Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1] (2017) yang lalu menjadi buku best-...
Death on the Nile: Sebuah Misteri yang Terselubung dalam Tragedi Mencinta
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Identitas Film
Judul
:
Death on the Nile
Sutradara
:
Kenneth Branagh
Produser
:
Ridley Scott, Kenneth
Branagh, Judy Hofflund, Kevin J. Walsh
Tanggal rilis
:
11 Februari 2022
Rumah produksi
:
Kinberg Genre, Mark
Gordon Pictures, Scott Free Productions, TSG Entertainment
Penulis naskah
:
Michael Green (screenplay), Agatha Christie (buku)
Durasi tayang
:
2 jam 7 menit
Pemeran
:
Kenneth Branagh, Tom
Bateman, Gal Gadot, Armie Hammer, Emma Mackey, Annette Bening, Letitia
Wright, Sophie Okonedo, Russell Brand, Ali Fazal, Dawn French, Rose Leslie,
Jennifer Saunders
Hercule Poirot (Kenneth Branagh), seorang detektif ternama
dunia, mendapat undangan untuk ikut dalam perjalanan bulan madu dari pengantin
baru Simon Doyle (Armie Hammer) dan Linnet “Linny” Ridgeway-Doyle (Gal Gadot). Perjalanan
tersebut adalah perjalanan wisata di atas kapal yang menyusuri Sungai Nil,
Mesir.
Yang turut serta bersama mereka adalah orang-orag terdekat
Linnet, sekaligus orang-orang yang mengincar hartanya. Dia tidak bisa berhenti
cemas dan khawatir berada bersama orang-orang itu. Untuk itulah Detektif Poirot
ikut, mengawasi gerak-gerik mencurigakan.
Kecemasan Linnet pun makin bertambah ketika mantan tunangan
Simon yang juga sahabatnya, Jacqueline “Jackie” de Bellefort muncul untuk
mengacaukan bulan madu mereka. Dari semua orang yang ada di kapal tersebut,
dialah yang paling mencurigakan.
Sayangnya, seperti dugaan Linnet, kekacauan benar terjadi di
kapal itu. Di antara orang-orang yang amat tidak menyukai Linnet terseut, Detektif
Poirot harus menemukan dalang di balik kekacauan tersebut.
Kelebihan
Death on the Nile merupakan film yang diadaptasi dari novel karya penulis
ternama, Agatha Christie. Film ini juga sebetulnya remake dari film dengan judul serupa yang rilis di tahun 1978. Aku
belum pernah membaca novelnya dan menonton versi lawas dari filmnya sehingga
aku tidak bisa membandingkan keduanya dengan film ini.
Aku menyukai Death on
the Nile berkat idenya yang unik sekali untuk sebuah cerita misteri.
Kebanyakan film ataupun serial misteri yang kutonton lekat dengan tema
kejahatan atau kriminal. Si pelaku pasti adalah orang jahat dengan motif ketamakan
atau memang pelakunya psikopat. Akan tetapi, Death on the Nile seakan bereksperimen, bahwa film misteri bisa juga
di luar itu.
Bisa dibilang, Death on
the Nile adalah film misteri yang terasa romantis dan tragis. Cinta menjadi
tema utama cerita misteri satu ini. Penonton dapat melihat beragam bentuk cinta
dalam film ini melalui tokoh-tokohnya. Ada pria yang tetap mencintai mantan
tunangannya yang telah menikah dengan pria lain. Ada sepasang wanita paruh baya
yang harus menyembunyikan hubungan cinta mereka. Ada sepasang pasangan muda
yang tengah kasmaran, tetapi tidak mendapat restu orang tua. Ada wanita yang
begitu terobsesi pada mantan tunangannya hingga berniat melakukan hal-hal gila.
Akan tetapi, kebanyakan dari kisah-kisah cinta itu berakhir
tragis. Mengingat latarnya, yakni Mesir, kisah cinta tragis tersebut akan
mengingatkan orang pada kisah cinta Cleopatra dan Anthony yang juga berakhir
tragis. Kisah Cleopatra dan Anthony tersebut juga mengingatkan kita bahwa orang
yang sedang dimabuk cinta bisa melakukan hal-hal gila demi cintanya. Afterall, cinta itu tak ada logika,
bukan? Itulah yang terjadi di film ini.
Oh iya, selain kisah cinta tragis yang sepertinya
terinspitasi dari kisah Cleopatra dan Anthony, ada beberapa detail menarik lain
yang terinspirasi dari budaya Mesir. Salah satunya adalah gaun merah yang
dikenakan Jack de Bellefort ketika dia muncul dengan dramatis di acara resepsi
pernikahan Simon dan Linnet. Dia mucul dengan berjalan bak antagonis sambil
mengenakan gaun merah. Sepengetahuanku, warna merah adalah warnanya Dewa Set,
Dewa Kekacauan dan Kejahatan dalam mitologi Mesir kuno. Sebuah simbolisasi yang
bagus untuk karkater Jack yang selalu menghantui Linnet.
