Serial
TV Terfavorit 2021
***
Sex Education
Season
3
(2021)
Judul
|
:
|
Sex Education
|
Pencipta
|
:
|
Laurie Nunn
|
Produser eksekutif
|
:
|
Jamie Campbell, Ben Taylor, Laurie Nunn
|
Produser
|
:
|
Jon Jennings
|
Musim/Episode
|
:
|
3 musim/24 episode (on going)
|
Pemeran
|
:
|
Asa Butterfield, Gillian Anderson, Ncuti
Gatwa, Emma Mackey, Connor Swindells, Mimi Keene, Aimee Lou Wood, Mikael
Persbrandt, Kedar Williams-Stirling, Patricia Allison, Tanya Reynolds,
Chinenye Ezeudu, Jemima Kirke, Dua Saleh
|
Genre
|
:
|
Drama komedi, komedi seksual,
drama remaja
|
Sex Education (disingkat
SexEd) adalah sebuah serial orisinal
Netflix karya Laurie Nunn. Sesuai judulnya, serial ini memiliki konten seksual
dan pendidikan seks
yang cukup banyak yang dibawakan secara dewasa dan jenaka. Maka dari itu,
kalian harus cukup umur dulu untuk menonton SexEd.
Kalian bisa menontonnya di Netflix.
SexEd sudah sampai pada musim
ketiganya yang tayang pada 17 September 2021. Musim pertama dan keduanya tayang
pertama kali pada 11 Januari 2019 dan 17 Januari 2020. Di sini, aku akan fokus
membahas musim ketiganya (S3) yang aku tonton tahun ini.
Bagi yang belum tahu ceritanya, cerita
SexEd berpusat pada murid, staf, dan
orang tua murid SMA Moordale. Ada seorang remaja laki-laki bernama Otis Milburn
(Asa Butterfield) yang canggung terhadap aktivitas seksual, seperti masturbasi.
Padahal, ibunya yang bernama Dr. Jean Milburn (Gillian Anderson) adalah seorang
terapis seks.
Di sekolah, Otis bekerja sama
dengan murid perempuan bernama Maeve Wiley (Emma Mackey) untuk menjalankan
klinik seks rahasia, tempat teman-teman mereka bisa berkonsultasi tentang
kehidupan asmara dan seks mereka. Akan tetapi, seiring waktu, kedekatannya
dengan Maeve membuat Otis suka padanya yang pada akhirnya menambah kompleks
hubungan mereka berdua. Kalian bisa menonton trailer musim pertamanya di sini.
Di musim ketiganya, Otis, Maeve,
dan teman-temannya kembali lagi ke SMA Moordale untuk memulai semester baru. Setelah
mengira hubungannya dengan Maeve tidak akan berhasil, Otis kini menjalin
hubungan rahasia dengan Ruby Matthews (Mimi Keene). Di samping itu, Otis dan
Maeve sepakat untuk membubarkan klinik seks mereka.
Di sisi lain, setelah kegaduhan
yang terjadi di musim kedua, Kepala SMA Moordale diganti dan kini dijabat oleh
Hope Haddon (Jemima Kirke). Mulanya, murid-murid berprasangka baik terhadapnya.
Mereka pikir kepala sekolah baru tersebut akan membawa perubahan yang baik,
tetapi rupanya tidak. Hope menerapkan serangkaian aturan yang lebih ketat,
termasuk melarang segala aktivitas dan topik obralan seputar seksualitas di
lingkungan sekolah. Bagaimana jadinya SMA Moordale di bawah pimpinan Hope?
Bagaimana pula kelanjutan hubungan Otis dan Maeve?
Sama seperti kedua musim
sebelumnya, SexEd S3 tetap menghibur
dan berbobot. Dari yang aku lihat, isu pendidikan seks yang disorot di musim
ini adalah tentang larangan membicarakan seks secara santai dan terbuka di
kalangan remaja. Larangan semacam itu merupakan norma yang telah ada lama dan
itu masih diterapkan di beberapa tempat, seperti di Indonesia. SexEd S3 hadir sebagai kritik terhadap
itu.
Sebagaimana yang Otis dan Maeve
sampaikan di salah satu episode SexEd S3,
seks bukanlah hal buruk yang tabu dibicarakan. Seks adalah hal alami bagi
manusia dan itu dapat menjadi hal yang indah sehingga wajar saja
membicarakannya. Selain itu, melarang pembicaraan topik seks tidak akan membuat
remaja jadi menjauhinya, tetapi malah mendorong perilaku seks yang berisiko. Sebaliknya,
diskusi tentang seksualitas di kalangan remaja sangat penting untuk mengajarkan
aktivitas seksual yang bertanggung jawab dan aman.
Selanjutnya, selama menonton SexEd S3, aku kesal sekali dengan cara
Kepala Sekolah Hope mengelola Moordale. Beberapa aturan barunya mungkin masih
bisa ditolerir, seperti (spoiler alert) seragam sekolah dan menghapus
coret-coretan di dinding. Akan tetapi, metodenya untuk menghukum murid dengan
mempermalukan mereka itu keterlaluan sekali. Itu metode yang sangat
terbelakang. SexEd S3 menunjukkan
bahwa metode seperti itu tidak tepat lagi dipakai untuk mendidik generasi
sekarang karena sudah ada banyak metode yang lebih baik.
Hal menarik lainnya adalah SexEd S3 menampilkan keberagaman gender
yang lebih banyak dengan menghadirkan tokoh Cal Bowman (Dua Saleh) yang seorang
nonbiner,
yaitu orang yang gendernya tidak laki-laki maupun perempuan atau ada di luar
klasifikasi gender biner.
Melalui sosok Cal, serial ini memperlihatkan masalah-masalah yang dialami para
nonbiner, terutama ketika mereka dipaksa untuk mengikuti konsep gender biner.
Sementara, dari sisi dramanya,
drama Otis dan Maeve di musim ketiga tampak lebih seru. Kemunculan Ruby di
antara mereka itu sangat menarik. Itu juga membuat kita bisa mengenal sosok
Ruby lebih dekat. Aku bahkan sampai mendukung Otis dengan Ruby saja karena mereka
lucu sekali. Di sisi lain, aku masih ingin tahu apakah Otis dan Maeve masih
mungkin bersatu atau tidak.
Drama yang menarik lainnya
adalah hubungan Eric Effiong (Ncuti Gatwa) dan Adam Groff (Connor Swindells). Mereka
tampak lucu sekali di musim ini. Terutama Adam, karena perkembangan karakternya
sangat. Yang jsutru aku lihat berubah jadi menyebalkan adalah Eric karena dia
seperti tidak jelas mau bersama siapa.
