Identitas Buku
Judul
|
:
|
Nebula
|
Penulis
|
:
|
Tere Liye
|
Co-author
|
:
|
Diena
Yashinta
|
Penerbit
|
:
|
PT Gramedia Pustaka Utama
|
Tahun terbit
|
:
|
2020
|
Cetakan
|
:
|
III
|
Tebal
|
:
|
376 halaman
|
Harga
|
:
|
Rp85.000,-
|
ISBN
|
:
|
9786020639536
|
Genre
|
:
|
Petualangan, fantasi ilmiah, isekai, coming of age
|
Tentang
Penulis
Tere Liye adalah seorang penulis novel ternama dari
Indonesia. Dia lahir di pedalaman Sumatera pada tanggal 21 Mei 1979. Dia adalah
lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Tere
Liye sudah menciptakan banyak karya bestseller,
seperti Hafalan Shalat Delisa (2005),
Moga Bunda Disayang Allah (2005), Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (2010),
dan Pulang (2015). Novel Nebula sendiri adalah novel kesembilan dari serial Petualangan Dunia Paralel, menyusul Bumi (2014), Bulan
(2015), Matahari (2016), Bintang (2017), Ceros dan Batozar (2018), Komet
(2018), Komet Minor (2019), dan Selena (2020).
Sinopsis
Lengang
sejenak di ruangan basement rumah
Ali. Raib, Seli, dan Ali sudah berjam-jam di sana mendengar cerita Miss Selena
tentang kehidupan masa mudanya sewaktu kuliah di Akademi Bayangan Tingkat
Tinggi (ABTT). Entah apa poin yang ingin Miss Selena sampaikan dengan
menceritakan itu semua, tetapi berulang kali Miss Selena meminta maaf kepada
Raib. Dia pun melanjutkan ceritanya, terutama tentang apa yang terjadi di Klan
Nebula.
Petualangan
di Klan Nebula tersebut dimulai di tahun terakhir Miss Selena di ABTT. Dia
pergi bersama kedua sahabatnya, Tazk dan Mata. Entah apa yang terjadi di Klan
Nebula, pastinya itu sesuatu yang buruk. Sepertinya itu adalah kesalahan besar
yang dilakukan Miss Selena di masa lalu. Dan kini, masa lalu itu kembali
memburu Miss Selena.
Kelebihan
Novel Nebula masih seperti novel sebelumnya,
“Selena”, yang mengisahkan kehidupan Miss Selena bersama kedua sahabatnya, Mata
dan Tazk sewaktu mereka kuliah di ABTT. Aku suka sekali dengan bagaimana cerita
dibuka, yakni dengan ulah ketiga sahabat tersebut, yang “meminjam” gerbong
kereta terbang cadangan karena mereka ketinggalan kereta. Itu mengingatkanku
pada kejadian ketika Harry dan Ron ketinggalan kereta di “Harry Potter and the Chamber of Secrets.” Namun, yang menarik
ialah bagian awal tersebut mengingatkan aku betapa eratnya persahabatan mereka
bertiga—Selena yang suka berulah, Mata yang selalu suportif kepada Selena, dan
Tazk yang selalu penuh tanggung jawab. Spoiler
alert, penggambaran sederhana tentang persahabatan mereka tersebut nantinya
akan menjadikan ending cerita ini
lebih emosional, tetapi aku akan membicarakan itu nanti.
Kelebihan
lain dari novel ini adalah keberadaan beberapa tokoh lain yang disajikan lebih
mendalam. Sekarang, ada Ev dan Boh yang adalah teman seangkatan kuliahnya
Selena, Mata, dan Tazk. Kehadiran mereka lumayan menambah warna pada cerita,
khususnya yang tentang kehidupan di ABTT. Kehidupan kuliah Selena jadi tidak
selalu hanya bersama Mata dan Tazk. Selena rupanya punya teman lain di kampus.
Kemudian,
buku ini sedikit berbeda dari buku sebelumnya,
“Selena”, karena tidak cuma menceritakan kehidupan kuliah di ABTT. Lebih dari
separuh buku ini memang menceritakan kehidupan kuliah Selena, tetapi sisanya
menceritakan petualangan mereka di Klan Nebula. Bagian tersebut sangatlah keren
karena (spoiler alert) sedikit
menyinggung tentang ekspedisi Klan Aldebaran, yang pernah juga disinggung di
buku “Ceros dan Batozar.” Namun, tidak hanya itu, bagian tersebut juga
mengungkap sejarah Klan Bulan yang terlupakan dari 40.000 tahun lalu, jauh
sebelum Si Tanpa Mahkota. Selain itu, bagian petualangan di Klan Nebula juga
membawa kembali suasana petualangan dunia paralel seperti yang ada di buku-buku
sebelumnya. Spoiler alert lagi,
pertarungan yang terjadi di Klan Nebula pun terasa lebih intens daripada kebanyakan
pertarungan-pertarungan yang pernah dilakukan Raib, Seli, dan Ali. Apalagi
bagian cerita tersebut ditaruh di akhir, itu membuat pembaca kembali excited dengan certia dan untuk membaca
buku selanjutnya.
