Identitas Buku
Judul
|
:
|
Ceros
dan Batozar
|
Penulis
|
:
|
Tere
Liye
|
Co-author
|
:
|
Diena
Yashinta
|
Penerbit
|
:
|
PT
Gramedia Pustaka Utama
|
Tahun
terbit
|
:
|
2018
|
Cetakan
|
:
|
VII
|
Tebal
|
:
|
376
halaman
|
Harga
|
:
|
Rp95.000,-
|
ISBN
|
:
|
9786020385914
|
Genre
|
:
|
Petualangan, fantasi ilmiah, isekai, coming of age
|
Tentang Penulis
Tere Liye adalah seorang penulis novel ternama dari
Indonesia. Dia lahir di pedalaman Sumatera pada tanggal 21 Mei 1979. Dia adalah
lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Tere
Liye sudah menciptakan banyak karya bestseller,
seperti Hafalan Shalat Delisa (2005),
Moga Bunda Disayang Allah (2005), Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (2010),
dan Pulang (2015). Novel Ceros dan Batozar sendiri adalah novel kelima dari serial Petualangan Dunia Paralel, menyusul Bumi (2014), Bulan
(2015), Matahari (2016), dan Bintang (2017).
Sinopsis
Buku “Ceros dan Batozar” berisi dua cerita petualangan Raib,
Seli, dan Ali. Kedua petualangan tersebut merupakan cerita selingan atau side-story dari Saga Si Tanpa Mahkota. Ceros dan Batozar dapat dibilang sebagai
buku ke-4,5 dari serial “Petualangan Dunia Paralel.”
Ceros
Raib, Seli, dan Ali sedang melakukan karya wisata bersama
teman-teman sekolahnya. Mereka mengunjungi sebuah situs bersejarah yang
terkenal yang berada di luar kota tempat mereka tinggal. Semua berjalan baik
sampai alat canggih Ali menangkap aktivitas dunia paralel dari bawah situs
bersejarah tersebut.
Ketiga sahabat itu langsung menaiki Ily dan memeriksa sumber aktivitas
asing tersebut. Mereka memasuki sebuah lorong kuno di bawah tanah yang membawa
mereka ke sebuah ruangan bawah tanah misterius, bukan bagian peradaban Klan
Bintang. Tempat tersebut lebih tua lagi daripada Klan Bintang, tetapi memiliki
teknologi lebih canggih, seakan-akan berasal dari dunia lain. Namun, buruknya
adalah mereka terjebak di sana bersama dua monster buas yang menyerang mereka
tanpa ampun.
Batozar
Raib, Seli, dan Ali membaca berita bahwa ditemukan aktivitas
UFO (Unidentified Flying Object) di
situs bersejarah tempat mereka pergi karya wisata beberapa waktu lalu. Ali
bersikeras bahwa itu bukan ulahnya yang ceroboh mengendarai kapsul terbang ILY.
Ternyata benar itu bukan Ali. Miss Selena menjelaskan bahwa
itu adalah ulah Batozar, seorang penjahat berbahaya dari Klan Bulan yang kabur
ke Klan Bumi. Penjahat yang dijuluki Sang Penjagal tersebut sedang mencari sesuatu
di Klan Bumi, tetapi yang pasti, Raib, Seli, dan Ali sebaiknya tidak ikut
campur dengan urusan berbahaya tersebut. Namun, entah nasib baik atau nasib
buruk, ketiga remaja itu malah bertemu dengan Batozar Sang Penjagal. Apakah
yang diinginkan Batozar dari mereka bertiga?
Kelebihan
Menurutku, Ceros dan
Batozar lebih seru dibandingkan “Bintang.” Sebetulnya, aku sudah membaca
sampai “Komet Minor”, tetapi aku melewati Ceros
dan Batozar karena aku pikir tidak ada hubungannya dengan cerita utama,
mengingat buku ini adalah side-story
yang berarti tidak (secara langsung) berhubungan dengan plot utama. Namun,
rupanya buku ini lumayan penting untuk dibaca sebelum masuk “Komet Minor.” Bahkan,
buku ini sangat penting untuk dibaca sebelum masuk Saga Orang Tua Raib. Oleh
karena itu, sebaiknya kalian jangan sampai tidak membaca buku ini.
Berbeda dengan buku sebelumnya, “Bintang”, alur cerita Ceros dan Batozar lebih baik karena
tidak repetitif. Aku sangat menikmati membaca setiap halamannya. Cerita pada
buku ini pun tidak berakhir menggantung, meskipun menimbulkan berbagai
kemungkinan baru tentang dunia paralel.
Di samping itu, yang menarik lagi ialah latar tempatnya
adalah Klan Bumi. Akhirnya setelah sekian banyak buku, mereka bertualang juga
di Klan Bumi dan menjelajahi jejak-jejak dunia paralel di Klan Bumi. Apalagi di
cerita Batozar, latar tempatnya
adalah kota tempat Raib, Seli, dan Ali tinggal yang dihuni banyak orang. Mereka
jadi tidak bisa menggunakan kekuatan dan teknologi canggih mereka seenaknya
sehingga petualangan mereka jadi terasa berbeda.
