Identitas Buku
Judul
|
:
|
Aru Shah and the Tree of Wishes
|
Penulis
|
:
|
Roshani Chokshi
|
Penerjemah
|
:
|
Reni Indardini
|
Penerbit
|
:
|
Noura Books (PT Mizan Publika)
|
Tahun terbit
|
:
|
2022
|
Cetakan
|
:
|
I
|
Tebal
|
:
|
438 halaman
|
Harga
|
:
|
Rp129.000,-
|
ISBN
|
:
|
9786232423411
|
Genre
|
:
|
Fantasi kontemporer, high fantasy,
mitologis,
petualangan, komedi, coming of age
|
Tentang Penulis
Roshani Chokshi adalah seorang penulis cerita
anak dan remaja serta buku-buku best-seller
dari New York Times. Dia lahir pada tanggal 14 Februari 1991. Ayahnya
berasal dari India dan ibunya dari Filipina. Sejak kecil, dia tumbuh
mendengarkan kisah-kisah mitologi Hindu yang menjadi inspirasinya dalam menulis
novel. Dia bahkan berkata bahwa dia memelihara seekor naga yang tampak seperti
anjing great pyrenees.
Novel pertamanya, yang berjudul The Star-Touched Queen (2016),
ditulisnya ketika dia sedang kuliah di Fakultas Hukum Universitas Georgia.
Setelah itu, dia meninggalkan kuliahnya untuk fokus mengejar karir sebagai
penulis. Dia mengaku banyak terinspirasi dari penulis Neil Gaiman.
Setelah itu, Roshani Chokshi menuliskan novel
keduanya, A Crown of Wishes (2017),
lalu menulis serial Pandawa yang
dibawahi oleh label Rick Riordan Presents. Pada April 2018, Paramount Pictures
telah memperoleh hak film atas buku pertamanya dari serial itu, Aru Shah and The End of Time (2018). Selain
seri Pandawa, Roshani Chokshi juga
menulis serial The Gilded Wolves.
Sinopsis
Aru dan teman-temannya merasal gagal. Ya, mereka
memang gagal dalam misi untuk menyelematkan seorang cenayang yang akan
menyampaikan ramalan besar yang dapat menentukan nasib perang antara
batara-batari melawan si Penidur. Mereka harus memastikan agar ramalan tersebut
tidak didengar oleh anak buah Penidur, tapi mereka gagal.
|
Arundhati "Aru" Shah, Reinkarnasi Arjuna dan Putri Indra, Dewa Langit |
Yang lebih meresahkan adalah isi ramalan tersebut
yang menyinggung-nyinggung tentang saudari palsu. Aru jadi teringat visi yang
dia lihat sewaktu berhadapan dengan si Penidur pada kali terakhir—saudari-saudarinya
berhadapan menentangnya. Mungkinkah Aru si saudari palsu tersebut?
Namun, tidak ada waktu untuk mengkhawatirkan itu.
Jagat Lain dalam bahaya. Pandawa bersaudari dan
Aiden harus memperbaiki
kekacauan yang mereka buat. Berbekal petunjuk dari ramalan tersebut, mereka
pergi mencari Pohon Permohonan yang dapat mengabulkan permohonan apapun dari si
peminta. Akan tetapi, permohonan apa yang benar untuk diajukan?
Apalagi, dalam petualangan ini, mereka akan
menemukan banyak rintangan berbahaya. Terutama untuk Aru, dia akan menemukan
kepingan-kepingan yang hilang dari si Penidur. Ketika semua kepingan tersebut
ditemukan, akankah pandangan Aru terhadap si Penidur berubah?
