Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1] (2017) yang lalu menjadi buku best-...
A Haunting in Venice: Ketika Penyelidikan Detektif Diganggu oleh Arwah Penasaran
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Identitas
Film
Judul
:
A Haunting in Venice
Sutradara
:
Kenneth Branagh
Produser
:
Kenneth Branagh, Juddy
Hofflund, Ridley Scott, Simon Kinberg
Tanggal rilis
:
15 September 2023
Rumah produksi
:
Kinberg Genre, The Mark
Gordon Company, Scott Free Productions, Agatha Christie Limited, TSG
Entertainment
Penulis naskah
:
Michael Green
Durasi tayang
:
1 jam 43 menit
Pemeran
:
Kenneth Branagh, Tina
Fey, Kelly Reilly, Riccardo Scamarcio, Michelle Yeoh, Jamie Dornan, Camille
Cottin, Kyle Allen, Ali Khan, Emma Laird, Jude Hill
Genre
:
Detektif, misteri, crime,
thriller, horor
Sinopsis
Detektif
Hercule Poirot (Kenneth Branagh) yang tengah menikmati masa pensiunnya di Venesia,
Italia tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan teman lamanya, Ariadne Oliver
(Tina Fey), seorang penulis fiksi misteri yang ternama. Ariadne meminta bantuan
Detektif Poirot untuk mengecek seorang cenayang—apakah dia cenayang sungguhan
atau abal-abal. Walaupun awalnya sang detektif tidak tertarik, pada akhirnya dia
memberikan kesempatan untuk misteri tersebut.
Keduanya
mengunjungi pesta Halloween yang diadakan oleh Nyonya Rowena Drake (Kelly
Reilly). Rumah Nyonya Drake memiliki kisah legenda urban[1] yang
kelam, yakni bahwa dahulu tempat itu adalah panti asuhan, lalu anak-anak yang
tinggal di sana ditelantarkan sampai mati oleh dokter dan perawat yang mengurus
mereka. Konon arwah anak-anak tersebut masih tinggal di sana dan ingin membalas
dendam kepada setiap dokter dan perawat yang menginjakkan kaki di rumah
tersebut.
Nyonya
Drake sendiri tengah berkabung karena baru saja kehilangan putrinya, Alicia
Drake (Rowan Robinson). Alicia tewas bunuh diri, konon karena dibuat gila oleh
hantu-hantu yang bergentayangan di rumah tersebut. Oleh karena masih belum bisa
melepaskan kepergian putrinya, Nyonya Drake ingin mengadakan sesi séance[2]untuk
berkomunikasi dengan jiwa putrinya. Dia pun mengundang Joyce Reynolds (Michelle
Yeoh), seorang cenayang terkenal—yang Ariadne ingin agar diselidiki oleh
Detektif Poirot.
Akan
tetapi, sesi séance bersama Joyce Reynolds malah mengungkapkan rahasia bahwa
Alicia tidak bunuh diri, melainkan dibunuh dan pelakunya ada di antara
orang-orang yang menghadiri sesi séance tersebut. Situasi makin memburuk
ketika kematian lain terjadi di rumah itu. Detektif Poirot yakin bahwa
pelakunya adalah salah satu dari mereka yang ada di rumah tersebut, tetapi
segalanya terasa membingungkan, apalagi ketika dia mulai melihat hal-hal yang
tak masuk akal. Sang detektif harus bergerak cepat mengungkap misteri ini
sebelum sang pelaku membunuh lebih banyak nyawa tak bersalah.
Kelebihan
Film A Haunting in Venice adalah film
ketiganya Detektif Hercule Poirot. Dua film sebelumnya adalah Murder on the
Orient Express (2017) dan Death on the Nile (2022, baca reviunya di sini). Film
ini juga merupakan adaptasi dari buku karya penulis cerita misteri ternama,
Agatha Christie, yang berjudul Hallowe’en Party. Kalau kalian ingin
menonton film ini, kalian tidak harus menonton dua film sebelumnya kok, karena
kasus pada tiap film berdiri sendiri.
