Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1] (2017) yang lalu menjadi buku best-...
Look Both Ways: Ketika Hidupmu Berhadapan pada Dua Kemungkinan Besar
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Identitas Film
Judul
:
Look Both Ways
Sutradara
:
Wauri Kahiu
Produser
:
Bryan Unkeless, Eric
Newman, Jessica Malanaphy
Tanggal rilis
:
17 Agustus 2022
Rumah produksi
:
Screen Arcade,
CatchLight Studios
Penulis naskah
:
April Prosser
Durasi tayang
:
1 jam 50 menit
Pemeran
:
Lili Reinhart, Danny
Ramirez, David Corenswet, Aisha Dee, Andrea Savage, Luke Wilson
Genre
:
Drama komedi, komedi
romantis
Sinopsis
Natalie Bennett (Lili Reinhart) sedang sangat
gelisah menunggu hasil dari alat tes kehamilan karena itu akan mengubah
segalanya dalam rencana masa depannya. Dia tidak menyangka kencan satu malamnya
dengan temannya, Gabe (Danny Ramirez) mungkin saja akan mengubah masa depannya.
Jika dia negatif hamil, dia akan menjalankan hidup sesuai rencananya: pergi ke
LA dan mengejar karier sebagai pembuat film animasi. Namun, jika dia positif
hamil, dia kemungkinan harus meninggalkan rencananya itu dan menjadi seorang
ibu, yang belum siap dia lakukan. Apapun masa depan Natalie, semua ditentukan
oleh hasil alat tes kehamilan tersebut.
Kelebihan
Aku belum pernah menonton film seperti Look Both Ways sebelumnya. Dia memiliki
pendekatan yang unik banget. Jadi, Look
Both Ways sebenarnya adalah film dengan format cerita what-if, yakni menceritakan peristiwa yang seandainya terjadi. Akan tetapi, alih-alih menceritakan satu
kemungkinan kejadian, Look Both Ways menceritakan
dua kemungkinan sekaligus. Itu sesuatu yang belum pernah kutonton sebelumnya.
Itu menarik banget, apalagi kedua kemungkinan
masa depan tersebut diceritakan dengan rapih secara bergantian. Aku suka dengan
transisi dari satu kemungkinan kejadian ke kemungkinan yang satunya. Kemudian,
kedua kemungkinan kejadian juga memiliki treatment
yang berbeda yang tampak dari filternya. Kalau untuk skenario Natalie positif
hamil, warna filternya lebih biru dan agak sendu; sedangkan untuk skenario
Natalie negatif hamil, warna filternya lebih hangat dan cerah. Perbedaan filter
itu saja bisa menghasilkan perbedaan suasana yang kontras antara kedua
skenario.
Sebelum masuk ke karakter Natalie, aku mau bahas
dulu tokoh-tokoh lainnya yang menarik perhatian. Semua tokoh pendukung di sini
begitu baik, mereka mendukung Natalie bagaimanapun keadaannya. Tidak ada tokoh
jahatnya karena memang tidak perlu—tidak harus ada tokoh yang menyebalkan di
sebuah cerita drama komedi untuk memunculkan konflik.
Aku suka sekali dengan Cara (Aisha Dee)
sahabatnya Natalie yang suportif dan pengertian. Kemudian, ada Jake (David
Corenswet) yang menjadi pacarnya Natalie di skenario Natalie negatif hamil. Aku
sempat pikir dia akan menjadi cowok berengsek kepada Natalie, tetapi rupanya
tidak. Dia suportif dan manis banget. Kedua orang tua Natalie, Tina Bennett
(Andrea Savage) dan Rick Bennett (Luke Wilson), juga baik banget. Meski di awal
mereka tidak setuju dengan keputusan Natalie untuk memiliki bayi (di skenario
Natalie positif hamil), pada akhirnya mereka selalu ada untuk putri mereka.
Namun, tentu yang paling juara adalah Gabe yang menjadi sosok pria bertanggung
jawab yang selalu ada di sisi Natalie (di skenario Natalie positif hamil).
Semua laki-laki harus meneladankan Gabe, jangan hanya mau enaknya, tanggung
jawab juga.
Sementara itu, karakter Natalie itu realistis
banget. Dia adalah sosok fresh graduate
yang baru mau terjun ke dunia kerja,yang
punya mimpi besar serta kegelisahan yang besar pula. Dia adalah tipe orang yang
menyusun rencana hidupnya dengan hati-hati, yang dia sebut rencana hidup lima
tahun (sudah seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional[1]
saja, hahaha).
