua mereka. Dimulai dengan cerita orang tua Bong Seok: Mi Hyun dan Doo Sik (Zo In Sung). Di sinilah cerita superhero-nya lebih terasa, dan karena ini adalah tentang kedua orang tua Bong Seok, maka ada sedikit elemen romansanya. Pada bagian ini, kalian akan melihat kisah dua agen intelijen berkekuatan super yang saling jatuh cinta—sebuah kisah cinta tidak biasa. Penonton akan berdebar baik karena romansa maupun ketegangannya.

Berikutnya, ada pula cerita tentang orang tua Hui Soo, yaitu Jang Ju Won (Ryu Seung Ryong). Bapak satu ini begitu menarik simpati semua orang. Dirinya memiliki masa lalu yang berat sekali. Penonton harus siap-siap mengelus dada karena banyak pengalaman pedih dalam hidup seorang Jang Ju Won. Namun, di antara kepedihan hidupnya tersebut, ada cerita asmara yang begitu manis bersama wanita bernama Hwang Ji Hee (Kwak Sun Young). Tidak hanya itu, kalian yang suka dengan film action akan merasa puas dengan ceritanya Ju Won. Action-nya totalitas! Benar-benar luar biasa.

Setelahnya, penonton diajak melihat drama ayah-anak antara Lee Jae Man (Kim Sung Kyun) dan Lee Gang Hoon (Kim Do Hoon). Kisah mengenai Lee Jae Man memang tidak sepanjang kisah orang tua yang lain, tetapi ini adalah salah satu cerita yang begitu berkesan mengenai kasih sayang seorang ayah kepada anaknya. Kalau sudah menyangkut Gang Hoon, Lee Jae Man tak akan ragu untuk bertindak—sungguh kasih sayang yang begitu besar dari orang tua untuk anaknya.

Yang membuat drakor ini keren ialah cara para pembuatnya menyatukan seluruh cerita ini. Meskipun terkesan terpisah-pisah, sebenarnya ada benang merah antara setiap cerita yang mengantarkan semua tokoh pada satu pertarungan final. Karena sebelumnya kita sudah diperkenalkan dengan tiap-tiap tokoh dan karkater mereka, keseruan cerita jadi meningkat di akhir—sudah seperti waktu menonton Avengers, hahaha.

Namun, yang membuat Moving lebih unggul dari Marvel dan DC—dua studio film superhero paling populer saat ini—adalah caranya membuat tiap tokoh terasa manusiawi. Setiap tokoh, meskipun memiliki kekuatan super, tetap memiliki karakter yang membumi. Setiap cerita memiliki konflik yang relatable dengan kehidupan sehari-hari. Setiap cerita menitikberatkan pada sisi manusiawi tokoh-tokohnya, yang akan membuat haru penonton. Jadi, walaupun mereka ini bukan manusia biasa, mereka tidak terasa jauh; penonton bisa merasa lekat dengan para tokoh ini.

Akan tetapi, sepertinya cerita ini belum selesai. Ada beberapa hal dalam drakor ini yang baru diungkap di akhir, yang menimbulkan beberapa pertanyaan baru. Belum ada informasi apa-apa mengenai sekuel Moving sampai saat ini, maka mari ditunggu saja. Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.

***

Jujutsu Kaisen
Season 2

(2023)

Judul

:

Jujutsu Kaisen

Sutradara

:

Sunghoo Park (musim 1), Shōta Goshozono (musim 2)

Produser

:

Hiroaki Matsutani, Yuuriha Murai, Makoto Kimura, Toshihiro Maera (musim 1), Yoshiaki Takagaki (musim 1), Hiroaki Yamazaki (musim 2), Masaya Saitou (musim 2), Tatsuya Oomori (musim 2)

Penulis

:

Hiroshi Seko

Musim/Episode

:

2 Musim/47 episode (on going)

Pengisi suara

:

Junya Enoki, Yuma Uchida, Asami Seto, Yuichi Nakamura, Mikako Komatsu, Koki Uchiyama, Tomokazu Seki, Junichi Suwabe, Subaru Kimura, Kenjiro Tsuda, Takahiro Sakurai, Nobunaga Shimazaki

Genre

:

Fantasi kontemporer, dark fantasy, petualangan, supranatural, action, shounen

Jujutsu Kaisen adalah sebuah serial anime yang diadaptasi dari manga berjudul sama karya Gege Akutami.  Jujutsu Kaisen merupakan salah satu judul yang begitu laris di dunia manga dan anime saat ini. Sampai Januari 2024, Jujutsu Kaisen memiliki lebih dari 90 juta copy manga di peredaran, menjadikannya salah satu manga paling laris sepanjang masa. Kalian bisa menonton anime ini di Netflix, Prime Video, Viu, Vidio.com, Bilibili.TV, dan platform lainnya.

