Sinopsis
Namanya Raib, seorang gadis remaja biasa yang juga
pergi ke sekolah biasa. Namun sebenarnya, dia memiliki satu rahasia yang sudah
ia simpan sejak kecil. Namanya Raib dan dia bisa menghilang.
Namanya Seli, seorang gadis remaja biasa dan sahabat
Raib. Mereka adalah teman sebangku. Seperti Raib, Seli juga punya satu rahasia
yang sudah ia simpan sejak kecil. Namanya Seli dan dia bisa mengeluarkan petir.
Namanya Ali, seorang remaja laki-laki yang tidak
biasa dengan kejeniusan tinggi dan sifat malas. Ali selalu tahu bahwa dunia
tidak sesederhana kelihatannya. Dia sudah berhipotesis mengenai dunia paralel.
Raib dan Seli pada akhirnya berteman dengan Ali si
biang kerok karena suatu kejadian tak terduga. Seorang sosok menakutkan bernama
Tamus menyerang mereka. Dia bukan dari dunia mereka; dia berasal dari Klan
Bulan, peradaban manusia di salah satu dunia paralel. Tamus mengincar Raib dan
karena itu mereka harus kabur.
Secara tidak sengaja, mereka tiba di Klan Bulan dan
bersembunyi di sana. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang Tamus inginkan dari
Raib? Bisakah mereka bisa lari dari Tamus? Petualangan tiga sekawan itu baru
saja dimulai.
Kelebihan
Pertama-tama, aku ingin memberikan ucapan kerja
bagus kepada Tere Liye karena telah berhasil menuliskan novel yang epik. Berkat
dia, Indonesia kini memiliki karakter pahlawan anak-anak seperti halnya Harry
Potter dan teman-temannya. Aku yakin sekali kalau kisah petualangan Raib, Seli,
dan Ali dapat menjadi sangat iconic
di dunia perbukuan di Indonesia.
Novel Bumi
adalah novel Indonesia pertama yang aku baca yang mengangkat kisah petualangan
anak-anak di dunia fantasi. Tere Liye sangat jenius dengan mengangkat tema
dunia paralel dan cara ia menjelaskan dunia paralel di dalam novel ini sangat
sederhana dan mudah dipahami. Aku suka sekali dengan analogi lapangan olahraga
yang digunakan untuk beberapa jenis olahraga sekaligus karena itu
mengingatkanku pada masa SD-ku ketika satu lapangan digunakan oleh banyak orang
sekaligus untuk berbagai permainan.
Kemudian, cerita yang diangkat sangat page-turning
alias bikin ketagihan. Waktu aku mulai membacanya, tanpa sadar aku tidak bisa
berhenti dan tiba-tiba sudah hampir setengah buku saja. Ketegangan dan rasa
penasaran ceritanya terus naik sehingga membuat pembaca semangat. Ditambah
dengan penggunaan bahasa yang ringan, Bumi
jadi mudah dinikmati.
Selanjutnya, aku ingin memuji worldbuilding-nya Tere
Liye dalam buku ini. Melalui novel Bumi,
aku bisa melihat peradaban manusia yang berbeda dengan tekonologi dan sains
yang lebih maju. Di dalam buku ini, banyak ide-ide inovasi teknologi yang
mungkin saja bisa diwujudkan untuk kemajuan peradaban Klan Bumi. Oh iya, for your information, di novel ini,
peradaban manusia di dunia kita disebut Klan Bumi, klan makhluk rendah. Meskipun
worldbuilding-nya belum kompleks,
tetap saja itu sudah bagus.
