Once Upon A Broken Heart: Sebuah Dongeng Seru Tentang Dua Orang Yang Patah Hati

Identitas Buku Judul : Once Upon a Broken Heart Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Reni Indardini Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2022 Cetakan : I Tebal : 407 halaman Harga : Rp124.000 ISBN : 9786232423503 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult   Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1] (2017) yang lalu menjadi buku best-selling serta mendapat kritik positif. Setelah itu, S...

Serial TV Terfavorit 2021 (part 5)

Serial TV Terfavorit 2021

***

Daftar Isi

***

Sex Education
Season 3

(2021)

Judul

:

Sex Education

Pencipta

:

Laurie Nunn

Produser eksekutif

:

Jamie Campbell, Ben Taylor, Laurie Nunn

Produser

:

Jon Jennings

Musim/Episode

:

3 musim/24 episode (on going)

Pemeran

:

Asa Butterfield, Gillian Anderson, Ncuti Gatwa, Emma Mackey, Connor Swindells, Mimi Keene, Aimee Lou Wood, Mikael Persbrandt, Kedar Williams-Stirling, Patricia Allison, Tanya Reynolds, Chinenye Ezeudu, Jemima Kirke, Dua Saleh

Genre

:

Drama komedi, komedi seksual, drama remaja

 

Sex Education (disingkat SexEd) adalah sebuah serial orisinal Netflix karya Laurie Nunn. Sesuai judulnya, serial ini memiliki konten seksual dan pendidikan seks yang cukup banyak yang dibawakan secara dewasa dan jenaka. Maka dari itu, kalian harus cukup umur dulu untuk menonton SexEd. Kalian bisa menontonnya di Netflix.

SexEd sudah sampai pada musim ketiganya yang tayang pada 17 September 2021. Musim pertama dan keduanya tayang pertama kali pada 11 Januari 2019 dan 17 Januari 2020. Di sini, aku akan fokus membahas musim ketiganya (S3) yang aku tonton tahun ini.

Bagi yang belum tahu ceritanya, cerita SexEd berpusat pada murid, staf, dan orang tua murid SMA Moordale. Ada seorang remaja laki-laki bernama Otis Milburn (Asa Butterfield) yang canggung terhadap aktivitas seksual, seperti masturbasi. Padahal, ibunya yang bernama Dr. Jean Milburn (Gillian Anderson) adalah seorang terapis seks.

Di sekolah, Otis bekerja sama dengan murid perempuan bernama Maeve Wiley (Emma Mackey) untuk menjalankan klinik seks rahasia, tempat teman-teman mereka bisa berkonsultasi tentang kehidupan asmara dan seks mereka. Akan tetapi, seiring waktu, kedekatannya dengan Maeve membuat Otis suka padanya yang pada akhirnya menambah kompleks hubungan mereka berdua. Kalian bisa menonton trailer musim pertamanya di sini.

Di musim ketiganya, Otis, Maeve, dan teman-temannya kembali lagi ke SMA Moordale untuk memulai semester baru. Setelah mengira hubungannya dengan Maeve tidak akan berhasil, Otis kini menjalin hubungan rahasia dengan Ruby Matthews (Mimi Keene). Di samping itu, Otis dan Maeve sepakat untuk membubarkan klinik seks mereka.

Di sisi lain, setelah kegaduhan yang terjadi di musim kedua, Kepala SMA Moordale diganti dan kini dijabat oleh Hope Haddon (Jemima Kirke). Mulanya, murid-murid berprasangka baik terhadapnya. Mereka pikir kepala sekolah baru tersebut akan membawa perubahan yang baik, tetapi rupanya tidak. Hope menerapkan serangkaian aturan yang lebih ketat, termasuk melarang segala aktivitas dan topik obralan seputar seksualitas di lingkungan sekolah. Bagaimana jadinya SMA Moordale di bawah pimpinan Hope? Bagaimana pula kelanjutan hubungan Otis dan Maeve?

Sama seperti kedua musim sebelumnya, SexEd S3 tetap menghibur dan berbobot. Dari yang aku lihat, isu pendidikan seks yang disorot di musim ini adalah tentang larangan membicarakan seks secara santai dan terbuka di kalangan remaja. Larangan semacam itu merupakan norma yang telah ada lama dan itu masih diterapkan di beberapa tempat, seperti di Indonesia. SexEd S3 hadir sebagai kritik terhadap itu.

Sebagaimana yang Otis dan Maeve sampaikan di salah satu episode SexEd S3, seks bukanlah hal buruk yang tabu dibicarakan. Seks adalah hal alami bagi manusia dan itu dapat menjadi hal yang indah sehingga wajar saja membicarakannya. Selain itu, melarang pembicaraan topik seks tidak akan membuat remaja jadi menjauhinya, tetapi malah mendorong perilaku seks yang berisiko. Sebaliknya, diskusi tentang seksualitas di kalangan remaja sangat penting untuk mengajarkan aktivitas seksual yang bertanggung jawab dan aman.

Selanjutnya, selama menonton SexEd S3, aku kesal sekali dengan cara Kepala Sekolah Hope mengelola Moordale. Beberapa aturan barunya mungkin masih bisa ditolerir, seperti (spoiler alert) seragam sekolah dan menghapus coret-coretan di dinding. Akan tetapi, metodenya untuk menghukum murid dengan mempermalukan mereka itu keterlaluan sekali. Itu metode yang sangat terbelakang. SexEd S3 menunjukkan bahwa metode seperti itu tidak tepat lagi dipakai untuk mendidik generasi sekarang karena sudah ada banyak metode yang lebih baik.

Hal menarik lainnya adalah SexEd S3 menampilkan keberagaman gender yang lebih banyak dengan menghadirkan tokoh Cal Bowman (Dua Saleh) yang seorang nonbiner[1], yaitu orang yang gendernya tidak laki-laki maupun perempuan atau ada di luar klasifikasi gender biner.[2] Melalui sosok Cal, serial ini memperlihatkan masalah-masalah yang dialami para nonbiner, terutama ketika mereka dipaksa untuk mengikuti konsep gender biner.

Sementara, dari sisi dramanya, drama Otis dan Maeve di musim ketiga tampak lebih seru. Kemunculan Ruby di antara mereka itu sangat menarik. Itu juga membuat kita bisa mengenal sosok Ruby lebih dekat. Aku bahkan sampai mendukung Otis dengan Ruby saja karena mereka lucu sekali. Di sisi lain, aku masih ingin tahu apakah Otis dan Maeve masih mungkin bersatu atau tidak.

