Dua Hati Biru: Sebuah Sekuel yang Lebih Dewasa dan Mendidik (Cocok Ditonton Pasangan yang Ingin Menikah)

Identitas Film Judul : Dua Hati Biru Sutradara : Dinna Jasanti, Gina S. Noer Produser : Chand Parwez Servia, Gina S. Noer, Riza, Sigit Pratama Tanggal rilis : 17 April 2024 Rumah produksi : Starvision, Wahana Kreator Penulis naskah : Gina S. Noer Durasi tayang : 1 jam 46 menit Pemeran : Angga Yunanda, Aisha Nurra Datau, Farrell Rafisqy, Cut Mini Theo, Arswendy Bening Swara, Lulu Tobing, Keanu AGL, Maisha Kanna Genre : Drama keluarga, romantis   Sinopsis Setelah empat tahun berkuliah dan bekerja di Korea, Dara (Aisha Nurra Datau) kembali ke Indonesia demi bisa tinggal bersama suaminya, Bima (Angga Yunanda), dan putranya yang masih kecil, Adam (Farrell Rafisqy). Namun, kedatang

Hello Ghost: Sebuah Film Drama Keluarga dan Romantis yang Mampu Bikin Nangis

Identitas Film

Judul

:

Hello Ghost

Sutradara

:

Indra Gunawan

Produser

:

Frederica

Tanggal rilis

:

11 Mei 2023

Rumah produksi

:

Falcon Pictures

Penulis naskah

:

Alim Sudio

Durasi tayang

:

1 jam 54 menit

Pemeran

:

Onadio Leonardo, Enzy Storia, Indro Warkop, Tora Sudiro, Hesti Purwadinata, Ciara Nadine Brosnan

Genre

:

Drama komedi, supranatural, romantis

 

Sinopsis

Depresi karena rasa kesepian, Kresna Subakti (Onadio Leonardo) mencoba bunuh diri, tetapi gagal. Berkali-kali dia mencobanya, berkali-kali pula dia gagal. Terakhir, dia diselamatkan oleh seorang suster cantik yang merupakan tetangga apartemennya, Suster Linda (Enzy Storia).

Namun, hal aneh terjadi setelahnya. Kresna jadi bisa melihat hantu dan ada empat orang hantu yang mengikutinya ke mana-mana. Keempat hantu itu bilang mereka akan berhenti menghantui Kresna jika dia mau membantu mereka memenuhi keinginan terakhir mereka, yang rupanya tidak mudah.

Namun, itu bukan merupakan hal buruk karena kehidupan Kresna yang mulanya sepi, kini menjadi ramai. Ditambah lagi, dia dan Linda menjadi semakin dekat. Mungkinkah ini jalan yang tepat untuk Kresna mendapatkan secercah harapan dalam hidupnya?

 

Kelebihan

Film ini merupakan remake dari sebuah film Korea berjudul sama, Hello Ghost (2010) yang diperankan oleh Cha Tae Hyun. Namun, aku belum pernah menonton film yang versi Koreanya, ataupun versi adaptasi negara lainnya. Maka, aku akan mereviunya tanpa membandingkannya dengan versi-versi lainnya.

Aku suka sekali dengan jalan ceritanya. Film ini cukup mirip dengan drama Korea Hotel Del Luna (2019) karena sama-sama bercerita tentang seorang pria yang menolong arwah-arwah bergentayangan—kalian yang menyukai drama Korea tersebut, sepertinya akan suka film ini. Perjalanan Kresna menolong para hantu merupakan awal perkembangan karakternya. Aku suka sekali melihat sosok Kresna yang perlahan jadi lebih ceria dan banyak tertawa. Meskipun dia kerap bertengkar dengan para hantu tersebut, aku yakin sebenarnya dia bersyukur dengan kehadiran mereka.

Yang membuatku senang dengan perkembangan karakter Kresna adalah bahwa dirinya bisa terlepas dari rasa kesepian. Hidup sendirian dapat menjadi hal buruk, terutama ketika orang tersebut juga terisolasi di lingkungan sosialnya yang lain. Aku jadi teringat pada anime Naruto yang mengatakan bahwa kesepian merupakan neraka. Sepertinya, itulah yang dialami Kresna. Dia menjadi depresi sampai ingin bunuh diri karena rasa kesepiannya.

