Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1] (2017) yang lalu menjadi buku best-...
Man in Love: Kisah Cinta Manis dan Tragis Seorang Penagih Utang
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Identitas
Film
Judul
:
Man
in Love
Sutradara
:
Chen-Hao Yin
Produser
:
Cheng
Wei-Hao, Jin Bailun
Tanggal
rilis
:
1
April 2021 (Taiwan)
Rumah
produksi
:
Calendar
Studios, Zhong Creation Film, Culture Media Co. Limited
Penulis
naskah
:
Chih-Chung
Chien, Lyra Fu, Kab-Yeol Yu
Durasi
tayang
:
1
jam 55 menit
Pemeran
:
Roy
Chiu, Tiffanu Hsu
Genre
:
Komedi
romantis
Sinopsis
Meng-Cheng
Chang alias Ah-Cheng (Roy Chiu) adalah seorang penagih utang (debt collector).
Dia hidup luntang-lantung dan tidak jelas serta kelakuannya sangat preman.
Ketika menagih utang, dia sangat garang, membuat takut yang ditagih utang.
Namun di saat yang sama, dia juga baik hati.
Kemudian
pada suatu hari, ketika Ah-Cheng sedang menagih utang kepada pria yang tengah
terbaring di rumah sakit, dia bertemu dengan putri si pria itu. Dia langsung
jatuh cinta pada pandangan pertama kepadanya, yang bernama Hao-Ting Wu (Tiffany
Hsu). Walaupun awalnya Hao-Ting menolak Ah-Cheng, lelaki itu tidak menyerah.
Keduanya
pun pada akhirnya menjalin kasih. Hao-Ting membuat Ah-Cheng ingin berubah
menjadi lebih baik. Ketulusan Ah-Cheng membuat Hao-Ting memandang masa depan
dengan lebih percaya diri. Namun, kehidupan tidak selalu mulus dan senantiasa
menyimpan rintangan di masa depan bagi pasangan ini. Mampukah keduanya bertahan
atau takdir akan memisahkan mereka?
Kelebihan
Film
ini ternyata adalah remake dari film Korea berjudul sama, Man in Love
(2014). Namun, aku belum pernah menonton yang versi Koreanya. Omong-omong,
kalau tidak salah, juga sudah ada versi Thailand-nya, yang aku juga belum
pernah tonton. Maka dari itu, kali ini aku akan mereviu film Man in Love versi
Taiwan tanpa membanding-bandingkannya dengan versi negara-negara lain.
Hal
pertama yang aku suka dari film ini adalah visualnya. Visual film ini khas
banget film drama romantis Taiwan. Color tone dan screen ratio-nya
mendukung banget suasana suram yang dirasakan pada tokohnya.
Ditambah
lagi, latar tempatnya itu pas sekali. Film ini bercerita tentang kisah cinta
antara dua orang yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, maka
latar yang digunakan itu berupa gang sempit, tempat perjudian, kompleks
pertokoan yang padat, serta apartemen sempit milik Hao-Ting. Latar tersebut
menambahkan kesan sesak dan stres, memperkuat akting para tokohnya.
Kemudian,
film ini dibuka dengan kesan yang jenaka, seperti kebanyakan film-film romcom.
Kelakuan Ah-Cheng itu kocak banget, meskipun brutal ya. Namun ketika dia
mengejar Hao-Ting, dia menjadi cowok bucin akut—lucu banget! Aku suka sekali
ketika mereka berkali-kali makan siang bersama. (Spoiler alert) aku juga
salut ketika Ah-Cheng bersedia mendampingi Hao-Ting ketika ayahnya meninggal.
Aku tidak menyangka bahwa Ah-Cheng jatuh cinta sedalam itu. Begitu akhirnya
Hao-Ting luluh, aku turut senang melihat mereka.
Yang
aku suka dari perubahan karkater Ah-Cheng adalah bahwa dia menunjukkan cinta
bisa menjadikan seseorang pribadi yang lebih baik. Ah-Cheng yang di awal
seperti tak punya tujuan hidup berubah jadi ingin bisa punya pekerjaan yang
lebih baik. Hao-Ting adalah motivasinya untuk menata masa depannya. Bahkan, dia
siap untuk menikah.
Namun,
jangan salah sangka dulu ya. Walaupun Ah-Cheng dan Hao-Ting adalah pasangan yang
hidup susah, dalam memutuskan pilihan menikah, mereka tidak asal-asalan. Mereka
sudah punya rencana untuk membuka bisnis bersama—rencananya pun sudah disusun
matang. Mereka sama-sama sadar bahwa mereka bukan orang berkecukupan dan
Hao-Ting mewarisi utang ayahnya yang berjumlah besar, maka mereka pun tidak
gegabah asal menikah. Jadi walau bucin, mereka realistis. Mungkin bisa dicontoh
ya bagi kalian yang masih muda—kalau kalian belum punya pekerjaan, jangan asal
ingin menikah; persiapkan dulu rencana jangka panjang untuk hidup kalian.
Baiklah,
kembali fokus ke filmnya ya. Setelah dibuka dengan suasana yang romcom banget,
jalan cerita film ini berubah menjadi drama yang tragis. Adegan ketika Ah-Cheng
dan Hao-Ting berantem hebat itu menyesakkan buatku. Sebelumnya, keduanya
menatap dengan pandangan penuh cinta dan percaya, tetapi di kala itu, Hao-Ting
menatap Ah-Cheng dengan rasa kecewa. Aku jadi teringat pada adegan pertengkaran
dari salah satu film Taiwan kesukaanku, You are the Apple of My Eye.
Mirip sekali adegannya juga rasa sedihnya.
Kelemahan
Kelemahan
film ini adalah jalan ceritanya yang bisa ditebak. Sejak awal, aku sudah punya
gambaran tentang jalan cerita film ini, yang ternyata betul. Oleh karena itu,
tidak ada element of surprise-nya. Eh, bukan berarti film ini jadi tidak
seru ya.
Yang
berikutnya adalah babak akhir yang agak terlalu lama, membuatku jadi bosan
duluan. Jadi, aku kan sudah bisa menebak arah ceritanya, dan ternyata memang
sesuai tebakanku. Namun, di-deliver-nya agak lama, ada banyak adegan
ini-itu dulu untuk sampai ke bagian itu. Aku jadi agak bosan menunggunya karena
pada dasarnya aku sudah tahu bahwa akan ke arah sana.
Kesimpulan
Man
in Love adalah sebuah tontonan yang cocok untuk kalian pecinta film romcom
Asia. Film yang dibuka dengan kesan jenaka dan adegan-adegan bucin ini akan
membawa kalian menelusuri kisah cinta manis dan tragis antara pria dan wanita
dari kalangan susah. Latar tempat dan visualnya mendukung sekali penokohannya. Kalian
juga pasti akan merasa senang melihat betapa bucin keduanya. Ketika keduanya
bertengkar, kalian pasti akan ikut merasa sedih. Walaupun jalan ceritanya bisa
ditebak, itu tidak mengurangi feel dari film ini. Tetap ada kesan
romantis yang begitu kuat yang disampaikan oleh film ini. Skor yang aku berikan
adalah 7,8/10.
Kalian yang ingin menonton Man in Love, kalian dapat menontonnya di Netflix. Silakan tonton trailer-nya di bawah ini.
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Komentar
Posting Komentar