Drama yang menarik lainnya adalah hubungan Eric Effiong (Ncuti Gatwa) dan Adam Groff (Connor Swindells). Mereka tampak lucu sekali di musim ini. Terutama Adam, karena perkembangan karakternya sangat. Yang jsutru aku lihat berubah jadi menyebalkan adalah Eric karena dia seperti tidak jelas mau bersama siapa.

Kemudian, yang kurang aku suka dari musim ketiga ini adalah kebanyakan tokoh. Jumlah tokoh di SexEd sudah banyak sekali. Kendalanya adalah pembagian porsi cerita untuk mereka semua jadi tidak merata. Tokoh-tokoh yang dulunya menjadi sorotan malah mendapat screentime yang sedikit dan peran yang kecil di musim ini, seperti Viv Odusanya (Chinenye Ezeudu), Olivia Hanan (Simone Ashley), Anwar Bakshi (Chaneil Kular), Ola Nyman (Patricia Allison), dan Rahim (Sami Outalbali). Bahkan, Jackson Marchetti (Kedar Williams-Stirling), yang adalah tokoh utama, sekarang memiliki konflik yang sudah bergeser jauh dari Otis dan Maeve. Oleh karena itu, aku merasa musim ketiga SexEd agak menurun daripada musim keduanya.

Meskipun begitu, SexEd S3 tetaplah tontonan yang menyenangkan sekaligus bermanfaat. Kalian bisa menonton trailer musim ketiganya di sini.

***

Edens Zero
Season 1

(2021—on going)

Judul

:

Edens Zero

Sutradara

:

Shinji Ishihira, Yuuji Suzuki

Penulis

:

Mitsutaka Hirota

Musim/Episode

:

1 musim/25 episode (on going)

Pengisi suara

:

Takuma Terashima, Mikako Komatsu, Rie Kugimiya, Hiromichi Tezuka, Shiori Izawa, Shiki Aoki, Kiyono Yasuno, Yukiyo Fujii, Kanon Takao, Mitsuo Iwata

Genre

:

Petualangan, opera antariksa, science fantasy, shounen

 

Edens Zero (disingkat EZ) adalah sebuah serial anime yang diadaptasi dari manga berjudul sama karya Hiro Mashima. Sebelumnya, Hiro Mashima telah membuat manga populer lain, seperti “Fairy Tail” dan “Rave Master.” Musim pertama anime ini mencakup Sakura Cosmos saga, kecuali Belial Gore arc dan Edens One arc.[3] Kalian dapat menonton EZ dengan berlangganan Netflix atau menontonnya secara streaming di Bilibili.tv.

EZ memiliki latar berupa angkasa raya fiksi yang terbagi menjadi beberapa cosmos yang terdiri atas banyak planet. Salah satu cosmos yang menjadi latar tempat cerita, khususnya untuk musim pertama, adalah Sakura Cosmos. Di sana, terdapat planet bernama Granbell yang berisi taman hiburan yang dihuni android-android[4]. Namun, di sana juga ada seorang anak manusia, namanya Shiki Granbell (Takuma Terashima). Dia tumbuh besar di planet tersebut di tengah-tengah para android yang merawatnya.

Walaupun Granbell adalah planet taman hiburan, sudah 100 tahun tidak ada pengunjung yang datang. Hingga pada suatu hari, planet tersebut didatangi dua orang B-cubers: Rebecca Bluegarden (Mikako Komatsu) dan robot android kucingnya, Happy (Rie Kugimiya). B-cuber adalah pembuat konten video di situs B-cube, yaitu situs berbagi video yang di dalamnya terdapat banyak saluran (B-cuber bisa dibilang sama dengan Youtuber). Rebecca dan Happy bertemu Shiki lalu berteman dengannya.

Namun, kegembiraan mereka di Granbell seketika sirna saat robot-robot di sana terjangkit virus. Mereka berubah jadi agresif dan menyerang manusia. Shiki, Rebecca, dan Happy lantas kabur ke luar angkasa untuk menyelamatkan diri.

Mereka kemudian memutuskan untuk melakukan petualangan bersama. Tujuannya adalah menemukan Mother, Dewi Alam Semesta yang dapat mengabulkan segala keinginan. Akan tetapi, belum pernah ada petualang antariksa yang menemukannya. Maka dari itu, mereka ingin jadi yang pertama. Dimulailah petualangan Shiki dan teman-temannya mengarungi angkasa yang luas dan dipenuhi orang-orang hebat.

Ide cerita EZ mengingatkanku pada manga/anime “One Piece”, bedanya adalah EZ berlatar luar angkasa. Walaupun ide ceritanya mirip, EZ tetap memiliki otentisitasnya sendiri. Kalau menurutku, EZ seperti perpaduan antara One Piece dengan Fairy Tail yang dikemas ke dalam cerita bergenre opera antariksa yang futuristik.

Selanjutnya, bagi kalian yang suka menonton “Fairy Tail”, kalian pasti akan menyukai EZ. Suasana ceritanya cukup mirip, sama-sama seru dan lucu. Lawakan-lawakannya kocak. Pertarungannya seru. Vibes persahabatannya juga begitu kental. Apalagi, beberapa tokoh didesain menyerupai tokoh-tokoh “Fairy Tail”, seperti Witch Regret (Kiyono Yasuno) dan Elsie Crimson (Sayaka Ohara) yang mirip dengan Bisca Mulan dan Erza Scarlet dari “Fairy Tail.” Namun, cerita EZ terasa agak lebih dewasa daripada “Fairy Tail” sebab ada beberapa adegan yang agak sadis. Selain itu, dibandingkan “Fairy Tail”, EZ memiliki cerita yang lebih kompleks dan emosional. Hiro Mashima tampak lebih berani dalam menuliskan cerita EZ.

Aku suka sekali dengan konsep kekuatan dalam anime ini, yaitu Ether Gear. Ether Gear adalah teknik mengatur ulang aliran Ether yang ada dalam diri sehingga memberikan penggunanya beragam kekuatan. Ether sendiri adalah sumber energi alam yang ada di mana-mana, termasuk dalam tubuh manusia dan android. Yang aku suka adalah para tokoh utamanya memiliki Ether Gear dengan kekuatan yang bernuansa futuristik dan saintifik, sesuai dengan tema anime ini. Sebagai contoh (spoiler alert), Ether Gear-nya Shiki adalah kemampuan memanipulasi gravitasi, Ether Gear-nya Weisz Steiner (Hiromichi Tezuka) adalah kemampuan remodeling dan memanipulasi mesin (disebut Machina Maker), dan Ether Gear-nya Homura Kougetsu (Shiki Aoki) adalah kemampuan membentuk pedang Ether (disebut Soul Blade).

