Serial TV Terfavorit 2024 (part 1)

Serial TV Terfavorit 2024 Halo! Kembali lagi dengan daftar serial TV terfavoritku. Kali ini, di tahun 2024 aku berusaha untuk menonton judul yang lebih beragam dan di berbagai platform OTT supaya kalian yang mungkin hanya berlangganan di salah satu platform bisa mendapatkan rekomendasi baru di platform tersebut. Hmmm… meskipun mungkin judul yang akan kurekomendasikan sudah pasaran ya, hahaha. Beberapa di antara judul yang kutonton adalah sekuel dari serial TV yang telah kutonton sebelumnya. Beberapa adalah judul baru atau genre baru—yang kuharap juga menarik bagi kalian. Aku juga mencoba judul serial dari negara yang belum pernah kutonton sebelumnya, seperti serial India. Sebelum masuk ke dalam daftarnya, aku akan memberikan disclaimer . Judul-judul yang kutulis dalam daftar ini bukanlah judul yang tayang perdana di tahun 2024, melainkan yang aku tonton di tahun 2024. Jika ada judul bagus yang tidak ada di daftar ini, itu mungkin karena aku belum menontonnya atau memang bukan fa

Matahari: Ceritanya Secemerlang Cahaya Matahari


Identitas Buku

Judul

:

Matahari

Penulis

:

Tere Liye

Penerbit

:

PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit

:

2016

Cetakan

:

XII

Tebal

:

390 halaman

Harga

:

Rp95.000,-

ISBN

:

9786020332116

Genre

:

Petualangan, fantasi ilmiahisekai, coming of age


Tentang Penulis

Tere Liye adalah seorang penulis novel ternama dari Indonesia. Dia lahir di pedalaman Sumatera pada tanggal 21 Mei 1979. Dia adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Tere Liye sudah menciptakan banyak karya bestseller, seperti Hafalan Shalat Delisa (2005), Moga Bunda Disayang Allah (2005), Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (2010), dan Pulang (2015). Novel Matahari sendiri adalah novel ketiga dari serial Petualangan Dunia Paralel, menyusul Bumi (2014) dan Bulan (2015).


Sinopsis

Tiga sahabat: Raib, Seli, dan Ali telah kembali dari petualangan mereka di Klan Matahari. Mereka kembali menjalankan kehidupan seperti biasa, tidak menggunakan kekuatan mereka dan menunggu Miss Selena kembali. Raib dan Seli tentu tidak masalah menunggu, tapi Ali tidak sabar karena sudah berbulan-bulan Miss Selena tidak kembali.

Ali mengusulkan agar mereka melakukan petualangan mencari Klan Bintang, klan di titik terjauh. Ali mencari tahu cara pergi ke sana dan membuatkan transportasi super canggih berupa kapsul terbang yang dia namai ILY—untuk mengenang rekan mereka yang gugur.

Mereka tahu petualangan mereka kali ini akan sulit. Tidak ada bantuan atau koneksi sama sekali. Tidak ada Av atau Miss Selena yang mendampingi mereka. Mereka hanya bertiga dan bermodalkan kekuatan mereka sendiri—Raib yang bisa menghilang, Seli yang bisa mengeluarkan petir, dan Ali si jenius yang bisa berubah menjadi beruang. Bersama-sama mereka menyusuri lorong-lorong kuno untuk bertualang ke Klan Bintang.

 

Kelebihan

Tere Liye masih jenius dalam worldbuilding-nya[1], membentuk suatu kelompok masyarakat yang disebut Klan Bintang. Dia memberikan gambaran yang sangat bagus dan detail mengenai budaya, geografis, dan politik Klan Bintang. Klan Bintang sendiri unik sekali karena terletak jauh di perut bumi, mengingatkanku pada film “Journey to the Center of the Earth” (2008). Kemudian, aku pribadi takjub terhadap deskripsi ruang-ruang bawah tanah Klan Bintang dengan segala teknologinya. Bagaimana mungkin mereka menciptakan bulan dan matahari artifisial? Pasti teknologi mereka sangat sangat maju.

