Identitas Buku
Judul
|
:
|
The Trials of Apollo #1: The Hidden Oracle
|
Penulis
|
:
|
Rick Riordan
|
Penerbit
|
:
|
Disney Hyperion
|
Tahun terbit
|
:
|
2016
|
Cetakan
|
:
|
I
|
Tebal
|
:
|
376 halaman
|
Harga
|
:
|
Rp162.000,- (paperback), Rp315.000,- (hardcover)
|
ISBN
|
:
|
9781484782521
|
Genre
|
:
|
Fantasi urban, high fantasy,
mitologis,
petualangan, drama komedi, coming of age
|
Tentang Penulis
Rick Riordan adalah seorang penulis #1 New York Times Best-Selling di Amerika Serikat. Dia terkenal dengan serial best-seller-nya, yaitu Percy Jackson and the Olympians yang bertemakan mitologi Yunani yang digabungkan dengan peradaban modern. Dia kemudian melanjutkan serial ini dengan melahirkan dua serial baru yaitu The Heroes of Olympus dan The Trials of Apollo.
Di samping dua serial tersebut, Rick Riordan juga menulis beberapa serial best-seller lainnya: The Kane Chronicles yang yang mengombinasikan mitologi Mesir dan peradaban modern serta Magnus Chase and the Gods of Asgard yang mengombinasikan mitologi Nordik dan peradaban modern. Keunikan dari setiap novelnya adalah mereka semua terjadi di satu universe, meskipun berdasarkan pada mitologi yang berbeda-beda.
Karya-karya hebat Rick Riordan tersebut semuanya sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk di Indonesia. Karya terbarunya adalah The Daughter of the Deep.
Sekarang ini, Rick Riordan tinggal di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat bersama istri dan kedua putranya. Jika kalian ingin mengenalnya lebih dekat, kalian bisa melihatnya di www.rickriordan.com atau follow twitternya di @camphalfblood.
Sinopsis
 |
Lester Papadopoulos (a.k.a Apollo) |
Apa
cara paling buruk untuk menghukum seorang dewa? Dengan mengubahnya menjadi
manusia. Itulah yang dialami Apollo saat ini. Apollo, yang dahulu dikenal sebagai
Dewa Panahan, Musik, Puisi, Penyembuhan, Wabah, Ramalan, Matahari, dan hal-hal
lainnya, duisir dari Olympus oleh Zeus sang Raja para Dewa.
Apollo
mendapati dirinya ada di New York, jatuh ke tumpukan sampah di suatu gang
buntu. Dia tidak lagi seorang dewa yang super kuat dan tampan, melainkan
seorang remaja biasa bernama Lester Papadopoulos yang punya lipatan perut dan
jerawat. Apollo harus mencari cara untuk dapat bertahan hidup di dunia modern
ini. Namun, seakan nasibnya belum cukup buruk, dia sekarang terikat pada seorang
demigod
jalanan bernama Meg McCaffrey.
Apollo
harus melakukan serangkaian misi untuk membuktikan dirinya layak kembali
menjadi dewa, tetapi dia tidak tahu harus mulai dari mana. Tidak hanya itu, dia
memiliki banyak musuh: dewa-dewi minor, monster, dan roh jahat—mereka dengan
senang hati akan membunuhnya. Dapatkah Apollo menemukan jalannya kembali ke
Olympus?
Kelebihan
The Hidden Oracle adalah
buku pertama dari serial novel The
Trials of Apollo karya Rick Riordan. Serial The Trials of Apollo sendiri adalah serial novel ketiga yang
bertemakan mitologi Yunani dan Romawi. Dengan kata lain, novel ini adalah
sekuel dari The Blood of Olympus (2014).
Ide
besar dari serial The Trials of Apollo sangat
menarik karena aku pribadi tidak menyangka bahwa tokoh utamanya adalah seorang
dewa yang dihukum menjadi manusia. Itu menghadirkan a whole new adventure atmosphere. Tentu saja, vibes-nya berbeda dari novel-novel mitologi Yunani-Romawi Rick
Riordan lainnya yang tokoh utamanya adalah para demigod.
Dengan
Apollo sebagai tokoh utama serial ini, suasana cerita jadi terasa fresh dan lucu. Petualangan kali ini
dilihat dari sudut pandang Apollo, seorang dewa yang telah hidup lebih dari
4.000 tahun. Omong-omong, Rick Riordan sendiri bilang ini adalah tantangan
tersendiri untuk menulis cerita dari sudut pandang seorang dewa.
Apollo menarasikan cerita dengan caranya yang
lucu, tetapi tidak dipaksakan lucu. Komentar-komentar sarkastiknya serta
narsismenya sebagai seorang (mantan) dewa membuat cerita terasa komikal. Salah
satu adegan lucu kesukaanku di buku ini adalah:
Then the glow became brighter: a holographic golden sickle
with a few sheaves of wheat, rotating just above Meg McCaffrey.
