A Curse For True Love: Dua Penjahat, Satu Gadis, dan Satu Kutukan untuk Cinta Sejati—Akhir Bagi Kisah Paling Menakjubkan di Utara Agung

Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult   Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1]   (2017) yang lalu menjadi buku best-...

Black Adam: Film Anti-Hero dari DC dengan Action yang Nyetrum!

Identitas Film

Judul

:

Black Adam

Sutradara

:

Jaume Collet-Serra

Produser

:

Beau Flynn, Hiram Garcia, Dwayne Johnson, Dany Garcia

Tanggal rilis

:

21 Oktober 2022 (Amerika Serikat)

Rumah produksi

:

New Line Cinema, DC Films, Seven Bucks Production, FlynnPictureCO

Penulis naskah

:

Adam Sztykiel, Rory Haines, Sohrab Noshirvani

Durasi tayang

:

2 jam 5 menit

Pemeran

:

Dwayne Johnson, Aldis Hodge, Pierce Brosnan, Noah Centineo, Sarah Shahi, Quintessa Swindell, Bodhi Sabongui

Genre

:

Superhero, fiksi ilmiah, action, fantasi

 

Sinopsis

Kahndaq adalah kota yang punya sejarah panjang. Namun dalam catatan sejarah panjang itu, penduduk Kahndaq selalu saja ditindas oleh pihak yang berkuasa. Penindas mereka selalu berganti, tetapi penindasan pertama kali dilakukan oleh Raja Ahk-Ton yang memperbudak penduduk Kahndaq untuk menambang mineral sakti Eternium. Raja Ahk-Ton menggunakan mineral tersebut untuk membuat Mahkota Sabbac yang dapat memberinya kekuatan iblis kuno.    

Demi mencegah itu, Dewan Penyihir mengutus seorang jagoan hebat untuk melawan Raja Ahk-Ton. Sang jagoan berhasil meruntuhkan rezim Raja Ahk-Ton, tetapi setelah itu dia menghilang. Konon, dia akan kembali ketika Kahndaq membutuhkannya lagi.

Lima ribu tahun pun berlalu, kini Kahndaq masih tertindas oleh komplotan tentara bayaran yang disebut Intergang. Dan setelah lima ribu tahun berlalu, akhirnya Teth-Adam (Dwayne Johnson) sang jagoan Kahndaq terbebas dari penjaranya. Akan tetapi, apakah dia kembali untuk memerdekakan Kahndaq atau untuk alasan lain?

 

Kelebihan

Sebagai sebuah film superhero (atau anti-hero) solo dari DC, Black Adam tidak kalah bagus dari film-film lainnya. Film-film superhero solo dari DC selalu bagus dan menarik sekali, seperti Man of Steel (2013), Wonder Woman (2017), Aquaman (2018), Shazam (2019), dan The Batman (2022). Black Adam harus diakui masih bisa disejajarkan dengan film-film tersebut.

Yang menarik dari film-film superhero solo DC adalah ia tidak hanya fokus pada perkembangan karakter si jagoan, tidak hanya tentang bagaimana si protagonis bangkit menjadi pahlawan. Selalu ada hal lain dari film-film tersebut, seperti pada film Wonder Woman, ada tentang penderitaan akibat perang; dan pada film Shazam, ada tentang arti keluarga.

Pada film Black Adam sendiri, hal lain yang sangat terasa dari filmnya adalah tentang perjuangan untuk merdeka yang diperlihatkan warga Kahndaq. Teth-Adam si jagoan bukan sekadar penolong, tapi juga simbol harapan. Maka dari itu, di film ini, penonton bukan hanya melihat Teth-Adam adu jotos dengan musuh-musuhnya, tetapi juga melihat penduduk Kahndaq bangkit melawan, bangkit untuk berjuang. Somehow, that’s seems awesome to me.

Di samping itu, film ini menampilkan action yang gokil banget. Bagi kalian yang suka film superhero yang adegan pertarungannya seru dan epik, seperti di Man of Steel dan Shazam, pasti kalian akan senang menonton ini. Adegan-adegan action-nya keren banget, bisa menunjukkan seberapa kuat Teth-Adam, bahkan sejak kemunculan pertamanya. Apalagi ketika dia melawan Justice Society, wah… itu luar biasa banget. That part steals the whole movie.