Jujutsu Kaisen bercerita tentang petualangan murid SMA bernama Yuji Itadori (Junya Enoki) bersama teman-temannya untuk membasmi teror dari para roh kutukan dan mengalahkan Ryoumen Sukuna (Junichi Suwabe), Raja Roh Kutukan yang sekarang berinkarnasi di tubuh Yuji. Musim pertama animenya tayang pada Oktober 2020 s.d. Maret 2021. Kemudian, musim keduanya tayang pada tahun 2023 dengan jadwal penayangan yang dibagi menjadi dua: bagian pertama pada Juli s.d. Agustus 2023, lalu bagian keduanya pada Agustus s.d. Desember 2023. Jika penasaran, kalian bisa menonton trailer musim pertamanya di sini, serta membaca reviunya di sini.

Musim kedua anime ini mengadaptasi dua arc dari manganya, yakni Hidden Inventory arc dan Shibuya Incident arc. Pada Hidden Inventory arc, kita dibawa kembali ke masa lalu ketika Satoru Gojo (Yuichi Nakamura) masih menjadi murid SMK Jujutsu Tokyo. Pada masa itu, dia memiliki teman terbaik yang tidak lain, tidak bukan adalah Suguru Geto (Takahiro Sakurai). Ketika itu, Satoru Gojo juga belum menjadi sosok penenung terkuat, tetapi dia tetap bukan penenung sembarangan.

Suatu hari, dia dan Suguru Geto mendapatkan misi untuk menjaga seorang gadis yang akan menjadi wadah bagi Tengen-sama—penenung kekal yang melindungi SMK Jujutsu. Akan tetapi, banyak orang yang ingin membunuh gadis itu. Misi tersebut pun berubah mejadi petaka mengerikan yang menjadi titik mula perselisihan antara Satoru dan Suguru.

Sementara itu, di bagian kedua, Shibuya Incident arc, kita akan kembali ke masa sekarang setelah kejadian di akhir musim pertama anime ini. Di Shibuya pada malam Halloween, terjadi teror besar-besaran oleh para roh kutukan. Yuji dan para penenung dari SMK Jujutsu ditugaskan untuk mengamankan situasi. Namun, segalanya menjadi bencana setelah Satoru Gojo berhasil disegel oleh musuh—yang berarti dunia jujutsu tidak akan baik-baik saja. Yuji dan yang lain harus segera menyelamatkan Gojo-sensei, tetapi sepertinya situasi menjasi semakin di luar kendali hingga menewaskan nyawa tak terhitung. Namun yang lebih buruk, ini baru permulaan—akan ada petaka lebih besar menanti mereka.

Ada jeda waktu sekitar dua tahun antara musim pertama dan kedua Jujutsu Kaisen—itu terbilang cukup lama. Aku bahkan hampir lupa seperti apa musim pertamanya, kecuali gambaran umum jalan ceritanya. Namun, anime ini kembali dengan gegap gempita yang sepadan dengan hype yang diterimanya.

Pada bagian Hidden Inventory arc, kita mendapat gambaran bagaimana masa lalu yang membentuk sosok Satoru Gojo. Kita pun dapat melihat bagaimana hubungan pertemanan Satoru dan Suguru berubah menjadi permusuhan yang begitu memengaruhi dunia jujutsu. Arc ini begitu menarik karena memberikan pendalaman pada karakter Gojo-sensei.

Sayangnya, pertarungan paling ditunggu-tunggu dalam arc ini tidak sesuai ekspektasiku. Pertarungan antara Satoru Gojo melawan Toji Fushiguro (Takehito Koyasu) adalah salah satu pertarungan paling penting dalam jalan cerita Jujutsu Kaisen. Akan tetapi, saat pertarungan ini diadaptasi ke anime, rasanya tidak sefantastis itu. Secara animasi memang bagus, tetapi rasanya pertarungannya berakhir terlalu cepat, terlalu singkat. I’d want to see Toji in action more.

Namun, itu terbayarkan di Shibuya Incident arc. Bagian ini dipenuhi dengan pertarungan setelah pertarungan yang terasa sengit dan seru. Setiap karakter menunjukkan aksi terbaik mereka. Ada banyak pertarungan yang seru sekali, di antaranya: Gojo-sensei vs para roh kutukan, Dagon (Kenta Miyake/Aya Endō) vs Toji, Jogo (Shigeru Chiba) vs Sukuna, Mahoraga vs Sukuna, serta Yuji dan Aoi (Subaru Kimura) vs Mahito (Nobunaga Shimazaki). Semua pertarungan tersebut didukung dengan visual yang ciamik sehingga makin memuaskan penonton.