Kemudian, yang kurang aku suka
dari musim ketiga ini adalah kebanyakan tokoh. Jumlah tokoh di SexEd sudah banyak sekali. Kendalanya
adalah pembagian porsi cerita untuk mereka semua jadi tidak merata. Tokoh-tokoh
yang dulunya menjadi sorotan malah mendapat screentime
yang sedikit dan peran yang kecil di musim ini, seperti Viv Odusanya
(Chinenye Ezeudu), Olivia Hanan (Simone Ashley), Anwar Bakshi (Chaneil Kular),
Ola Nyman (Patricia Allison), dan Rahim (Sami Outalbali). Bahkan, Jackson
Marchetti (Kedar Williams-Stirling), yang adalah tokoh utama, sekarang memiliki
konflik yang sudah bergeser jauh dari Otis dan Maeve. Oleh karena itu, aku
merasa musim ketiga SexEd agak menurun
daripada musim keduanya.
Meskipun
begitu, SexEd S3 tetaplah tontonan
yang menyenangkan sekaligus bermanfaat. Kalian bisa menonton trailer musim ketiganya di sini.
***
Edens Zero
Season 1
(2021—on going)
Judul
|
:
|
Edens Zero
|
Sutradara
|
:
|
Shinji Ishihira, Yuuji Suzuki
|
Penulis
|
:
|
Mitsutaka Hirota
|
Musim/Episode
|
:
|
1 musim/25 episode (on going)
|
Pengisi suara
|
:
|
Takuma Terashima, Mikako Komatsu, Rie
Kugimiya, Hiromichi Tezuka, Shiori Izawa, Shiki Aoki, Kiyono Yasuno, Yukiyo
Fujii, Kanon Takao, Mitsuo Iwata
|
Genre
|
:
|
Petualangan, opera antariksa, science fantasy, shounen
|
Edens Zero (disingkat
EZ) adalah sebuah serial anime yang diadaptasi dari manga berjudul sama karya Hiro
Mashima. Sebelumnya, Hiro Mashima telah membuat manga populer lain, seperti “Fairy Tail” dan “Rave Master.” Musim pertama anime ini mencakup Sakura Cosmos saga,
kecuali Belial Gore arc dan Edens One arc.
Kalian dapat menonton EZ dengan berlangganan Netflix atau menontonnya
secara streaming di Bilibili.tv.
EZ memiliki latar berupa angkasa
raya fiksi yang terbagi menjadi beberapa cosmos yang terdiri atas banyak
planet. Salah satu cosmos yang menjadi latar tempat cerita, khususnya untuk
musim pertama, adalah Sakura Cosmos. Di sana, terdapat planet bernama Granbell
yang berisi taman hiburan yang dihuni android-android.
Namun, di sana juga ada seorang anak manusia, namanya Shiki Granbell (Takuma
Terashima). Dia tumbuh besar di planet tersebut di tengah-tengah para android
yang merawatnya.
Walaupun Granbell adalah planet
taman hiburan, sudah 100 tahun tidak ada pengunjung yang datang. Hingga pada
suatu hari, planet tersebut didatangi dua orang B-cubers: Rebecca Bluegarden (Mikako Komatsu) dan robot android
kucingnya, Happy (Rie Kugimiya). B-cuber adalah
pembuat konten video di situs B-cube, yaitu
situs berbagi video yang di dalamnya terdapat banyak saluran (B-cuber bisa dibilang sama dengan Youtuber). Rebecca dan Happy bertemu
Shiki lalu berteman dengannya.
Namun, kegembiraan mereka di
Granbell seketika sirna saat robot-robot di sana terjangkit virus. Mereka
berubah jadi agresif dan menyerang manusia. Shiki, Rebecca, dan Happy lantas
kabur ke luar angkasa untuk menyelamatkan diri.
Mereka kemudian memutuskan untuk
melakukan petualangan bersama. Tujuannya adalah menemukan Mother, Dewi Alam
Semesta yang dapat mengabulkan segala keinginan. Akan tetapi, belum pernah ada
petualang antariksa yang menemukannya. Maka dari itu, mereka ingin jadi yang
pertama. Dimulailah petualangan Shiki dan teman-temannya mengarungi angkasa
yang luas dan dipenuhi orang-orang hebat.
Ide cerita EZ mengingatkanku
pada manga/anime “One Piece”, bedanya
adalah EZ berlatar luar angkasa. Walaupun ide ceritanya mirip, EZ tetap
memiliki otentisitasnya sendiri. Kalau menurutku, EZ seperti perpaduan antara One Piece dengan Fairy Tail yang dikemas ke dalam cerita bergenre opera antariksa
yang futuristik.
Selanjutnya, bagi kalian yang
suka menonton “Fairy Tail”, kalian
pasti akan menyukai EZ. Suasana ceritanya cukup mirip, sama-sama seru dan lucu.
Lawakan-lawakannya kocak. Pertarungannya seru. Vibes persahabatannya juga begitu kental. Apalagi, beberapa tokoh
didesain menyerupai tokoh-tokoh “Fairy
Tail”, seperti Witch Regret (Kiyono Yasuno) dan Elsie Crimson (Sayaka
Ohara) yang mirip dengan Bisca Mulan dan Erza Scarlet dari “Fairy Tail.” Namun, cerita EZ terasa agak lebih dewasa daripada “Fairy Tail” sebab ada beberapa adegan
yang agak sadis. Selain itu, dibandingkan “Fairy
Tail”, EZ memiliki cerita yang lebih kompleks dan emosional. Hiro Mashima
tampak lebih berani dalam menuliskan cerita EZ.
Aku suka sekali dengan konsep
kekuatan dalam anime ini, yaitu Ether Gear.
Ether Gear adalah teknik mengatur ulang aliran Ether yang ada dalam
diri sehingga memberikan penggunanya beragam kekuatan. Ether sendiri adalah
sumber energi alam yang ada di mana-mana, termasuk dalam tubuh manusia dan android.
Yang aku suka adalah para tokoh utamanya memiliki Ether Gear dengan kekuatan
yang bernuansa futuristik dan saintifik, sesuai dengan tema anime ini. Sebagai
contoh (spoiler alert), Ether
Gear-nya Shiki adalah kemampuan memanipulasi gravitasi, Ether Gear-nya Weisz
Steiner (Hiromichi Tezuka) adalah kemampuan remodeling
dan memanipulasi mesin (disebut Machina Maker), dan Ether Gear-nya Homura Kougetsu
(Shiki Aoki) adalah kemampuan membentuk pedang Ether (disebut Soul Blade).