Daya
tarik lainnya dari Nebula adalah kisah
cinta Selena. Untuk yang sudah baca buku sebelumnya, kalian pasti tahu atau
paling tidak bisa menebak bahwa Selena menyukai Tazk. Di Nebula, hal tersebut dieksplorasi lebih jauh. Buku ini seperti roller coaster bagi cerita cinta Selena—tidak
hanya momen-momen gemas, tetapi juga ada momen patah hati.
Terakhir,
ending cerita ini begitu emosional.
Aku pikir, serial “Petualangan Dunia Paralel” ini jarang mempunyai momen yang semenyedihkan
dan seemosional ini,
tetapi buku ini berani menghadirkan momen tersebut di akhir ceritanya. Apa yang
terjadi di Klan Nebula dan bagaimana petualangan Selena, Mata, dan Tazk
berakhir sungguh mengejutkan dan menyesakkan. Aku tidak bisa menahan mataku agar
tidak berkaca-kaca.
Kelemahan
Aku
pikir kelemahan Nebula adalah bagian
cerita yang tentang kehidupan di ABTT. Beberapa bab pertama mungkin masih
menyenangkan, suasananya mirip dengan buku sebelumnya. Namun, karena cerita
tersebut langsung disingkat ke tahun terakhir Selena kuliah, aku merasa bagian
awal tersebut menjadi agak kurang penting. Beberapa bab pertama fokus pada
tahun kedua (semester ketiga dan keempat) Selena, Mata, dan Tazk, tetapi
setelahnya cerita langsung di-skip ke
semester terakhir. Menurutku, lebih baik Tere Liye menceritakan setiap semester
walau tidak mendalam dan hanya secuplik, daripada menceritakan tahun kedua
dengan mendalam lalu melompat ke semester terakhir—apalagi tahun pertamanya
(semester pertama dan kedua) sudah dijadikan satu buku sendiri.
Selanjutnya,
ini adalah kelemahan yang sama dengan buku sebelumnya. Ketika Selena mendapat
misi dari Tamus, dia tampaknya mudah sekali
menyelesaikannya. Spoiler alert (lagi),
dalam buku ini Selena mendapat tugas dari Tamus untuk menyusup ke Tower Sentral
di Kota Tishri. Lagi-lagi, Selena berhasil menyelesaikan misi itu dengan sangat mudah. Bagaimana mungkin Selena
yang masih mahasiswi bisa menyusup ke sebuah ruangan paling penting di Tower
Sentral yang merupakan bangunan paling penting di Kota Tishri? Bagaimana
mungkin ruangan paling penting tersebut tidak memiliki sistem keamanan di
dalamnya?
Keganjilan
lain yang aku pikir menjadi kelemahan cerita ini adalah mengenai Selena
sendiri. Sepanjang yang kita tahu dari buku-buku sebelumnya, Miss Selena adalah
seorang pengintai hebat. Akan tetapi, setelah mengetahui kisah hidupnya,
rupanya Miss Selena tidak pernah benar-benar menjalankan misi sebagai pengintai
setelah menyelesaikan pendidikannya di ABTT. Satu-satunya misi pengintai yang
dia laksanakan hanyalah misi dari Tamus dan tugas kampus dari dosennya. Maka
dari itu, bagaimana bisa namanya, Selena si Pengintai, bisa sebegitu terkenal
di Klan Bulan sebagai seorang pengintai terbaik padahal karirnya sebagai
pengintai hanya sebatas selama dia kuliah?
Kesimpulan
Nebula adalah part 2 dari kisah hidup Miss Selena dan buku ini menceritakan apa
yang terjadi di Klan Nebula. Suasana cerita
buku ini mulai kembali seperti buku-buku sebelumnya yang penuh ketegangan,
petualangan, dan pertarungan. Akan tetapi, lagi-lagi ada detail cerita yang ganjil.
Walaupun begitu, storyline-nya bagus
banget, terutama di bagian akhir cerita yang mengisahkan Klan Nebula. Ada
fakta-fakta menarik dalam ceritanya, seperti sejarah Klan Bulan yang sangat
kuno, ekspedisi Klan Aldebaran ke Klan Bulan, dan tentu saja, masa lalu Raib. Bagiku, Nebula menuturkan cerita dengan suasana sama sekali berbeda dengan buku-buku sebelumnya. Perasaan kalian bisa campur aduk setelah membacanya. Makanya, kalian yang sudah mengikuti seri “Petualangan Dunia Paralel” Tere
Liye, harus membaca buku ini. Untuk skor, aku memberikan 8,8/10.
Sebelumnya (Selena)
Selanjutnya (Lumpu)
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Sepanjang aku membaca serial novel ini, momen seperti itu pernah ada di buku “Bulan”
dan “Ceros dan Batozar.”
Komentar
Posting Komentar