Ditambah lagi, lagu tema untuk musim kedua ini tidak kalah enak didengar daripada yang musim pertamanya. Lagu Where Our Blue Is oleh Tatsuya Kitani dan SPECIALZ oleh King Gnu memberikan kesan yang lebih hidup terhadap musim kedua ini. Selain itu, sudah dikonfirmasi pula bahwa anime Jujutsu Kaisen akan berlanjut ke musim ketiga, tetapi belum ada informasi mengenai tanggal penayangannya. Kalau kalian penasaran, kalian bisa menonton trailer Hidden Inventory arc  di sini dan Shibuya Incident arc di sini.

***

King the Land

(2023)

Judul

:

King the Land

Pencipta

:

Cheon Sung Il

Sutradara

:

Im Hyun Wook

Penulis

:

Choi Rom

Musim/Episode

:

1 Musim/16 episode

Pemeran

:

Lee Jun Ho, Im Yoon Ah, Ahn Se Ha, Go Won Hee, Kim Ga Eun, Kim Jae Won

Genre

:

Komedi romantis, romansa kantor

King the Land merupakan salah satu drakor yang populer di tahun 2023 lalu. Salah satu faktor yang membuatnya begitu happening adalah kedua pemeran utamanya, Lee Jun Ho dan Im Yoon Ah, adalah anggota idol group. Lee Jun Ho adalah anggota 2 PM dan Im Yoon Ah adalah anggota SNSD, maka keduanya sudah memiliki basis penggemar yang kuat. Kalian dapat menonton drakor ini di Netflix.

Gu Won (Lee Jun Ho) adalah putra dari keluarga konglomerat pemilik King Group, sebuah perusahaan besar yang menguasai bisnis perhotelan di Korea. Akan tetapi, dirinya berada di posisi sulit dalam perebutan harta warisan keluarganya. Maka dari itu, selama beberapa tahun, ia mengasingkan diri ke luar negeri.

Cheon Sa Rang (Im Yoon Ah) baru memulai hari pertamanya bekerja di King Hotel. Dirinya bertekad untuk bekerja keras dan mejadi hotelier terbaik di tempat kerjanya. Akan tetapi, berbagai tantangan di tempat kerja barunya tersebut bermunculan untuk menjegalnya.

Keduanya bertemu pada hari itu untuk pertama kali, lalu bertemu kembali lima tahun kemudian. Walaupun pada awalnya Won tak menyukai senyum manis Sa Rang, senyuman yang sama itu perlahan mampu melelehkan hati dingin Won. Bagaimanakah hubungan keduanya akan berakhir di tengah huru hara perebutan warisan King Group?

Terus terang, daya tarik utama dari drakor ini memang adalah pemeran utamanya, seperti yang sudah kubilang tadi. Memasangkan Lee Jun Ho dan Im Yoon Ah adalah langkah yang tepat, bukan hanya karena basis penggemar mereka besar, tetapi juga karena akting mereka bagus. Akan tetapi, sebenarnya dari segi cerita, premisnya itu pasaran. Sudah berapa banyak drakor tentang laki-laki pewaris dari keluarga konglomerat yang jatuh cinta kepada gadis dari kelas menengah?

Yang membuatnya menarik bagiku adalah walaupun premisnya pasaran, eksekusinya tidak pasaran. King the Land sengaja menghadirkan hal-hal yang sangat sering kita temukan di drakor, tetapi lalu mengembangkannya dengan cara yang berbeda. Misal (spoiler alert), biasanya si laki-laki kaya memiliki geng dan punya banyak teman; tetapi di King the Land, justru si laki-laki ini penyendiri dan si perempuan yang punya geng. Biasanya si laki-laki akan menolak menjadi ahli waris demi cintanya kepada si perempuan; tetapi di King the Land, si laki-laki justru mau menjadi ahli waris demi si perempuan. Dan biasanya ada momen ketika si laki-laki dan si perempuan memilih putus di menjelang akhir cerita; tetapi di King the Land, si laki-laki dan si perempuan tidak begitu. Jadi, drakor ini menghadirkan banyak hal klise, yang lalu dikembangkan menjadi tidak klise—seakan ingin bilang bahwa jalan ceritanya bisa loh tidak harus selalu begitu, bisa berbeda, bisa menghasilkan formula yang baru dan tetap oke.

Namun, bagiku pribadi, ceritanya sempat membosankan di pertengahan karena seperti tidak ada tantangan baru bagi kedua tokohnya. (Spoiler alert) bisa dibilang, kedua tokoh utamanya menjadi pasangan di episode yang sangat dini, sehingga tidak ada banyak konflik yang dapat diceritakan tentang mereka. Walaupun sebenarnya Won memiliki konflik lain, mengenai ibunya, konflik tersebut baru dieksplorasi lebih lanjut di beberapa episode terakhir. Oleh karena itu, di pertengahan cerita, konfliknya kurang menarik. Mungkin kalau jumlah episodenya bisa lebih sedikit, jalan ceritanya bisa dipadatkan sehingga tidak terlau bertele-tele ya.

