Identitas Film
Judul :
Suckseed
Sutradara :
Chayanop Boonprakob
Tanggal rilis :
17 Maret 2011
Rumah produksi :
GTH
Penulis naskah :
Chayanop Boonprakob, Thodsapon Thiptinnakorn, dkk
Durasi tayang :
2 jam 10 menit
Pemeran : Jirayu Laongmanee, Pachara Chirathivat, Thawat Pornrattanaprasert, Nattasha
Nauljam
Genre : Komedi romantis
Sinopsis
Waktu SD, Ped (Jirayu Laongmanee) suka dengan salah satu anak
perempuan di kelasnya, namanya Ern (Nattasha Nauljam). Dia cantik dan punya rasa
cinta tinggi terhadap musik. Waktu itu, Ped membuatkan rekaman kaset pita yang
isinya dia menyanyikan sebuah lagu untuk Ern. Namun, Ped belum sempat
memberikan kaset itu karena Ern sudah pergi ke Bangkok.
Waktu berlalu, Ped sekarang sudah SMA. Dia punya sahabat yang
menemaninya sejak kecil, bernama Koong (Pachara Chirathivat). Lalu, seperti
kata orang-orang, “Jodoh pasti bertemu,” Ped kembali dipertemukan dengan Ern.
Gadis pujaan hati Ped tersebut pindah kembali ke kota mereka dan sekarang
mereka satu sekolah lagi. Tentu saja cinta pertama itu sulit dilupakan dan
itulah yang terjadi pada Ped ketika Ern muncul lagi di hadapannya.
Kemudian, Koong yang sangat ambisius dan bersemangat,
mengajak Ped dan Ex (Thawat Pornrattanaprasert) untuk membentuk band dan
mengikuti kompetisi band nasional. Mereka juga mengajak Ern bergabung. Bagi
Ped, seharusnya ini sangat menyenangkan karena bisa dekat dengan Ern. Namun
rupanya tidak demikian, sebab Koong mengatakan pada Ped bahwa dia suka pada Ern.
Kelebihan
Lagi-lagi, kalau urusan film romantic-komedi, sepertinya
film-film Thailang itu juaranya, salah satunya ya Suckseed ini, yang menurutku
sukses memenuhi ekspektasi. Tidak salah orang-orang bilang film ini bagus. Ada
beberapa hal yang menjadi keunggulan film ini.
Pertama-tama, aku suka banget alur film ini, realistis dan
lawak. Adegan-adegan di film ini realistis sekali menggambarkan kelakuakn anak
SMA, yakni sembrono, gak pikir panjang, dan labil. Salah satu contohnya itu
terlihat dari kelakuan Koong yang tahu-tahu mau bikin band. Lawakan dan adegan lucu pada film ini pun
ngakak banget. Gak mungkin gak ketawa sih nontonnya. Walaupun premis filmnya
biasa aja, tapi aku sangat mengapresiasi sutradara dan penulis naskahnya yang
bisa menyajikan alur cerita dengan sangat menghibur.
Oh iya, omong-omong soal premis cerita, film ini memang
premisnya simple banget, yakni cinta segitiga yang terjadi dalam
persahabatan remaja. Namun, yang seru itu bagaimana para tokoh dalam film ini
mengambil tindakan. Mereka mengambil tindakan sebagaimana remaja sesungguhnya.
Film ini tidak menggambarkan remaja sebagai sosok yang romantis, puitis, atau
bijaksana soal cinta; justru memperlihatkan sebagaimana remaja pada umumnya,
payah (suck) kalau urusan cinta. Mulai dari bagaimana Ped terus-terusan
memendam perasaannya kepada Ern demi menjaga persahabatannya dengan Koong
sampai akhirnya (maaf spoiler) Ped dan Koong bertengkar yang berujung
pada pecahnya persahabatan mereka, itu semua sangat menggambarkan masalah klise
remaja, dan itu kelebihan film ini menurut aku.
Masing-masing tokoh utama pun memiliki karkater yang kuat dan
sangat memengaruhi jalannya film. Ped yang pendiam, Koong yang sangat
kompetitif dan berapi-api, Ex yang kocak, dan Ern yang manis dan ceria –
karakter mereka mewarnai adegan-adegan di film ini. Sifat mereka tersebut
sangat menonjol dan terlihat pada tindakan mereka. Bahkan karakter ini masih
terlihat sampai di akhir film sehingga terlihat sekali konsistensinya.
