5
Kepunahan Massal: Kepunahan Devonian Akhir
Peristiwa
Kepunahan Devonian Akhir adalah peristiwa kepunahan massal yang terjadi di
akhir masa Devonian, masa setelah Silurian, dan terus berlanjut hingga memasuki
masa Carboniferus. Peristiwa ini terdiri dari serangkaian peristiwa kepunahan
yang lingkupannya lebih kecil, tapi saling berkaitan. Dari sekian banyaknya
rangkaian peristiwa kepunahan di Devonian Akhir, terdapat dua peristiwa yang
paling besar, yaitu Peristiwa Kellwasser
dan Peristiwa Hangenberg.
Di zaman
Devonian Akhir, benua Euramerika dan Gondwana mulai membentuk superbenua
Pangaea. Saat itu, Gondwana menutupi bagian selatan Hemisphere, sementara benua
Siberia ada di utara Hemisphere. Selain itu, benua katulistiwa Lourassia, hasil
dari tubrukan Baltica dan Laurentia, bergerak ke arah Gondwana, menutupi
Samudra Iapetus. Pegunungan Caledonian terbentuk di tempat yang sekarang
dikenal sebagai Dataran Tinggi Scottish & Skandinavia, sedangkan pegunungan
Appalachian muncul di wilayah Amerika.
|
Tiktaalik |
Di masa
itu, kehidupan di darat mulai berkembang, terutama bagi tumbuh-tumbuhan. Flora
fauna darat sudah mulai didominasi tumbuh-tumbuhan darat dan juga
serangga-serangga. Sementara itu, fauna laut didominasi oleh organisme terumbu
karang dan stromatoporoid. Tumbuh-tumbuhan darat di zaman Ordovician masih
berupa lumut, lumut hati, dan lichen (lumut kerak). Namun, di zaman Devonian tumbuh-tumbuhan sudah memiliki akar, biji,
dan sistem vaskuler sehingga mereka dapat hidup jauh dari perairan dan bahkan,
membentuk hutan. Kehidupan fauna darat juga berkembang yang diawali dengan
perkembangan para ikan menjadi tetrapoda (hewan berkaki empat) pertama, yaitu tiktaalik.
Peristiwa
Kepunahan Devonian Akhir terjadi selama 20
– 25 juta tahun di masa Devonian dan terdiri dari delapan sampai sepuluh peristiwa kepunahan kecil yang dua di
antaranya yang paling besar adalah Peristiwa Kellwasser dan Hangenberg. Yang pertama
adalah peristiwa Kellwasser yang terjadi di perbatasan Frasnian-Famenian. Frasinian dan Famenian adalah dua tahapan fauna
di Devonian Akhir. Peristiwa ini adalah yang pertama dari serangkaian Kepunahan
Massal Devonian Akhir. Peristiwa Kellwasser ditandai dengan punahnya banyak
invertebrata laut pada saat itu. Kemungkinan Peristiwa Kellwasser sendiri
terdiri dari dua peristiwa berbeda karena ada dua peristiwa anoxia yang
terjadi. Apa itu anoxia? Saya akan menjelaskannya nanti. Yang kedua adalah
Peristiwa Hangenberg yang terjadi di perbatasan
masa Devonian-Carboniferos. Peristiwa tersebut adalah fase terakhir dari
Kepunahan Massal Devonian Akhir. Peristiwa Hangenberg ditandai dengan anoxia di
lapisan batu serpih hitam dan juga deposit batu pasir. Tidak seperti Kellwasser
yang hanya memengaruhi kehidupan laut, Hangenberg memengaruhi kehidupan baik di
darat maupun di laut.
Penyebab
Kemudian,
apa hal yang menyebabkan kepunahan massal ini? Penyebabnya belum dapat
dipastikan karena ada banyak peristiwa yang berkaitan. Ada ilmuwan dan peneliti
yang berpendapat penyebabnya adalah perubahan
permukaan air laut dan anoxia yang kemungkinan dipicu oleh pendinginan
global dan aktivitas vilkanik di dalam laut. Ada pula yang berpendapat bahwa
penyebabnya adalah komet dan benda-benda asing, seperti efek Cincin Siljan di
Swedia. Namun, para ilmuwan sepakat bahwa kepunahan banyak spesies dan
biodiversitas di Devonian Akhir disebabkan oleh penurunan laju spesiasi
daripada peningkatan laju kepunahan.
Dugaan
paling kuat dari penyebab Kepunahan Devonian Akhir adalah perubahan lingkungan yang sangat besar. Perubahan lingkungan
tersebut sudah dimulai sejak pertengahan Devonian sampai akhir Devonian. Salah
satu bentuk perubahan lingkungan tersebut adalah terjadinya anoxia di dasar
lautan. Anoxia adalah menurunnya
kadar oksigen terlarut di perairan. Anoxia ini menyebabkan orgnisme air laut
kesulitan bernapas karena kadar oksigen terlaurut terlalu sedikit. Hal tersebut
diikuti dengan sulitnya proses pembusukan sehingga zat-zat organik di dalam
laut menumpuk. Anoxia terjadi di berbagai wilayah perairan di dunia saat itu dan
menyebabkan banyak perubahan pada ekosistem di bumi, seperti perubahan pada
komposisi kimia air laut dan atmosfer. Tentu saja hal itu juga akan berdampak
pada kehidupan di bumi. Organisme-organisme yang berhabitat di wilayah bentos
mengalami dampak yang cukup parah, apalagi yang organisme laut tropis dan
organisme karang yang saat itu mendominasi kehidupan laut. Anoxia juga
menyebabkan perubahan permukaan air laut saat masa peralihan Frasian-Famenian
(Peristiwa Kellwasser). Sementara di Peristiwa Hangenberg, perubahan permukaan
air laut tidak disebabkan oleh anoxia, tetapi disebabkan oleh glasiasi.