Aku juga tertarik ketika Kresna bilang bahwa kasus bunuh diri paling banyak terjadi ketika hari raya karena pada saat itulah orang-orang yang hidup sendiri paling merasa kesepian. Untuk konteks di Korea sana, mungkin ini isu yang banyak dibicarakan di media-media karena memang banyak kasus seperti itu terjadi. Namun, untuk konteks di Indonesia, aku kurang tahu apakah ini banyak terjadi; tetapi pada intinya, film ini sedikit banyak bisa mengingatkan kita tentang pentingnya kesehatan mental.

Dengan memperhatikan aspek kesehatan mental tersebut, aku jadi merasa senang ketika Kresna perlahan pulih dari perasaan depresinya. Para hantu tersebut mungkin mengganggunya, tetapi itu yang dibutuhnkan Kresna. Dia butuh teman bercanda, menghabiskan waktu bersama, dan mengobrol. Pada kenyataannya, mereka yang mengalami depresi ataupun kesepian membutuhkan kehadiran orang lain yang tulus kepada mereka.

Selain para hantu kocak tersebut, ada Suster Linda yang turut mewarnai hari-hari Kresna. Enzy Storia memerankan Suster Linda dengan sangat bagus. Ekspresinya sangat oke sampai-sampai semua adegannya terlihat sempurna. Apalagi, tokoh yang diperankannya, yakni Linda, juga memiliki konflik menarik dengan ayahnya, yang merupakan kontras dengan yang Kresna alami. Ketika Kresna kesepian karena hidup sebatang kara dari kecil, Linda merasa capek karena harus mengurus ayahnya yang keras kepala, sakit, dan tidak memberikan perhatian yang cukup semasa dia kecil.

Oh iya, film satu ini memiliki pemeran-pemeran pendukung yang menarik perhatian banget. Mereka itu para aktor senior yang sudah lama ada di dunia seni peran. Itu menarik ya karena kemunculan mereka walau tidak lama, tetapi bisa memberikan kesan lucu bagi penonton.

Selain itu, dari segi teknis, aku suka dengan color palette film ini, terutama pada latar tempatnya. Beberapa latar tempat film ini terlihat warna-warni dan cantik. Ada tempat potong rambut begaya vintage, museum hantu yang menyeramkan, serta pasar unik di tengah rel kereta seperti di Thailand. Pokoknya, menarik-menarik banget deh latar tempatnya.

Kemudian, aku suka sekali dengan babak terakhir film ini. Babak terakhirnya begitu keren dan menjadi puncak perkembangan karakter Kresna. Pokoknya, aku langsung nangis. Tidak akan aku bicarakan terlalu banyak supaya tetap menjadi surprise bagi kalian. Namun yang pasti, pesan yang disampaikan di akhir film itu keren banget, dan memiliki kesan yang berbeda setelah menonton film ini.

 

Kelemahan

Harus aku akui, kelemahan film ini ada di Onadio Leonardo. Aku merasa akting dia kaku di awal sehingga agak sulit untuk bersimpati padanya, padahal film ini dibuka dengan adegan yang sangat serius dan bisa jadi triggering. Meskipun adegan pembuka tersebut juga sedikit berkesan lawak, aku juga tidak merasa lucu karena aktingnya Onadio itu. Untung saja ketika dia mulai berinteraksi dengan tokoh-tokoh lain, aktingnya jadi lebih cair.

Kemudian penampilan Onadio yang penuh tato kurang cocok dengan karakternya sebagai Kresna. Bukan bermaksud mengatakan bahwa orang bertato tidak boleh memiliki masalah kesehatan mental, tetapi tatonya memberikan kesan dia orang yang sangar dan banyak teman di pergaulannya. Penampilannya kurang terlihat polos. Namun, di akhir itu memberikan kesan menarik ya terhadap hubungannya dengan ayahnya.

 

Kesimpulan

Hello Ghost adalah sebuah film yang tepat untuk ditonton bersama keluarga. Film ini tidak hanya menghibur dengan kelucuannya, tetapi juga dapat mengangkat isu kesehatan mental. Melalui film ini, kita dapat belajar bahwa rasa kesepian dapat menjadi bahaya bagi beberapa orang dan penting bagi kita untuk menjadi teman mereka. Selain itu, dengan latar tempatnya yang warna-warni, film ini juga memberikan atmosfer yang romantis serta menghangatkan hati. Bagi beberapa dari kalian, mungkin kalian akan dibuat menangis oleh film ini, seperti aku. Skor yang kuberikan untuk film ini adlaah 8,6/10. Aku merekomendasikan agar film ini ditonton siapapun!

Film Hello Ghost versi Indonesia ini dapat kalian tonton di Netflix. Silakan tonton dulu trailer-nya di bawah ini.

***

Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post! 

Komentar