Kelebihan
|
Nikita Jagan (kanan) dan Sheela Jagan (kiri), Reinkarnasi Nakula dan Sahadewa dan Putri-Putri Ashwin, Dewa-Dewa Penyembuhan |
Aru
Shah and the Tree of Wishes dibuka
dengan adegan menegangkan ketika (spoiler
alert) para Pandawa bersaudari dan Aiden harus menyelamatkan Nikita dan
Sheela, yang merupakan si Pandawa kembar. Dengan tidak berbasa-basi, tidak
terlalu banyak lelucon, buku ini dimulai dengan misi penyelamatan yang
mendebarkan. Roshani Chokshi seakan-akan ingin langsung mengatakan bahwa buku
ini lebih terasa serius dibandingkan kedua buku sebelumnya.
Aku suka sekali dengan perkembangan karakter Aru,
Mini, Brynne, dan Aiden. Mereka berempat sudah jauh lebih kompak dan lebih mahir
menggunakan senjata-senjata langit mereka. Kerja sama tim mereka juga jauh lebih baik, yang bahkan terlihat
sejak awal buku dalam misi penyelamatan Nikita dan Sheela. Dan di sepanjang
alur cerita pun akan makin terlihat kekompakan mereka. Ada satu kutipan yang
sangat kusuka, “Kita lebih daripada
senjata kita.” Itu menggambarkan bahwa mereka sudah jauh berkembang dari
petualangan-petualangan sebelumnya.
|
Rudra alias Rudy, pangeran Naga-Loka |
Namun, ketika kelompok mereka sudah kompak, (spoiler alert) rupanya dalam petualangan
ini mereka mendapat kawan baru. Namanya adalah Rudra “Rudy”, seorang pangeran dari
Naga-Loka, sekaligus sepupu Aiden. Di dalam tim, fungsi Rudy lebih seperti si
lawak karena dia selalu saja membuat suasana menjadi lucu. Mungkin di awal,
Rudy agak menyebalkan dengan gayanya yang sok, tetapi kemudian aku mulai
menyukainya karena kelucuannya. Meskipun belum terlalu banyak dieksplorasi,
karakter Rudy memiliki banyak potensi untuk ke depannya.
Selain itu, ada dua tokoh baru lainnya—ya, Nikita
dan Sheela si Pandawa Kembar reinkarnasi Nakula dan Sahadewa. Mereka berdua
langsung membuatku terkesan—(spoiler
alert) yang satu dapat memanipulasi tanaman dan yang satu seorang cenayang.
Itu sangat keren! Di samping itu, keduanya memiliki masa lalu yang pahit, walau
mereka masih belia. Oleh karena itu, meskipun di awal aku sempat merasa mereka
agak menyebalkan, aku dapat bersimpati kepada mereka setelah tahu kisah masa
lalu mereka. Sama seperti Rudy, karakter Nikita dan Sheela memiliki banyak
potensi untuk dikebangkan.
Kemudian, ada satu momen ketika aku merasa bangga
sekali pada Mini, yaitu (spoiler alert)
ketika mereka bertemu Batari Yamuna. Pada saat itu, Mini tampak sangat keren. Dia menunjukkan keahlian
utamanya, yaitu kecerdasannya—seperti Yudhistira. Ketika di Aru Shah and the Song of Death Mini
tampak biasa saja, lebih sebagai pendukung; pada buku ini Mini mendapat
kesempatan untuk unjuk gigi, bahwa dia dapat diandalkan teman-temannya.
|
Yamini "Mini" Kapoor-Mercado-Lopez, Reinkarnasi Yudhistira dan Putri Dharma Raja, Dewa Kematian |
Akan tetapi, dari semua tokoh, tentu saja Aru
Shah yang paling banyak disorot dalam buku ini. Dia banyak dieksplorasi dari
sisi emosionalnya melalui adegan-adegan kepingan masa lalu si Penidur. Aku
dapat mengerti perasaan Aru yang sedih, bingung, dan rindu sosok ayah. Selama
ini, dia tumbuh tanpa ayah—bahkan ibunya pun tidak banyak berada di rumah
bersamanya. (Spoiler alert) setelah
melihat kepingan-kepingan masa lalu tersebut, sangat bisa dimengerti apabila
dia berandai-andai akan seperti apa hidupnya, hidup keluarganya jika Penidur
menjadi ayahnya, jika Penidur tidak ditakdirkan menghancurkan dunia.