Untuk
kualitas animasi, tidak perlu diragukan lagi ya. Kualitas animasinya sangat
bagus, yang sudah terbukti di musim terakhir “Fairy Tail.” Visualnya jernih dan enak dilihat. Latar tempatnya
digambarkan dengan detail dan berwarna-warni sehingga cerita terasa fun. Kemudian, untuk soundtrack-nya, aku paling suka “Eden through the Rough”
oleh Takanori Nishikawa dan “Sekaino Himitsu” oleh Sayuri. Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.
***
Maid
(2021)
Judul
|
:
|
Maid
|
Pencipta
|
:
|
Molly Smith Metzler
|
Produser eksekutif
|
:
|
John Wells, Molly Smith Metzler, Margot Robbie, Tom
Ackerley, Erin Jontow, Brett Hedblom, Stephanie Land
|
Produser
|
:
|
Collin McKenna, Terri Murphy, Bonnie R. Benwick
|
Musim/Episode
|
:
|
1 musim/10 episode
|
Pemeran
|
:
|
Margaret Qualley, Nick Robinson, Andie
MacDowell, Anika Noni Rose, Rylea Nevaeh Whittet, Raymond Ablack
|
Genre
|
:
|
Drama
|
Maid adalah sebuah serial
terbatas orisinal Netflix. Serial ini diadaptasi dari buku karya Stephanie Land
yang berjudul “Maid: Hard Work, Low Pay,
and a Mother’s Will to Survive.” Kalian dapat menontonnya di platform streaming Netflix.
Maid bercerita tentang perjuangan
seorang ibu korban KDRT untuk bisa menghidupi anaknya dan memulai kehidupan
baru. Pada malam itu, Alex (Margaret Qualley) memutuskan kabur dari rumah
kekasihnya, Sean (Nick Robinson) yang abusive.
Dia membawa anak mereka, Maddy (Rylea Nevaeh Whittet) karena tidak ingin Maddy
jadi korban juga. Walau hanya bermodalkan uang seadanya di dompet dan mobil,
Alex pergi membawa Maddy. Dia kemudian menemui petugas sosial pemerintah untuk
mendapatkan bantuan, tetapi birokrasi dan persyaratan yang rumit membuatnya kesulitan.
Alex
kemudian bekerja sebagai seorang pembersih rumah atau disebut maid di perusahaan kecil Value Maids.
Dia mungkin hanya mendapat upah rendah, tetapi itu tidak masalah. Itu masih
lebih baik daripada hidup dengan pasangan yang abusive. Di sisi lain, Alex juga harus berebut hak asuh Maddy dengan
Sean di persidangan.
Dunia
mungkin terlihat begitu penuh rintangan, tetapi Alex tidak boleh menyerah.
Akankah Alex menemukan kehidupan bahagia untuk Maddy dan dirinya?
Maid mengingatkanku pada film “The Pursuit of Happiness” (2006),
tetapi ini dari perspektif seorang ibu muda. Aku melihat serial ini begitu
realistis dalam menggambarkan betapa beratnya perjuangan perempuan korban KDRT.
Bentuk
KDRT yang difokuskan di Maid adalah emotional abuse. Walaupun tidak ada tindak kekerasan fisik, emotional abuse tetaplah KDRT. Akan tetapi, berdasarkan serial ini,
rupanya mereka yang korban emotional
abuse bisa tidak menyadari diri mereka sebagai korban, termasuk Alex. Dia
pikir perlakuan kasar Sean bukan bentuk KDRT, maka dia tidak mau melaporkan
Sean ke polisi. Bahkan, walaupun dia abusive,
Sean masih bisa menuntut hak asuh Maddy.
Di
Maid, diperlihatkan pula contoh
ekstrem perempuan korban abusive relationship, yaitu Ibunya Alex yang bernama Paula (Andie McDowell). Oh iya,
omong-omong, pemeran Alex dan Paula adalah anak dan ibu sungguhan di dunia
nyata loh. Paula digambarkan sebagai perempuan yang eksentrik dan malah banyak
membuat Alex susah. Dia juga korban KDRT tetapi dia menyangkalnya. Dia menolak
orang-orang yang memberinya uluran tangan karena dia terus menyangkal
hubungannya toxic. Yang
mengkhawatirkan adalah mungkin ada banyak Paula di luar sana.
Insight lain yang kulihat di Maid adalah bahwa kebijakan pemerintah masih
kurang efektif untuk menolong korban KDRT. Ada banyak persyaratan yang
menyulitkan korban seperti Alex dan ada banyak ketentuan yang tumpang tindih. Itu
mempersulit para korban untuk memperoleh bantuan.
Di samping itu, di awal serial
ini disebutkan pula bahwa korban KDRT itu baru benar-benar meninggalkan
pasangannya setelah lima sampai tujuh kali percobaan. Itu juga ditunjukkan
ketika (spoiler alert) Alex kembali
tinggal dengan Sean di beberapa episode terakhir. Aku tidak bisa menyalahkan
Alex karena pada saat itu memang hanya Sean yang ada untuk menolongnya. Maka
dari itu, kalau ada korban KDRT, kita harus membantu mereka keluar, bukan mendorongnya
kembali ke pasangan abusive-nya. (Spoiler alert) kita jangan sampai seperti Ayahnya Alex, Hank (Billy Burke), yang
malah mendorong Alex dan Sean kembali bersama.
Aku sangat sarankan serial ini ditonton
kalian yang mau menikah, apalagi menikah muda. Maid bisa jadi bahan refleksi kesiapan kalian untuk menikah. Kalau
kalian masih egois seperti Sean, sebaiknya jangan menikah dulu karena kalian
bisa membuat pasangan dan anak kalian malah menderita. Kalau pasangan kalian
yang masih egois, sebaiknya juga jangan. Jangan berpikir bahwa pasangan kalian
bisa berubah nanti setelah berkeluarga. Lihatlah Sean, dia tidak berubah jadi
lebih tidak egois setelah Maddy lahir.
Kemudian, ada satu tokoh yang
menarik menurutku, yakni Regina (Anika Noni Rose). Dia adalah pelanggan Value
Maids, tempat Alex bekerja, yang sangat kaya. Dia memiliki perkembangan
karakter yang sangat bagus. Yang paling membanggakan adalah (spoiler alert) dia sukarela membantu Alex keluar dari lingkaran setan KDRT. Kita
sebaiknya meneladankan Regina ya, bukan Hank.
Kalau dari segi teknis, yang aku
suka dari serial ini adalah caranya menggambarkan suatu adegan dari perspektif
Alex dengan cara yang surreal. Misal,
(spoiler alert) waktu Alex mengikuti
persidangan hak asuh Maddy, dia hanya mendengar “legal, legal, legal” dari mulut hakim dan pengacara Sean karena
dia tidak mengerti hukum. Kemudian, (spoiler
alert) ketika Alex sedang
terpuruk sekali karena kembali terjebak dengan Sean, adegan digambarkan
seakan-akan Alex ada di dasar lubang yang dalam, tempat suara-suara orang lain
tidak bisa menjangkaunya.