Meskipun demikian, aku ingin menyoroti cara drakor ini memberi kritik sosial. Siapa sangka drakor bergenre romcom ini juga memiliki muatan kritik. Drakor ini menyampaikan bahwa penting sekali untuk memperhatikan well-being atau kesejahteraan para pegawai, seperti memberikan apresiasi yang pantas, upah yang layak, serta kesempatan untuk mengembangkan karir secara adil. Menurut drakor ini, memperhatikan well-being pegawai akan berdampak produktif bagi perusahaan, maka jangan menganggapnya sebagai pemborosan. Menurutku pribadi, itu memang benar—pegawai akan lebih senang bekerja di perusahaan tersebut sehingga menjadi lebih loyal dan produktif. Itu merupakan sesuatu yang menarik sekali karena biasanya di drakor-drakor tentang keluarga konglomerat, fokusnya adalah bersaing dan saling menjatuhkan saja. Sangat jarang ada drakor yang fokus menyoroti pentingnya well-being pegawai.

Bagi kalian yang ingin menonton drakor romcom yang bagus dan memiliki kritik sosial yang disampaikan dengan baik pula, silakan tonton King the Land. Meskipun agak flat di pertengahan, tetapi masih bisa menghibur kalian. Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.

***

A Time Called You

(2023)

Judul

:

A Time Called You

Sutradara

:

Kim Jin Won

Penulis

:

Choi Hyo Bi

Musim/Episode

:

1 Musim/12 episode

Pemeran

:

Jeon Yeo Been, Ahn Hyo Seop, Kang Hoon

Genre

:

Romantis, perjalanan waktu, misteri

A Time Called You adalah sebuah drakor bertemakan perjalanan waktu yang bergenre romantis-misteri. Drakor ini merupakan adaptasi dari serial TV Taiwan berjudul Someday or One Day yang dirilis pada tahun 2019. Drakor satu ini bisa ditonton di Netflix.

Di tahun 2023, seorang wanita bernama Han Jun Hee (Jeon Yeo Been) masih berduka atas kekasihnya yang meninggalnya, Koo Yeon Jun (Ahn Yeo Seop), setahun yang lalu. Dalam kesedihannya, dia berharap bisa bertemu kembali dengan Yeon Jun, lalu sesuatu yang ajaib terjadi. Ketika Jun Hee sedang mendengarkan lagu Gather My Tears karya Seo Ji Won melalui walkman milik Youn Jun, secara ajaib dia terbangun di tubuh gadis 18 tahun pada tahun 1998. Gadis ini bernama Kwon Min Ju (Jeon Yeo Been) dan ia memiliki wajah yang sangat mirip dengan Jun Hee, tetapi Jun Hee sama sekali tidak mengenal Min Ju, apalagi memiliki hubungan dengannya.

Setelah itu, Jun Hee yang berada di tubuh Min Ju bertemu dengan Nam Si Heon (Ahn Yeo Seop) dan Jung In Gyu (Kang Hoon). Si Heon memiliki wajah yang mirip sekali dengan Youn Jun, mendiang kekasihnya—membuat Jun Hee tak percaya. Apa yang terjadi sebenarnya? Siapa Min Ju dan Si Heon? Apa hubungan mereka dengan mendiang kekasihnya?

Pernah menonton series Dark (2017–2020, baca reviunya di sini) asal Jerman yang ada di Netflix? Kurang lebih, vibes yang kurasakan saat menonton A Time Called You mirip dengan saat aku menonton Dark. Hanya saja, A Time Called You lebih terasa seperti drakor kebanyakan yang kuat di romansanya. Akan tetapi, (spoiler alert) keduanya memang sama-sama tentang perjalanan waktu; yang membedakan adalah di A Time Called You, tokoh-tokohnya tidak secara fisik pergi melintasi waktu seperti di Dark. Hanya kesadaran mereka yang berpindah ke masa lalu atau masa depan, ke tubuh orang lain yang wajahnya mirip dengan mereka. Fenomena perpindahan kesadaran lintas waktu seperti ini disebut time-slip.

Di beberapa episode awal, penonton akan dibuat bingung dengan apa yang sedang terjadi. Peristiwa time-slip yang terjadi pada Jun Hee akan terasa tidak nyata, apakah benar dia ke masa lalu atau itu semua sekadar mimpi? Apalagi, kita saat itu tidak mengetahui keberadaan Min Ju, Si Heon, dan In Gyu di masa sekarangnya Jun Hee. Hal itu akan membuat penonton sama bingungnya dengan Jun Hee—yang mana yang nyata dan yang mana yang tidak, serta apa hubungannya Nam Si Heon dengan Koo Youn Jun.

