Serial TV Terfavorit 2024 (part 1)

Serial TV Terfavorit 2024 Halo! Kembali lagi dengan daftar serial TV terfavoritku. Kali ini, di tahun 2024 aku berusaha untuk menonton judul yang lebih beragam dan di berbagai platform OTT supaya kalian yang mungkin hanya berlangganan di salah satu platform bisa mendapatkan rekomendasi baru di platform tersebut. Hmmm… meskipun mungkin judul yang akan kurekomendasikan sudah pasaran ya, hahaha. Beberapa di antara judul yang kutonton adalah sekuel dari serial TV yang telah kutonton sebelumnya. Beberapa adalah judul baru atau genre baru—yang kuharap juga menarik bagi kalian. Aku juga mencoba judul serial dari negara yang belum pernah kutonton sebelumnya, seperti serial India. Sebelum masuk ke dalam daftarnya, aku akan memberikan disclaimer . Judul-judul yang kutulis dalam daftar ini bukanlah judul yang tayang perdana di tahun 2024, melainkan yang aku tonton di tahun 2024. Jika ada judul bagus yang tidak ada di daftar ini, itu mungkin karena aku belum menontonnya atau memang bukan fa

Bulan: Sekuel "Bumi" yang Keren dan Seru, tapi Ali Kurang Disorot

Identitas Buku

Judul

:

Bulan

Penulis

:

Tere Liye

Penerbit

:

PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit

:

2015

Cetakan

:

XII

Tebal

:

396 halaman

Harga

:

Rp95.000,-

ISBN

:

9786020332949

Genre

:

Petualangan, fantasi ilmiahisekai, coming of age


Tentang Penulis

Tere Liye adalah seorang penulis novel ternama dari Indonesia. Dia lahir di pedalaman Sumatera pada tanggal 21 Mei 1979. Dia adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Tere Liye sudah menciptakan banyak karya bestseller, seperti Hafalan Shalat Delisa (2005), Moga Bunda Disayang Allah (2005), Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (2010), dan Pulang (2015). Novel Bulan sendiri adalah novel kedua dari serial Petualangan Dunia Paralel, menyusul Bumi (2014).


Sinopsis

Raib, Seli, dan Ali kembali lagi ke Klan Bumi setelah petualangan mereka di Klan Bulan. Miss Selena memerintahkan mereka untuk menunggu, menyembunyikan kekuatan mereka, dan bertingkah normal sampai dia kembali.

Enam bulan berlalu, Miss Selena akhirnya kembali bersama Av. Mereka sudah mempersiapkan perjalanan diplomatis ke Klan Matahari. Raib, Seli, dan Ali dengan penuh antusias ikut dalam perjalanan tersebut, tapi kali ini mereka ditemani teman baru, yakni Ily, cicit Av yang baru saja lulus dari Akademi Bayangan Tingkat Tinggi (ABTT) di Klan Bulan.

Setibanya di Klan Matahari, ketiga sahabat tersebut mengikuti Festival Bunga Matahari. Acara tersebut adalah festival paling penting di Klan Matahari, tapi juga paling berbahaya. Dalam festival tersebut akan ada pertarungan, hewan buas, dan korban jiwa. Pesaing mereka di festival tersebut adalah pemuda-pemudi paling kompeten di Klan Matahari. Sanggupkah Raib, Seli, Ali, dan Ily memenangkan festival tersebut?

 

Kelebihan

Di buku Bulan, Raib, Seli, dan Ali bertualang di Klan Matahari sehingga pembaca akan diperkenalkan dengan peradaban Klan Matahari, dengan teknologi-teknologinya yang lebih mutakhir daripada Klan Bulan. Sekali lagi, worldbulding[1] Tere Liye berhasil. Dia sukses menciptakan gambaran sebuah peradaban manusia yang kompleks, tapi dideskripsikan secara sederhana dan mudah dipahami. Di buku kali ini, pembaca tidak hanya melihat Kota Ilios, pusat peradaban klan tersebut, tetapi juga tempat-tempat lainnya di Klan Matahari, seperti desa-desa dan hutan-hutannya.

Rombongan tokoh utama yang menjadi pusat cerita juga lebih menarik karena keberadaan Ily dengan karakternya yang disiplin. Lucu melihat Ily dan Ali yang karakternya saling kontras. Kemudian, perkembangan tokoh-tokoh lama, khususnya Raib dan Seli juga menarik, terutama karena kekuatan mereka meningkat. Jadi, pembaca akan disuguhkan dengan adegan-adegan bertarung yang lebih banyak dan lebih epik daripada novel sebelumnya.