A boy in the crowd gasped. “She’s a
communist!”
Kemudian,
kesan yang didapatkan pembaca juga lebih fresh
jika dibandingkan dengan buku Rick Riordan lainnya, The Sword of Summer (2015), yang terkadang terkesan seperti
dinarasikan oleh Percy Jackson, bukan oleh Magnus Chase. Di The Hidden Oracle, pembaca dapat dengan
mudah membedakan cara penuturan Apollo dengan cara penuturan Percy Jackson
sehingga ceritanya terasa lebih otentik.
 |
Daphne (kiri) dan Hyacinthus (kanan) |
Selanjutnya
di sisi lain, Apollo membuat The Hidden
Oracle terasa dramatis. Ada beberapa bagian yang terasa dramatis, terutama
separuh akhir buku, ketika Apollo menjadi lebih melankolis. Dia berefleksi pada
perbuatan-perbuatannya di masa lalu, terutama pada kesalahan dan penyesalannya.
Aku tidak menyangka bahwa Apollo sebegitu menyesali nasib Daphne dan
Hyacinthus, dua cinta sejatinya di masa lalu. Ketika Apollo bercerita tentang
mereka berdua, aku bisa turut bersimpati pada kesedihannya.
 |
Austin Lake (kiri) dan Kayla Knowles (kanan), teman-teman Apollo |
Perkembangan
karakter tersebut begitu terasa pada diri Apollo saat memasuki puncak cerita, terutama
saat dia mau berjuang susah payah menyelamatkan teman-temannya dari Perkemahan
Blasteran.
Apollo yang awalnya tidak mau mengotori tangannya berubah jadi peduli pada
orang lain. Bahkan, dia rela membahayakan dirinya untuk teman-teman pekemahnya.
Aku pikir (spoiler alert) itulah yang
menggerakkan hati para nymph
ketika mereka mengorbankan diri untuk membantu Apollo menyelamatkan Pepohonan
Dodona.
 |
Meg McCaffrey, Putri Demeter |
Oh
iya, omong-omong soal Pepohonan Dodona, ide besar dari serial The Trials Apollo ini sangat menarik.
Serial novel ini akan mengangkat orakel-orakel lain, selain Orakel Delphi,
sebagai pusat cerita. Khusus untuk buku The
Hidden Oracle, Orakel Dodona—yang juga biasa disebut Pepohonan Dodona—menjadi
fokusnya. Itu tentu saja sangat menarik karena tidak banyak cerita tentang orakel-orakel
lain tersebut. Rupanya, Rick Riordan belum kehabisan kisah mitologi Yunani
untuk menjadi ide cerita.
Berikutnya,
ada tokoh lain yang menarik dari buku ini: Meg McCaffrey. (Spoiler alert) Meg McCaffrey adalah putri Demeter, Dewi Pertanian. Dia
adalah tokoh yang menarik karena buku-buku Rick Riordan sebelumnya belum pernah
menjadikan anak Demeter sebagai tokoh utama. Selain itu, (spoiler alert) Meg juga
menarik karena dia seorang anak yang dibesarkan secara abusive. Pola asuh buruk yang diterimanya itu membuatnya menjadi
tokoh yang menarik untuk dikembangkan lebih lanjut. Keberadaan tokoh Meg di
serial ini membuka peluang bagi Rick Riordan untuk bereksplorasi lebih jauh
terhadap karakternya.
Kelemahan
Yang
aku kurang suka dari buku ini ialah jarak antara tahap introduction sampai dimulainya misi Apollo itu terlalu jauh, kurang
lebih ada 100-an halaman. Sementara itu, petualangannya Apollo juga tidak
terlalu panjang. Tidak terlalu banyak tantangan yang dia hadapi. Makanya, kalau
dibandingkan dengan buku The Lightning
Thief (2006) dan The Lost Hero (2010)—yang
sama-sama buku pertama dari serial novelnya masing-masing—petualangannya The Trials of Apollo terasa kalah seru.
Kesimpulan
The Hidden Oracle sebagai
buku pertama dari serial novel terbaru Rick Riordan, The Trials of Apollo, bisa dibilang buku yang menjanjikan. Dengan
menjadikan Apollo sebagai tokoh utamanya, cerita terasa lebih fresh sekaligus kocak. Ide ceritanya
juga menarik karena mengangkat orakel-orakel selain Delphi sebagai fokusnya. Apalagi,
ada dewa-dewi baru yang muncul di novel ini. Oleh karena itu, aku memberi skor
7,9/10 untuk The Hidden Oracle.
Selanjutnya (The Dark Prophecy)
***
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Nymph adalah roh alam berwujud perempuan cantik.
Komentar
Posting Komentar