Untuk kualitas animasi, tidak perlu diragukan lagi ya. Kualitas animasinya sangat bagus, yang sudah terbukti di musim terakhir “Fairy Tail.” Visualnya jernih dan enak dilihat. Latar tempatnya digambarkan dengan detail dan berwarna-warni sehingga cerita terasa fun. Kemudian, untuk soundtrack-nya, aku paling suka Eden through the Rougholeh Takanori Nishikawa dan Sekaino Himitsuoleh Sayuri. Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.

***

Maid

(2021)

Judul

:

Maid

Pencipta

:

Molly Smith Metzler

Produser eksekutif

:

John Wells, Molly Smith Metzler, Margot Robbie, Tom Ackerley, Erin Jontow, Brett Hedblom, Stephanie Land

Produser

:

Collin McKenna, Terri Murphy, Bonnie R. Benwick

Musim/Episode

:

1 musim/10 episode

Pemeran

:

Margaret Qualley, Nick Robinson, Andie MacDowell, Anika Noni Rose, Rylea Nevaeh Whittet, Raymond Ablack

Genre

:

Drama

 

Maid adalah sebuah serial terbatas orisinal Netflix. Serial ini diadaptasi dari buku karya Stephanie Land yang berjudul “Maid: Hard Work, Low Pay, and a Mother’s Will to Survive.” Kalian dapat menontonnya di platform streaming Netflix.

Maid bercerita tentang perjuangan seorang ibu korban KDRT untuk bisa menghidupi anaknya dan memulai kehidupan baru. Pada malam itu, Alex (Margaret Qualley) memutuskan kabur dari rumah kekasihnya, Sean (Nick Robinson) yang abusive. Dia membawa anak mereka, Maddy (Rylea Nevaeh Whittet) karena tidak ingin Maddy jadi korban juga. Walau hanya bermodalkan uang seadanya di dompet dan mobil, Alex pergi membawa Maddy. Dia kemudian menemui petugas sosial pemerintah untuk mendapatkan bantuan, tetapi birokrasi dan persyaratan yang rumit membuatnya kesulitan.

Alex kemudian bekerja sebagai seorang pembersih rumah atau disebut maid di perusahaan kecil Value Maids. Dia mungkin hanya mendapat upah rendah, tetapi itu tidak masalah. Itu masih lebih baik daripada hidup dengan pasangan yang abusive. Di sisi lain, Alex juga harus berebut hak asuh Maddy dengan Sean di persidangan.

Dunia mungkin terlihat begitu penuh rintangan, tetapi Alex tidak boleh menyerah. Akankah Alex menemukan kehidupan bahagia untuk Maddy dan dirinya?

Maid mengingatkanku pada film “The Pursuit of Happiness” (2006), tetapi ini dari perspektif seorang ibu muda. Aku melihat serial ini begitu realistis dalam menggambarkan betapa beratnya perjuangan perempuan korban KDRT.

Bentuk KDRT yang difokuskan di Maid adalah emotional abuse. Walaupun tidak ada tindak kekerasan fisik, emotional abuse tetaplah KDRT. Akan tetapi, berdasarkan serial ini, rupanya mereka yang korban emotional abuse bisa tidak menyadari diri mereka sebagai korban, termasuk Alex. Dia pikir perlakuan kasar Sean bukan bentuk KDRT, maka dia tidak mau melaporkan Sean ke polisi. Bahkan, walaupun dia abusive, Sean masih bisa menuntut hak asuh Maddy.

Di Maid, diperlihatkan pula contoh ekstrem perempuan korban abusive relationship, yaitu Ibunya Alex yang bernama Paula (Andie McDowell). Oh iya, omong-omong, pemeran Alex dan Paula adalah anak dan ibu sungguhan di dunia nyata loh. Paula digambarkan sebagai perempuan yang eksentrik dan malah banyak membuat Alex susah. Dia juga korban KDRT tetapi dia menyangkalnya. Dia menolak orang-orang yang memberinya uluran tangan karena dia terus menyangkal hubungannya toxic. Yang mengkhawatirkan adalah mungkin ada banyak Paula di luar sana.

Insight lain yang kulihat di Maid adalah bahwa kebijakan pemerintah masih kurang efektif untuk menolong korban KDRT. Ada banyak persyaratan yang menyulitkan korban seperti Alex dan ada banyak ketentuan yang tumpang tindih. Itu mempersulit para korban untuk memperoleh bantuan.

Di samping itu, di awal serial ini disebutkan pula bahwa korban KDRT itu baru benar-benar meninggalkan pasangannya setelah lima sampai tujuh kali percobaan. Itu juga ditunjukkan ketika (spoiler alert) Alex kembali tinggal dengan Sean di beberapa episode terakhir. Aku tidak bisa menyalahkan Alex karena pada saat itu memang hanya Sean yang ada untuk menolongnya. Maka dari itu, kalau ada korban KDRT, kita harus membantu mereka keluar, bukan mendorongnya kembali ke pasangan abusive-nya. (Spoiler alert) kita jangan sampai seperti Ayahnya Alex, Hank (Billy Burke), yang malah mendorong Alex dan Sean kembali bersama.

Aku sangat sarankan serial ini ditonton kalian yang mau menikah, apalagi menikah muda. Maid bisa jadi bahan refleksi kesiapan kalian untuk menikah. Kalau kalian masih egois seperti Sean, sebaiknya jangan menikah dulu karena kalian bisa membuat pasangan dan anak kalian malah menderita. Kalau pasangan kalian yang masih egois, sebaiknya juga jangan. Jangan berpikir bahwa pasangan kalian bisa berubah nanti setelah berkeluarga. Lihatlah Sean, dia tidak berubah jadi lebih tidak egois setelah Maddy lahir.

Kemudian, ada satu tokoh yang menarik menurutku, yakni Regina (Anika Noni Rose). Dia adalah pelanggan Value Maids, tempat Alex bekerja, yang sangat kaya. Dia memiliki perkembangan karakter yang sangat bagus. Yang paling membanggakan adalah (spoiler alert) dia sukarela membantu Alex keluar dari lingkaran setan KDRT. Kita sebaiknya meneladankan Regina ya, bukan Hank.

Kalau dari segi teknis, yang aku suka dari serial ini adalah caranya menggambarkan suatu adegan dari perspektif Alex dengan cara yang surreal. Misal, (spoiler alert) waktu Alex mengikuti persidangan hak asuh Maddy, dia hanya mendengar “legal, legal, legal” dari mulut hakim dan pengacara Sean karena dia tidak mengerti hukum. Kemudian, (spoiler alert) ketika Alex sedang terpuruk sekali karena kembali terjebak dengan Sean, adegan digambarkan seakan-akan Alex ada di dasar lubang yang dalam, tempat suara-suara orang lain tidak bisa menjangkaunya.  