Saat petualangan mereka di cerita Ceros, ada banyak fakta menarik tentang dunia paralel, (spoiler alert) seperti tentang ekspedisi Klan Aldebaran. Diketahui bahwa rupanya
dahulu Klan Aldebaran telah melakukan perjalanan ke Klan Bumi, Klan Bulan, dan
Klan Matahari saat ketiga klan tersebut bukan apa-apa dan bahkan, penjelajah
Klan Aldebaran-lah yang mengajari manusia Klan Bumi untuk memasak, bertani, dan
sebagainya. Itu berarti merekalah dewa-dewi dalam cerita-cerita manusia yang
telah membantu peradaban manusia berkembang pesat. Itu mengingatkanku pada para
Eternals dari film superhero “Eternals” (2021).
Bahkan, (spoiler alert)
Ngglanggeram dan Nggalanggeran berkata bahwa mereka menelantarkan penduduk Klan
Bumi karena kecewa dengan mereka yang menggunakan ilmu pengetahuan dari Klan
Aldebaran untuk hal-hal buruk. Itu mengingatkanku pada cerita tentang Dewa-Dewi
Yunani (dalam mitologi Yunani) dan Dewa-Dewi Mesir (dalam mitologi Mesir) yang
juga meninggalkan umat manusia karena kecewa dengan perilaku manusia yang
semakin jauh dari ajaran mereka. Itu fakta yang mengejutkan! Aku sangat tidak
menduga cerita “Petualangan Dunia Paralel” akan menjadi seperti ini.
Kemudian, dalam cerita Batozar,
bagian favoritku (spoiler alert)
adalah ketika Batozar memaksa Raib menggunakan teknik berbicara dengan alam
untuk menayangkan peristiwa masa lalu tentang keluarga Batozar. Di situ aku
salut kepada Ali dan Seli yang berdiri membela Raib ketika Batozar dengan
egoisnya memaksa Raib menggunakan teknik tersebut. Setelah itu, waktu Batozar
bertanya dengan membentak apakah orang tua Raib bangga padanya, lalu Raib menjawab bahwa dia tidak mengenal
orang tua kandungnya sambil terisak-isak, aku langsung merasa sedih. Mataku
sudah berkaca-kaca. Aku merasa bersimpati padanya. Aku bisa mengerti bahwa jika
ada orang yang sangat butuh teknik menayangkan peristiwa masa lalu tersebut,
orang itu adalah Raib sendiri, dan Batozar tidak sepantasnya bersikap egois
seperti itu.
Selain itu, di cerita Batozar,
perkembangan kekuatan Raib sangat keren. Dia dapat (spoiler alert) menggunakan kekuatan berbicara dengan alam miliknya to the next level. Siapa sangka dia
dapat meminta alam untuk memperlihatkan peristiwa di masa lalu? Di samping itu,
kekuatan teleportasi Raib juga jadi semakin keren setelah dilatih saat
petualangan mereka di cerita Ceros. Bahkan,
ada sedikit bocoran tentang potensi besar teknik kinetik milik Seli, meskipun
di buku ini belum diperlihatkan.
Kelemahan
Hal yang kurang aku suka dari buku ini ada pada cerita Batozar. Dalam cerita tersebut, aku
merasa ada bagian yang diceritakan terlalu panjang, seperti detail rutinitas
Batozar selama di Klan Bumi. Detail tersebut diceritakan agak terlalu panjang
dan kurang bisaku pahami, khususnya saat Batozar duduk sambil menonton festival
seni. Aku hanya tidak mengerti mengapa harus serinci itu ditulis.
Selain itu, kemunculan si supir angkot yang cerewet itu aku
rasa terlalu sering. Di awal, kehadirannya memang memberikan humor pada cerita,
tetapi kemudian, aku merasa kurang masuk akal karena rasanya supir angkot di
kota itu hanya dia. Walaupun, aku paham bahwa semua itu memang tidak begitu
berpengaruh besar kepada cerita, hanya hal-hal sepele.
Kesimpulan
Buku Ceros dan Batozar
adalah buku ke-4,5 yang bisa dikatakan sebagai sebuah side-story Akan tetapi, cerita dalam buku ini penting sekali untuk
dibaca sebelum membaca “Komet Minor” serta “Selena” dan “Nebula.” Buku ini
berisi berbagai kemungkinan dan fakta menarik tentang dunia paralel, sangat potential untuk menjadi ide-ide
petualangan baru. Buku ini juga sedikit membocorkan tentang keberadaan orang
tua Raib. Maka dari itu, jangan di-skip ya
buku ini. Aku kasih skor 7,8/10 untuk Ceros
dan Batozar.
Sebelumnya (Bintang)
Selanjutnya (Komet)
***
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Itu
akan muncul di buku “Komet Minor.”
Komentar
Posting Komentar