Ketika sudah memasuki episode 4, barulah jalan ceritanya mulai tampak jelas. Namun di saat itu, lagi-lagi ada kejutan, yakni munculnya elemen misteri pembunuhan. Cerita yang semula hanya soal time-slip dan romansa menjadi semakin menarik dengan adanya elemen misteri tersebut. Aku tidak mau spoiler banyak, tetapi intinya ada orang yang ingin mencelakai Kwon Min Ju. Jadi, selain penasaran dengan siapa sosok Nam Si Heon dan apa hubungannya dengan Yeon Jun, mendiang kekasih Jun Hee, kita juga akan penasaran dengan siapa sosok misterius yang jahat tersebut. Ketika akhirnya tanda tanya-tanda tanya itu dijawab, barulah penonton akan mengerti keseluruhan plot cerita ini, dan itu sungguh mengejutkan. Benar-benar drakor yang gokil.

Daya tarik lainnya dari drakor ini adalah chemistry ketiga tokoh utamanya. Aku amat menyukai persahabatan antara Kwon Min Ju, Nam Si Heon, dan Jung In Gyu. Melihat mereka bertiga di masa-masa SMA terasa menyenangkan. Hanya saja, ada beberapa detail yang mengganjal, seperti Nam Si Heon dan Jung In Gyu yang berangkat sekolah naik motor/skuter sendiri; itu sesuatu yang tidak biasa, sebab jika kalian menonton drakor lain yang berlatar tahun 1990-an, sangat jarang ada pelajar yang mengendarai kendaraan pribadi sendiri untuk bersekolah selain sepeda. Namun, terlepas dari itu, aku sangat senang dengan kebersamaan mereka bertiga, yang tentu saja didukung oleh kualitas akting dan chemistry ketiga pemerannya: Jeon Yeo Been, Ahn Hyo Seop, dan Kang Hoon.

Sementara untuk elemen romansanya sendiri, aku merasa romansanya berbeda ya, lebih fresh daripada drakor-drakor lain. Itu mungkin karena tema time-slip tadi ya. Bagiku, melihat bagaimana kedua tokoh utama tetap saling mencintai walaupun terpisah oleh waktu, itu menunjukkan bahwa cinta mereka begitu besar. Cerita ini dapat memperlihatkan bentuk cinta yang tak lekang oleh waktu.

Kemudian, secara teknis, drakor ini terasa warna-warni sekali. Jika kalian perhatikan, teknik pewarnaan pada drakor ini sangat menentukan suasana ceritanya. Ketika latar waktu 2023, masa sekarangnya Han Jun Hee sewaktu dia berduka, color palette-nya terasa lebih gloomy; tetapi ketika tahun 1998, saat Han Jun Hee di tubuh Kwon Min Ju dan bersama-sama dengan Nam Si Heon, color palette-nya lebih ceria dan colorful. Ditambah lagi, soundtrack Gather My Tears oleh Seo Ji Won menambah suasana mellow pada drakor ini. Dan jangan bosan-bosan ya dengan lagu tersebut sebab itu akan diulang berkali-kali, hehehe. Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.

***

Bleach: Thousand-Year Blood Warod War
Part 2: The Separation

(2022–on going)

Judul

:

Bleach: Thousand-Year Blood War

Musim/Episode

:

2 bagian/26 episode (on going)

Pengisi suara

:

Masakazu Morita, Fumiko Orikasa, Yuki Matsuoka, Kentarou Itou, Noriaki Sugiyama, Hiroki Yasumoto

Genre

:

Petualangan, supranatural, fantasi, action, shounen

Bleach adalah serial anime yang diadaptasi dari manga berjudul sama karya Tite Kubo. Anime ini dulu pernah tayang pada tahun 2004–2012 dengan 16 musim dan 366 episode, tetapi setelah itu anime ini hiatus. Pada tahun 2022, Bleach kembali tayang untuk musim terakhirnya yang diberi tajuk Bleach: Thousand-Year Blood War (disingkat menjadi Bleach: TYBW). Kalian bisa menonton Bleach yang tayang tahun 2000-an awal dan Bleach: TYBW di Prive Video, Hulu, Bilibili.TV, dan Video.com; di Netflix juga ada, tapi hanya yang Bleach: TYBW.

Bleach bercerita tentang petualangan seorang remaja yang juga seorang Shinigami bersama teman-temannya. Shinigami adalah para insan supranatural penjaga siklus kelahiran kembali jiwa manusia yang bertugas membantu jiwa orang mati menyebrang ke alam selanjutnya (yang disebut Soul Society) dan membasmi para Hollow yang memakan jiwa manusia. Hollow sendiri adalah jiwa manusia yang telah mati yang terlalu lama bergentayangan di dunia, lalu hatinya tercemar sehingga dia berubah menjadi monster yang mengenakan topeng yang memakan jiwa manusia—anggap saja Hollow adalah roh jahat berwujud monster.