Di serial ini ada banyak juga
adegan-adegan yang menggambarkan keintiman Alex dan Maddy. Adegan ketika mereka
berdua bermain bersama di alam, tanpa ada banyak dialog, hanya wajah bahagia
mereka, itu sangat menyentuh. Rasanya sangat damai melihat adegan-adegan
tersebut. Terutama, (spoiler alert) adegan
terakhir ketika Alex menceritakan hari bahagianya. Aku tidak bisa menahan
tangis menontonnya karena aku turut bahagia sekali.
Kalian
bisa menonton trailer-nya di sini.
***
Bleach
Arrancar
Saga
(2007—2011)
Judul
|
:
|
Bleach
|
Sutradara
|
:
|
Noriyuki Abe
|
Penulis
|
:
|
Masashi Sogo, Tsuyoshi Kida, Kento
Shimoyama
|
Produser
|
:
|
Ken Hagino, Noriko Kobayashi, Yutaka Sugiyama, Yukio
Yoshimura, Shunji Aoki, Aya Mizobuchi, Mai Nagai, Hatsuo Nara
|
Musim/Episode
|
:
|
16 musim/366 episode
|
Pengisi suara
|
:
|
Masakazu Morita, Fumiko Orikasa, Yuki
Matsuoka, Kentarou Itou, Noriaki Sugiyama, Hiroki Yasumoto
|
Genre
|
:
|
Petualangan, supranatural, fantasi, shounen
|
Bleach adalah serial anime yang
diadaptasi dari manga berjudul sama karya Tite Kubo. Anime ini tayang sejak
tahun 2004 s.d. 2012 dengan 16 musim dan 366 episode. Rencananya, musim
terakhir anime ini, yang berjudul “Bleach:
Thousand Year Blood War” akan tayang pada tahun 2022, setelah hiatus cukup
lama. Kalian bisa menonton Bleach yang
versi di-dubbing bahasa Inggris di
Hulu.
Bleach bercerita tentang
petualangan seorang remaja yang juga seorang Shinigami bersama teman-temannya. Shinigami adalah para penjaga siklus kelahiran
kembali jiwa manusia yang bertugas membantu jiwa orang mati menyebrang ke alam selanjutnya
(yang disebut Soul Society)
dan membasmi para Hollow yang memakan
jiwa manusia. Hollow sendiri adalah jiwa manusia yang telah
mati yang terlalu lama bergentayangan di dunia, lalu hatinya tercemar sehingga dia
berubah menjadi monster yang mengenakan topeng yang memakan jiwa manusia.
Cerita dimulai ketika Ichigo
Kurosaki (Masakazu Morita) bertemu dengan seorang Shinigami bernama Rukia Kuchiki (Fumiko Orikasa). Waktu itu, Rukia
sedang melawan Hollow yang sedang
menyerang keluarga Ichigo. Demi melindungi keluarganya, Ichigo turut bertarung
melawan Hollow tersebut, tetapi dia
malah membuat Rukia terluka. Rukia kemudian mentransfer kekuatan Shinigami-nya kepada Ichigo sehingga
Ichigo pun berubah menjadi Shinigami.
Dari situ, petualangan Ichigo dan Rukia serta teman-teman mereka dimulai.
Kali ini, aku hanya akan
membahas Arrancar saga (episode
110—316) dalam cerita Bleach, yang
terdiri atas musim keenam sampai dengan musim keempat belas anime tersebut,
kecuali The New Captain Shuusuke Amagai arc (episode 168—189) dan Zanpakutou Unknown Tales arc (episode 230—265) yang merupakan episode non-canon. Secara garis besar, Arrancar saga menceritakan perang antara
para Shinigami melawan pasukan Arrancar
yang dipimpin oleh mantan Kapten Shinigami,
Sousuke Aizen (Shou Hayami). Arrancar
sendiri adalah Hollow yang telah
membuka topengnya dan berubah wujud menyerupai manusia serta memiliki kekuatan
serupa dengan Shinigami.
Cerita bermula ketika dua orang Arrancar, yakni Ulquiorra Cifer (Daisuke
Namikawa) dan Yammy Llargo (Kenji Nomura), muncul di Kota Karakura, tempat
tinggal Ichigo, dan menyerang penduduk di sana. Soul Society, dunia tempat para Shinigami
tinggal, kemudian mengirimkan tim yang dipimpin oleh Kapten Toushirou
Hitsugaya (Romi Park) untuk menyelidiki kekuatan para Arrancar tersebut serta rencana jahat Aizen.
Akan tetapi, rupanya kekuatan
para Arrancar jauh lebih besar daripada yang mereka bayangkan. Ichigo dan
teman-temannya lalu berlatih agar menjadi lebih kuat. Ichigo pergi menemui
Shinji Hirako (Masaya Onosaka) dan para Visored,
yakni Shinigami yang memiliki
kekuatan Hollow, untuk berlatih cara
mengendalikan kekuatan Hollow dalam
dirinya.
Namun, semua menjadi berantakan
ketika salah seorang teman Ichigo, yaitu Orihime Inoue (Yuki Matsuoka),
ditangkap oleh Aizen dan para Arrancar.
Sementara itu, para Shinigami dari Soul Society memilih tidak ikut campur
dengan penculikan Orihime karena sedang mempersiapkan perang melawan Aizen.
Akan tetapi, Ichigo tidak mau
menunggu. Ichigo bersama teman-temannya kemudian nekat pergi ke Hueco Mundo,
dunia tempat para Hollow tinggal demi
menyelamatkan Orihime. Maka, dimulailah perang besar antara Shinigami melawan Arrancar yang akan menentukan nasib banyak nyawa.
Dari segi ide cerita, Bleach: Arrancar saga jelas memiliki ide
yang lebih seru dan kompleks dariapda cerita-cerita Bleach sebelumnya. Mulai dari konsep tentang Arrancar sampai alur ceritanya sangat menarik. Alur cerita Bleach: Arrancar saga penuh dengan
pertarungan yang hebat dan twist tak
terduga yang membuatnya jadi sangat seru.