Pemicu
anoxia masih belum dipastikan. Salah satu kemungkinannya adalah bolide
impact. Bolide adalah meteor
yang sangat terang dan panas, tetapi meledak di atmosfer saat mau menghantam
bumi. Bolide impact ini belum dapat
dipastikan sebagai penyebab anoxia tersebut, meskipun sudah jelas bahwa
fenomena tersebut dapat memengaruhi kehidupan di bumi. Di peristiwa Kellwasser
terdapat tubrukan meteor Alamo dan di peristiwa Hangenberg ada tubrukan meteor
Woodleigh, tetapi belum ada bukti jelas apakah kedua meteor terseut berhubungan
dengan peristiwa Kepunahan Massal Devonian Akhir.
|
Tumbuh-tumbuhan di masa Devonian |
Selain
itu, dugaan pemicu anoxia lainnya adalah evolusi
tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan darat berkembang dengan pesat. Bahkan, sudah ada
spesies yang mencapai tinggi 30 meter, memiliki sistem vaskuler (trakheophyta),
dan berkembang biak dengan biji dengan penyebaran yang luas sehingga
tumbuh-tumbuhan dapat berkoloni dan hidup di banyak tempat. Perkembangan
tumbuh-tumbuhan darat tersebut menyebabkan pelapukan
bebatuan di bumi sehingga menghasilkan tanah. Pelapukan tersebut juga
melepaskan mineral yang berfungsi sebagai zat nutrisi bagi tumbuhan. Zat-zat
nutrisi tersebut ada yang masuk ke dalam air dan terbawa ke laut sehingga
menyebabkan eutrotifikasi. Eutrotifikasi
ini diawali dengan blooming algae
atau perkembangbiakan alga dan tumbuh-tumbuhan air secara cepat sebagai akibat
keberlimpahan zat-zat nutrisi tadi. Banyaknya algae tersebut akan menutupi
permukaan air dan menghalangi cahaya matahari sehingga menurunkan laju fotosintesis.
Akhirnya, kadar oksigen akan terus berkurang dengan cepatnya dan menyebabkan
kematian bagi organisme-organisme laut. Di samping itu, tumbuh-tumbuhan darat
yang berkembang pesat pun berfotosintesis sehingga mengurangi kadar CO2
di udara. CO2 yang merupakan gas rumah kaca mengalami penurunan
kadar di atmosfer sehingga suhu bumi menurun. Penurunan suhu bumi ini diikuti
dengan glasiasi yang terjadi di
seluruh dunia sehingga permukaan air laut menurun dan berakibat pada hilangnya
habitat banyak organisme. Apalagi pada saat itu kehidupan masih berpusat di
laut.
Namun,
evolusi tumbuh-tumbuhan darat tidak selamanya berakibat buruk. Tumbuh-tumbuhan
yang melapukkan batuan silikat juga mengurangi kadar CO2 dan
menimbun zat organik di dalam dirinya. Karbon di dalam tumbuhan menjadi sangat
banyak dan tersimpan di litosfer (lapisan bumi paling luar). Saat
tumbuh-tumbuhan tersebut mati dan tertimbun di dalam tanah yang mengandung
banyak karbon tersebut, berjuta-juta tahun kemudian akan menjadi batu bara.
Dari sanalah batu bara yang sekarang ini kita pakai.
Dugaan
ketiga sebagai penyebab anoxia adalah aktivitas
magma di bumi. Di akhir Devonian, magma di dunia terjebak dan kemudian
mengalir di lempeng Rusia dan Siberia. Namun, belum jelas bagaimana prosesnya
aktivitas magma tersebut memengaruhi kadar oksigen di lautan.
Dampak
Dampak
dari kepunahan Devonian Akhir jelas sangat banyak dan buruk sekali. Peristiwa
Kellwasser memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidpan laut, khususnya organisme yang tinggal di perairan hangat.
Kelompok paling penting yang terkena dampak peristiwa ini adalah para organisme pembentuk karang: stromatoporen,
rugosa (tetracorllia), dan tabulata. Kelompok mereka yang mulanya mendominasi
terumbu karang di Sistem Karang Besar Devonian digantikan oleh sponge dan
bakteri berkalsifikasi sebagai pembentuk karang di zaman berikutnya. Kelompok
hewan lain yang merasakan dampak besar dari Peristiwa Kellwasser adalah brakipoda,
trilobit, ammonit, conodont, dan acritarch, sementara graptolit dan cystoidea
punah sepenuhnya. Kelompok hewan yang bertahan menjadi lebih dominan kelak.
|
Rogusa, hewan pembentuk karang |
Sementara
itu, Peristiwa Hangenberg menyebabkan dampak yang cukup buruk bagi kehidupan di darat maupun laut,
terutama bagi para ammonit dan trilobit, begitu pula dengan vertebrata
berahang. Hal tersebut menjadi sebuah perubahan besar bagi kehidupan makhluk
vertebrata pada saat itu, sekitar 97% vertebrata punah dan 3% bertahan hidup.
Selanjutnya
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Komentar
Posting Komentar