Serial TV Terfavorit 2024 (part 1)

Serial TV Terfavorit 2024 Halo! Kembali lagi dengan daftar serial TV terfavoritku. Kali ini, di tahun 2024 aku berusaha untuk menonton judul yang lebih beragam dan di berbagai platform OTT supaya kalian yang mungkin hanya berlangganan di salah satu platform bisa mendapatkan rekomendasi baru di platform tersebut. Hmmm… meskipun mungkin judul yang akan kurekomendasikan sudah pasaran ya, hahaha. Beberapa di antara judul yang kutonton adalah sekuel dari serial TV yang telah kutonton sebelumnya. Beberapa adalah judul baru atau genre baru—yang kuharap juga menarik bagi kalian. Aku juga mencoba judul serial dari negara yang belum pernah kutonton sebelumnya, seperti serial India. Sebelum masuk ke dalam daftarnya, aku akan memberikan disclaimer . Judul-judul yang kutulis dalam daftar ini bukanlah judul yang tayang perdana di tahun 2024, melainkan yang aku tonton di tahun 2024. Jika ada judul bagus yang tidak ada di daftar ini, itu mungkin karena aku belum menontonnya atau memang bukan fa

Bumi: Petualangan 3 Sahabat yang Iconic, Epik, dan Menegangkan

Identitas Buku

Judul

:

Bumi

Penulis

:

Tere Liye

Penerbit

:

PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit

:

2014

Cetakan

:

XVI

Tebal

:

438 halaman

Harga

:

Rp99.000,-

ISBN

:

9786020332956

Genre

:

Petualangan, fantasi ilmiahisekai, coming of age


Tentang Penulis

Tere Liye adalah seorang penulis novel ternama dari Indonesia, dengan nama asli Darwis. Dia lahir di pedalaman Sumatera pada tanggal 21 Mei 1979. Dia adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Tere Liye sudah melahirkan 50 buku, dan banyak karyanya termasuk bestseller. Namun, sebelumnya dia bekerja sebagai akuntan. Berkat hobinya membaca dan menulis, Tere Liye akhirnya terjun ke dunia kepenulisan. Buku debutnya adalah Hafalan Shalat Delisa (2005). Buku-buku best-seller-nya yang lain adalah Moga Bunda Disayang Allah (2006), Bidadari-Bidadari Surga (2008), dan Hujan (2016). Beberapa judul tersebut bahkan telah diangkat ke layer lebar.

Selain itu, Tere Liye juga terkenal dengan buku bertema dunia paralelnya. Novel Bumi adalah buku pertama dari serial tersebut.

 

Sinopsis

Namanya Raib, seorang gadis remaja biasa yang juga pergi ke sekolah biasa. Namun sebenarnya, dia memiliki satu rahasia yang sudah ia simpan sejak kecil. Namanya Raib dan dia bisa menghilang.

Namanya Seli, seorang gadis remaja biasa dan sahabat Raib. Mereka adalah teman sebangku. Seperti Raib, Seli juga punya satu rahasia yang sudah ia simpan sejak kecil. Namanya Seli dan dia bisa mengeluarkan petir.

Namanya Ali, seorang remaja laki-laki yang tidak biasa dengan kejeniusan tinggi dan sifat malas. Ali selalu tahu bahwa dunia tidak sesederhana kelihatannya. Dia sudah berhipotesis mengenai dunia paralel.

Raib dan Seli pada akhirnya berteman dengan Ali si biang kerok karena suatu kejadian tak terduga. Seorang sosok menakutkan bernama Tamus menyerang mereka. Dia bukan dari dunia mereka; dia berasal dari Klan Bulan, peradaban manusia di salah satu dunia paralel. Tamus mengincar Raib dan karena itu mereka harus kabur.

Secara tidak sengaja, mereka tiba di Klan Bulan dan bersembunyi di sana. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang Tamus inginkan dari Raib? Bisakah mereka bisa lari dari Tamus? Petualangan tiga sekawan itu baru saja dimulai.

 

Kelebihan

Pertama-tama, aku ingin memberikan ucapan kerja bagus kepada Tere Liye karena telah berhasil menuliskan novel yang epik. Berkat dia, Indonesia kini memiliki karakter pahlawan anak-anak seperti halnya Harry Potter dan teman-temannya. Aku yakin sekali kalau kisah petualangan Raib, Seli, dan Ali dapat menjadi sangat iconic di dunia perbukuan di Indonesia.

Novel Bumi adalah novel Indonesia pertama yang aku baca yang mengangkat kisah petualangan anak-anak di dunia fantasi. Tere Liye sangat jenius dengan mengangkat tema dunia paralel dan cara ia menjelaskan dunia paralel di dalam novel ini sangat sederhana dan mudah dipahami. Aku suka sekali dengan analogi lapangan olahraga yang digunakan untuk beberapa jenis olahraga sekaligus karena itu mengingatkanku pada masa SD-ku ketika satu lapangan digunakan oleh banyak orang sekaligus untuk berbagai permainan.

