A Curse For True Love: Dua Penjahat, Satu Gadis, dan Satu Kutukan untuk Cinta Sejati—Akhir Bagi Kisah Paling Menakjubkan di Utara Agung

Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult   Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1]   (2017) yang lalu menjadi buku best-...

Gara-Gara Warisan: Ketika NKCTHI digabung dengan "Cek Toko Sebelah"

Identitas Film

Judul

:

Gara-Gara Warisan

Sutradara

:

Muhadkly Acho

Produser

:

Ernest Prakasa, Chand Parwez Servia

Tanggal rilis

:

30 April 2022

Rumah produksi

:

Starvision Plus

Penulis naskah

:

Muhadkly Acho

Durasi tayang

:

1 jam 59 menit

Pemeran

:

Oka Antara, Indah Permatasari, Ge Pamungkas, Yayu A. W. Unru, Ira Wibowo

Genre

:

Drama komedi

 

Sinopsis

Adam (Oka Antara), Laras (Indah Permatasari), dan Dicky (Ge Pamungkas) adalah tiga bersaudara. Ayah mereka, Pak Dahlan (Yayu A. W. Unru) adalah seorang pengusaha jasa guesthouse. Namun, dalam merawat ketiga anaknya, Pak Dahlan sangat tampak lebih mengutamakan si bungsu Dicky. Makanya, hubungan tiga bersuadara tersebut jadi kurang harmonis.

Di usianya yang sudah lanjut, Pak Dahlan mengalami penyakit liver kronis. Dia berniat mewariskan guesthouse miliknya ke salah satu dari ketiga anaknya tersebut. Dia membiarkan ketiga anaknya untuk bergantian setiap hari mengelola guesthouse, lalu para karyawannya akan menentukan siapa yang paling cocok mewarisi guesthouse tersebut. Di antara Adam, Laras, dan Dicky, siapakah yang akan menjadi pewaris guesthouse?

 

Kelebihan

Gara-Gara Warisan adalah film drama keluarga yang mirip dengan “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini” dengan sajian seperti “Cek Toko Sebelah.” Film ini menyajikan drama keluarga yang menyentuh dan mengharukan. Konfliknya bisa jadi relatable bagi kalian. Film ini mirip dengan “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini” karena sama-sama menampilkan tiga bersaudara dengan perlakuan yang berbeda dari orang tua mereka.

Kemudian, yang aku suka adalah dalam masalah berebut harta warisan, tiap anak tampak memiliki motif yang bisa diterima, bukan sekadar ketamakan. Misal (spoiler alert), si Adam butuh untuk membiayai sekolah anaknya dan si Laras butuh untuk membiayai panti jomponya. Maka, tidak ada tokoh yang jahat di sini, tidak seperti sinetron azab.

Dramanya juga dapat membuat penonton terharu. Bahkan, di bioskop pun banyak yang menangis. Bagian yang menurutku paling mengharukan adalah (spoiler alert) ketika menonton video yang ditinggalkan Pak Dahlan. Apalagi, akting Yayu A. W. Unru bagus banget, terasa sekali seperti nyata.

Aku juga suka melihat hubungan para anak-anak Pak Dahlan dengan pasangan mereka. Walaupun screentime-nya sedikit dan bukan menjadi fokus cerita, aku suka sekali melihatnya. Apalagi, bentuk hubungannya bervariasi. Adam dengan Rini (Hesti Purwadinata) sudah menikah dan mereka pasangan yang lawak banget. Sementara, Laras dengan Benny (Ernest Prakasa) itu ada dalam friendzone. Namun, yang paling aku suka adalah Dicky dengan Vega (Sheila Dara) karena mereka manis banget.

Di sisi lain, film ini juga kocak banget—benar-benar kocak. Gara-Gara Warisan menggunakan treatment komedi yang ada di film “Cek Toko Sebelah”, yakni candaan-candaannya dibawakan oleh tokoh-tokoh pendukungnya, yang dalam film ini adalah para karyawan guesthouse. Kelakuan mereka semua lucu banget. Tamu-tamu guesthouse-nya serta tokoh-tokoh lainnya, apalagi si Rini istrinya Adam, juga kocak banget. Candaan-candaannya bukan yang dipaksakan; relate dengan candaan sehari-hari. Pokoknya, kalian pasti akan dibuat tertawa sepanjang menonton film ini.