Cerita dimulai ketika Ichigo Kurosaki (Masakazu Morita) bertemu dengan seorang Shinigami bernama Rukia Kuchiki (Fumiko Orikasa). Ichigo sendiri memang bukan manusia biasa sebab dia bisa melihat makhluk supranatural—bisa dibilang dia indigo, kalau menggunakan istilah populer sekarang. Waktu itu, Rukia sedang melawan Hollow yang menyerang keluarga Ichigo. Demi melindungi keluarganya, Ichigo turut bertarung melawan Hollow tersebut, tetapi dia malah membuat Rukia terluka. Rukia kemudian mentransfer kekuatan Shinigami-nya kepada Ichigo sehingga Ichigo pun berubah menjadi Shinigami. Dari situ, petualangan Ichigo dan Rukia serta teman-teman mereka yang lain dimulai.

Sementara itu, Bleach: TYBW menceritakan perang terakhir antara kaum Shinigami melawan kaum Quincy. Quincy disebut-sebut sebagai kebalikan dari Shinigami sebab keduanya selalu bermusuhan selama ribuan tahun. Quincy adalah manusia dengan energi roh yang besar sehingga mereka bisa melihat Hollow dan memanipulasi partikel roh yang ada di sekeliling mereka. Kemampuan memanipulasi partikel roh inilah yang menjadi ciri khas kaum Quincy.

Berbeda dengan Shinigami yang membunuh Hollow untuk memurnikan Hollow agar bisa terlahir kembali, Quincy membunuh Hollow dengan menghancurkan jiwa mereka sepenuhnya sehingga mereka tak bisa terlahir kembali. Masalahnya itu akan menyebabkan ketidakseimbangan antara dunia orang mati dan dunia orang hidup sehingga kedua dunia bisa hancur. Maka dari itu, setelah melalui diplomasi yang tak berujung kesepakatan berkali-kali, kedua kaum berperang atas dasar perbedaan ideologi tersebut. Perang berakhir dengan kemenangan Shinigami dan hampir punahnya kaum Quincy. Quincy yang tersisa hidup bersembunyi sambil menunggu kebangkitan kembali raja mereka.

Setelah hampir seribu tahun berlalu, raja Quincy tersebut kembali, namanya Yhwach (Takayuki Sugō). Dia dan pasukannya yang selama ini bersembunyi dalam bayang-bayang Seiretei—kota tempat tinggal para Shinigami—muncul dan mendeklarasikan perang. Ichigo dan teman-temannya beserta seluruh Shinigami harus bertarung sekali lagi demi menyelamatkan Seiretei dan orang-orang yang mereka sayangi.

Pada bagian kedua ini, perang dengan para Quincy berlanjut. Sementara Ichigo, Rukia, Renji (Kentarō Itō), dan Byakuya (Ryōtarō Okiayu) sedang memulihkan diri dan berlatih di istana Soul King sang Raja Soul Society, Yhwach dan para Quincy kembali menyerang Seiretei. Yhwach menghadirkan istana para Quincy, Wandenreich dan menjebak para Shinigami di sana, di lingkungan yang asing bagi mereka. Walaupun tidak dapat menggunakan bankai—teknik bertarung tertinggi Shinigami—para kapten Shinigami tetap bertarung demi melindungi Seiretei. Babak kedua perang ini dimulai, dan siapakah yang akan memenangkannya?

Secara umum, aku suka sekali dengan bagian kedua dari Bleach:TYBW ini. Tentu salah satu hal yang paling menonjol adalah kualitas animasinya. Astaga, jika ini tayang di tahun 2010-an, aku yakin kualitas animasinya tidak bisa sebagus ini. Aku bersyukur anime ini sempat hiatus lama, hehehe. Oh iya, silakan baca reviu Bleach: TYBW bagian pertama di sini ya.

Kualitas animasi Bleach: TYBW tidak kalah dari beberapa judul anime shounen populer lain, seperti Jujutsu Kaisen dan Demon Slayer. Berkat kualitas animasinya yang bagus sekali itu, kita dapat melihat pertarungan luar biasa antara para kapten Shinigami dengan para Sternritter, anggota eksekutif kaum Quincy. Aku sangat mengapresiasi cara pembuat anime ini mengombinasikan animasi 2D dan 3D-nya. Terutama ketika diterapkan pada bankai para kapten Shinigami. Itu membuat wujud manifestasi bankai-bankai tersebut lebih menakjubkan lagi.

