Serial TV Terfavorit 2024 (part 1)

Serial TV Terfavorit 2024 Halo! Kembali lagi dengan daftar serial TV terfavoritku. Kali ini, di tahun 2024 aku berusaha untuk menonton judul yang lebih beragam dan di berbagai platform OTT supaya kalian yang mungkin hanya berlangganan di salah satu platform bisa mendapatkan rekomendasi baru di platform tersebut. Hmmm… meskipun mungkin judul yang akan kurekomendasikan sudah pasaran ya, hahaha. Beberapa di antara judul yang kutonton adalah sekuel dari serial TV yang telah kutonton sebelumnya. Beberapa adalah judul baru atau genre baru—yang kuharap juga menarik bagi kalian. Aku juga mencoba judul serial dari negara yang belum pernah kutonton sebelumnya, seperti serial India. Sebelum masuk ke dalam daftarnya, aku akan memberikan disclaimer . Judul-judul yang kutulis dalam daftar ini bukanlah judul yang tayang perdana di tahun 2024, melainkan yang aku tonton di tahun 2024. Jika ada judul bagus yang tidak ada di daftar ini, itu mungkin karena aku belum menontonnya atau memang bukan fa

Ceros dan Batozar: Biarpun Cerita Selingan, Tetap Wajib Dibaca!

Identitas Buku

Judul

:

Ceros dan Batozar

Penulis

:

Tere Liye

Co-author

:

Diena Yashinta

Penerbit

:

PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit

:

2018

Cetakan

:

VII

Tebal

:

376 halaman

Harga

:

Rp95.000,-

ISBN

:

9786020385914

Genre

:

Petualangan, fantasi ilmiahisekai, coming of age

 

Tentang Penulis

Tere Liye adalah seorang penulis novel ternama dari Indonesia. Dia lahir di pedalaman Sumatera pada tanggal 21 Mei 1979. Dia adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Tere Liye sudah menciptakan banyak karya bestseller, seperti Hafalan Shalat Delisa (2005), Moga Bunda Disayang Allah (2005), Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (2010), dan Pulang (2015). Novel Ceros dan Batozar sendiri adalah novel kelima dari serial Petualangan Dunia Paralel, menyusul Bumi (2014), Bulan (2015), Matahari (2016), dan Bintang (2017).

 

Sinopsis

Buku “Ceros dan Batozar” berisi dua cerita petualangan Raib, Seli, dan Ali. Kedua petualangan tersebut merupakan cerita selingan atau side-story dari Saga Si Tanpa Mahkota.[1] Ceros dan Batozar dapat dibilang sebagai buku ke-4,5 dari serial “Petualangan Dunia Paralel.”

Ceros

Raib, Seli, dan Ali sedang melakukan karya wisata bersama teman-teman sekolahnya. Mereka mengunjungi sebuah situs bersejarah yang terkenal yang berada di luar kota tempat mereka tinggal. Semua berjalan baik sampai alat canggih Ali menangkap aktivitas dunia paralel dari bawah situs bersejarah tersebut.

Ketiga sahabat itu langsung menaiki Ily dan memeriksa sumber aktivitas asing tersebut. Mereka memasuki sebuah lorong kuno di bawah tanah yang membawa mereka ke sebuah ruangan bawah tanah misterius, bukan bagian peradaban Klan Bintang. Tempat tersebut lebih tua lagi daripada Klan Bintang, tetapi memiliki teknologi lebih canggih, seakan-akan berasal dari dunia lain. Namun, buruknya adalah mereka terjebak di sana bersama dua monster buas yang menyerang mereka tanpa ampun.

Batozar

Raib, Seli, dan Ali membaca berita bahwa ditemukan aktivitas UFO (Unidentified Flying Object) di situs bersejarah tempat mereka pergi karya wisata beberapa waktu lalu. Ali bersikeras bahwa itu bukan ulahnya yang ceroboh mengendarai kapsul terbang ILY.