Di serial ini ada banyak juga adegan-adegan yang menggambarkan keintiman Alex dan Maddy. Adegan ketika mereka berdua bermain bersama di alam, tanpa ada banyak dialog, hanya wajah bahagia mereka, itu sangat menyentuh. Rasanya sangat damai melihat adegan-adegan tersebut. Terutama, (spoiler alert) adegan terakhir ketika Alex menceritakan hari bahagianya. Aku tidak bisa menahan tangis menontonnya karena aku turut bahagia sekali.

Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.

***

Bleach
Arrancar Saga

(2007—2011)

Judul

:

Bleach

Sutradara

:

Noriyuki Abe

Penulis

:

Masashi Sogo, Tsuyoshi Kida, Kento Shimoyama

Produser

:

Ken Hagino, Noriko Kobayashi, Yutaka Sugiyama, Yukio Yoshimura, Shunji Aoki, Aya Mizobuchi, Mai Nagai, Hatsuo Nara

Musim/Episode

:

16 musim/366 episode

Pengisi suara

:

Masakazu Morita, Fumiko Orikasa, Yuki Matsuoka, Kentarou Itou, Noriaki Sugiyama, Hiroki Yasumoto

Genre

:

Petualangan, supranatural, fantasi, shounen

 

Bleach adalah serial anime yang diadaptasi dari manga berjudul sama karya Tite Kubo. Anime ini tayang sejak tahun 2004 s.d. 2012 dengan 16 musim dan 366 episode. Rencananya, musim terakhir anime ini, yang berjudul “Bleach: Thousand Year Blood War” akan tayang pada tahun 2022, setelah hiatus cukup lama. Kalian bisa menonton Bleach yang versi di-dubbing bahasa Inggris di Hulu.

Bleach bercerita tentang petualangan seorang remaja yang juga seorang Shinigami bersama teman-temannya. Shinigami adalah para penjaga siklus kelahiran kembali jiwa manusia yang bertugas membantu jiwa orang mati menyebrang ke alam selanjutnya (yang disebut Soul Society) dan membasmi para Hollow yang memakan jiwa manusia. Hollow sendiri adalah jiwa manusia yang telah mati yang terlalu lama bergentayangan di dunia, lalu hatinya tercemar sehingga dia berubah menjadi monster yang mengenakan topeng yang memakan jiwa manusia.

Cerita dimulai ketika Ichigo Kurosaki (Masakazu Morita) bertemu dengan seorang Shinigami bernama Rukia Kuchiki (Fumiko Orikasa). Waktu itu, Rukia sedang melawan Hollow yang sedang menyerang keluarga Ichigo. Demi melindungi keluarganya, Ichigo turut bertarung melawan Hollow tersebut, tetapi dia malah membuat Rukia terluka. Rukia kemudian mentransfer kekuatan Shinigami-nya kepada Ichigo sehingga Ichigo pun berubah menjadi Shinigami. Dari situ, petualangan Ichigo dan Rukia serta teman-teman mereka dimulai.

Kali ini, aku hanya akan membahas Arrancar saga (episode 110—316) dalam cerita Bleach, yang terdiri atas musim keenam sampai dengan musim keempat belas anime tersebut, kecuali The New Captain Shuusuke Amagai arc (episode 168—189) dan Zanpakutou Unknown Tales arc (episode 230—265) yang merupakan episode non-canon. Secara garis besar, Arrancar saga menceritakan perang antara para Shinigami melawan pasukan Arrancar yang dipimpin oleh mantan Kapten Shinigami, Sousuke Aizen (Shou Hayami). Arrancar sendiri adalah Hollow yang telah membuka topengnya dan berubah wujud menyerupai manusia serta memiliki kekuatan serupa dengan Shinigami.

Cerita bermula ketika dua orang Arrancar, yakni Ulquiorra Cifer (Daisuke Namikawa) dan Yammy Llargo (Kenji Nomura), muncul di Kota Karakura, tempat tinggal Ichigo, dan menyerang penduduk di sana. Soul Society, dunia tempat para Shinigami tinggal, kemudian mengirimkan tim yang dipimpin oleh Kapten Toushirou Hitsugaya (Romi Park) untuk menyelidiki kekuatan para Arrancar tersebut serta rencana jahat Aizen.

Akan tetapi, rupanya kekuatan para Arrancar jauh lebih besar daripada yang mereka bayangkan. Ichigo dan teman-temannya lalu berlatih agar menjadi lebih kuat. Ichigo pergi menemui Shinji Hirako (Masaya Onosaka) dan para Visored, yakni Shinigami yang memiliki kekuatan Hollow, untuk berlatih cara mengendalikan kekuatan Hollow dalam dirinya.

Namun, semua menjadi berantakan ketika salah seorang teman Ichigo, yaitu Orihime Inoue (Yuki Matsuoka), ditangkap oleh Aizen dan para Arrancar. Sementara itu, para Shinigami dari Soul Society memilih tidak ikut campur dengan penculikan Orihime karena sedang mempersiapkan perang melawan Aizen.

Akan tetapi, Ichigo tidak mau menunggu. Ichigo bersama teman-temannya kemudian nekat pergi ke Hueco Mundo, dunia tempat para Hollow tinggal demi menyelamatkan Orihime. Maka, dimulailah perang besar antara Shinigami melawan Arrancar yang akan menentukan nasib banyak nyawa.

Dari segi ide cerita, Bleach: Arrancar saga jelas memiliki ide yang lebih seru dan kompleks dariapda cerita-cerita Bleach sebelumnya. Mulai dari konsep tentang Arrancar sampai alur ceritanya sangat menarik. Alur cerita Bleach: Arrancar saga penuh dengan pertarungan yang hebat dan twist tak terduga yang membuatnya jadi sangat seru.

Yang menarik dari Bleach: Arrancar saga adalah pertarungan-pertarunganya. Di saga ini, masing-masing Shinigami sengaja diberikan pertarungan melawan setidaknya satu Arrancar—mungkin hanya Ichigo yang melawan beberapa Arrancar. Kita jadi dapat melihat kekuatan para Shinigami yang belum sempat diperlihatkan di Soul Society saga[5] dan Bount saga[6], seperti kekuatannya Kapten Shunsui Kyouraku (Akio Outsuka), Kapten Juushirou Ukitake (Hideo Ishikawa), dan Letnan Shuuhei Hisagi (Katsuyuki Konishi). Selain itu, kekuatan bankai beberapa Kapten akhirnya diperlihatkan juga, seperti bankai-nya Kapten Sui-Feng (Tomoko Kawakami).