Omong-omong soal bankai, kalian harus bersiap untuk melihat bankai-bankai baru. Beberapa tokoh mungkin sudah kalian pernah lihat bankai-nya, tetapi beberapa dari mereka akan menunjukkan kekuatan asli atau lanjutan dari bankai mereka tersebut. Selain itu, ada juga beberapa tokoh yang pertama kalinya memperlihatkan bankai mereka, (spoiler alert) seperti Rukia. Pokoknya, jangan lelah dibikin terkejut ya.

Sementara dari segi cerita, bagian kedua ini dipenuhi dengan banyak pertarungan seru. Yang aku suka adalah tidak selalu para Shinigami unggul, ada beberapa momen mereka kalah. Meskipun begitu, bisa dibilang bagian ini adalah comeback-nya para Shinigami setelah mereka kewalahan di bagian pertama. Sejak episode pertama sampai terakhir, akan selalu ada pertarungan sengit, seperti (spoiler alert) Toushiro Hitsugaya (Romi Park) dan Matsumoto Rangiku (Kaya Matsutani) vs Buzz B (Yūki Ono); Soi Fon (Houko Kuwashima) vs BG9 (Hideyuki Tanaka); Sajin Komamura (Tetsu Inada) vs Bambietta “Bambi” Basterbine (Ayana Taketatsu); Kensei Muguruma (Tomokazu Sugita) dan Rojuro “Rose” Otoribashi (Shouto Kashii) vs Mask de Masculine (Yasuhiro Mamiya); Renji vs Mask de Masculine; Rukisa vs As Nodt (Yoshitsugu Matsuoka); Kenpachi Zaraki (Fumihiko Tachiki) vs Gremmy (Natsuki Hanae); dlsb.

Kemudian, bagi pembaca manganya, aku rasa kalian tidak akan kecewa dengan adaptasi animenya. Dengan kualitas animasi sebagus ini, rasanya seperti harapan menjadi kenyataan. Apalagi, ada beberapa kejutan yang tidak ada di versi manganya—akan sedikit kubocorkan ya: akan ada bankai milik Shinji Hirako (Masaya Onosaka) dan Senjumaru Shutara (Rina Satō), salah satu anggota Regu Nol.

Tahun 2024 ini akan tayang bagian ketiga dari Bleach: TYBW, tepatnya pada 5 Oktober 2024. Bagi kalian yang penasaran dengan Bleach: TYBW, kalian bisa menontontrailer bagian pertamanya di sini dan bagian keduanya di sini.

***

One Piece (Live Action)
Season 1

(2023–on going)

Judul

:

One Piece (Live action)

Pengembang

:

Matt Owens, Steven Maeda

Produser eksekutif

:

Matt Owens, Steven Maeda, Marty Adelstein, Becky Clements, Chris Symes, Marc Jobst, Diego Gutierrez, Tim Southam, Tetsu Fujimura, Eiichiro Oda, Joe Tracz

Produser

:

Takuma Naito, Amie Horiuchi

Musim/Episode

:

1 Musim/8 episode (on going)

Pemeran

:

Iñaki Godoy, Mackenyu, Emily Rudd, Jacob Romero Gibson, Taz Skylar

Genre

:

High fantasy, petualangan, action, drama komedi, swashbuckler

One Piece (live action) merupakan adaptasi dari serial anime berjudul serupa, yang juga merupakan adaptasi dari serial manga karya Eiichiro Oda; Oda sendiri terlibat dalam produksi serial ini sebagai konsultan kreatif. One Piece versi anime dan manga merupakan judul yang begitu dikenal luas dan memiliki basis penggemar yang besar diseluruh dunia. Aku sendiri salah satu penggemar beratnya, hehehe. Adaptasi live action ini bisa kalian tonton di Netflix.

One Piece berlatar di dunia fiktif yang sebagian besar permukaan dunianya ditutupi laut, yang terbagi menjadi lima wilayah: North Blue, South Blue, West Blue, East Blue, dan Grand Line yang mengitari dunia. Pulau-pulau kecil tersebar di seluruh dunia, terpisahkan oleh lautan penuh monster buas. Di dunia tersebut, berlayar antarpulau bukanlah hal lazim, kecuali bagi angkatan laut dan bajak laut.

Sekitar 20 tahun yang lalu, Gol D. Roger sang Raja Bajak Laut dihukum mati oleh Pemerintah Dunia—organisasi pemerintahan yang memonopoli politik pemerintahan di dunia. Eksekusinya disiarkan langsung ke seluruh dunia. Namun, kata-kata terakhir Gol D. Roger malah menginspirasi banyak orang untuk berlayar sebagai bajak laut demi menemukan harta karun yang telah dia simpan di pulau terakhir di Grand Line, Laugh Tale. Harta karun itu disebut One Piece, dan tidak ada yang tahu apa itu sebenarnya. Yang pasti, siapapun yang menemukannya akan menjadi Raja Bajak Laut berikutnya.