Ternyata benar itu bukan Ali. Miss Selena menjelaskan bahwa itu adalah ulah Batozar, seorang penjahat berbahaya dari Klan Bulan yang kabur ke Klan Bumi. Penjahat yang dijuluki Sang Penjagal tersebut sedang mencari sesuatu di Klan Bumi, tetapi yang pasti, Raib, Seli, dan Ali sebaiknya tidak ikut campur dengan urusan berbahaya tersebut. Namun, entah nasib baik atau nasib buruk, ketiga remaja itu malah bertemu dengan Batozar Sang Penjagal. Apakah yang diinginkan Batozar dari mereka bertiga?

 

Kelebihan

Menurutku, Ceros dan Batozar lebih seru dibandingkan “Bintang.” Sebetulnya, aku sudah membaca sampai “Komet Minor”, tetapi aku melewati Ceros dan Batozar karena aku pikir tidak ada hubungannya dengan cerita utama, mengingat buku ini adalah side-story yang berarti tidak (secara langsung) berhubungan dengan plot utama. Namun, rupanya buku ini lumayan penting untuk dibaca sebelum masuk “Komet Minor.” Bahkan, buku ini sangat penting untuk dibaca sebelum masuk Saga Orang Tua Raib.[2] Oleh karena itu, sebaiknya kalian jangan sampai tidak membaca buku ini.

Berbeda dengan buku sebelumnya, “Bintang”, alur cerita Ceros dan Batozar lebih baik karena tidak repetitif. Aku sangat menikmati membaca setiap halamannya. Cerita pada buku ini pun tidak berakhir menggantung, meskipun menimbulkan berbagai kemungkinan baru tentang dunia paralel.

Di samping itu, yang menarik lagi ialah latar tempatnya adalah Klan Bumi. Akhirnya setelah sekian banyak buku, mereka bertualang juga di Klan Bumi dan menjelajahi jejak-jejak dunia paralel di Klan Bumi. Apalagi di cerita Batozar, latar tempatnya adalah kota tempat Raib, Seli, dan Ali tinggal yang dihuni banyak orang. Mereka jadi tidak bisa menggunakan kekuatan dan teknologi canggih mereka seenaknya sehingga petualangan mereka jadi terasa berbeda.

Saat petualangan mereka di cerita Ceros, ada banyak fakta menarik tentang dunia paralel, (spoiler alert) seperti tentang ekspedisi Klan Aldebaran. Diketahui bahwa rupanya dahulu Klan Aldebaran telah melakukan perjalanan ke Klan Bumi, Klan Bulan, dan Klan Matahari saat ketiga klan tersebut bukan apa-apa dan bahkan, penjelajah Klan Aldebaran-lah yang mengajari manusia Klan Bumi untuk memasak, bertani, dan sebagainya. Itu berarti merekalah dewa-dewi dalam cerita-cerita manusia yang telah membantu peradaban manusia berkembang pesat. Itu mengingatkanku pada para Eternals dari film superhero “Eternals” (2021).[3]

Bahkan, (spoiler alert) Ngglanggeram dan Nggalanggeran berkata bahwa mereka menelantarkan penduduk Klan Bumi karena kecewa dengan mereka yang menggunakan ilmu pengetahuan dari Klan Aldebaran untuk hal-hal buruk. Itu mengingatkanku pada cerita tentang Dewa-Dewi Yunani (dalam mitologi Yunani) dan Dewa-Dewi Mesir (dalam mitologi Mesir) yang juga meninggalkan umat manusia karena kecewa dengan perilaku manusia yang semakin jauh dari ajaran mereka. Itu fakta yang mengejutkan! Aku sangat tidak menduga cerita “Petualangan Dunia Paralel” akan menjadi seperti ini.