Kemudian, kekuatan Ichigo dan teman-temannya juga meningkat. Di Arrancar saga, tampak kekuatan serta skill bertarung mereka berkembang pesat dibandingkan waktu di Soul Society saga dan Bount saga. Akan tetapi, walaupun kekuatan mereka sudah berkembang pesat, teman-teman Ichigo tetap digambarkan tidak berdaya, padahal mereka tokoh utama. (Spoiler alert) hanya Ichigo dan Rukia yang berhasil mengalahkan Espada.

Oh iya, Espada itu antagonis utama dalam saga ini. Espada adalah sepuluh Arrancar terkuat yang menjadi anak buah Aizen. Karakter dan kekuatan para Espada sangat menarik dan keren. Kekuatan para Espada setidaknya setara dengan para Kapten Shinigami. Oleh karena itu, pertarungan para Kapten Shinigami dengan para Espada menjadi momen-momen terbaik di Arrancar saga.

Selain para Espada, antagonis utama Bleach: Arrancar saga juga adalah Aizen. Dari banyak anime yang aku tonton, dia salah satu sosok musuh yang mengerikan. Dia begitu manipulatif dan provokatif. Adegan pertarungannya mungkin tidak banyak, tetapi Aizen tetap kuat dan berbahaya. Kalau kalian ingin tahu orang yang gaslighting itu seperti apa, kalian cukup melihat Aizen.

Akan tetapi, karena jumlah tokoh yang begitu banyak, ada tokoh-tokoh yang terabaikan. Salah satunya adalah Kensei Mugurama (Tomokazu Sugita), salah satu anggota Visored. (Spoiler alert) setelah dia bertarung dengan Wonderweiss Mergela (Hisayoshi Suganuma), nasibnya tidak jelas. Wonderweiss kemudian muncul membantu Aizen yang sedang melawan Kapten Genryuusai Yamamoto (Masaaki Tsukada), tetapi apakah Kensei kalah atau menang tidak diketahui. Selain dia, Hiyori Sarugaki (Reiko Takagi) yang juga anggota Visored tampak disia-siakan juga. Padahal, (spoiler alert) dia adalah salah satu Visored pertama yang muncul dalam serial ini dan kelihatan punya banyak dendam terhadap Aizen, tetapi dia kalah begitu cepat.

Meskipun begitu, Bleach: Arrancar saga secara umum tetaplah seru. Selain ceritanya, aku juga suka dengan soundtrack-nya, seperti Alonesoleh Aqua Timez, chAngEoleh Miwa, dan Ranbu no Melodyoleh SID.

***

My Name

(2021)

Judul

:

My Name

Sutradara

:

Kim Jin Min

Penulis

:

Kim Ba Da

Produser eksekutif

:

Yoo Jeong Wan

Produser

:

Bae Joon Mo, Choi Myung Gyu, Yeom Jun Ho

Musim/Episode

:

1 musim/8 episode

Pemeran

:

Han So Hee, Park Hee Soon, Ahn Bo Hyun

Genre

:

Action, drama balas dendam, crime, noir, thriller

 

My Name adalah salah satu drama Korea orisinal Netflix yang tayang pada tahun 2021. Drakor ini mempunyai judul alternatif: “Undercover” dan “Nemesis.” Tiga episode drakor ini ditayangkan di Festival Film Internasional Busan ke-26 pada 7 Oktober 2021. Kalian dapat menonton drakor ini di platform Netflix.

My Name menceritakan usaha balas dendam seorang perempuan bernama Yoon Ji Woo (Han So Hee). Semasa SMA, Ji Woo harus kesusahan karena ayahnya, Yoon Dong Hoon (Yoon Kyung Ho), adalah buronan polisi karena tergabung dalam sindikat pengedar narkoba. Ketika ayahnya pulang ke rumah, orang misterius muncul membunuhnya. Ji Woo menyaksikan kejadian itu tanpa bisa berbuat apa-apa. Dia kemudian berjanji akan membalas orang yang telah membunuh ayahnya.

Ji Woo lalu bergabung dengan organisasi pengedar narkoba Dongcheon yang dipimpin oleh sahabat ayahnya, Choi Mu Jin (Park Hee Soon). Mu Jin memberitahukan bahwa yang membunuh ayahnya Ji Woo adalah seorang polisi. Kemudian, Ji Woo menyusup ke kepolisian dengan identitas baru sebagai Oh Hye Jin demi menemukan polisi yang telah membunuh ayahya. Apapun akan dia lakukan untuk membalas dendam. Berhasilkah Ji Woo membalaskan dendamnya?

Drakor My Name sebenarnya memiliki cerita yang biasa saja, tipikal cerita balas dendam. Aku tidak merasa ada yang istimewa dari ceritanya, kecuali adanya twist kecil menjelang akhir. Namun, aku melihat di bagian tengah drakor ini, cerita malah fokus pada Ji Woo yang bekerja untuk Mu Jin, bukan Ji Woo yang mencari tahu siapa pembunuh ayahnya.

Yang justru menarik dari drakor ini adalah pemeran utamanya, yakni Han So Hee sebagai Yoon Ji Woo/Oh Hye Jin. Sebelumnya, aku pernah melihatnya di serial “The World of the Married” (2020) dan “100 Days My Prince” (2018) dengan perannya sebagai perempuan feminin. Akan tetapi, di My Name, dia mendapatkan peran sebagai gadis tangguh yang jago bertarung. Akting Han So Hee rupanya bagus sekali untuk peran tersebut. Dia bisa keluar dari karakter-karakter yang dia perankan sebelumnya dan tampil sebagai Yoon Ji Woo yang penuh ambisi dan dendam.

Selain itu, adegan-adegan pertarungan dalam serial ini luar biasa brutal. Aku belum pernah melihat drama Korea menunjukkan aksi bertarung seperti itu. Itu mengingatkanku pada film “The Raid” (2011) yang adegan pertarungannya sangat seru, dinamis, dan intens. Kalian yang suka cerita action tentu akan suka drakor ini.

Color grading drakor ini pun ditata dengan baik. Sepanjang cerita, color grading-nya bernuansa gelap sehingga menimbulkan kesan suram pada cerita, seperti perasaan Ji Woo. Namun, ketika Ji Woo mengingat kenangan bahagia dengan ayahnya, color grading-nya berubah jadi cerah. Permainan color grading tersebut membuat perubahan emosi Ji Woo tergambar jelas dan mudah tersampaikan ke penonton.

Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.

***

Dali and the Cocky Prince

(2021)

Judul

:

Dali and the Cocky Prince

Sutradara

:

Lee Jung Seob

Penulis

:

Son Eun Hye, Park Se Eun

Produser eksekutif

:

Ki Min Soo

Produser

:

Hwang Eui Kyung, Oh Young Seop, Cho Jeong Eun, Park Jin Hyung

Musim/Episode

:

1 musim/16 episode

Pemeran

:

Kim Min Jae, Park Gyu Young, Kwon Yul

Genre

:

Komedi romantis

 

Dali and the Cocky Prince (disingkat DatCP) adalah salah satu drakor yang tayang di saluran TV KBS pada tahun 2021. Drakor ini memiliki judul alternatif “Dali and Gamja-tang.” DatCP bisa ditonton di Viu.

DatCP bercerita tentang hubungan romantis sepasang kekasih dengan tema galeri seni. Yang pertama, Jin Moo Hak (Kim Min Jae) adalah pengusaha yang menjabat sebagai Direktur Dondon F&B. Moo Hak merintis usaha tersebut dari sebuah warung gamja-tang kaki lima kecil hingga menjadi perusahaan franchise berskala global. Moo Hak berasal dari keluarga miskin dan dia tidak berpendidikan tinggi, tetapi dia sangat pintar dalam berbisnis.

Yang kedua, Kim Dali (Park Gyu Young) adalah seorang perempuan dari keluarga konglomerat di Korea, Keluarga Cheong-song. Berbeda dengan Moo Hak, Dali berpendidikan tinggi dan kuliah sejarah seni di Belanda. Dali memang memiliki minat yang sangat besar pada karya seni dan ayahnya pun seorang direktur galeri seni terkenal di Korea.

Waktu Moo Hak melakukan perjalanan bisnis ke Belanda, keduanya bertemu karena kesalahpahaman. Namun, kesalahpahaman tersebut berujung manis. Akan tetapi, Dali harus pulang ke Korea karena ayahnya meninggal. Dia mewarisi Galeri Cheong-song yang rupanya memiliki segudang masalah. Bagaimanakah kelanjutan hubungan Moo Hak dan Dali? Bisakah Dali mempertahankan galeri warisan ayahnya tersebut?

Tema drakor ini termasuk unik karena ini pertama kalinya aku menonton drakor bertema galeri seni. Tema tersebut disajikan dengan konsisten sepanjang cerita. Selain menjadi latar tempat, Galeri Seni Cheong-song juga menjadi pusat masalah dalam serial ini. Kemudian, ada beberapa adegan yang ditampilkan dengan efek yang membuatnya tampak seperti lukisan. DatCP juga mengangkat masalah-masalah yang dihadapi manajemen galeri seni. Maka, tema galeri seni dalam drakor ini dikembangkan dengan baik.

Omong-omong soal galeri seni, aku jadi teringat harapan ayahnya Dali terhadap Galeri Cheong-song. Dia berharap agar Galeri Cheong-song bisa ramai dikunjungi orang-orang biasa, tidak hanya orang-orang kelas atas. Bagi dia, karya seni harus bisa dinikmati semua orang. Harapannya itu mematahkan pandanganku pribadi terhadap galeri seni yang tempat orang-orang kaya. Yang aku tahu, karya seni selalu menjadi barang mewah para bangsawan dan orang kaya. Namun, aku setuju dengan ayahnya Dali bahwa seni harus bisa dinikmati siapapun.

Kemudian, jalan cerita drakor ini juga sangat rapih. Dinamika hubungan Moo Hak dan Dali tidak terlalu memusingkan, malah diwarnai banyak kelucuan. Meskipun yang menjadi masalah utama tampaknya adalah Galeri Cheong-song, kisah hubungan mereka tetap menarik perhatian. Mereka berdua sangat menggemaskan!

Aku suka sekali dengan penggambaran karakter Dali. Meskipun banyak menangis, Dali bukan perempuan lemah. Dia tetap tangguh berjuang menyelamatkan galeri, walaupun dia harus mengorbankan banyak hal. Dia memang dibantu banyak orang, tetapi itu bukan berarti dia perempuan tidak berdaya yang hanya bisa berpangku tangan. Orang mandiri tetap butuh bantuan orang lain, bukan? Selain itu, pendalaman karakter Dali juga bagus sekali dengan adanya beberapa flashback tentang masa kecilnya sehingga kita bisa lebih invested ke karakternya.

Akan tetapi, pendalaman karakter Moo Hak tampak seadanya, tidak sedetail Dali. Meskipun begitu, aku suka karakternya. Walaupun dia tidak berpendidikan tinggi, dia bijaksana sekali. Dialognya yang paling bijaksana adalah waktu dia bilang, “Tidak ada hubungan keluarga yang ideal. Hanya karena kamu dan orang tuamu sedarah, bukan berarti keluarga kalian ideal.” Kalimat itu mengkritik pandangan bahwa keluarga ideal dan bahagia adalah keluarga yang memiliki hubungan darah. Template keluarga yang ideal itu tidak ada.

Kemudian, aku melihat ada perbedaan menarik antara Moo Hak dengan saingannya dalam merebut hati Dali, Jang Tae Jin (Kwon Yul). Tae Jin bilang kepada Dali bahwa dia bisa menyelesaikan semua masalah Dali dan Galeri Cheong-song, dan Dali tinggal mengurus galeri dengan tenang. Sementara, Moo Hak bilang bahwa dia akan membantu Dali menyelamatkan galeri tersebut.

Moo Hak menghormati Dali sebagai Direktur Galeri Cheong-song. Dia percaya Dali punya kemampuan untuk menyelamatkan galeri, hanya saja dia butuh dibantu dan Moo Hak ingin memberikan bantuan tersebut. Berbeda dengan Tae Jin, dia ingin menyelesaikan semuanya supaya Dali tidak perlu berusaha. Sejujurnya, itu melecehkan Dali karena Tae Jin melihat Dali tidak kompeten. Dia merendahkan kemampuan Dali karena Dali perempuan yang rapuh. Itu sebabnya Moo Hak lebih baik daripada Tae Jin.

Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.