Seorang pemuda berusia 17 tahun, bernama Monkey D. Luffy (Iñaki Godoy) bertekad menjadi Raja Bajak Laut selanjutnya dan menemukan One Piece. Dia pun memulai pelayarannya dengan perahu kayu kecil. Pertama-tama, dia harus mengumpulkan kru yang kuat, tangguh, dan setia untuk menemani petualangannya. Berhasilkah Luffy menemukan kru bajak lautnya? Dapatkah dia menemukan One Piece dan menjadi Raja Bajak Laut?

Sebagai penggemar berat One Piece versi anime, aku sempat pesimis ketika tahu Netflix akan membuat adaptasi live action-nya karena banyak adaptasi live action dari manga dan anime terkenal yang berakhir tidak memuaskan dan jelek. Namun, One Piece versi live action ini sama sekali tidak seperti itu. Percaya deh, eksekusinya bagus karena setia pada materi orisinalnya. Memang ada beberapa penyesuaian, yang bisa dimaklumi karena perbedaan medium, tetapi itu diesksekusi dengan baik sehingga tidak merusak cerita secara keseluruhan.

Beberapa penyesuaian yang dilakukan contohnya adalah (spoiler alert) peran Don Krieg (Milton Schorr) yang dikurangi menjadi cameo. Walaupun begitu, penyesuaian tersebut tidak membuat cerita di Baratie arc jadi berkurang keseruannya. Satu lagi penyesuaian yang muncul adalah kemunculan Garp (Vincent Regan) yang sangat dini; di manga dan animenya, masih lama sekali baru Garp diperkenalkan. Namun, kemunculannya yang lebih awal ini rupanya punya maksud penting untuk perkembangan karakter Luffy—dan itu bagus-bagus saja bagiku.

Selain itu, aku sangat suka dengan bagaimana para aktor di live action ini berhasil menghidupkan tokoh-tokoh One Piece. Iñaki Godoy, Mackenyu, Emily Rudd, Jacob Romero Gibson, dan Taz Skylar—mereka secara sempurna memerankan para Bajak Laut Topi Jerami. Aku suka sekali melihat aksi bertarung mereka, terutama aksi Zoro (Mackenyu) dan Sanji (Taz Skylar). Nami yang diperankan oleh Emily Rudd tampil dengan akting yang memukau. Jacob Romero Gibson juga sukses menjadi Usopp yang jenaka dan penakut, tapi nekat. Namun yang terutama adalah Iñaki Godoy yang berhasil menghidupkan karakter Luffy yang begitu iconic dalam dunia anime.

Secara keseluruhan, tentu saja bagian favoritku adalah sewaktu Luffy dkk tiba di Desa Coco, Pulau Conomi. Seperti waktu menonton animenya, One Piece baru terasa benar-benar menyantol di hati ketika melihat kisah masa lalu Nami. Akting Emily Rudd di situ, a chef kiss! Selain itu, ada beberapa momen lain yang aku suka juga, seperti ketika Luffy, Zoro, dan Nami pertama kali team up di markas angkatan laut, ketika Luffy dan Sanji membicarakan mimpi mereka, dan ketika Luffy dkk menyerang Arlong Park.

Kemudian, harus diapresiasi juga latar ceritanya ya. Entah berapa besar anggaran yang digelontorkan untuk memproduksi serial ini, tetapi hasilnya sepadan. Latar-latar tempat dari cerita orisinal One Piece dibangun persis seperti di anime dan manganya. Mulai dari kapal Baratie, Arlong Park, dan tentunya kapal Going Merry—itu semua dibuat persis seperti materi aslinya. Tentu saja itu penting sebab jika latar tempatnya tidak sesuai, ceritanya akan terasa berbeda sekali. Aku yakin tidak murah ya untuk membangun seluruh latar tersebut, maka patut sekali diapresiasi.

Aku juga ingin memuji kesuksesan One Piece (live action) yang telah berhasil memperluas pasar One Piece. Dulu, mungkin yang menonton One Piece hanya penyuka manga dan anime, serta penonton lamanya sejak tahun 2000-an awal. Namun, berkat serial live action ini, banyak orang yang mulai menonton One Piece, termasuk menonton animenya dari awal. Welcome to the crew, guys!

Adaptasi live action ini tentu tidak sempurna, tetapi harus diakui merupakan adaptasi yang sukses. Bahkan, adaptasi live action ini menetapkan standar baru bagi adaptasi-adaptasi anime lain yang akan datang. Omong-omong One Piece musim kedua sudah mulai produksi dan sudah diumumkan beberapa jajaran baru pemerannya. Untuk musim pertamanya, kalian bisa menonton trailer-nya di sini.


Sebelumnya

Selanjutnya

***

Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post! 

Komentar