Oh iya, (spoiler alert) aku pribadi suka dengan kekuatan barunya Raib, teknik berbicara dengan alam. Kemampuan tersebut sebenarnya menyiratkan kepada pembaca agar menjadi lebih dekat dengan alam, agar “mendengarkan” apa yang ingin alam sampaikan kepada kita. Pesan tersebut sangatlah penting karena semakin hari, manusia semakin menjauh dari alam dan melihat alam hanya sebagai sumber daya untuk dieksploitasi.

Berikutnya, desain sampul bukunya bagus. Sampulnya menjadi lebih menarik setelah mengalami perubahan. Desainnya yang serasi dengan buku-buku serial “Petualangan Dunia Paralel” yang lain membuat serial novel ini cocok sekali menjadi koleksi. Dan sama seperti novel “Bumi”, gambar-gambar yang ada di sampul Bulan akan ada di dalam ceritanya.

Terakhir, yang paling hebat dari buku ini adalah akhir ceritanya yang unpredictable. Jujur saja, di awal sampai tengah cerita, aku sangat semangat membaca. Akan tetapi, mulai dari tengah menuju akhir, aku sedikit bosan karena ceritanya repetitif, mengulang-ngulang saja. Begitu sampai di babak final, semangatku kembali tersulut. Adegan pertarungan yang begitu epik dan seru membuat aku tidak bisa berhenti membalik halaman. Pokoknya, ending buku kali ini lebih bagus daripada buku sebelumnya. Tere Liye tampaknya berhasil memperbaiki kesalahan dia di novel “Bumi.”

 

Kelemahan

Kelemahan buku ini, seperti yang sudah aku sampaikan di atas, adalah banyak konflik yang repetitif. Dalam Festival Bunga Matahari tersebut, (spoiler alert) setiap tim harus menemukan petunjuk yang tersebar di seluruh Klan Matahari untuk bisa menukan bunga matahari pertama mekar. Jadi, sebagian besar cerita hanyalah berisi pencarian petunjuk-petunjuk tersebut. Di awal memang menyenangkan, tetapi saat petunjuk pertama ditemukan dan lanjut ke petunjuk kedua, rasanya seperti membaca ulang cerita saja. Polanya hanya begitu, tidak ada sesuatu yang istimewa selama pencarian petunjuk-petunjuk berikutnya. Mungkin memang ada beberapa adegan fighting, tetapi masih kurang.

Selain itu, yang lumayan mengecawakan adalah karakter Ali yang seperti tidak ada perkembangan. Dia tidak ada bedanya dengan Ali di buku “Bumi.” Padahal, Raib dan Seli sudah lebih hebat dalam mengendalikan kekuatan mereka. Rasanya, Ali kurang mendapat perhatian di buku ini, ironis karena dia adalah salah satu tokoh utama dalam serial “Petualangan Dunia Paralel.”

Berikutnya, sebetulnya aku pikir ini hal sepele, tetapi tetap sebuah kekurangan dari buku ini, yaitu judulnya. Agak ironis karena judul buku ini adalah Bulan, tetapi isinya tentang bertualang di Klan Matahari. Aku pikir seharusnya Tere Liye menceritakan petualangan Raib, Seli, dan Ali di Klan Bulan saja dalam buku ini.


Kesimpulan

Novel Bulan adalah sekuel yang menarik bagiku. Buku ini cukup memuaskan untuk mengobati rasa kangen kepada Raib, Seli, dan Ali. Apalagi dengan keberadaan Ily, interaksi antartokoh menjadi lebih fresh. Walaupun begitu, novel ini memiliki alur yang mengulang-ulang saja di beberapa bagiannya, itu agak disayangkan. Maka dari itu, aku memberi skor 7,7/10 untuk buku yang satu ini. Buku ini cocok untuk segala usia, dari anak-anak hingga orang dewasa. Bagi kalian yang ingin mencari novel petualangan atau sci-fi, tentu saja Bulan sangat disarankan!

Sebelumnya (Bumi)

Selanjutnya (Matahari)

***

Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post! 


[1] Worldbuilding adalah proses mengonstruksi dunia imajiner, terkadang diasosiasikan dengan semesta fiksional (sumber: Wikipedia).

Komentar