Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1] (2017) yang lalu menjadi buku best-...
Rosaline: Ketika Kisah Romeo dan Juliet Diceritakan dari Sudut Pandang Mantan Kekasih Romeo
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Identitas Film
Judul
:
Rosaline
Sutradara
:
Karen Maine
Produser
:
Shawn Levy, Dan Cohen, Dan
Levine
Tanggal rilis
:
14 Oktober 2022
Rumah produksi
:
20th Century
Studios, 21 Laps Entertainment
Penulis naskah
:
Scott Neustadter (screenplay), Michael H. Weber (screenplay), Rebecca Serle (novel
orisinal)
Durasi tayang
:
1 jam 35 menit
Pemeran
:
Kaitlyn Dever, Sean Teale, Kyle
Allen, Isabela Merced
Romeo dan Juliet adalah sepasang
kekasih dengan kisah cinta yang sudah melegenda. Sepasang kekasih ini lebih
memilih mati jika tak dapat bersatu di dunia ini. Kisah romantis mereka
dikenang hingga kini.
Namun, sebelum Romeo (Kule
Allen) bertemu Juliet (Isabela Merced), dia memiliki kekasih bernama Rosaline
(Kaitlyn Dever). Rosaline sesungguhnya adalah sepupu Juliet. Dia gadis cerdas,
baik, dan cantik. Namun, karena keluarganya dan keluarga Romeo bermusuhan,
mereka tak bisa bersatu dan harus menjalani hubungan diam-diam.
Dan karena suatu kesalahan kecil,
Rosaline mengecewakan Romeo sehingga ia berpaling ke Juliet. Mampukah Rosaline
menyabotase hubungan dua sejoli tersebut dan merebut kembali hati Romeo?
Kelebihan
Sekadar informasi, Rosaline diadaptasi dari novel berjudul When You were Mine (2012)karya Rebecca Serle. Tentu saja daya
tarik utama film ini adalah idenya yang tidak biasa dan unexpected. Kisah Romeo dan Juliet karangan William Shakespeare sudah
sangat terkenal dan diadaptasi berkali-kali, tetapi baru kali ini aku tahu
bahwa kisah tersebut dinarasikan ulang dari sudut pandang mantan kekasih Romeo.
Tentu itu merupakan sebuah penyegaran.
Ditambah lagi, karakter Rosaline
sebagai tokoh utama, si mantan kekasih Romeo, sangat khas protagonis perempuan
di cerita-cerita romansa sejarah (historical
romance): lebih modern daripada zamannya. Rosaline memperlihatkan karakter
perempuan yang maju, seperti ketika dia mempertanyakan ide Romeo bahwa
seandainya mereka menikah, Romeo akan menjadi pujangga, sementara Rosaline
mengurus anak mereka. Tentu Rosaline mempertanyakan itu sebab dia sendiri memiliki
cita-cita, yaitu menjadi kartografer. Dia adalah perempuan yang berani bermimpi
dan berkeinginan untuk mewujudkannya.
Rosaline pun tampil sebagai
perempuan yang berani bicara, berani menyuarakan pendapatnya. Pada salah satu
adegan (spoiler alert) terlihat
Rosaline bersama ayahnya dan keluarga pamannya sedang makan bersama, lalu
Rosaline menyela obrolan ayahnya dengan pamannya. Pamannya langsung menyuruh
Rosaline diam karena perempuan tak berhak bicara di meja makan. Namun, Rosaline
tak lantas bungkam, dia membalas itu dengan bilang (kalau tidak salah begini), “Ini
rumahku. Mengapa aku tidak boleh bicara di rumahku sendiri?”
Meski begitu, Rosaline tampil
bukan sebagai perempuan sempurna. Dia juga memiliki rasa takut serta
keterbatasan. Ada hal-hal yang tidak bisa dia lakukan sendiri, maka dia
membutuhkan bantuan Dario (Sean Teale), seorang pria yang ingin ayahnya
jodohkan dengannya. Itulah yang menjadikan karakternya menarik, realistis.
Oh iya, hubungan Juliet dan
Dario itu cukup menggemaskan—berawal dari pertengkaran, lalu menjadi teman
dalam situasi terjepit, hingga tanpa sadar tummbuh rasa suka. Aku suka karena
cerita ini tidak hanya berfokus pada mereka berdua, tetapi juga pada proses Rosaline
untuk move on. Apalagi ketika Rosaline
terus menyangkal perasaannya, itu membuatku geregetan, hahaha.
Hal lain yang menarik dari film
ini adalah gaya penuturannya. Alih-alih dipenuhi serangkaian tata krama khas
Eropa zaman dulu, Rosaline menyajikan
cerita dengan gaya budaya pop modern. Dialog-dialognya serta tetek bengek tata
kramanya terlihat sangat casual
sehingga penonton bisa lebih paham pada cerita, juga lebih relate. Itu juga menjadikan cerita ini terasa asyik karena menjadikan
cerita Romeo dan Juliet secara satir.
Kelemahan
Meski ide cerita ini baru,
sayangnya tidak ada yang begitu istimewa dari film ini. Alur ceritanya cukup bisa
ditebak karena hubungan Rosaline dan Dario memiliki pola yang sudah ada di
cerita-cerita lainnya. Apalagi, karena kisah Romeo dan Juliet sudah sangat
pasaran, penonton pasti bisa menebak arah sekuensnya.
Kemudian, ada beberapa adegan
dengan CGI yang sangat buruk. Terutama ketika adegan di laut, itu CGI-nya
sangat kasar. Jujur saja, aku agak kurang nyaman melihatnya.
Kesimpulan
Rosaline merupakan adaptasi yang berbeda
dari kebanyakan adaptasi kisah Romeo dan Juliet. Film ini menceritakan kisah
dua sejoli tersebut dari sudut pandang Rosaline, mantan kekasih Romeo sekaligus
sepupunya Juliet. Berkat gaya penuturannya yang terkesan modern dan satir, film
ini cocok menjadi hiburan ringan bagi siapa saja. Meski tak ada yang istimewa
dari alurnya dan ada adegan dengan CGI yang kasar, film ini tetap dapat menghibur
berkat karakter Rosaline yang mudah disukai, apalagi dinamika hubungannya
dengan Dario. Film ini cocok sekali menjadi “camilan” di kala santai kalian. Aku
beri skor 7/10 untuk Rosaline.
Kalian dapat menonton Rosaline di Disney+ Hotstar. Kalian bisa melihat trailer filmnya di bawah sini.
Komentar
Posting Komentar