Itu berbeda sekali dengan novel-novel Percy
Jackson karya Rick Riordan. Pada buku-buku tersebut, si antagonis utama selalu merupakan
sosok jahat. Namun, dalam seri Pandawa,
Penidur sebagai antagonis utama diperlakukan sebagai sosok yang abu-abu. Aru
tidak hanya melihatnya sebagai demon, tapi juga sebagai ayahnya yang sedang salah
jalan sehingga wajar emosinya menjadi campur aduk.
Selain para tokohnya, Roshani Chokshi lagi-lagi
menghadirkan latar tempat yang menakjubkan. Jika di buku sebelumnya para
Pandawa dan Aiden bertualang di dunia bawah laut, mereka kali ini bertualang di
langit. Mereka mengunjungi bangunan-bangunan megah di angkasa, (spoiler alert) mulai dari Mausoleum
Gerhana sampai Rumah Rembulan. Setelah itu, latar tempat untuk babak klimaks
cerita pun begitu indah, yaitu (spoiler
alert) Paviliun Botani Kota-Kota Hilang. Deskripsi Roshani Chokshi untuk
tempat-tempat itu sangat wow… so magical.
Kemudian, ini mungkin sesuatu yang ditunggu
banyak pembaca: momen romantis tipis-tipis Aru dan Aiden. Astaga, mereka
menggemaskan sekali—tipikal ABG kasmaran, hahaha. Kelakuan mereka terhadap satu
sama lain itu lucu banget, mulai dari senyuman, komentar sederhana, sampai
salang tingkah yang cangung. Mereka menggemaskan banget!
Dan untuk akhir ceritanya… wah, aku tak meyangka
akan seperti itu. Ada plot twist yang
akan membuat emosi pembaca campur aduk. Aku sama sekali tidak menduga cerita
ini akan berakhir seperti itu—menyisakan pertanyaan-pertanyaan, meninggalkan
kesan yang mencengangkan.
Kelemahan
Biarpun akhir buku ini mengejutkan, aku kurang
suka karena sampai akhir buku ini menyisakan beberapa hal yang belum tuntas. Salah
satunya, ramalan yang diungkapkan Sheela. Kalau di buku-buku Percy Jackson,
tiap ramalan tuntas selesai di satu buku. Akan tetapi, ramalan pada buku ini
tidak terungkap sampai akhir cerita.
Kemudian, adegan terakhirnya pun membingungkan.
Sebenarnya, apa yang Aru lakukan? Itu kurang jelas dan (spoiler alert) tiba-tiba di epilog, Aru ada di penjara. Itu kurang
memuaskan sih, dibandingkan dengan akhir buku Aru Shah and the Song of Death yang emosional dan berkesan banget. Jadi, agak mengecewakan ketika buku dibuka
dengan serius, tetapi ditutup dengan adegan yang membingungkan.
Kesimpulan
Aru
Shah and the Tree of Wishes dibuka dengan misi
penyelamatan yang seru banget. Cerita yang mendebarkan sejak awal ini cocok
sekali dengan konfliknya yang genting dan serius. Selain itu, pembaca akan
bertemu dengan banyak tokoh baru: Nikita, Sheela, dan Rudy yang akan mewarnai
cerita dengan kehebatan dan kelucuan mereka. Kemudian, pembaca juga akan diajak
merasakan segala kegalauan Aru, yang akan membuat kalian bertanya-tanya siapa
yang baik dan yang jahat. Untuk shippers Aru
dan Aiden, kalian juga akan merasa gemas, hahaha. Akan tetapi, cerita yang
dibuka dengan baik ini ditutup dengan kurang memuaskan, masih tersisa tanda
tanya yang tak terjawab. Maka dari itu, aku beri skor 8,7/10.
Sebelumnya (Aru Shah and the Song of Death)
Selanjutnya (Aru Shah and the City of Gold)
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Komentar
Posting Komentar