A Curse For True Love: Dua Penjahat, Satu Gadis, dan Satu Kutukan untuk Cinta Sejati—Akhir Bagi Kisah Paling Menakjubkan di Utara Agung

Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult   Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1]   (2017) yang lalu menjadi buku best-...

Rentang Kisah: Sebetulnya Idenya Bagus, tapi Alurnya Tidak Jelas Mau Ke Mana

Identitas Film

Judul

:

Rentang Kisah

Sutradara

:

Danial Rifki

Produser

:

Frederica

Tanggal rilis

:

11 September 2020

Rumah produksi

:

Falcon Pictures

Penulis naskah

:

Gita Savitri Devi (buku), Danial Rifki (screenplay)

Durasi tayang

:

1 jam 38 menit

Pemeran

:

Beby Tsabina, Bio One, Donny Damara, Cut Mini

Genre

:

Drama, coming of age

 

Sinopsis

Rentang Kisah adalah film yang diadaptasi dari buku karya Gita Savitri Devi yang berjudul sama yang terbit pada tahun 2017. Sama seperti bukunya, film ini menceritakan kehidupan Gita Savitri Devi alias Kak Gita selama dia berkuliah di Jerman.

Gita Savitri Devi (Beby Tsabina) adalah seorang remaja perempuan asal Jakarta. Dia tinggal bersama ibu dan adik perempuannya, sedangkan ayahnya tinggal di Amerika Serikat untuk bekerja. Setelah lulus SMA, Gita bingung menentukan ingin kuliah di mana dan ingin melakukan apa. Kemudian, dia pun berangkat kuliah ke Jerman atas rencana ibunya.

Akan tetapi, di Jerman, Gita mengalami fase kehidupan yang sangat baru. Kehidupan barunya tidak mudah, ditambah dia jauh dari keluarga. Meskipun berat, Gita harus bertahan. Di sanalah dia menemukan tujuan hidup yang dia inginkan, ketenangan hati, serta cinta.

 

Kelebihan

Sebelum menulis lebih banyak, aku ingin memberi tahu bahwa aku belum membaca bukunya sehingga tidak bisa membandingkan film dengan bukunya. Kemudian, aku baru menonton video-video Youtube Kak Gita sejak tahun 2018—2019 dan banyak video-videonya yang rilis sebelum itu yang belum aku tonton. Jadi, mungkin ada hal-hal yang sudah pernah dia ceritakan di video-video dia dan muncul juga di film, tapi belum aku tonton.

Baiklah, mari mulai ya. Film ini bisa membuatku lebih mengenal sosok Gita Savitri yang sekarang, yang aku tonton di Youtube. Storyline film ini dimulai sejak Kak Gita masih anak-anak sampai dia lulus kuliah di Jerman. Sepanjang waktu itu, khususnya selama dia di Jerman, diperlihatkan peristiwa-peristiwa yang membentuk dirinya. Peristiwa-peristiwa yang dimunculkan pun terasa padat, tidak banyak basa-basi atau hal-hal remeh. Maka, cerita film jadi fokus memperlihatkan transformasi Kak Gita.

Dalam salah satu adegan ketika Kak Gita masih kecil, ayahnya bilang, “Tuhan menciptakan dunia amat besar, lalu masa kamu mau diam di rumah aja?” Dari situ aku menebak, mungkin itu alasan Kak Gita suka traveling ke berbagai tempat. Kemudian, (spoiler alert) ada adegan dia mencoba bunuh diri saat di Jerman. Aku merasa kasihan dan cemas padanya saat melihat adegan itu, dan aku juga jadi mengerti mengapa dia begitu peduli terhadap isu-isu kesehatan mental.

Selain itu, dari film ini aku melihat bahwa kuliah di luar negeri ternyata tidak semenyenangkan yang banyak orang kira. Orang-orang mungkin berpikir bahwa yang kuliah ke luar negeri itu orang-orang kaya dan di sana tinggal senang-senang dan fokus belajar. Namun, ternyata tidak—Kak Gita mengalami tekanan mental dan finansial juga. Apalagi, Kak Gita jauh dari keluarga, sehingga tidak ada keluarga sebagai support system-nya. Jadi, dia punya bebannya sendiri yang tidak bisa diremehkan.

Berikutnya, aku suka melihat aktingnya Bio One sebagai Kak Paul, yang di film ini masih menjadi temannya Kak Gita. Akting dia cukup meyakinkan. Ekspresi wajahnya dan gaya bicaranya mirip dengan Kak Paul yang asli. Aku bisa melihat sosok Kak Paul di dia.