Pada film sebelumnya, Death on the Nile,
Kenneth Branagh—pemeran Detektif Poirot sekaligus sutradara dan produser filmnya—memadukan
elemen genre film detektif dengan genre romansa tragis. Pada film kali ini,
Kenneth Branagh memadukan genre film detektif dengan genre horor supranatural. Itu
merupakan sebuah perpaduan genre yang cukup umum sebenarnya, tetapi eksekusinya
pada film ini terasa menarik dan membuat penasaran.
Latar tempat, waktu, dan suasana dirancang
sedemikian rupa supaya seperti film horor. Kemudian, ada beberapa adegan jump
scare dengan efek suara yang mengagetkan. Beberapa kali pula muncul
penampakan yang membuatku bingung ini sungguhan atau tidak. Sentuhan horor
tersebut menjadikan kasus pada film ini terasa membingungkan, membuat bergidik,
dan membuat penasaran.
Selain itu, sentuhan horor ini juga “menguji”
kepercayaan sang Detektif Poirot. Sebagai sosok detektif, dia sangat
mengandalkan logika dan bukti. Dia sama sekali tidak percaya pada hal
supranatural. Namun, kasus ini mendesaknya untuk percaya. Ada
kebetulan-kebetulan yang terjadi pada film ini yang membuat Detektif Poirot
harus meragukan sistem kepercayaannya. Itu menjadikan kasus ini menjadi lebih
menantang.
Kemudian, penyelesaian misteri dalam film ini juga
tak tertebak. Biasanya sewaktu menonton film detektif, kalian punya tersangka
yang kalian tebak sendiri ‘kan? Namun, tebakanku meleset kali ini. Ketika
Detektif Poirot mengungkapkan identitas pelaku dan kedoknya, dengan gaya
Detektif Poirot yang khas, aku sampai tercengang. Benar-benar di luar dugaan.
Kelemahan
Yang
menjadi kekurangan dari film ini adalah narasinya agak membosankan di
pertengahan film. Set up sebelum masuk ke kasusnya itu sangat singkat
jika dibandingkan film Death on the Nile, sehingga sisa durasi yang
cukup lama tersebut digunakan untuk memecahkan misterinya. Akan tetapi, ceritanya
di pertengahan film agak membosankan dan berputar-putar.
Kesimpulan
A
Haunting in Venice merupakan film detektif dengan sentuhan genre
yang unik. Dengan menggabungkan genre detektif dan genre horor supranatural,
film ini menyuguhkan kasus misteri pembunuhan yang terasa membingungkan,
membuat tidak nyaman, dan membuat penasaran. Film ini akan memberikan
pengalaman yang agak berbeda bagi kalian penggemar film detektif dengan beberapa
jump scare dan efek suaranya yang mengagetkan. Meskipun ceritanya agak dragging
di pertengahan, babak resolusinya sangat memuaskan. Oleh karena itu, film
satu ini aku berikan skor 8,4/10. Jika dibandingkan dengan dua film Hercule
Poirot yang sebelumnya, film ini ada di peringkat kedua setelah Murder on
the Orient Express.
Sekarang, A Haunting in Venice dapat ditonton di Disney+ Hotstar. Kalian bisa menonton dulu trailer filmnya di bawah ini.
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
[1]
Legenda urban (urban legend) adalah genre cerita rakyat yang beredar
sebagai sesuatu yang benar, karena telah terjadi pada "teman dari
teman" atau keluarga, seringkali dengan unsur-unsur yang mengerikan atau
mistis (sumber: Wikipedia).
[2]Séance
‘pemanggilan arwah’ adalah suatu upaya untuk berkomunikasi dengan roh
(sumber: Wikipedia).
Komentar
Posting Komentar