A Curse For True Love: Dua Penjahat, Satu Gadis, dan Satu Kutukan untuk Cinta Sejati—Akhir Bagi Kisah Paling Menakjubkan di Utara Agung

Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult   Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1]   (2017) yang lalu menjadi buku best-...

Spider-Man: No Way Home: Film Spider-Man Terkeren yang Penuh Nostalgia

 

Identitas Film

Judul

:

Spider-Man: No Way Home

Sutradara

:

Jon Watts

Produser

:

Kevin Feige, Amy Pascal

Tanggal rilis

:

13 Desember 2021 (Fox Village Theatre), 15 Desember 2021 (Indonesia), 17 Desember 2021 (Amerika Serikat)

Rumah produksi

:

Columbia Pictures, Marvel Studios, Pascal Pictures

Penulis naskah

:

Chris McKenna, Erik Sommers, Stan Lee (comic book)

Durasi tayang

:

2 jam 28 menit

Pemeran

:

Tom Holland, Zendaya, Jacob Batalon, Benedict Cumberbatch, Jon Favreau, Marisa Tomei

Genre

:

Superhero, fantasi ilmiah, action, petualangan

 

Sinopsis

Setelah identitasnya sebagai Spider-Man terbongkar, hidup Peter Parker (Tom Holland) tidak lagi sama. Videonya membunuh Mysterio telah viral dan sekarang banyak orang yang menyalahkannya atas kematian Mysterio (tonton “Spider-Man: Far From Home”). Peter yang dulu hanya remaja biasa sekarang selalu menjadi pusat perhatian. Orang-orang terdekatnya: Bibi May (Marisa Tomei), MJ (Zendaya), dan Ned (Jacob Batalon) juga terdampak hal tersebut.

Peter kemudian menemui Doctor Strange (Benedict Cumberbatch), sang Sorcerer Supreme ‘Penyihir Agung.’ Peter meminta tolong kepadanya agar menggunakan sihir untuk membuat seluruh dunia lupa bahwa dia adalah Spider-Man. Akan tetapi, karena Peter ragu dengan keinginannya tersebut, mantra sang penyihir menjadi kacau. Mantra tersebut malah memanggil orang-orang yang mengetahui identitas Peter Parker sebagai Spider-Man dari semesta-semesta lain, termasuk musuh-musuh Spider-Man dari semesta tersebut.

Peter harus bertanggung jawab atas kekacauan yang dia buat. Dia harus menangkap mereka semua dan mengembalikan mereka ke semesta mereka sebelum keadaan semakin memburuk.


Kelebihan

Spider-Man: No Way Home is a movie that worth the hype. Film ini adalah film Marvel Cinematic Universe (MCU) fase 4 terkeren. Bahkan, beberapa orang mengatakan film ini adalah film Spider-Man terbaik dari semua film Spider-Man.

Bagi kalian yang terbiasa menonton film MCU, kalian pasti menyadari bahwa setiap film memiliki gaya penuturannya sendiri. Untuk film Spider-Man versi Tom Holland, dia memiliki penuturan yang ceria dan menyenangkan khas remaja. Akan tetapi, Spider-Man: No Way Home memiliki penuturan yang lebih serius, emosional, dan dewasa daripada kedua film sebelumnya, yaitu “Spider-Man: Homecoming” (2017) dan “Spider-Man: Far From Home” (2019). Gaya penuturan tersebut serupa dengan penuturan film-film Spider-Man versi Tobey Maguire dan Andrew Garfield, sehingga penonton bisa merasa nostalgia waktu menonton film ini. Namun, vibes Spider-Man versi Tom Holland yang ceria tadi tetap terasa. Oleh karena itu, film ini menjadi kolaborasi sempurna antara Sony Pictures dengan gaya penuturan yang lebih dark dengan MCU dengan penuturan yang lebih family-friendly.

Selain itu, ini adalah film Spider-Man versi Tom Holland pertama yang Peter-nya tidak dibayang-bayangi Iron Man. Dia tidak lagi tampak sebagai pewaris Iron Man, melainkan menjadi dirinya sendiri. Makanya, film ini juga tampak sebagai pencarian jati diri Peter Parker.

Omong-omong soal nostalgia, musuh-musuh Spider-Man di film ini adalah musuh-musuh lama dari film-film Spider-Man versi Toby Maguire dan Andrew Garfield. Bahkan, mereka semua diperankan dengan aktor yang sama. Tentu saja, kalian akan bernostalgia. Namun, (spoiler alert) yang lebih luar biasa adalah kemunculan Spider-Man versi Tobey Maguire dan versi Andrew Garfield! Interaksi mereka bertiga sangat lucu dan membuat adegan-adegan mereka selain suspenseful, juga cheerful. Cerita menjadi sangat seru karena ada tiga Spider-Man, dari tiga generasi film, yang berkumpul dan bertarung bersama.

Di samping itu, banyak adegan di film ini mengambil referensi dari film-film MCU lain, khususnya film-film Spider-Man. Misalnya, (spoiler alert) waktu Peter bertarung dengan Dr. Otto Octavius/Doctor Octopus (Alfred Molina) di jembatan. Adegan itu mirip dengan adegan Peter versi Andrew Garfield waktu bertarung dengan Dr. Curt Connors/Lizard (Rhys Ifans) pertama kali (tonton “The Amazing Spider-Man”). Selain itu, dialog film ini juga banyak mengambil referensi dari film-film sebelumnya. Makanya, vibes nostalgia film ini sangat kuat, terutama bagi kalian yang penggemar Spider-Man sejak generasi Tobey Maguire.