***

Hawkeye

(2021)

Judul

:

Hawkeye

Pencipta

:

Jonathan Igla

Sutradara

:

Rhys Thomas, Bert & Bertie

Produser eksekutif

:

Jonathan Igla, Rhys Thomas, Brad Winderbaum, Trinh Tran, Victoria Alonso, Louise D’Esposito, Kevin Feige

Musim/Episode

:

1 musim/8 episode

Pemeran

:

Jeremy Renner, Hailee Steinfeld, Vera Farmiga, Alaqua Cox, Fra Fee, Florence Pugh

Genre

:

Action, petualangan, superhero, crime, komedi

 

Hawkeye adalah salah satu serial Marvel Cinematic Universe (MCU) yang terhubung langsung dengan plot utama di filmnya. Dua episode perdana serial ini tayang bersamaan pada 24 November 2021. Hawkeye bisa ditonton di Disney+.

Setelah pertempuran melawan Thanos dan mengembalikan semua orang yang dihilangkan olehnya, Clint Barton/Hawkeye (Jeremy Renncer) kembali menjalani kehidupan normal dengan keluarganya, seperti yang dia inginkan. Namun, luka pada mentalnya akibat pertempuran tersebut belum sembuh. Masa lalunya sebagai Ronin juga terus menghantuinya.

Di sisi lain, Kate Bishop (Hailee Steinfeld), putri dari Eleanor Bishop (Vera Farmiga) yang adalah CEO Bishop Security, menemukan ada yang aneh dengan tunangan ibunya. Kate mengikuti pria tersebut, Jack Duquesne (Tony Dalton), ke sebuah acara lelang rahasia. Namun, acara tersebut berakhir kacau karena diserang oleh organisasi kriminal Tracksuit Mafia.

Kate mengambil sebuah kostum yang dilelang di acara tersebut untuk menutupi identitasnya. Dia kemudian melawan beberapa anggota Tracksuit dan kabur. Akan tetapi, Kate tidak tahu bahwa kostum yang dia kenakan adalah kostum Ronin. Akibatnya, dunia mengira Ronin telah kembali.

Clint yang melihat itu di berita memutuskan untuk mencari Kate. Dia punya waktu 5 hari sampai hari Natal untuk menuntaskan masalah Ronin, mencari tahu apa yang diinginkan Tracksuit, serta mencari tahu keterlibatan tunangan ibunya Kate dengan Tracksuit. Clint dan Kate harus bekerja sama untuk melawan musuh dari masa lalu Clint sebagai Ronin. Clint harus menghadapi masa lalunya dan Kate harus mengungkap rahasia dalam keluarganya.

Sejujurnya, serial Hawkeye melampaui ekspektasiku. It’s unexpectedly good! Memang dari sisi alur cerita ada beberapa kekurangan (yang nanti akan kubahas), tetapi suasana yang dibangun serial ini terkesan fresh daripada kebanyakan serial-serial dan film-film MCU.

Serial ini terasa lebih manusiawi dengan memperlihatkan sosok Clint Barton/Hawkeye lebih mendalam. Selama ini, dia hanya muncul di film-film Avengers dan di film-film itupun dia kalah pamor dari Tony Stark, Kapten Rogers, dan Thor. Akan tetapi, di Hawkeye, dialah yang menjadi sorotan utama dan berhasil menarik simpati. Akting Jeremy Renner bagus banget memperlihatkan beban dalam diri Clint Barton. Dari ekspresi wajahnya saja kita dapat melihat bahwa dia lelah. Ada banyak masalah terpendam yang tergambarkan di wajahnya.

Karakternya Kate Bishop, yg diperankan Hailee Steinfeld, juga unexpectedly nice. Dia dapat menghidupkan suasana certa dan membawa keceriaan dalam serial ini. Aksi bertarungnya juga bagus. Karakternya yg kontras dengan Clint penuh kepercayaan diri dan positivitas.

Meskipun begitu, chemistry-nya dengan Clint bagus sekali. Partnership mereka sangat lucu, seperti paman dengan keponakannya. Itulah yang membuat serial ini terasa berbeda, yaitu terasa seperti film keluarga, apalagi ditambah dengan suasana Natalnya.

Hal tidak terduga lainnya dari Hawkeye ialah (spoiler alert) kemunculan Yelena Belova (Florence Pugh). Dia terakhir kali muncul di film “Black Widow” (2021). Kalau kalian sudah menonton “Black Widow”, kalian tentu tahu bahwa soon or later Clint akan bertemu Yelena, tetapi aku tidak menduga secepat itu. Keberadaannya di Hawkeye tidak merebut spotlight dari Clint dan Kate. Dia justru membawa drama lebih lanjut pada masalah Clint serta aksi-aksi lucu bersama Kate. Seriously, Yelena dan Kate harus menjadi partner karena akan jadi gokil banget!

Ada banyak momen bagus di serial ini. Pertama, (spoiler alert) adegan ketika Clint memandangi nama-nama keenam Avengers pertama, pada saat itu tampak sekali wajah Clint yang merindukan teman-temannya, terutama Natasha/Black Widow. Kedua, (spoiler aelert) adegan ketika Kate dan Clint menembakkan Pym Arrow, itu keren banget! Ketiga, (spoiler alert) adegan ketika Kate hampir jatuh dari atap ketika sedang bertarung di rooftop, itu adalah adegan yang triggering. Aku bisa bersimpati pada trauma yang dirasakan Clint pada momen itu. Keempat, (spoiler alert) adegan ketika Kate dan Clint menembakkan trick arrows mereka ke para anggota Tracksuit di episode terakhir, itu badass banget! Aksi mereka pada saat itu tampak asik banget. Kelima, (spoiler alert) adegan ketika Yelena dan Clint akhirnya bertukar cerita tentang Nat, itu menyesakkan dan tidak mungkin tidak mengundang air mata.

Yang kurang dari serial ini dari segi cerita adalah peran antagonisnya. Aku merasa antagonis dalam serial ini tanggung. Meskpun (spoiler alert) ada Kingpin di sini, yang sebelumnya menjadi musuh Matt Murdock/Daredevil di serial “Daredevil”, aku tetap merasa ada yang kurang. Apalagi, Kingpin hanya muncul sebentar di episode terakhir dan tidak tampak sesadis yang di “Daredevil.” Yang menjadi antagonis utama di Hawkeye, Maya Lopez (Alaqua Cox) dan Kazi Kazimierczak (Fra Fee), perannya sebagai musuh juga tidak terlalu maksimal.

Biarpun demikian, Hawkeye adalah serial yang surprisingly keren! Serial ini memperlihatkan bahwa superhero juga manusia yang punya emosi yang kompleks. Oh iya, akan ada serial spin-off-nya yang berjudul “Echo” tentang Maya Lopez. Kemudian, aku harap kita akan dapat kesempatan untuk melihat lebih banyak aksi Kate dan Yelena di serial dan film MCU yang akan datang. Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.