Aku juga suka dengan chemistry antara Ern dan Ped.
Waktu mereka masih kecil, Ern meminjamkan salah ujung earphone-nya ke
Ped agar mereka bisa mendengarkan lagu sama-sama, menurutku itu romantis
(walaupun sebenarnya cukup cringe mengingat mereka berdua saat itu masih
SD hahaha). Bagaimana Ped memandang Ern
itu lucu banget, bikin senyum-senyum sendiri. Itu benar-benar orang yang sedang
jatuh cinta. Perkembangan hubungan mereka pun menurutku cukup menarik dan
penting untuk alur cerita, walaupun rupanya itu bukan pusat ceritanya (maaf spoiler
lagi).
Lagu-lagu yang dimainkan di film ini juga catchy.
Misalnya lagu Suckseed yang dimainkan bandnya Ped dan Koong. Lagu itu, to
be honest, sangat membekas. Kemudian, lagu yang Ped tulis untuk Ern juga
bagus. Liriknya itu sangat menggambarkan perasaan Ped untunk Ern.
Terakhir, mengenai adegan favoritku. Aku suka sekali dengan
adegan terakhirnya – bukan waktu epilog – tapi aku tidak akan membicarakan soal
itu. Adegan favoritku lainnya adalah saat Ped mendatangi rumah Ern malam-malam.
Ah, aku juga tidak mau banyak membahas soal itu, hehehe.
Kelemahan
Ada sedikit kekurangan film ini, salah satunya itu adalah
adegan di mana mereka pergi mengintip ke sekolah perempuan. Aku pikir scene itu
gak penting dan gak ada pengaruhnya untuk cerita. Adegan itu hanya untuk
lucu-lucuan saja, tapi tanpa ada adegan itu pun tidak apa-apa. Apalagi tidak
ada pengaruhnya juga ke alur cerita.
Kemudian, film ini juga banyak adegan musikal dengan penampilan
band-band dari Thailand. Yang sedikit menjadi masalah bagi ku adalah terlalu
banyak adegan yang menampilkan band tersebut. Ada beberapa adegan yang
menurutku tidak perlu ada penampilan bandnya. Atau sebenarnya bisa saja diakali
dengan mengurangi durasi waktu performance bandnya. Salah satu contohnya
itu adalah adegan di kereta dan menurut ku adegan itu bisa dihemat waktunya
kalau saja tidak ada penampilan band, biarpun penampilan band itu yang
menghidupkan adegan tersebut.
Dan kelemahan terakhir dari film ini, sekaligus kelemahan
yang paling terasa, adalah tokoh Ex yang terkesan tidak begitu dianggap.
Keberadaan Ex dalam cerita ini seperti tidak terlalu penting, padahal ia adalah
tokoh utama. Sebagian besar alur cerita berpusat pada Ped, Koong, dan Ern,
sementara Ex seperti hanya pelengkap untuk lucu-lucuan. Hubungan antara Ex dengan
gadis yang dia suka tidak mendapat perhatian, padahal hubungan mereka
berpotensi untuk dikembangkan. Ex jadi sekadar pelengkap, tapi tidak begitu
memgang peran penting dalam alur. Rasanya, tanpa ada Ex pun alur cerita film
ini tidak akan berubah banget. Itu sangat disayangkan dari film yang bagus ini.
Kesimpulan
Film Suckseed itu salah satu film romantis-komedi dari
Thailand yang sangat terkenal. Dengan alur cerita serta chemistry para
tokohnya itu, aku pikir wajar sekali film ini memperoleh popularitasnya. Konflik
klise anak SMA, tingkah kocak remaja yang patah hati, serta perseteruan antara
cinta dan sahabat mewarnai alur film ini. Film ini juga menampilkan beberapa
band rock ternama di Thailand – performance mereka menghidupkan suasana film.
Apalagi untuk adegan terakhir film ini, bagus banget dan menyentuh, sekaligus
lawak. Skor untuk film ini 8.8/10. Pokoknya, untuk kalian yang belum nonton,
kalian harus segera menonton!
Kalau kalian penasaran dan belum nonton filmnya, silakan lihat trailer di bawah ini.
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Komentar
Posting Komentar