Kemudian, keberadaan Doctor Strange, yang diperankan oleh Benedict Cumberbatch, di film ini memiliki porsi cerita yang pas. Dia tidak terlalu mendominasi cerita—tidak seperti Tony Stark di film “Captain America: Civil War” (2016) yang membuat cerita jadi lebih cocok disebut “Avengers: Civil War.” Doctor Strange di film ini tidak mencuri spotlight Peter Parker. Dan omong-omong (spoiler alert) aku suka sekali pertarungan antara Doctor Strange dan Spider-Man, apalagi waktu Spider-Man bilang, “Sihir memang keren, tapi kau tahu apa lagi yang lebih keren? Matermatika.”

Berikutnya, aku sangat suka dengan tema film ini, yaitu kesempatan kedua. (Spoiler alert), setelah menangkap para penjahat super dari semesta lain tersebut, Peter ingin menolong mereka. Dia tidak ingin memulangkan mereka kembali hanya untuk mati melawan Spider-Man di semesta mereka. Dengan kata lain, Peter ingin memberikan kesempatan kedua untuk mereka. Menurutku, jalan cerita tersebut menarik sekali. Aku pribadi tidak menyangka ceritanya akan seperti itu.

Namun, unsur “kesempatan kedua” dalam film ini bukan hanya tentang para penjahat super tadi. Di awal film, kita melihat ada Peter versi Tom Holland yang ingin kesempatan kedua dengan meminta bantuan Doctor Strange agar kehidupan teman-temannya kembali normal. Kemudian, Peter versi Tobey Maguire dan versi Andrew Garfield juga mendapatkan kesempatan kedua untuk menyelamatkan orang-orang yang gagal mereka selamatkan dulu (di film mereka masing-masing). Bagi orang-orang yang sudah menonton film-film Spider-Man sebelumnya, momen-momen tersebut sangat menyentuh dan nostalgic.

Terakhir, aku pikir akhir film ini sangat jenius. Akhir cerita seperti itu memang agak menyedihkan untuk Peter, tetapi itu akhir yang unexpected. Selain itu, akhir cerita tersebut sangat bagus untuk nantinya memulai trilogi film Spider-Man yang baru. Aku tidak sabar melihat Spider-Man versi Tom Holland yang tidak lagi dibayang-bayangi Iron Man—hanya seorang friendly neighborhood Spider-Man yang menjahit kostumnya sendiri dan dengan peralatan seadanya.

 

Kelemahan

Well, meskipun film ini sangat keren seperti yang sudah aku jabarkan di atas (dan memang sangat keren), tetapi ada sedikit kelemahan dalam film ini. Meskipun sepertinya, kelemahan-kelemahan tersebut tertutupi oleh kelebihan-kelebihan filmnya.

Kelemahan pertama adalah Ned yang begitu mudah menggunakan cincin ajaib Doctor Strange. Dia hanya dengan iseng-iseng berhasil membuka portal untuk berpindah tempat. Padahal, Doctor Strange dulu butuh latihan yang lama dan intensif untuk bisa menggunakannya (tonton: “Doctor Strange” ).

Kelemahan kedua, menurutku peran Bibi May di film ini agak mendadak berubah jadi penting. Di dua film sebelumnya, “Spider-Man: Homecoming” dan “Spider-Man: Far From Home”, screentime Bibi May sedikit dan peran dia juga sangat kecil. Namun, di Spider-Man: No Way Home tiba-tiba saja dia punya peran besar dalam cerita.

Kelemahan ketiga adalah adanya plot hole. Musuh-musuh Spider-Man dari semesta lain yang muncul di film ini adalah mereka yang mengatahui identitas Peter Parker sebagai Spider-Man. Namun, Max Dillon/Electro (Jamie Foxx) tidak tahu identitas Spider-Man (tonton “The Amazing Spider-Man 2”). Jadi, kemunculan Max di film ini adalah plot hole karena seharusnya dia tidak ada.

Kelemahan keempat adalah perubahan karakter Peter Parker versi Andrew Garfield. Kalau kalian menonton filmnya, “The Amazing Spider-Man” dan “The Amazing Spider-Man 2”, kalian akan lihat dia cenderung pendiam dan tampak memendam banyak hal. Dia tampak seperti buku yang tertutup rapat, tapi ingin meledak. Namun di Spider-Man: No Way Home, dia tampak ceria sekali dan cerewet.

Kelemahan kelima adalah (spoiler alert) waktu Doctor Strange mengeluarkan tubuh astral Peter dari tubuh fisiknya. Pada adegan itu terlihat Peter dapat menggerakkan tubuh fisiknya meskipun jiwanya sedang tidak di dalam tubuhnya. Itu sangat aneh, dan Doctor Strange sendiri juga bilang demikian. Namun, tidak jelas mengapa Peter bisa seperti itu.


Kesimpulan

Film Spider-Man: No Way Home adalah film MCU yang bisa disejajarkan dengan “Avengers: Endgame.” Sensasi nostalgia selama menontonnya-lah yang membuat film ini luar biasa. Ditambah dengan tema dan alur cerita yang keren, tidak heran film ini menjadi begitu happening. Kalau kalian belum menontonnya, sebaiknya segera tonton!

Pesan moral film ini: 1. Kalau gagal masuk universitas, coba lagi tahun depan, bukan ke dukun; 2. Jangan pernah membawa penjahat super yang tidak dikenal (apalagi kalau ada lima orang) ke apartemenmu, terutama kalau itu apartemen orang lain. Dan jangan lupa wejangan sakti film Spider-Man: with great power, comes great responsibility. Skor untuk film ini adalah 9,2/10.

***

Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post! 

Komentar