Yang menarik dari Bleach: Arrancar saga adalah
pertarungan-pertarunganya. Di saga ini,
masing-masing Shinigami sengaja
diberikan pertarungan melawan setidaknya satu Arrancar—mungkin hanya Ichigo yang melawan beberapa Arrancar. Kita jadi dapat melihat
kekuatan para Shinigami yang belum
sempat diperlihatkan di Soul Society saga
dan Bount saga,
seperti kekuatannya Kapten Shunsui Kyouraku (Akio Outsuka), Kapten Juushirou
Ukitake (Hideo Ishikawa), dan Letnan Shuuhei Hisagi (Katsuyuki Konishi). Selain
itu, kekuatan bankai beberapa Kapten akhirnya diperlihatkan
juga, seperti bankai-nya Kapten
Sui-Feng (Tomoko Kawakami).
Kemudian, kekuatan Ichigo dan
teman-temannya juga meningkat. Di Arrancar
saga, tampak kekuatan serta skill bertarung
mereka berkembang pesat dibandingkan waktu di Soul Society saga dan Bount
saga. Akan tetapi, walaupun kekuatan mereka sudah berkembang pesat, teman-teman
Ichigo tetap digambarkan tidak berdaya, padahal mereka tokoh utama. (Spoiler alert) hanya Ichigo dan Rukia yang berhasil mengalahkan Espada.
Oh iya, Espada itu antagonis utama dalam saga ini. Espada adalah
sepuluh Arrancar terkuat yang menjadi
anak buah Aizen. Karakter dan kekuatan para Espada
sangat menarik dan keren. Kekuatan para Espada
setidaknya setara dengan para Kapten Shinigami.
Oleh karena itu, pertarungan para Kapten Shinigami
dengan para Espada menjadi
momen-momen terbaik di Arrancar saga.
Selain para Espada, antagonis utama Bleach:
Arrancar saga juga adalah Aizen. Dari banyak anime yang aku tonton, dia
salah satu sosok musuh yang mengerikan. Dia begitu manipulatif dan provokatif. Adegan
pertarungannya mungkin tidak banyak, tetapi Aizen tetap kuat dan berbahaya. Kalau
kalian ingin tahu orang yang gaslighting itu seperti apa, kalian cukup melihat
Aizen.
Akan tetapi, karena jumlah tokoh
yang begitu banyak, ada tokoh-tokoh yang terabaikan. Salah satunya adalah
Kensei Mugurama (Tomokazu Sugita), salah satu anggota Visored. (Spoiler alert)
setelah dia bertarung dengan Wonderweiss Mergela (Hisayoshi Suganuma), nasibnya
tidak jelas. Wonderweiss kemudian muncul membantu Aizen yang sedang melawan
Kapten Genryuusai Yamamoto (Masaaki Tsukada), tetapi apakah Kensei kalah atau
menang tidak diketahui. Selain dia, Hiyori Sarugaki (Reiko Takagi) yang juga
anggota Visored tampak disia-siakan juga.
Padahal, (spoiler alert) dia adalah salah satu Visored pertama yang muncul dalam serial
ini dan kelihatan punya banyak dendam terhadap Aizen, tetapi dia kalah begitu
cepat.
Meskipun
begitu, Bleach: Arrancar saga secara
umum tetaplah seru. Selain ceritanya, aku juga suka dengan soundtrack-nya, seperti “Alones”
oleh Aqua Timez, “chAngE”
oleh Miwa, dan “Ranbu no Melody” oleh SID.
***
My Name
(2021)
Judul
|
:
|
My Name
|
Sutradara
|
:
|
Kim Jin Min
|
Penulis
|
:
|
Kim Ba Da
|
Produser eksekutif
|
:
|
Yoo Jeong Wan
|
Produser
|
:
|
Bae Joon Mo, Choi Myung Gyu, Yeom Jun Ho
|
Musim/Episode
|
:
|
1 musim/8 episode
|
Pemeran
|
:
|
Han So Hee, Park Hee Soon, Ahn Bo Hyun
|
Genre
|
:
|
Action, drama balas dendam, crime, noir, thriller
|
My Name adalah salah satu drama
Korea orisinal Netflix yang tayang pada tahun 2021. Drakor ini mempunyai judul
alternatif: “Undercover” dan “Nemesis.” Tiga episode drakor ini
ditayangkan di Festival Film Internasional Busan ke-26 pada 7 Oktober 2021. Kalian
dapat menonton drakor ini di platform Netflix.
My Name menceritakan usaha balas
dendam seorang perempuan bernama Yoon Ji Woo (Han So Hee). Semasa SMA, Ji Woo
harus kesusahan karena ayahnya, Yoon Dong Hoon (Yoon Kyung Ho), adalah buronan
polisi karena tergabung dalam sindikat pengedar narkoba. Ketika ayahnya pulang
ke rumah, orang misterius muncul membunuhnya. Ji Woo menyaksikan kejadian itu
tanpa bisa berbuat apa-apa. Dia kemudian berjanji akan membalas orang yang
telah membunuh ayahnya.
Ji Woo lalu bergabung dengan
organisasi pengedar narkoba Dongcheon yang dipimpin oleh sahabat ayahnya, Choi
Mu Jin (Park Hee Soon). Mu Jin memberitahukan bahwa yang membunuh ayahnya Ji
Woo adalah seorang polisi. Kemudian, Ji Woo menyusup ke kepolisian dengan
identitas baru sebagai Oh Hye Jin demi menemukan polisi yang telah membunuh
ayahya. Apapun akan dia lakukan untuk membalas dendam. Berhasilkah Ji Woo
membalaskan dendamnya?
Drakor My Name sebenarnya memiliki cerita yang biasa saja, tipikal cerita balas
dendam. Aku tidak merasa ada yang istimewa dari ceritanya, kecuali adanya twist kecil menjelang akhir. Namun, aku
melihat di bagian tengah drakor ini, cerita malah fokus pada Ji Woo yang
bekerja untuk Mu Jin, bukan Ji Woo yang mencari tahu siapa pembunuh ayahnya.
Yang justru menarik dari drakor
ini adalah pemeran utamanya, yakni Han So Hee sebagai Yoon Ji Woo/Oh Hye Jin. Sebelumnya,
aku pernah melihatnya di serial “The
World of the Married” (2020) dan “100 Days My Prince” (2018) dengan
perannya sebagai perempuan feminin. Akan tetapi, di My Name, dia mendapatkan peran sebagai gadis tangguh yang jago
bertarung. Akting Han So Hee rupanya bagus sekali untuk peran tersebut. Dia
bisa keluar dari karakter-karakter yang dia perankan sebelumnya dan tampil
sebagai Yoon Ji Woo yang penuh ambisi dan dendam.
Selain itu, adegan-adegan
pertarungan dalam serial ini luar biasa brutal. Aku belum pernah melihat drama
Korea menunjukkan aksi bertarung seperti itu. Itu mengingatkanku pada film “The Raid” (2011) yang adegan pertarungannya
sangat seru, dinamis, dan intens. Kalian yang suka cerita action tentu akan suka drakor ini.
