A Curse For True Love: Dua Penjahat, Satu Gadis, dan Satu Kutukan untuk Cinta Sejati—Akhir Bagi Kisah Paling Menakjubkan di Utara Agung

Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult   Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1]   (2017) yang lalu menjadi buku best-...

Top Gun: Maverick: Film yang Bener-Bener Top, Gan!

 Identitas Film

Judul

:

Top Gun: Maverick

Sutradara

:

Joseph Kosinski

Produser

:

Jerry Bruckheimer, Tom Cruise, Christopher McQuarrie, David Ellison

Tanggal rilis

:

27 Mei 2022

Rumah produksi

:

Skydance Media, Don Simpson/Jerry Bruckheimer Films

Penulis naskah

:

Jim Cash (pencipta tokoh), Jack Epps Jr. (pencipta tokoh), Peter Craig (cerita)

Durasi tayang

:

2 jam 10 menit

Pemeran

:

Tom Cruise, Miles Teller, Jennifer Connelly, Glen Powell, Monica Barbaro, Lewis Pullman, Jay Ellis, Danny Ramirez, Greg Tarzan Davis

Genre

:

Action, militer, drama

 

Sinopsis

Setelah 30 tahun mengabdi sebagai tantara Amerika Serikat, Kapten Pete “Maverick” Mitchell (Tom Cruise) mendapat perintah yang mengembalikan dirinya ke program TOPGUN, sebuah program pelatihan bagi pilot-pilot tempur angkatan laut Amerika Serikat. Maverick diperintahkan untuk mengajari dan melatih pilot-pilot muda lulusan terbaik TOPGUN agar dapat menyelesaikan sebuah misi berbahaya—sebuah misi yang mungkin mustahil diselesaikan tanpa ada yang gugur.

Namun, Maverick bukanlah guru. Dia lebih ingin dirinya yang langsung melaksanakan misi berbahaya tersebut ketimbang mempertaruhkan keselamatan pilot-pilot muda tersebut. Apalagi, salah satunya adalah anak dari mendiang sahabatnya, yakni Letnan Bradley “Rooster” Bradshaw (Miles Teller). Ada ketegangan di antara kedunya karena masa lalu mereka, dan Maverick menyalahkan dirinya sendiri karena itu.

Akan tetapi, perintah adalah perintah. Maverick harus tetap mengajar dan melatih para pilot muda tersebut. Dapatkah dia berhasil melatih mereka? Akankah misi mereka sukses dan semua orang dapat pulang dengan selamat?

 

Kelebihan

Top Gun: Maverick merupakan sekuel dari film “Top Gun” yang tayang pada 1986. Maka dari itu, mungkin kalian bertanya-tanya apa bisa menonton Top Gun: Maverick tanpa menonton film pertamanya, dan menurutku sih bisa saja. Aku tidak menonton film pertamanya, tapi tetap dapat menikmati film ini dari awal sampai akhir tanpa merasa bingung. Meskipun, aku yakin kalau menonton film pertamanya dulu akan membuat pengalaman menonton Top Gun: Maverick menjadi lebih bermakna. Kemudian, karena aku tidak menonton film pertamanya, aku tidak bisa membandingkan antara kedua filmnya ya.

Hal yang harus diapresiasi dari film ini ialah cara film ini menyajikan adegan-adegan pesawat tempurnya! Semua adegan pesawat tempur di film ini keren banget! Mulai dari visualnya, audionya, sampai aksinya sangat memukau. Baik adegan ketika mereka latihan maupun saat misi dilaksanakan, semuanya bisa membuat penonton terpuaskan. Yang aku suka lagi adalah film ini juga memperlihatkan adegan-adegan pesawat terbang melalui permodelan sehingga memudahkan penonton untuk memahami apa yang sedang terjadi. Walaupun kalian tidak mengerti sama sekali tentang menerbangkan pesawat, kalian pasti tetap bisa menikmati film ini.

Selain itu, aku kagum dengan cara penuturan ceritanya yang dapat menjaga penonton merasa tegang. Lebih dari separuh film ini adalah bagian para pilot muda TOPGUN berlatih bersama Maverick, maka manuver pesawatnya tidak lagi menjadi kejutan saat misi yang sebenarnya dilaksanakan, karena sudah diberi tahu waktu latihan. Jadi, salah satu hal yang membuat berdebar saat misinya dilaksanakan itu ya entah mereka berhasil atau tidak.

Akan tetapi, film ini seperti tidak kehabisan kejutan dan ide untuk membuat cerita terus-menerus mendebarkan. Sewaktu latihan, ketika mereka berhasil pada tahap tertentu, ada lagi tantangan yang (hampir) mustahil di tahap berikutnya, dan ada lagi di tahap yang berikutnya lagi. Bahkan, ketika misinya dilaksanakan, rupanya ada lagi kendalanya, yang belum pernah terjadi waktu mereka latihan. Seakan tidak ada habisnya ide cerita untuk membuat penonton tegang sepanjang film. Aku pun banyak menahan napas saat menonton film ini karena sangat deg-degan.