Oh iya, Teth-Adam bukan satu-satunya superhero (atau anti-hero) yang muncul di sini loh. Ada sekumpulan superhero lain yang disebut Justice Society, yang beranggotakan Hawkman (Aldis Hodge), Dr. Fate (Pierce Brosnan), Cyclone (Quintessa Swindell), dan Atom Smasher (Noah Centineo). Ini adalah kemunculan perdana mereka dalam film live-action. Keberadaan mereka tentu menambah warna baru dalam dunia film superhero.

Pertarungan Teth-Adam dengan Justice Society merupakan bagian paling epik dari film ini. Karena mereka semua adalah sosok baru bagi penonton, terasa ada penyegaran sewaktu melihat mereka beraksi. Meski begitu, keberadaan Justice Society tidak mendominasi cerita. Film ini stay true to its title dengan hanya mengeksplorasi karakter Black Adam. Walau begitu, Justice Society bukan hanya fan service—seperti The Illuminati di film Doctor Strange and the Multiverse of Madness (2022)—karena mereka, terutama Hawkman dan Dr. Fate, juga punya “dramanya” sendiri.

Selain itu, karkater dari masing-masing anggota Justice Society juga berhasil mencuri perhatian. Hawkman tampak keren karena mampu mengimbangi Teth-Adam yang overpower. Pertengkaran mereka berdua tentang moral dan keadilan juga seru. Cyclone yang tampil dengan warna-warni cantiknya saat bertarung tampak memukau dan elegan. Atom Smasher si anak bawang mengingatkanku pada Peter Parker alias Spider-Man di film Captain America: Civil War (2016). Dia tampak lucu dengan karkaternya yang kikuk dan polos. Namun, yang paling mencuri perhatian adalah Dr. Fate yang diperankan oleh Pierce Brosnan. Dialah yang tampil paling keren dan bijaksana di film ini. Aku yakin banyak yang setuju denganku soal itu.

 

Kelamahan

Salah satu hal yang kurang bagus dari film ini adalah dari segi teknis, yakni adegan slow-motion-nya. Adegan slow-mo di film ini terlalu banyak dan terkesan berulang. Tiap kali Teth-Adam dan Cyclone bertarung, pasti ada slow-mo. Itu jadi terkesan agak overuse.

Kemudian, keberadaan Justice Society yang tak ada latar belakangnya juga menjadi kelemahan film ini. Penonton yang tidak membaca komik DC pasti kebingungan Justice Society itu apa dan apa bedanya dengan Justice League. Akibatnya, (spoiler alert) ketika salah satu anggota Justice Society gugur, perasaan sedih yang dirasakan penonton itu biasa saja—atau malah tidak terasa bagi beberapa penonton. Itu karena penonton belum mengenal mereka, latar belakang mereka.

Bukan hanya Justice Society yang pendalaman karkaternya kurang, antagonis utamanya, (spoiler alert) yakni Ishmael (Marwan Kenzari) juga demikian. Berbeda antagonis di film Shazam, yakni Dr. Sivana, Ishmael tidak memiliki latar belakang. Tiba-tiba dia mengungkapkan dirinya sebagai musuh dan melawan Teth-Adam. Pertarungannya dengan Teth-Adam, walau terlihat epik, tidak berkesan bagi penonton.

Hal berikutnya ialah pace film ini yang terasa cepat banget. Sejak kemunculan Teth-Adam, cerita rasanya tidak ada momen istirahatnya. Oleh karena itulah perkembangan karakter Teth-Adam terkesan agak terburu-buru.

 

Kesimpulan

Black Adam merupakan film anti-hero dari DC yang punya action yang gokil. Adegan pertarungannya mampu menunjukkan betapa luar biasa kuatnya Black Adam itu. Selain Black Adam, dalam film ini penonton juga akan bertemu dengan Justice Society yang beranggota superheroes yang belum pernah dilihat sebelumnya di layar lebar. Itu akan memberikan kesan kebaruan yang bagus bagi penonton. Walau ada beberapa kekurangan dalam hal teknis dan pendalaman karakternya, Black Adam tetaplah seru untuk ditonton. Terlebih lagi, film ini bukan hanya soal adu jotos antara jagoan dengan musuh, film ini juga tentang perjuangan rakyat untuk melawan penindasan. Maka dari itu, aku memberi skor 7,8/10 untuk film ini. 

Kalian bisa menonton Black Adam di HBO Go dan Catchplay. Kalau tertarik dengan filmnya, kalian bisa menonton trailer-nya di bawah sini.

***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post! 

Komentar