Color grading drakor ini pun ditata
dengan baik. Sepanjang cerita, color
grading-nya bernuansa gelap sehingga menimbulkan kesan suram pada cerita,
seperti perasaan Ji Woo. Namun, ketika Ji Woo mengingat kenangan bahagia dengan
ayahnya, color grading-nya berubah
jadi cerah. Permainan color grading tersebut
membuat perubahan emosi Ji Woo tergambar jelas dan mudah tersampaikan ke
penonton.
Kalian
bisa menonton trailer-nya di sini.
***
Dali and the Cocky Prince
(2021)
Judul
|
:
|
Dali and the Cocky Prince
|
Sutradara
|
:
|
Lee Jung Seob
|
Penulis
|
:
|
Son Eun Hye, Park Se Eun
|
Produser eksekutif
|
:
|
Ki Min Soo
|
Produser
|
:
|
Hwang Eui Kyung, Oh Young Seop, Cho Jeong Eun, Park Jin
Hyung
|
Musim/Episode
|
:
|
1 musim/16 episode
|
Pemeran
|
:
|
Kim Min Jae, Park Gyu Young, Kwon Yul
|
Genre
|
:
|
Komedi romantis
|
Dali and the Cocky Prince (disingkat
DatCP) adalah salah satu drakor yang tayang di saluran TV KBS pada tahun 2021. Drakor
ini memiliki judul alternatif “Dali and
Gamja-tang.” DatCP bisa ditonton di Viu.
DatCP bercerita tentang hubungan
romantis sepasang kekasih dengan tema galeri seni. Yang pertama, Jin Moo Hak
(Kim Min Jae) adalah pengusaha yang menjabat sebagai Direktur Dondon F&B.
Moo Hak merintis usaha tersebut dari sebuah warung gamja-tang kaki lima kecil hingga menjadi perusahaan franchise berskala global. Moo Hak
berasal dari keluarga miskin dan dia tidak berpendidikan tinggi, tetapi dia
sangat pintar dalam berbisnis.
Yang kedua, Kim Dali (Park Gyu
Young) adalah seorang perempuan dari keluarga konglomerat di Korea, Keluarga
Cheong-song. Berbeda dengan Moo Hak, Dali berpendidikan tinggi dan kuliah
sejarah seni di Belanda. Dali memang memiliki minat yang sangat besar pada karya seni dan ayahnya pun seorang direktur
galeri seni terkenal di Korea.
Waktu Moo Hak melakukan
perjalanan bisnis ke Belanda, keduanya bertemu karena kesalahpahaman. Namun,
kesalahpahaman tersebut berujung manis. Akan tetapi, Dali harus pulang ke Korea
karena ayahnya meninggal. Dia mewarisi Galeri Cheong-song yang rupanya memiliki
segudang masalah. Bagaimanakah kelanjutan hubungan Moo Hak dan Dali? Bisakah
Dali mempertahankan galeri warisan ayahnya tersebut?
Tema drakor ini termasuk unik
karena ini pertama kalinya aku menonton drakor bertema galeri seni. Tema
tersebut disajikan dengan konsisten sepanjang cerita. Selain menjadi latar
tempat, Galeri Seni Cheong-song juga menjadi pusat masalah dalam serial ini. Kemudian,
ada beberapa adegan yang ditampilkan dengan efek yang membuatnya tampak seperti
lukisan. DatCP juga mengangkat masalah-masalah yang dihadapi manajemen galeri
seni. Maka, tema galeri seni dalam drakor ini dikembangkan dengan baik.
Omong-omong soal galeri seni,
aku jadi teringat harapan ayahnya Dali terhadap Galeri Cheong-song. Dia
berharap agar Galeri Cheong-song bisa ramai dikunjungi orang-orang biasa, tidak
hanya orang-orang kelas atas. Bagi dia, karya seni harus bisa dinikmati semua
orang. Harapannya itu mematahkan pandanganku pribadi terhadap galeri seni yang
tempat orang-orang kaya. Yang aku tahu, karya seni selalu menjadi barang mewah
para bangsawan dan orang kaya. Namun, aku setuju dengan ayahnya Dali bahwa seni
harus bisa dinikmati siapapun.
Kemudian, jalan cerita drakor
ini juga sangat rapih. Dinamika hubungan Moo Hak dan Dali tidak terlalu memusingkan,
malah diwarnai banyak kelucuan. Meskipun yang menjadi masalah utama tampaknya
adalah Galeri Cheong-song, kisah hubungan mereka tetap menarik perhatian. Mereka
berdua sangat menggemaskan!
Aku suka sekali dengan
penggambaran karakter Dali. Meskipun banyak menangis, Dali bukan perempuan
lemah. Dia tetap tangguh berjuang menyelamatkan galeri, walaupun dia harus
mengorbankan banyak hal. Dia memang dibantu banyak orang, tetapi itu bukan
berarti dia perempuan tidak berdaya yang hanya bisa berpangku tangan. Orang
mandiri tetap butuh bantuan orang lain, bukan? Selain itu, pendalaman karakter
Dali juga bagus sekali dengan adanya beberapa flashback tentang masa kecilnya sehingga kita bisa lebih invested ke karakternya.
Akan tetapi, pendalaman karakter
Moo Hak tampak seadanya, tidak sedetail Dali. Meskipun begitu, aku suka
karakternya. Walaupun dia tidak berpendidikan tinggi, dia bijaksana sekali.
Dialognya yang paling bijaksana adalah waktu dia bilang, “Tidak ada hubungan
keluarga yang ideal. Hanya karena kamu dan orang tuamu sedarah, bukan berarti
keluarga kalian ideal.” Kalimat itu mengkritik pandangan bahwa keluarga ideal
dan bahagia adalah keluarga yang memiliki hubungan darah. Template keluarga yang ideal itu tidak ada.
Kemudian, aku melihat ada
perbedaan menarik antara Moo Hak dengan saingannya dalam merebut hati Dali,
Jang Tae Jin (Kwon Yul). Tae Jin bilang kepada Dali bahwa dia bisa
menyelesaikan semua masalah Dali dan Galeri Cheong-song, dan Dali tinggal
mengurus galeri dengan tenang. Sementara, Moo Hak bilang bahwa dia akan
membantu Dali menyelamatkan galeri tersebut.
Moo Hak menghormati Dali sebagai
Direktur Galeri Cheong-song. Dia percaya Dali punya kemampuan untuk
menyelamatkan galeri, hanya saja dia butuh dibantu dan Moo Hak ingin memberikan
bantuan tersebut. Berbeda dengan Tae Jin, dia ingin menyelesaikan semuanya
supaya Dali tidak perlu berusaha. Sejujurnya, itu melecehkan Dali karena Tae
Jin melihat Dali tidak kompeten. Dia merendahkan kemampuan Dali karena Dali
perempuan yang rapuh. Itu sebabnya Moo Hak lebih baik daripada Tae Jin.