Kelebihan lainnya dari buku ini, yang membuatnya berbeda dari buku-buku sebelumnya, adalah masalah utama yang dihadapi Raib, Seli, dan Ali. Tujuan mereka (spoiler alert) yang hanya ingin bertualang tidak disambut baik oleh Dewan Kota Klan Bintang yang tidak suka kepada para pemilik kekuatan. Sebagai akibatnya, mereka menjadi buronan di sana. Tentu saja itu sangat menarik karena berbeda dari buku sebelumnya, “Bulan”, di mana mereka diterima dengan tangan terbuka di Klan Matahari.

Kemudian, ketiga tokoh utamanya mengalami perkembangan pesat. Teknik bertarung mereka lebih hebat daripada buku sebelumnya. Apalagi, kekuatan yang mereka kuasai juga bertambah dan lebih bervariasi. Khusus Raib, aku suka bagian ketika (spoiler alert) dia sedih dan menyalahkan dirinya sendiri karena mereka tertangkap. Momen itu merupakan momen yang penting bagi perkembangan karakter Raib. Momen tersebut membuat pembaca merasa lebih dekat dengan Raib. Pokoknya, jika kamu membaca buku ini, pasti kamu akan terkejut dengan kehebatan-kehebatan yang mereka lakukan serta perkembangan karakter mereka.

Dengan perkembangan kekuatan Raib, Seli, dan Ali serta konflik yang lebih suspenseful, cerita di buku ini memiliki keseruan yang jauh berbeda dari kedua buku sebelumnya. Adegan bertarungnya pun lebih mendebarkan dengan kesulitan yang lebih tinggi. Apalagi, pertarungan mereka kali ini juga dibumbui politik pemerintah. Bayangkan saja, di Klan Bintang tiga remaja tersebut berhadapan dengan seluruh pemerintah Klan Bintang.

Oh iya, konflik politik antara kelompok pemilik kekuatan dengan kelompok orang biasa yang terjadi di Klan Bintang memberikan insight menarik. Adanya konflik tersebut menyiratkan bahwa peradaban dengan teknologi canggih pun tetap memiliki konflik antarkelompok di dalamnya.

Kemudian, di dalam novel ini, tampak bagaimana  (spoiler alert) Sekretaris Dewan Kota dari Klan Bintang menggunakan teknologi canggih Klan Bintang serta kekuasaan politiknya untuk mendiskriminasi dan menindas para pemilik kekuatan. Padahal, kelompok pemilik kekuatan tampak lebih mungkin untuk melakukan penindasan terhadap orang biasa, ya kan? Itu artinya, mentalitas penindas tidak ada kaitannya dengan keunggulan (kekuatan) yang dimiliki seseorang, melainkan wataknya. Dengan memiliki kekuatan lebih (atau privilese), itu tidak membuat orang serta-merta menjadi jahat kepada mereka yang tidak punya kekuatan lebih (atau privilese).

 

Kekurangan

Sebenarnya, kekurangan buku ini agak sulit dicari. Namun, aku pikir kekurangannya terletak pada sedikitnya eksplorasi ke tempat-tempat di Klan Bintang. Tempat yang dikunjungi tiga sahabat tersebut (spoiler alert) hanya Lembah Hijau milik Faar dan Kota Zaramaraz. Berbeda sekali dengan novel “Bulan” yang mengeksplorasi berbagai tempat di peradaban Klan Matahari. Padahal, di buku diceritakan bahwa Klan Bintang memiliki banyak ruang; sayang sekali kita belum bisa menjelajahinya di buku ini.

Kemudian, lagi-lagi antara judul dengan isi buku tidak nyambung, sama seperti “Bulan.” Judul buku ini Matahari, tetapi isinya petualangan di Klan Bintang.

 

Kesimpulan

Menurutku, Matahari cocok sekali untuk kalian baca, terutama bagi kalian yang sudah mengikuti petualangan Raib, Seli, dan Ali sejak novel-novel sebelumnya. Cerita yang lebih menegangkan dan perkembangan karkater yang bagus adalah keunggulan utama buku ini. Kalian pasti akan dibuat lebih semangat membaca dibanding waktu membaca kedua buku sebelumnya. Novel ini cocok dibaca oleh semua kalangan: anak-anak, remaja, dan dewasa. Aku memberi skor 8,7/10 untuk novel karya Tere Liye ini.


***

Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post! 

[1] Worldbuilding adalah proses mengonstruksi dunia imajiner, terkadang diasosiasikan dengan semesta fiksional (sumber: Wikipedia).

Komentar