Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1] (2017) yang lalu menjadi buku best-...
Holidate: Orang Amerika Juga Capek Ditanya Kapan Nikah
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Identitas Film
Judul
:
Holidate
Sutradara
:
John
Whitesell
Produser
:
McG, Mary Viola
Tanggal rilis
:
28 Oktober 2020
Rumah produksi
:
Wonderland Sound and Vision
Penulis naskah
:
Tiffany Paulsen
Durasi tayang
:
1 jam 44 menit
Pemeran
:
Emma Roberts, Luke Bracey
Genre
:
Komedi romantis
Sinopsis
Sloane (Emma Roberts) selalu
benci hari raya dan acara keluarga. Setiap hari raya, dia akan pulang untuk
kumpul keluarga dan di sana, dia akan selalu ditanyai tentang statusnya yang
lajang. Pertanyaan “kapan menikah?” dan “di mana pasanganmu?” membuatnya muak.
Keluarganya tidak membiarkan dia dengan kehidupan pribadinya sendiri.
Kemudian, Sloane bertemu dengan
pria bernama Jackson (Luke Bracey) di mall. Jackson sendiri saat itu baru putus
dari pacarnya. Sloane lalu teringat tentang tantenya yang selalu membawa holidate, yaitu pasangan
platonikyang hanya untuk
menemani di hari raya. Dengan meniru tantenya, Sloane dan Jackson menjadi holidate untuk satu sama lain, tapi tanpa
diduga, keduanya mulai saling menaruh hati.
Kelebihan
Mungkin bagi kebanyakan orang,
film ini punya cerita yang sangat biasa dengan ending yang mudah ditebak. Namun, bagiku yang penggemar film romcom, Holidate termasuk film yang menarik. Terlepas dari akhir ceritanya
yang bisa ditebak, alur film ini enak diikuti. Dari satu hari raya ke hari raya
berikutnya tampak perkembangan hubungan Sloane dan Jackson, meskipun agak
lambat di bagian-bagian awal. Kemudian, semua hari raya dimasukkan di film ini
sehingga terasa menarik karena penonton diperlihatkan macam-macam perayaan.[1]
Aku menyukai perkembangan
hubungan Sloane dan Jackson. Dari kencan holidate
pertama mereka di Malam Tahun Baru, aku sudah merasa mereka berdua lucu
sekali. Padahal, awalnya mereka adalah stranger,
tapi mereka bisa mengobrol dengan santai di adegan itu. Mungkin, benar kata
mereka bahwa itu karena tidak ada pressure
untuk punya hubungan yang lebih serius sehingga mereka tidak perlu berpikir
berlebihan tentang macam-macam hal. Namun yang pasti, hubungan mereka memang menarik
untuk ditonton, bahkan sejak sebelum mulai ada perasaan di antara mereka.
Selain itu, untuk sebuah cerita romcom, aku suka film Holidate karena tidak ada banyak konflik
dramatis di dalamnya. Ceritanya sangat ringan sehingga cocok untuk jadi
penghibur. Jokes-nya juga lucu, tidak
ada yang maksa. Konflik romance-nya pun
tidak berlebihan, walaupun memang kurang pendalaman (nanti aku akan bicarakan
ini). Bagian favoritku di film ini adalah waktu malam Halloween dan waktu Hari
Natal di mall yang di akhir film. Aku pikir, di dua bagian itulah suasana romcom-nya paling terasa, lucu dan
menggemaskan.
Kemudian, aktingnya Luke Bracey
tampak asik banget. Dia mampu menghidupkan karakter Jackson sehingga adegan-adegannya
terasa menyenangkan. Karakter dia bisa membuat suasana semua scenes jadi lebih santai, (spoiler alert) termasuk waktu tangannya terkena
petasan. Waktu scenes yang suasananya
lebih serius, dia dapat menyesuaikan dengan baik.
Di samping itu, hal menarik
lainnya adalah insight bahwa masih
ada keluarga di Amerika Serikat yang mempermasalahkan anaknya yang lajang. Selama
ini, kita (atau setidaknya aku) pikir pertanyaan “kapan nikah?” dan “di mana
pacar kamu?” hanya ditanyakan keluarga-keluarga Asia, tetapi rupanya masih ada
beberapa yang seperti itu di Amerika. Itu menarik karena sepertinya hanya
segelintir keluarga yang begitu. Wajar saja itu membuat Sloane sangat
muak—keluarga lain tidak masalah anaknya lajang, tetapi keluarganya menganggap
itu masalah serius.
Fakta itu pun menarik karena berpengaruh
terhadap detail karakter Sloane. Sikap keluarganya yang terlalu ikut campur terhadap
kehidupan pribadinya tersebut menambah stresnya. Apalagi dia tahu bahwa banyak
keluarga di luar sana yang sudah tidak seperti keluarganya. Makanya, karakter
Sloane dibuat sebagai perokok aktif dan sinis sebagai coping mechanism-nya. That’s
actually interesting detail.
Kelemahan
Seperti yang sudah aku katakan
di atas, pendalaman konflik romance
film ini masih kurang. Salah satu hambatan Sloane dan Jackson adalah (spoiler alert) Sloane takut sakit hati dengan
hubungan yang serius. Sayangnya, kita tidak tahu dengan jelas mengapa dia seperti
itu. Kita hanya tahu dia pernah sakit hati karena mantannya, tetapi tidak tahu
seberapa serius dia dengan mantannya dulu.
Kemudian, tokoh-tokoh pendukung
film ini tampak tidak berkesan. Aku bahkan susah mengingat mereka siapa dan
karakternya seperti apa. Mungkin yang cukup berkasan adalah tantenya Sloane,
yaitu Susan (Kristin Chenoweth); kakaknya Sloane, yaitu Abby (Jessica Capshaw);
dan adik iparnya Sloane, yaitu Liz (Cynthy Wu). Selain mereka, kemunculan tokoh
lainnya tidak terlalu signifikan menurutku dan tidak meninggalkan kesan apa-apa.
Bahkan, cenderung mudah terlupakan.
Kesimpulan
Holidate adalah film romcom yang
menyenangkan. Walaupun ide ceritanya tipikal, alurnya bagus sekali untuk
diikuti. Interaksi mereka berdua juga seru dan suasana romantis serta komedinya
tergambar dengan baik. Aku memberi skor 7,1/10 untuk Holidate. Menurutku, film ini cocok sekali untuk ditonton bersama
keluarga di hari libur, seperti Natal dan Tahun Baru (dengan catatan semua
anggota keluarga kalian sudah cukup umur ya).
Kalian bisa menonton trailer filmnya di sini.
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
[1]
Mungkin itu bias-ku sebagai orang
Indonesia yang tidak merayakan hari-hari yang ada di film.
Komentar
Posting Komentar