Kalian
bisa menonton trailer-nya di sini.
***
Hawkeye
(2021)
Judul
|
:
|
Hawkeye
|
Pencipta
|
:
|
Jonathan Igla
|
Sutradara
|
:
|
Rhys Thomas, Bert & Bertie
|
Produser eksekutif
|
:
|
Jonathan Igla, Rhys Thomas, Brad Winderbaum, Trinh Tran,
Victoria Alonso, Louise D’Esposito, Kevin Feige
|
Musim/Episode
|
:
|
1 musim/8 episode
|
Pemeran
|
:
|
Jeremy Renner, Hailee Steinfeld, Vera
Farmiga, Alaqua Cox, Fra Fee, Florence Pugh
|
Genre
|
:
|
Action,
petualangan, superhero,
crime, komedi
|
Hawkeye adalah salah satu serial
Marvel Cinematic Universe (MCU) yang terhubung langsung dengan plot utama di
filmnya. Dua episode perdana serial ini tayang bersamaan pada 24 November 2021.
Hawkeye bisa ditonton di Disney+.
Setelah pertempuran melawan
Thanos dan mengembalikan semua orang yang dihilangkan olehnya, Clint
Barton/Hawkeye (Jeremy Renncer) kembali menjalani kehidupan normal dengan
keluarganya, seperti yang dia inginkan. Namun, luka pada mentalnya akibat
pertempuran tersebut belum sembuh. Masa lalunya sebagai Ronin juga terus
menghantuinya.
Di sisi lain, Kate Bishop
(Hailee Steinfeld), putri dari Eleanor Bishop (Vera Farmiga) yang adalah CEO
Bishop Security, menemukan ada yang aneh dengan tunangan ibunya. Kate mengikuti
pria tersebut, Jack Duquesne (Tony Dalton), ke sebuah acara lelang rahasia. Namun,
acara tersebut berakhir kacau karena diserang oleh organisasi kriminal
Tracksuit Mafia.
Kate mengambil sebuah kostum
yang dilelang di acara tersebut untuk menutupi identitasnya. Dia kemudian
melawan beberapa anggota Tracksuit dan kabur. Akan tetapi, Kate tidak tahu
bahwa kostum yang dia kenakan adalah kostum Ronin. Akibatnya, dunia mengira
Ronin telah kembali.
Clint yang melihat itu di berita
memutuskan untuk mencari Kate. Dia punya waktu 5 hari sampai hari Natal untuk menuntaskan
masalah Ronin, mencari tahu apa yang diinginkan Tracksuit, serta mencari tahu
keterlibatan tunangan ibunya Kate dengan Tracksuit. Clint dan Kate harus
bekerja sama untuk melawan musuh dari masa lalu Clint sebagai Ronin. Clint
harus menghadapi masa lalunya dan Kate harus mengungkap rahasia dalam
keluarganya.
Sejujurnya, serial Hawkeye melampaui ekspektasiku. It’s unexpectedly good! Memang dari sisi
alur cerita ada beberapa kekurangan (yang nanti akan kubahas), tetapi suasana
yang dibangun serial ini terkesan fresh
daripada kebanyakan serial-serial dan film-film MCU.
Serial ini terasa lebih
manusiawi dengan memperlihatkan sosok Clint Barton/Hawkeye lebih mendalam.
Selama ini, dia hanya muncul di film-film Avengers dan di film-film itupun dia
kalah pamor dari Tony Stark, Kapten Rogers, dan Thor. Akan tetapi, di Hawkeye, dialah yang menjadi sorotan
utama dan berhasil menarik simpati. Akting Jeremy Renner bagus banget
memperlihatkan beban dalam diri Clint Barton. Dari ekspresi wajahnya saja kita
dapat melihat bahwa dia lelah. Ada banyak masalah terpendam yang tergambarkan
di wajahnya.
Karakternya Kate Bishop, yg
diperankan Hailee Steinfeld, juga unexpectedly
nice. Dia dapat menghidupkan suasana certa dan membawa keceriaan dalam
serial ini. Aksi bertarungnya juga bagus. Karakternya yg kontras dengan Clint
penuh kepercayaan diri dan positivitas.
Meskipun begitu, chemistry-nya dengan Clint bagus sekali.
Partnership mereka sangat lucu,
seperti paman dengan keponakannya. Itulah yang membuat serial ini terasa
berbeda, yaitu terasa seperti film keluarga, apalagi ditambah dengan suasana
Natalnya.
Hal tidak terduga lainnya dari Hawkeye ialah (spoiler alert) kemunculan Yelena Belova (Florence Pugh). Dia
terakhir kali muncul di film “Black
Widow” (2021). Kalau kalian sudah menonton “Black Widow”, kalian tentu tahu bahwa soon or later Clint akan bertemu Yelena, tetapi aku tidak menduga
secepat itu. Keberadaannya di Hawkeye tidak merebut spotlight dari Clint dan Kate. Dia
justru membawa drama lebih lanjut pada masalah Clint serta aksi-aksi lucu
bersama Kate. Seriously, Yelena dan
Kate harus menjadi partner karena akan jadi gokil banget!
Ada banyak momen bagus di serial
ini. Pertama, (spoiler alert) adegan
ketika Clint memandangi nama-nama keenam Avengers pertama, pada saat itu tampak
sekali wajah Clint yang merindukan teman-temannya, terutama Natasha/Black
Widow. Kedua, (spoiler aelert) adegan
ketika Kate dan Clint menembakkan Pym
Arrow, itu keren banget! Ketiga, (spoiler
alert) adegan ketika Kate hampir jatuh dari atap ketika sedang bertarung di
rooftop, itu adalah adegan yang triggering. Aku bisa bersimpati pada
trauma yang dirasakan Clint pada momen itu. Keempat, (spoiler alert) adegan ketika Kate dan Clint menembakkan trick arrows mereka ke para anggota
Tracksuit di episode terakhir, itu badass
banget! Aksi mereka pada saat itu tampak asik banget. Kelima, (spoiler alert) adegan ketika Yelena dan
Clint akhirnya bertukar cerita tentang Nat, itu menyesakkan dan tidak mungkin
tidak mengundang air mata.
Yang kurang dari serial ini dari
segi cerita adalah peran antagonisnya. Aku merasa antagonis dalam serial ini tanggung.
