A Curse For True Love: Dua Penjahat, Satu Gadis, dan Satu Kutukan untuk Cinta Sejati—Akhir Bagi Kisah Paling Menakjubkan di Utara Agung

Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult   Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1]   (2017) yang lalu menjadi buku best-...

Josee, the Tiger and the Fish: Bukan Hanya Soal Kisah Cinta Anak Muda, Tetapi Juga Tentang Meraih Impian

Identitas Film

Judul

:

Josee, the Tiger and the Fish

Sutradara

:

Koutarou Tamura

Produser

:

Shuuzou Kasahara, Kouichirou Mukai, Mari Suzuki

Tanggal rilis

:

7 November 2020 (Jepang)

Rumah produksi

:

Bones

Penulis naskah

:

Seiko Tanabe (short story), Sayaka Kuwamura (screenplay)

Durasi tayang

:

1 jam 39 menit

Pengisi suara

:

Kaya Kiyohara, Taishi Nakagawa

Genre

:

Romantis, drama, komedi, shoujo

 

Sinopsis


Josee, the Tiger and the Fish merupakan film yang diadaptasi dari cerita pendek dan novel ringan dengan judul yang sama karya Seiko Tanabe. Film ini merupakan remake dari film live-action-nya yang pernah tayang pada tahun 2003. Selain itu, ada pula adaptasi versi Korea-nya yang berjudul “Josee” (2020).

Josee, the Tiger and the Fish bercerita tentang hubungan sepasang pemuda-pemudi bernama Tsuneo Suzukawa (Taishi Nakagawa) dan Kumiko Yamamura atau biasa dipanggil Josee (Kaya Kiyohara). Tsuneo adalah mahasiswa perguruan tinggi yang hobi menyelam dan melakukan banyak kerja part-time ‘paruh waktu.’ Tsuneo bercita-cita ingin melanjutkan kuliah di Meksiko dan menyelam lautan di sana. Sementara itu, Josee adalah gadis disabilitas yang tidak bisa berjalan sejak lahir. Dia selalu menggunakan kursi roda, meskipun sebenarnya dia jarang keluar rumah.

Tsuneo bertemu dengan Josee dengan tidak sengaja ketika Josee meluncur dengan kursi rodanya di jalanan menurun, lalu menabrak Tsuneo. Kemudian, neneknya Josee menawari Tsuneo pekerjaan untuk menemani Josee dengan upah yang lumayan besar. Setelah itu, Tsuneo mengambil pekerjaan tersebut dan yang perlu dia lakukan hanyalah menemani dan menuruti perkataan Josee. Bersama Tsuneo, Josee memulai petualangannya melihat dunia yang selama ini hanya dia lihat melalui buku dan imajinasinya.

 

Kelebihan

Hal pertama yang membuatku senang menonton film ini adalah kualitas animasinya yang sangat bagus. Animasinya memang tidak serealistis film “Kimi no Na Wa” dan “Tenki no Ko”, tetapi dia tetap memanjakan mata, apalagi dengan color tone-nya yang cerah serta suasananya yang hangat. Salah satu bagian yang paling ku suka adalah waktu Tsuneo dan Josee bermain di pantai—menurutku, gambar animasi di adegan itu sangat romantis dengan warna langit merah jambu dan laut berkilauan.

Kelebihan lainnya adalah alur ceritanya yang rapih dan sekuensnya yang mulus. Mulai dari pertemuan Josee sampai akhir cerita, semuanya terasa pas, tidak terburu-buru. Perkembangan hubungan Josee dan Tsuneo disajikan dengan baik. Transformasi hubungan mereka yang mulanya seperti anjing-kucing hingga menjadi sahabat sama sekali tidak tekesan tiba-tiba. Semua adegan di film ini membangun akhir cerita yang sangat bagus dan paid off.

Tokoh yang aku pikir menarik di film ini adalah Josee. Dia lumpuh sejak lahir dan kesulitan melakukan banyak hal sendiri. Dia pun hampir tidak pernah keluar rumahnya karena baginya, dunia dipenuhi orang-orang menakutkan. Di film ini pun, kita melihat ada beberapa orang yang bersikap kasar kepadanya sehingga membuatnya takut. Selain itu, dia juga mengatakan bahwa dia muak karena segala hal tampak di luar jangkauannya. Itu membuatku bersimpati kepadanya dan terpikir bahwa dunia ini belum cukup ramah terhadap orang-orang seperti Josee.

Kemudian, hal bagus lain dari film Josee, the Tiger and the Fish adalah bahwa ceritanya tidak hanya tentang romansa, tetapi juga tentang meraih impian. Baik Tsuneo maupun Josee memiliki impian masing-masing. Tsuneo ingin kuliah ke Meksiko dan Josee ingin menjadi ilustrator. Keduanya diperlihatkan memiliki tantangan masing-masing yang membuat impian mereka seakan-akan di luar jangakauan. Namun, melalui cerita ini, keduanya belajar untuk menyemangati satu sama lain agar tidak menyerah dalam meraih impian mereka.

Di samping itu, aku sangat suka dengan soundtrack-nya. Kedua soundtrack-nya, “Ao no Waltz” dan “Shinkai”, dinyanyikan oleh Eve. Keduanya sangat catchy dan terkesan romantis, cocok sekali dengan film ini.

 

Kelemahan

Sebetulnya, kekurangan film ini tidak begitu signifikan. Salah satunya adalah ide ceritanya yang klise. Aku yakin ide cerita seperti ini sudah cukup banyak ditemukan di film-film dengan genre yang sama, meskipun penyajiannya pasti berbeda-beda.

Selain itu, kekurangan lainnya adalah penjelasan yang kurang eksplisit mengenai makna harimau dan ikan yang ada pada judul filmnya. Josee adalah gadis yang sangat imajinatif dan dia menggunakan istilah harimau dan ikan sebagai metafora. “Harimau” dan “ikan” muncul secara simbolis di film ini. Akan tetapi, hal tersebut agak membuat bingung bagi beberapa orang, meskipun itu bukan perkara besar.

 

Kesimpulan

Josee, the Tiger and the Fish adalah film anime romantis yang memiliki visual cerah yang memanjakan mata. Biarpun idenya klise, alur ceritanya sangat rapih dan mulus. Seluruh adegan di film ini mampu membentuk akhir cerita yang impactful. Terlebih lagi, film ini tidak hanya bercerita tentang romansa muda-mudi, tetapi juga tentang perjuangan meraih cita-cita. Soundtrack-nya pun enak sekali didengar. Aku memberi skor 8,4/10 untuk film ini. 

Kalian bisa menonton Josee, the Tiger and the Fish di Netflix. Kalian bisa menonton trailer filmnya di sini.


***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post! 

Komentar