***

Emily in Paris
Season 1-2

(2020—on going)

Judul

:

Emily in Paris

Pencipta

:

Darren Star

Produser eksekutif

:

Andrew Fleming, Tony Hernandez, Lily Burns, Darren Star

Produser

:

Stephen Joel Brown, Shihan Fey, Jake Fuller, Lily Collins, Raphaƫl Benoliel, Joe Murphy

Musim/Episode

:

2 musim/20 episode (on going)

Pemeran

:

Lily Collins, Lucas Bravo, Phillippine Leroy-Beaulieu, Ashley Park, Camille Razat, Samuel Arnold, Bruno Gouery, Lucien Laviscount

Genre

:

Drama komedi, komedi romantis, potongan kehidupan

 

Emily in Paris (disingkat EiP) adalah sebuah serial orisinal Netflix bergenre drama komedi karya Darren Star. Serial ini mengambil latar utama di Kota Paris, Perancis. EiP sudah memiliki 2 musim dengan 20 episode dan telah direncanakan akan ada 2 musim lainnya. Serial ini mendapat respons positif di berbagai negara, tapi tidak di Perancis karena menampilkan stereotip orang-orang Perancis terlalu berlebihan. Kalian bisa menonton EiP di Netflix.

EiP bercerita tentang seorang gadis bernama Emily Cooper (Lily Collins) yang pindah ke Paris karena urusan pekerjaan. Dia adalah junior executive di Gilbert Group, sebuah perusahaan di bidang marketing ‘pemasaran.’ Emily ditugaskan untuk bekerja di salah satu anak perusahaan Gilbert Group, yaitu Savoir, sebuah perusahaan marketing yang terspesialisasi memasarkan barang-barang mewah, yang berlokasi di Paris. Fungsi Emily di sana adalah untuk menghadirkan perspektif orang Amerika dalam memasarkan produk-produk kliennya Savoir.

Di sana, Emily menghadapi banyak kesulitan, mulai dari culture shock, rekan kerja dan bos yang tidak menyukainya, dan kehidupan percintaan yang rumit. Ditambah, dia tidak bisa berbahasa Perancis. Bagaimanakah Emily bisa bertahan dengan pekerjaannya dan menemukan cinta di Paris?

EiP adalah serial yang mudah diikuti. Tidak ada konflik yang terlalu rumit. Ada banyak kelucuan sepanjang alur ceritanya. Durasi tiap episodenya pun singkat. Itulah yang menjadikan serial ini asik untuk ditonton maraton alias binge-watching.

Aku pribadi menyukai karakter Emily yang positif sekali. Dia perempuan pekerja keras, kreatif, dan pintar dalam bidang yang dia kerjakan. Ide-ide marketing-nya cemerlang. Aku suka melihatnya mengubah masalah menjadi peluang. Dan aktingnya Lily Collins sebagai Emily itu bagus banget.

Kemudian, aku suka desain tokoh Emily yang sengaja ditampilkan berbeda daripada orang-orang Perancis. Dia tampak memiliki gaya hidup dan nilai-nilai yang berbeda dari rekan-rekan kerjanya yang orang Perancis. Dia bahkan selalu mengenakan pakaian yang gayanya beda sendiri, sekalipun orang-orang di Savoir memiliki gaya fesyen yang mencolok—fesyen Emily lebih mencolok lagi. Itu memperkuat karakternya sebagai outsider di Savoir.

Drama percintaan Emily juga seru untuk diikuti. Tentu semua penonton EiP penasaran apakah Emily dan Gabriel (Lucas Bravo) akan bersatu serta akan jadi bagaimana hubungan Emily dan Camille (Camille Razat) nanti. Apalagi, di musim kedua, ada Alfie (Lucien Laviscount) sebagai gebetan Emily yang baru. Kisah cinta segitiga yang berkembang jadi segiempat tersebut membuatku betah menonton serial ini.

Selain mereka, ada tokoh lain yang mencuri perhatianku, yaitu Mindy (Ashley Park), teman pertama Emily di Paris. Mindy adalah teman yang sangat supportive. Aku suka karakternya yang begitu easy-going. Pertemanannya dengan Emily selalu jadi hal yang menyanangkan untuk ditonton. Oh iya, penampilan bernyanyi Mindy juga selalu mencuri perhatianku di serial ini karena bagus banget!

Namun sayangnya, serial ini terlalu berlebihan menampilkan perbedaan antara budaya orang Amerika yang digambarkan oleh Emily dan budaya orang Perancis yang digambarkan teman-teman Emily. Stereotip terhadap orang-orang Perancis, seperti jarang sekali mandi, genit, dan malas bekerja digambarkan terlalu berlebihan sehingga tampak menjelek-jelekkan orang-orang Perancis. Padahal, kenyataannya tidak semua orang Perancis begitu. Itulah sebabnya serial ini dikritik pedas oleh orang-orang Perancis. Dan aku setuju dengan kritik tersebut.

Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.

***

Baiklah, semua serial TV yang aku tonton tahun 2021 yang paling kusuka sudah aku reviu. Aku ingatkan, jika ada judul bagus—seperti “Money Heist”, “Taxi Driver”, “The Devil Judge”—yang tidak ada dalam daftar ini, itu berarti aku belum menontonnya atau aku tidak menyukainya. Semoga tulisan ini bisa menambah daftar dalam watch list kalian. Semoga tulisan ini bisa membuka perspektif kalian ketika menonton suatu film atau serial TV lainnya. Selamat menonton, teman-teman!


Sebelumnya

***

Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!


[1] Gender nonbiner adalah sebuah spektrum identitas gender yang tidak secara eksklusif maskulin atau feminin—teridentifikasi berada di luar gender biner (sumber: Wikipedia). 

[2] Gender biner adalah klasifikasi gender menjadi dua bentuk, yakni maskulin (laki-laki) dan feminin (perempuan), entah oleh sistem sosial atau kepercayaan budaya (sumber: Wikipedia).

[3] Cerita dalam anime dan manga biasanya dapat dikelompokkan ke dalam beberapa arc. Setiap arc terdiri atas beberapa episode, tetapi memiliki satu masalah spesifik sebagai pusat cerita. Kemudian, beberapa arc dapat dikelompokkan ke dalam suatu saga.

[4] Android adalah robot yang tampak dan berperilaku seperti manusia (sumber: KBBI).

[5] Soul Society saga terdiri atas Soul Society: The Sneak Entry arc (episode 21—42) dan Soul Society: The Rescue arc (episode 42—63).

[6] Bount saga terdiri atas The Bount arc (episode 64—91) dan Bount Assault on Soul Society arc (episode 92—109).

Komentar