Kemudian, dalam cerita Batozar, bagian favoritku (spoiler alert) adalah ketika Batozar memaksa Raib menggunakan teknik berbicara dengan alam untuk menayangkan peristiwa masa lalu tentang keluarga Batozar. Di situ aku salut kepada Ali dan Seli yang berdiri membela Raib ketika Batozar dengan egoisnya memaksa Raib menggunakan teknik tersebut. Setelah itu, waktu Batozar bertanya dengan membentak apakah orang tua Raib bangga padanya,  lalu Raib menjawab bahwa dia tidak mengenal orang tua kandungnya sambil terisak-isak, aku langsung merasa sedih. Mataku sudah berkaca-kaca. Aku merasa bersimpati padanya. Aku bisa mengerti bahwa jika ada orang yang sangat butuh teknik menayangkan peristiwa masa lalu tersebut, orang itu adalah Raib sendiri, dan Batozar tidak sepantasnya bersikap egois seperti itu.

Selain itu, di cerita Batozar, perkembangan kekuatan Raib sangat keren. Dia dapat (spoiler alert) menggunakan kekuatan berbicara dengan alam miliknya to the next level. Siapa sangka dia dapat meminta alam untuk memperlihatkan peristiwa di masa lalu? Di samping itu, kekuatan teleportasi Raib juga jadi semakin keren setelah dilatih saat petualangan mereka di cerita Ceros. Bahkan, ada sedikit bocoran tentang potensi besar teknik kinetik milik Seli, meskipun di buku ini belum diperlihatkan.[4]

 

Kelemahan

Hal yang kurang aku suka dari buku ini ada pada cerita Batozar. Dalam cerita tersebut, aku merasa ada bagian yang diceritakan terlalu panjang, seperti detail rutinitas Batozar selama di Klan Bumi. Detail tersebut diceritakan agak terlalu panjang dan kurang bisaku pahami, khususnya saat Batozar duduk sambil menonton festival seni. Aku hanya tidak mengerti mengapa harus serinci itu ditulis.

Selain itu, kemunculan si supir angkot yang cerewet itu aku rasa terlalu sering. Di awal, kehadirannya memang memberikan humor pada cerita, tetapi kemudian, aku merasa kurang masuk akal karena rasanya supir angkot di kota itu hanya dia. Walaupun, aku paham bahwa semua itu memang tidak begitu berpengaruh besar kepada cerita, hanya hal-hal sepele.

 

Kesimpulan

Buku Ceros dan Batozar adalah buku ke-4,5 yang bisa dikatakan sebagai sebuah side-story Akan tetapi, cerita dalam buku ini penting sekali untuk dibaca sebelum membaca “Komet Minor” serta “Selena” dan “Nebula.” Buku ini berisi berbagai kemungkinan dan fakta menarik tentang dunia paralel, sangat potential untuk menjadi ide-ide petualangan baru. Buku ini juga sedikit membocorkan tentang keberadaan orang tua Raib. Maka dari itu, jangan di-skip ya buku ini. Aku kasih skor 7,8/10 untuk Ceros dan Batozar.

Sebelumnya (Bintang)

Selanjutnya (Komet)

***




***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post! 

[1] Saga Si Tanpa Mahkota adalah cerita tentang petualangan Raib, Seli, dan Ali untuk mengalah Si Tanpa Mahkota, yang terdiri atas buku “Bumi”, “Bulan”, “Matahari”, “Bintang”, “Komet”, dan “Komet Minor.” Pengelompokan saga tersebut aku buat sendiri untuk memudahkan pengelompokkan cerita.

[2] Saga Orang Tua Raib adalah cerita petualangan untuk mengungkap identitas orang tua Raib, yang terdiri atas buku “Selena”, “Nebula”, dan “Lumpu.” Pengelompokan saga tersebut aku buat sendiri untuk memudahkan pengelompokkan cerita.

[3] Buku Ceros dan Batozar terbit lebih dulu daripada film “Eternals”, tetapi tokoh-tokoh di fil tersebut ada lebih dulu dalam komik karya Marvel. Selain itu, aku menulis reviu buku ini setelah menonton filmnya.

[4] Itu akan muncul di buku “Komet Minor.” 

Komentar