13 Bom di Jakarta: Apa Benar Film Action Indonesia Terbesar di Tahun 2023?

Identitas Film Judul : 13 Bom di Jakarta Sutradara : Angga Dwimas Sangsoko Produser : Taufan Adryan Tanggal rilis : 2 Desember 2023 (JAFF), 28 Desember 2023 (Indonesia) Rumah produksi : Visinema Pictures, Indodax, Legacy Pictures, Volix Pictures, Folkative, INFIA, Barunson E&A Penulis naskah : Angga Dwimas Sasongko, Mohammad Irfan Ramly Durasi tayang : 2 jam 23 menit Pemeran : Chicco Kurniawan, Ardhito Pramono, Rio Dewanto, Putri Ayudya, Ganindra Bimo, Lutesha, Muhammad Khan, Rukman Rosadi, Niken Anjani, Andri Mashadi Genre : Crime , thriller , action   Sinopsis Jakarta diserang kelompok teroris. Siang itu, ada serangan terhadap sebuah truk yang sedang membawa uang tunai, tetapi para pen

5 Kepunahan Massal part 1: Pembukaan dan Kepunahan Ordovisian-Silurian

5 Kepunahan Massal: Pembuka 

Kiamat adalah sesuatu yang sangat ditakuti oleh kita semua. Saat kiamat terjadi, akan ada banyak makhluk hidup yang binasa. Namun, tahukah kalian bahwa bumi sudah berkali-kali mengalami kiamat? Ya, sudah ada lima sampai dua puluh kali kiamat melanda planet kita ini. Dalam ajaran Islam, kiamat-kiamat yang kita bicarakan tersebut tergolong kiamat sugra atau kiamat kecil karena tidak membinasakan seluruh jagat raya. Akan tetapi, tetap saja kiamat-kiamat tersebut berhasil memusnahkan banyak sekali populasi makhluk hidup yang pernah ada di bumi.

Kiamat-kiamat tersebut dinamakan kepunahan massal, yaitu peristiwa menurunnya keanekaragaman dan keberlimpahan kehidupan makroskopis secara tajam. Sederhananya, kepunahan massal adalah musnahnya berbagai jenis makhluk hidup dalam jumlah yang sangat besar serta terjadi secara global atau di seluruh dunia. Bahkan, kepunahan massal telah mengakibatkan punahnya banyak spesies sehingga kita tidak dapat melihat spesies-spesies itu lagi, kecuali dalam wujud fosil. Kepunahan massal itu umumnya terjadi karena laju kepunahan lebih cepat meningkat daripada laju spesiasi atau laju pembentukan spesies baru.


Makhluk hidup yang dikatakan musnah dan punah dalam hal ini adalah organisme makroskopis, yaitu makhluk yang bisa kita lihat wujudnya. Biarpun planet ini didominasi oleh mikroorganisme, jumlah dan keberadaan mereka sulit diketahui karena terlalu kecil hingga tidak bisa dilihat mata telanjang dan ditambah lagi, tidak ada fosil mereka yang dapat diteliti. Fosil makhluk yang biasa dipakai untuk diteliti adalah fosil organisme laut karena memiliki jangkauan stratigrafi yang lebih besar daripada organisme darat.
Sejak bermulanya kehidupan di bumi, diperkirakan sudah ada lima peristiwa kepunahan massal yang terjadi. Yang terakhir adalah peristiwa kepunahan Kapur-Tersier yang berhasil memusnahkan seluruh dinosaurus. Pada 540 juta tahun terakhir, terdapat lima peristiwa kepunahan massal terbesar yang terjadi di dunia. Lima peristiwa tersebutlah yang akan kita bahas satu-persatu di sini.

***

5 Kepunahan Massal: Kepunahan Ordovisian-Silurian





Peristiwa kepunahan Ordovisian-Silur merupakan kepunahan terbesar kedua di bumi berdasarkan persentase genus yang punah. Kepunahan Ordovisian-Silur memiliki dampak yang sangat besar bagi sepertiga populasi famili hewan Brachiopoda dan Bryozoa serta sebagian bagi hewan Conodont, Trilobita, dan Graptolita.

Kepunahan tersebut adalah kepunahan pertama di masa fanezoikum sekaligus yang pertama memengaruhi kehidupan binatang. Masa fanezoikum sendiri adalah masa di mana hewan-hewan berkembang sangat variative yang dimulai sejak ledakan Kambrium dan berlangsung hingga sekarang ini. Ledakan kambrium adalah peristiwa kemunculan filum-filum hewan utama dan diikuti oleh perkembangan variasi-variasi organisme lainnya. Masa fanezoikum juga ditandai dengan kemunculan hewan bercangkang untuk pertama kalinya. Tumbuh-tumbuhan darat juga sudah mulai berkembang di masa fanezoikum dan terus berkembang menjadi kompleks. Ikan-ikan di perairan pun juga berevolusi dengan pesat. Di samping itu, pada masa fanezoikum benua-benua yang ada saat itu mulai bergerak membentuk superbenua Pangaea.

Peristiwa kepunahan tersebut terjadi pada masa Hirnantia di periode Ordovisian hingga masa Rhuddania di periode Silur. Persitiwa tersebut berlangsung selama sekitar 455 – 430 juta tahun lalu, tepatnya dimulai pada pertengahan Ordovisian hingga awal Silur. 

Penyebab

Penyebab utama dari Kepunahan Ordovisian-Silur adalah glasiasi, berkebalikan dengan isu pemanasan global yang terjadi sekarang ini. Di pertengahan Ordovisian, suhu bumi relatif hangat, lalu kemudian mengalami pendinginan di Ordovisian akhir. Pendinginan tersebut menyebabkan air laut di dunia mengalami glasiasi atau membeku membentuk glasier. Glasiasi ini mengakibatkan permukaan air laut di seluruh dunia menurun sehingga hewan-hewan laut banyak yang kehilangan habitat mereka. Apalagi, pada saat itu banyak sekali makhluk yang hidup di laut; mereka kehilangan habitat mereka dan mati. Bukan hanya itu, air laut juga berperan sebagai pelindung dari sinar UV pada zaman itu; menurunnya permukaan air laut mengakibatkan banyak hewan laut yang terpapar radiasi UV hingga akhirnya mereka mati. Selain glasiasi, Kepunahan Ordovisian-Silur juga diduga karena radiasi sinar gamma, aktivitas vulkanik, cuaca, dan pencemaran oleh racun logam.

Dampak

Peritiwa kepunahan massal tersebut tentu saja sangat berpengaruh bagi kehidupan saat itu. Banyak sekali makhluk laut yang mati dan bahkan punah. Walaupun begitu, peristiwa tersebut tidak begitu mempengaruhi kehidupan di darat yang pada saat itu baru dimulai. Sekitar 40% - 60% genus hewan laut punah dan hampir 85% spesies laut punah, yakni Brachiopoda, Bivalvia, Echinodermata, Bryozoa, dan Koral. Di samping kepunahan banyak spesies, peristiwa tersebut juga memengaruhi cara hidup beberapa makhluk yang masih bertahan. Mereka mengalami perubahan dalam respons biologis karbon dan isotop oksigen.

Di awal Silur, glasier es kembali mencair sehingga permukaan air kembali naik dan habitat makhluk-makhluk kembali. Hal tersebut mendorong lahirnya biodiversitas baru, meskipun tidak sekoompleks sebelumnya. 



Selanjutnya

***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post! 

Komentar