Kemudian, cerita yang diangkat sangat page-turning[1] alias bikin ketagihan. Waktu aku mulai membacanya, tanpa sadar aku tidak bisa berhenti dan tiba-tiba sudah hampir setengah buku saja. Ketegangan dan rasa penasaran ceritanya terus naik sehingga membuat pembaca semangat. Ditambah dengan penggunaan bahasa yang ringan, Bumi jadi mudah dinikmati.

Selanjutnya, aku ingin memuji worldbuilding-nya[2] Tere Liye dalam buku ini. Melalui novel Bumi, aku bisa melihat peradaban manusia yang berbeda dengan tekonologi dan sains yang lebih maju. Di dalam buku ini, banyak ide-ide inovasi teknologi yang mungkin saja bisa diwujudkan untuk kemajuan peradaban Klan Bumi. Oh iya, for your information, di novel ini, peradaban manusia di dunia kita disebut Klan Bumi, klan makhluk rendah. Meskipun worldbuilding-nya belum kompleks, tetap saja itu sudah bagus.

Selain itu, karakter dan kekuatan yang dimiliki ketiga tokoh utama menarik. Misalnya saja Raib yang memiliki kemampuan menghilang seperti namanya. Inilah yang menjadi daya tarik bagiku saat membaca sinopsis di cover belakang buku ini. Raib sendiri ternyata (spoiler alert) bukanlah manusia Klan Bumi, melainkan keturunan penduduk Klan Bulan yang sudah lama tinggal di Klan Bumi. Selain Raib, Seli juga memiliki kelebihan yakni mampu mengeluarkan petir. Kemampuannya tersebut didapatkannya karena ia (spoiler alert) adalah keturunan dari Klan Matahari. Biarpun ia memiliki kekuatan hebat, Seli memiliki hati yang tulus dan lembut. Lain halnya dengan Ali yang murni manusia Klan Bumi. Walapun begitu, Ali juga memiliki kelebihan yaitu kejeniusan tinggi—dialah si pintar dalam kelompok tersebut yang selalu punya jalan keluar dan rasa ingin tahu yang besar. Tere Liye telah berhasil mengembangkan tiga karakter remaja heroik tersebut dengan baik—setiap karakter memiliki kelebihan dan kekurangan yang saling melengkapi sehingga formasi mereka saling melengkapi dalam cerita ini.

Berikutnya, kalau membicarakan desain sampulnya, novel Bumi sudah berganti sampul. Sampul yang baru terlihat lebih menarik dengan warna hijau dengan gambar-gambar kucing, beruang, dan lain-lain. For your information, semua komponen gambar pada sampul tersebut ada di dalam cerita. Sampul yang sekarang juga serasi dengan serial lanjutannya, yaitu Bulan sampai Komet. Betul-betul cocok apabila dijadikan koleksi.


Kelemahan

Walaupun kisah petualangan Raib, Seli, dan Ali tampak sangat menyenangkan, tetap ada kelemahan. Kelemahan dalam cerita ini salah satunya terletak pada bagian (spoiler alert) ketika Raib, Seli, dan Ali berhasil kabur dari kejaran pasukan Klan Bulan. Di bagian tersebut, mereka tiba di permukaan dan mencoba kabur dengan manaiki kapsul sebagai perahu. Cerita dilanjutkan dengan ketiga sabahat itu beristirahat di rumah pinggir pantai milik Ilo sambil menunggu Av. Kalau menurut aku, cerita di bagian tersebut sedikit membosankan. Setelah ketegangan meningkat saat kejar-kejaran kapsul transportasi, tiba-tiba berhenti begitu saja untuk beberapa halaman yang lumayan banyak.

Final battle-nya juga kurang klimaks, bagiku. Padahal, di awal final battle, cerita kembali seru dengan Raib dan Seli yang sudah mengalami perkembangan dalam menggunakan kekuatan mereka. Namun, (spoiler alert) tiba-tiba saja Tamus dikalahkan oleh Ali rasanya kurang pas saja bagi aku. Semua masalah soal Tamus langsung lenyap begitu saja hanya karena Ali berhasil membangkitkan kekuatannya. Padahal, Tamus disebut sebagai petarung Klan Bulan yang kuat dan berbahaya.

Ending cerita yang menggantung pun sedikit kurang pas bagi aku. Cara Tere Liye mengakhiri cerita seperti itu tampak tidak rapih. Memang membuatku penasaran, tetapi dia bisa menulis akhir yang lebih proper daripada itu.

 

Kesimpulan

Novel Bumi memang memiliki beberapa kelemahan dari segi cerita, tapi menurut aku itu masih bisa ditolerir. Petualangan Raib, Seli, dan Ali terasa seperti petualangan-petualangan dari novel-novel karya penulis luar negeri, seperti Harry Potter dan Percy Jackson. Aku memberi skor 7,4/10 untuk Bumi. Buku ini masih punya banyak sekali potensi untuk dikembangkan. Jadi, aku harap kalian membacanya agar cerita-cerita selanjutnya bisa lebih keren lagi daripada yang ini.

Selanjutnya (Bulan)

***

Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post! 


[1] Page-turning berarti sebuah buku yang menarik, seru, dan menegangkan, biasanya sebuah novel (sumber: The Free Dictionary).

[2] Worldbuilding adalah proses mengonstruksi dunia imajiner, terkadang diasosiasikan dengan semesta fiksional (sumber: Wikipedia).

Komentar