Meskpun (spoiler alert) ada Kingpin
di sini, yang sebelumnya menjadi musuh Matt Murdock/Daredevil di serial “Daredevil”, aku tetap merasa ada yang
kurang. Apalagi, Kingpin hanya muncul sebentar di episode terakhir dan tidak
tampak sesadis yang di “Daredevil.” Yang
menjadi antagonis utama di Hawkeye,
Maya Lopez (Alaqua Cox) dan Kazi Kazimierczak (Fra Fee), perannya sebagai musuh
juga tidak terlalu maksimal.
Biarpun
demikian, Hawkeye adalah serial yang surprisingly keren! Serial ini
memperlihatkan bahwa superhero juga
manusia yang punya emosi yang kompleks. Oh iya, akan ada serial spin-off-nya yang berjudul “Echo” tentang Maya Lopez. Kemudian, aku
harap kita akan dapat kesempatan untuk melihat lebih banyak aksi Kate dan
Yelena di serial dan film MCU yang akan datang. Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.
***
Emily in Paris
Season 1-2
(2020—on going)
Judul
|
:
|
Emily in Paris
|
Pencipta
|
:
|
Darren Star
|
Produser eksekutif
|
:
|
Andrew Fleming, Tony Hernandez, Lily Burns, Darren Star
|
Produser
|
:
|
Stephen Joel Brown, Shihan Fey, Jake Fuller, Lily Collins, Raphaƫl
Benoliel, Joe Murphy
|
Musim/Episode
|
:
|
2 musim/20 episode (on going)
|
Pemeran
|
:
|
Lily Collins, Lucas Bravo, Phillippine
Leroy-Beaulieu, Ashley Park, Camille Razat, Samuel Arnold, Bruno Gouery,
Lucien Laviscount
|
Genre
|
:
|
Drama komedi, komedi romantis, potongan kehidupan
|
Emily in Paris (disingkat
EiP) adalah sebuah serial orisinal Netflix bergenre drama komedi karya Darren
Star. Serial ini mengambil latar utama di Kota Paris, Perancis. EiP sudah
memiliki 2 musim dengan 20 episode dan telah direncanakan akan ada 2 musim
lainnya. Serial ini mendapat respons positif di berbagai negara, tapi tidak di
Perancis karena menampilkan stereotip orang-orang Perancis terlalu berlebihan. Kalian
bisa menonton EiP di Netflix.
EiP bercerita tentang seorang gadis
bernama Emily Cooper (Lily Collins) yang pindah ke Paris karena urusan
pekerjaan. Dia adalah junior executive di
Gilbert Group, sebuah perusahaan di bidang marketing
‘pemasaran.’ Emily ditugaskan untuk bekerja di salah satu anak perusahaan
Gilbert Group, yaitu Savoir, sebuah perusahaan marketing yang terspesialisasi memasarkan barang-barang mewah, yang
berlokasi di Paris. Fungsi Emily di sana adalah untuk menghadirkan perspektif
orang Amerika dalam memasarkan produk-produk kliennya Savoir.
Di sana, Emily menghadapi banyak
kesulitan, mulai dari culture shock,
rekan kerja dan bos yang tidak menyukainya, dan kehidupan percintaan yang
rumit. Ditambah, dia tidak bisa berbahasa Perancis. Bagaimanakah Emily bisa
bertahan dengan pekerjaannya dan menemukan cinta di Paris?
EiP adalah serial yang mudah
diikuti. Tidak ada konflik yang terlalu rumit. Ada banyak kelucuan sepanjang
alur ceritanya. Durasi tiap episodenya pun singkat. Itulah yang menjadikan
serial ini asik untuk ditonton maraton alias binge-watching.
Aku pribadi menyukai karakter
Emily yang positif sekali. Dia perempuan pekerja keras, kreatif, dan pintar
dalam bidang yang dia kerjakan. Ide-ide marketing-nya
cemerlang. Aku suka melihatnya mengubah masalah menjadi peluang. Dan aktingnya
Lily Collins sebagai Emily itu bagus banget.
Kemudian, aku suka desain tokoh
Emily yang sengaja ditampilkan berbeda daripada orang-orang Perancis. Dia
tampak memiliki gaya hidup dan nilai-nilai yang berbeda dari rekan-rekan
kerjanya yang orang Perancis. Dia bahkan selalu mengenakan pakaian yang gayanya
beda sendiri, sekalipun orang-orang di Savoir memiliki gaya fesyen yang
mencolok—fesyen Emily lebih mencolok
lagi. Itu memperkuat karakternya sebagai outsider
di Savoir.
Drama percintaan Emily juga seru
untuk diikuti. Tentu semua penonton EiP penasaran apakah Emily dan Gabriel (Lucas
Bravo) akan bersatu serta akan jadi bagaimana hubungan Emily dan Camille (Camille
Razat) nanti. Apalagi, di musim kedua, ada Alfie (Lucien Laviscount) sebagai
gebetan Emily yang baru. Kisah cinta segitiga yang berkembang jadi segiempat
tersebut membuatku betah menonton serial ini.
Selain mereka, ada tokoh lain
yang mencuri perhatianku, yaitu Mindy (Ashley Park), teman pertama Emily di
Paris. Mindy adalah teman yang sangat supportive.
Aku suka karakternya yang begitu easy-going.
Pertemanannya dengan Emily selalu jadi hal yang menyanangkan untuk ditonton. Oh
iya, penampilan bernyanyi Mindy juga selalu mencuri perhatianku di serial ini
karena bagus banget!
Namun sayangnya, serial ini
terlalu berlebihan menampilkan perbedaan antara budaya orang Amerika yang
digambarkan oleh Emily dan budaya orang Perancis yang digambarkan teman-teman
Emily. Stereotip terhadap orang-orang Perancis, seperti jarang sekali mandi,
genit, dan malas bekerja digambarkan terlalu berlebihan sehingga tampak
menjelek-jelekkan orang-orang Perancis. Padahal, kenyataannya tidak semua orang
Perancis begitu. Itulah sebabnya serial ini dikritik pedas oleh orang-orang
Perancis. Dan aku setuju dengan kritik tersebut.
Kalian bisa menonton trailer-nya di sini.
***
Baiklah, semua serial TV yang
aku tonton tahun 2021 yang paling kusuka sudah aku reviu. Aku ingatkan, jika
ada judul bagus—seperti “Money Heist”,
“Taxi Driver”, “The Devil Judge”—yang tidak ada dalam daftar ini, itu berarti aku
belum menontonnya atau aku tidak menyukainya. Semoga tulisan ini bisa menambah daftar
dalam watch list kalian. Semoga
tulisan ini bisa membuka perspektif kalian ketika menonton suatu film atau
serial TV lainnya. Selamat menonton, teman-teman!
Sebelumnya
***Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Komentar
Posting Komentar