Dari karakternya itu, penonton bisa belajar bahwa
tidak selalu hidup akan sesuai rencana, sekalipun telah disusun hati-hati. Satu
peristiwa remeh yang terjadi di ujung bisa mengubah segalanya. Namun, bukan
berarti hidup akan berantakan hanya karena tak sesuai rencana.
Tidak hanya itu, dengan menunjukkan dua
kemungkinan kejadian, aku merasa film ini bukan ingin membandingkan kedua
kemungkinan tersebut, bahwa yang satu lebih baik daripada yang lain. Bukan juga
tentang jangan melakukan hubungan seks sebelum menikah (meskipun memang
sebaiknya tidak). Alih-alih, film ini ingin memperlihatkan bahwa ke mana pun
hidup membawa kita, akan selalu ada suka dan duka, tantangan yang harus
dihadapi dan berkah yang harus disyukuri. Itu mengingatkanku pada suatu kutipan
di novel Heartbreak Motel karya Ika
Natassa (reviunya bisa dibaca di sini) bahwa film komedi romantis sebetulnya adalah perjalanan si protagonis
menemukan kebahagiaannya.
Natalie yang hamil harus menghadapi beratnya
menjadi ibu, serta berkompromi dengan kenyataan untuk menunda perjalanan kariernya.
Dia memilih fokus membersarkan anaknya. Namun, dia menemukan kebahagiaan dari
kehadiran anaknya tersebut. Dia bahagia menjadi seorang ibu bagi anaknya. Di
sisi lain, Natalie yang tidak hamil, memang bisa mengejar karier impiannya,
tetapi rupanya jalannya tidak semulus yang dia kira. Ada jatuh bangun yang
harus dia hadapi baik dalam karier maupun percintaan. Namun, dia bahagia karena
bisa menjalankan passion-nya,
mengejar cita-citanya. Bagaimanapun masa depan nanti, akan selalu ada
kebahagiaan yang bisa disyukuri dalam kesusahan yang menyertainya.
Kemudian di akhir, ketika Natalie yang mengejar
karier dan Natalie yang menjadi ibu sama-sama kembali ke titik awal perubahan
besar hidupnya, lalu mengatakan ini kepada dirinya di cermin: “You’re okay,” itu momen yang bagiku
pribadi heart-warming banget. Itu
adalah momen ketika kita sudah sampai di suatu titik di hidup kita, lalu kita
mengingat kembali diri kita di masa lalu yang sedang khawatir dengan masa depan
dan menyadari bahwa kekhawatiran tersebut tidak terjadi dan bahwa hidup kita
kini baik-baik saja. Senyumnya dia pada saat itu sangat reassuring dan comforting.
Kelemahan
Meski film ini memiliki pembelajaran yang begitu
bagus, tidak ada sesuatu yang istimewa dalam plotnya. Plotnya realistis, tapi
standar sehingga tidak ada kejutan atau twist.
Maka dari itu, mungkin bagi sebagian orang ini tidak menarik. Namun, selain
dari itu, film ini sebenarnya well-produced.
Kesimpulan
Look
Both Ways adalah sebuah film drama komedi
yang realistis dan menghangatkan hati. Agak berbeda dari film-film bertema what-if lainnya, Look Both Ways menunjukkan dua kemungkinan kejadian sekaligus,
tetapi disajikan dengan rapih sehingga tidak memusingkan. Semua tokohnya baik
sekali sehingga membuat film ini begitu heart-warming.
Meski alur ceritanya tidak istimewa, film ini bisa memberikan pembelajaran yang
begitu bermakna. Maka dari itu, aku memberi skor 8,7/10 untuk Look Both Ways. Film ini cocok ditonton
bersama keluarga, tetapi harus diingat bahwa sebaiknya tidak ditonton anak-anak
karena ada unsur dewasanya.
Kalian bisa menonton Look Both Ways di Netflix. Kalau kalian tertarik dengan filmnya, kalian dapat menonton trailer-nya dulu di sini.
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
[1] Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) adalah dokumen perencanaan
pembangunan yang disusun untuk jangka waktu lima tahun dan merupakan penjabaran
dari visi, misi, dan program Presiden terpilih dengan berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional selama 20 tahunan (sumber: Wikipedia).
Kalian bisa mengakses RPJMN yang telah dimutakhirkan per tahun 2023 di
sini.
Komentar
Posting Komentar