Selain itu, karakter dan kekuatan yang dimiliki
ketiga tokoh utama menarik. Misalnya saja Raib yang memiliki kemampuan
menghilang seperti namanya. Inilah yang menjadi daya tarik bagiku saat membaca sinopsis
di cover belakang buku ini. Raib
sendiri ternyata (spoiler alert)
bukanlah manusia Klan Bumi, melainkan keturunan penduduk Klan Bulan yang sudah
lama tinggal di Klan Bumi. Selain Raib, Seli juga memiliki kelebihan yakni
mampu mengeluarkan petir. Kemampuannya tersebut didapatkannya karena ia (spoiler alert) adalah keturunan dari
Klan Matahari. Biarpun ia memiliki kekuatan hebat, Seli memiliki hati yang
tulus dan lembut. Lain halnya dengan Ali yang murni manusia Klan Bumi. Walapun
begitu, Ali juga memiliki kelebihan yaitu kejeniusan tinggi—dialah si pintar dalam
kelompok tersebut yang selalu punya jalan keluar dan rasa ingin tahu yang besar.
Tere Liye telah berhasil mengembangkan tiga karakter remaja heroik tersebut
dengan baik—setiap karakter memiliki kelebihan dan kekurangan yang saling
melengkapi sehingga formasi mereka saling melengkapi dalam cerita ini.
Berikutnya, kalau membicarakan desain sampulnya,
novel Bumi sudah berganti sampul.
Sampul yang baru terlihat lebih menarik dengan warna hijau dengan gambar-gambar
kucing, beruang, dan lain-lain. For your information,
semua komponen gambar pada sampul tersebut ada di dalam cerita. Sampul yang
sekarang juga serasi dengan serial lanjutannya, yaitu Bulan sampai Komet. Betul-betul cocok apabila dijadikan
koleksi.
Kelemahan
Walaupun kisah petualangan Raib, Seli, dan Ali
tampak sangat menyenangkan, tetap ada kelemahan. Kelemahan dalam cerita ini salah
satunya terletak pada bagian (spoiler
alert) ketika Raib, Seli, dan Ali berhasil kabur dari kejaran pasukan Klan
Bulan. Di bagian tersebut, mereka tiba di permukaan dan mencoba kabur dengan
manaiki kapsul sebagai perahu. Cerita dilanjutkan dengan ketiga sabahat itu
beristirahat di rumah pinggir pantai milik Ilo sambil menunggu Av. Kalau menurut
aku, cerita di bagian tersebut sedikit membosankan. Setelah ketegangan
meningkat saat kejar-kejaran kapsul transportasi, tiba-tiba berhenti begitu
saja untuk beberapa halaman yang lumayan banyak.
Final battle-nya
juga kurang klimaks, bagiku. Padahal, di awal final battle, cerita kembali seru dengan Raib dan Seli yang sudah
mengalami perkembangan dalam menggunakan kekuatan mereka. Namun, (spoiler alert) tiba-tiba saja Tamus dikalahkan oleh Ali rasanya kurang pas saja
bagi aku. Semua masalah soal Tamus langsung lenyap begitu saja hanya karena Ali
berhasil membangkitkan kekuatannya. Padahal, Tamus disebut sebagai petarung
Klan Bulan yang kuat dan berbahaya.
Ending
cerita yang menggantung pun sedikit kurang pas bagi aku. Cara Tere Liye
mengakhiri cerita seperti itu tampak tidak rapih. Memang membuatku penasaran,
tetapi dia bisa menulis akhir yang lebih proper
daripada itu.
Kesimpulan
Novel Bumi
memang memiliki beberapa kelemahan dari segi cerita, tapi menurut aku itu masih
bisa ditolerir. Petualangan Raib, Seli, dan Ali terasa seperti
petualangan-petualangan dari novel-novel karya penulis luar negeri, seperti
Harry Potter dan Percy Jackson. Aku memberi skor 7,4/10 untuk Bumi. Buku ini masih punya banyak sekali
potensi untuk dikembangkan. Jadi, aku harap kalian membacanya agar cerita-cerita
selanjutnya bisa lebih keren lagi daripada yang ini.
Selanjutnya (Bulan)
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Komentar
Posting Komentar