Sementara untuk bagian dramanya, porsi dramanya pun terasa pas. Perselisihan antara Maverick dengan Rooster itu sesuai porsinya—tetap menjadi highlight, tetapi tidak terlalu didramatisasi. Meskipun, mungkin di awal, penonton yang belum menonton film pertamanya akan agak kebingungan tentang Maverick dan ayahnya Rooster; tetapi nantinya, seiring cerita berjalan, akan diungkap ternyata ada lagi hal yang memperburuk perselisihan mereka. (Spoiler alert) maka, ketika akhirnya mereka harus bekerja sama untuk selamat, itu membuat akhir film ini satisfying banget.

Selain kedua tokoh tersebut, tokoh-tokoh lainnya juga memiliki porsi cerita yang pas. Pilot muda TOPGUN yang ikut pelatihan sebenarnya ada banyak, tetapi yang menjadi sorotan hanya beberapa yang sudah dikenalkan sebelumnya waktu adegan di bar. Menurutku itu langkah yang tepat agar cerita dapat fokus, tidak memunculkan terlalu banyak wajah, sehingga peran dari tokoh-tokoh yang disorot tersebut bisa dimaksimalkan.

Contohnya, aku suka perannya si Letnan Jake “Hangman” Seresin (Glen Powell). Dia berperan sebagai si ngeselin di film ini, tetapi porsi ceritanya tepat sesuai kebutuhan. Nyebelin-nya dia tidak berlebihan dan menjadi katalis bagi konflik antara Maverick dan Rooster. Kemudian, yang aku suka lagi ialah film ini tidak memunculkan drama antara Rooster dengan Hangman, biarpun mereka berdua sudah terlihat bersaing sejak awal, dan tetap fokus pada Rooster dengan Maverick.

Selain Hangman, aku juga merasa porsi ceritanya Maverick dengan Penny Benjamin (Jennifer Connelly) juga pas. Dari interaksi mereka berdua muncul beberapa adegan yang cukup lucu yang dapat menjadi pemanis film ini. Mereka juga menggemaskan!

Oh iya, ada lagi momen iconic film ini: adegan bermain football di pantai. Itu cukup iconic sih, karena fan-service-nya[1] banyak, hahaha. Dan waktu adegan tersebut, aku heran melihat Tom Cruise yang sudah hampir 60 tahun tapi tidak kalah seksi dibanding para aktor-aktris muda yang ada di situ.


Kelemahan

Sebenarnya, tidak ada kelemahan yang berarti dari film ini. Namun, secara pribadi, aku agak menyayangkan (spoiler alert) ketika pada akhirnya Maverick sendiri ikut langsung menjalankan misinya, bahkan dia yang menjadi pemimpin. Walaupun turns out ceritanya memuaskan, aku awalnya berpikir di film ini Maverick hanya difokuskan menjadi pengajar, membentuk generasi pilot TOPGUN yang baru. Apalagi di awal film sudah disinggung bahwa militer Amerika Serikat nantinya tidak akan butuh lagi pilot manusia. Maka dari itu, mungkin ceritanya akan lebih berkesan kalau Maverick dapat difokuskan untuk melahirkan generasi pilot baru yang dapat menjawab tantangan perkembangan zaman.

Akan tetapi, seperti yang aku bilang, itu bukan suatu kelemahan yang signifikan. Itu juga hanya pendapat pribadiku soal alur cerita yang lebih baik untuk film ini, tetapi bukan berarti aku bilang alur filmnya yang ada itu buruk loh.

 

Kesimpulan

Top Gun: Maverick adalah film militer yang harus banget kalian tonton. Menontonnya pun sangat dianjurkan di bioskop, bukan menunggu sampai tayang di platform streaming. Kalau kalian menontonnya di bioskop, kalian dapat merasakan pengalaman maksimal menonton film ini, mulai dari audio visual yang ciamik, adegan-adegan keren dan mendebarkan, sampai alur cerita yang mengejutkan. Kalian juga tidak harus menonton film pertamanya dulu, karena aku pribadi tetap merasa terpukau oleh filmnya walau tidak menonton film pertamanya. Maka dari itu, aku memberi sekor 9,7/10 untuk film ini.

Kalian bisa menonton Top Gun: Maverick di Apple TV dan Catchplay. Kalian dapat menonton trailer-nya di bawah ini.

***

Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!



[1] Fan service adalah material dalam sebuah karya fiksi atau serial fiksi yang secara intensional ditambahkan untuk menarik audien (sumber: Wikipedia).

Komentar