Selain itu, yang aku suka dari film ini adalah detail-detailnya. Film ini sangat memperhatikan detail-detail propertinya. Misalkan, latar rumahnya Adam yang sangat kecil yang menunjukkan Adam memang orang yang kesulitan uang. Kemudian, surat penerimaan Adam dari PSSI juga terlihat seperti sungguhan. Aku suka banget film yang memperhatikan detail seperti itu.

Detail pada film ini juga terlihat dari karakter-karakter tiap anak. (Spoiler alert) Adam yang bekerja di call center bank membuat inovasi terkait pelayanan terhadap tamu di guesthouse karena dia mengerti cara melayani customer. Sementara, Laras yang lebih berpendidikan dan progresif membuat inovasi berupa mendaftarkan guesthouse ke aplikasi booking penginapan—sebuah inovasi yang cukup modern. Kemudian, Dicky yang memang berpikiran sederhana (simple-minded) tidak memiliki inovasi sama sekali. Perbedaan karakter mereka tersebut konsisten sepanjang cerita dan dijelaskan juga alasannya bisa begitu.

 

Kelemahan

Kelemahan paling terasa dari Gara-Gara Warisan adalah alur separuh akhir film terasa diburu-buru. (Spoiler alert) itu dimulai ketika Adam dan Laras menuduh Dicky mengambil uang dari guesthouse. Setelah itu, sekuens berjalan dengan cepat. Yang agak mengecewakan adalah penyelesaian konfliknya yang cepat banget. Aku merasa agak aneh karena setelah video itu, semua masalah selesai. Aku pikir, seharusnya masih bisa dikembangkan lebih baik lagi resolusi masalahnya, setidaknya berikan waktu bagi tiap tokoh untuk berpikir dan berdialog.

Bahkan, akibat alur yang diburu-buru tersebut, film ini juga tidak menjawab siapa yang mengambil uang guesthouse. Kita bisa saja berasumsi itu benar Dicky, tetapi film ini tidak secara konklusif mejelaskan itu. Padahal, hilangnya uang guesthouse tersebutlah yang memicu klimaks konflik dalam film ini, maka seharusnya itu terjawab. Setidaknya, kalau ternyata bukan Dicky yang melakukannya, kita bisa melihat adegan Adam dan Laras meminta maaf pada Dicky.

Kemudian, (spoiler alert) aku juga merasa konflik dengan bandar narkoba itu tidak diperlukan dalam film ini. Meksipun konflik dengan bandar narkoba tersebut mejadi salah satu sekuens yang mengarah pada klimaks cerita, tetapi mungkin konflik tersebut bisa diganti dengan konflik lain. Itu karena aku merasa konflik dengan bandar narkoba tersebut terlesesaikan dengan mudah sekali. Maka dari itu, seharusnya cerita lebih fokus mengeksplorasi emosi tiap-tiap tokoh karena itu akan lebih menarik.

 

Kesimpulan

Gara-Gara Warisan adalah film drama komedi yang seru sekali. Komedinya lucu banget, sama sekali tidak garing. Di sisi lain, dramanya juga oke banget dan dapat membuat kalian menangis terharu. Yang menarik lagi adalah film ini memperhatikan detail-detail properti dalam film serta detail-detail karakternya. Akan tetapi, alur separuh akhir film terasa diburu-buru hingga menyisakan tanda tanya yang tak terjawab. Walaupun begitu, film ini tetap recommended untuk ditonton. Skornya adlaah 7,8/10. Ayo tonton di bioskop mumpung masih ada! 

Kalian bisa menonton Gara-Gara Warisan di Disney+. Kalau kalian tertarik dengan filmnya, kalian bisa menonton trailer-nya dulu di bawah ini.


***

Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!

Komentar