Alur cerita film ini pun disusun dengan rapih dan
menyenangkan. Di separuh pertama film, itu masih fase build-up cerita, tidak langsung masuk ke misterinya. Penonton
diperkenalkan dengan tokoh-tokoh yang ada beserta hubungan mereka dengan
Linnet. Memang agak lama proses build-up-nya
ini, tetapi begitu masuk ke misteri, kita tinggal fokus ke fase resolusi saja.
Tidak berlama-lama lagi mengumpulkan petunjuk dan lain sebagainya.
Selain itu, berkat build-up
yang agak lama tersebut penonton jadi terdistraksi dulu. Ketika cerita
masuk bagian misterinya, penonton tidak bisa langsung menebak pelakunya. Aku
yakin ketika menonton ini, kalian sudah punya gambaran siapa yang akan menjadi
pelakunya. Namun, setelah menonton separuh pertama, kalian akan berubah pikiran
dan meragukan semua tokoh. Apalagi, mengingat ending film sebelumnya, Murder
on the Orient Express (2017). Akan tetapi, apakah dugaan awal kalian benar?
Tonton sendiri ya!
Pokoknya, ketika cerita masuk ke bagian misteri, penonton
pasti akan terhanyut dalam penyelidikan yang dilakukan Detektif Poirot. Penyelidikan
tersebut pun akhirnya ditutup dengan momen pengungkapan khas Hercule Poirot.
Walaupun mendebarkan, bagiku adegan tersebut agak lucu karena Detektif Poirot
mengakui bahwa dia senang mendapat spotlight
seperti selebritas, sementara dia sedang berlagak seperti membawakan sebuah
acara televisi. Itu lucu banget dan asyik karena merupakan gaya khasnya.
Dan bagusnya, cerita yang disusun dengan kreatif dengan plot
yang rapih tersebut didukung dengan jajaran aktor aktris yang mumpuni. Film ini
adalah film yang bertabur bintang. Tidak perlu diragukan kualitas aktingnya. Aku
pribadi kagum pada performa Emma Mackey di film ini, sebab sebelumnya aku hanya
pernah melihatnya di Sex Education. Dia
sukses memerankan karakter Jack de Bellefort, well done!
Kemudian, ada satu hal menarik lainnya dari film ini: kisah
cinta Hercule Poirot. Dalam film ini, diceritakan tentang masa lalu Hercule
Poirot dan kisah cintanya. Itu menjadi pendalaman karakter yang menarik banget.
Penonton bisa mengenal sisi humanis dari sang Detektif, bahwa Hercule Poirot
juga pernah jatuh cinta dan patah hati.
Kelemahan
Walaupun aku tadi bilang build-up
ceritanya bagus dan mampu mengecoh perhatian penonton, pada beberapa bagian
itu terasa sedikit terlalu lama. Ada beberapa bagian yang terlalu panjang
diceritakan, padahal tidak terlalu perlu. Salah satunya adalah tentang masa
lalu dan kisah cinta Hercule Poirot sendiri. Menurutku, seharusnya bagian itu
tidak perlu diceritakan dengan menampilkan adegan kilas balik, cukup melalui
dialog yang disampaikan Detektif Poirot saja.
Selain itu, akhir film ini, kalau ingin dibandingkan, masih
kalah dari akhir Murder on the Orient
Express. Akhir Murder on the Orient
Express itu bagus banget, sebuah akhir yang tak terpikirkan dan bermakna
sekali. Namun, Death on the Nile belum
berhasil memberikan akhir yang seperti itu. Akhir film ini belum shocking, meski sudah memuaskan.
Kesimpulan
Death on the Nile bisa dikatakan sebagai sebuah film adaptasi novel yang
kreatif sekali. Idenya unik: paduan misteri dan tragedi dalam cinta. Ada
berbagai bentuk cinta dalam ceritanya, dan itu menunjukkan bahwa manusia bisa
melakukan tindakan gila demi cinta. Ada pula detail-detail yang terinspirasi
dari kebudayaan Mesir itu sendiri, yang masih sesuai dengan tema cintanya. Meski
build-up ceritanya lambat dan
akhirnya kurang seberkesan film sebelumnya, Death
on the Nile tetap mampu memukau dengan ceritanya itu. Berkat jajaran
pemerannya yang disesaki nama-nama aktor aktris tersohor, kualitas akting mereka yang tak
perlu diragukan itu menunjang sekali ceritanya. Skor untuk film ini adalah
7,5/10.
Kalian dapat menonton Death on the Nile di Disney+. Kalau kalian penasaran dengan filmya, silakan tonton dulu trailer-nya di bawah ini.
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Komentar
Posting Komentar