Aku juga suka melihat perkembangan hubungan Kak Gita dan Kak Paul. Namun, mungkin ini bias ya karena aku menonton Youtube mereka. Aku senang melihat bagaimana hubungan mereka yang bermula dari pertemanan, tidak ada toxic, dan justru saling support untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tidak ada drama-drama yang dilebih-lebihkan sehingga tampak lebih nyata. Apalagi, adegan-adegan mereka diiringi dengan soundtrack yang dinyanyikan Kak Gita dan Kak Paul sungguhan.

Terakhir, aku suka dengan sosok kedua orang tuanya Kak Gita. Ibunya diperankan oleh Cut Mini dan ayahnya oleh Donny Damara. Orang tua Kak Gita adalah sosok orang tua yang begitu penyayang. Mereka bukan orang kaya, tetapi mereka menginginkan pendidikan terbaik untuk Kak Gita. Ibunya Kak Gita pun diperlihatkan sebagai sosok yang berpikiran progressive untuk ukuran orang generasinya. Dan adegan Kak Gita dan ayahnya di akhir film, itu keren dan cukup menyentuh.

 

Kelemahan

Ide cerita film ini memang menarik, tetapi penyajiannya masih sangat kurang. Seperti yang aku bilang, alur filmnya padat, tetapi pada beberapa bagian terlalu padat. Masa-masa awal Kak Gita kuliah di Jerman seperti dikebut. Setelah peristiwa ini, lanjut peristiwa itu, lalu dilanjut lagi, dst. Sekuens yang dimasukkan terlalu banyak. Suasana film jadi berganti cepat sehingga membuat penonton agak bingung.

Kemudian, alur ceritanya tidak tampak jelas akan berakhir ke mana. Memang bagus kalau akhir ceritanya tidak tertebak, tetapi kalau arahnya terlalu blur malah terasa tidak jelas. Film ini tidak tampak apakah mau membicarakan kehidupan Kak Gita di Jerman, perjalanan cinta dia dengan Kak Paul, atau hubungan dia dengan ayahnya. Mungkin beberapa bagian pertama fokusnya di kehidupan Kak Gita di Jerman dan hubungan dia dengan Kak Paul, tetapi babak akhir film malah tentang Kak Gita dengan ayahnya.

Bagian romance Kak Gita dengan Kak Paul terasa tanggung. Cerita sudah cukup bagus memperlihatkan (spoiler alert) pertemanan mereka sampai proses Kak Paul menemukan agama yang tepat untuk dirinya. Namun, pada akhirnya tidak ada momen ketika mereka pacaran. Bahkan, tidak jelas apakah akhirnya mereka pacarana atau tidak di film ini. Bagi orang yang kenal mereka dari Youtube tentu tahu mereka menikah pada akhirnya; tetapi bagi yang tidak kenal mereka dari Youtube tentu akan dipenuhi tanda tanya.

Kemudian, sepanjang film jarang sekali dikasih lihat momen Kak Gita dengan ayahnya. Yang lebih banyak malah momen dengan ibunya. Akan tetapi, di akhir malah fokus ke momen mereka berdua (Kak Gita dan ayahnya). Padahal, sebelumnya tidak pernah terlihat Kak Gita kangen ayahnya. Itu terasa tiba-tiba saja dia kangen ayahnya.

Selanjutnya, ada kejanggalan tentang adiknya Kak Gita. Waktu dia berangkat kuliah, adiknya masih kecil. Namun, setelah Kak Gita lulus kuliah, setelah lebih dari lima tahun, adiknya masih sama saja. Adiknya tidak tambah besar.

Terakhir, aku pikir seharusnya film ini menambahkan detail latar waktunya, seperti menambahkan keterangan tahun. Ketiadaan detail tahun tersebut membuat penonton tidak paham sudah seberapa lama Kak Gita kuliah. Rasanya aneh saja, tiba-tiba di akhir film Kak Gita sudah lulus kuliah, padahal sebelumnya dia masih menangis karena gagal di satu mata kuliah. Peralihan tahunnya tidak jelas. Seandainya ada detail tahun itu, penonton jadi bisa lebih paham dengan alur cerita.

 

Kesimpulan

Rentang Kisah adalah film adaptasi dari sebuah buku karya Gita Savitri Devi, salah satu Youtuber dan content creator Indonesia. Film ini menceritakan kisah hidup Gita Savitri sendiri pada tahun-tahun pertamanya tinggal di Jerman. Ide cerita film ini bagus dengan cast yang keren, tetapi penyajian filmnya masih punya kekurangan di sana-sini. Masih ada banyak detail film yang belum maksimal. Maka dari itu, aku memberi skor 6/10. 

Kalian dapat menonton cuplikan filmnya di sini.


***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post! 

Komentar