A Curse For True Love: Dua Penjahat, Satu Gadis, dan Satu Kutukan untuk Cinta Sejati—Akhir Bagi Kisah Paling Menakjubkan di Utara Agung

Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult   Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1]   (2017) yang lalu menjadi buku best-...

Suckseed: Remaja Itu Selalu Payah Kalau Urusan Cinta



Identitas Film

Judul                               : Suckseed          

Sutradara                        : Chayanop Boonprakob

Tanggal rilis                    : 17 Maret 2011

Rumah produksi             : GTH

Penulis naskah               : Chayanop Boonprakob, Thodsapon Thiptinnakorn, dkk

Durasi tayang                 : 2 jam 10 menit

Pemeran                        : Jirayu Laongmanee, Pachara Chirathivat, Thawat Pornrattanaprasert, Nattasha Nauljam

Genre                             : Komedi romantis

 

Sinopsis

Waktu SD, Ped (Jirayu Laongmanee) suka dengan salah satu anak perempuan di kelasnya, namanya Ern (Nattasha Nauljam). Dia cantik dan punya rasa cinta tinggi terhadap musik. Waktu itu, Ped membuatkan rekaman kaset pita yang isinya dia menyanyikan sebuah lagu untuk Ern. Namun, Ped belum sempat memberikan kaset itu karena Ern sudah pergi ke Bangkok.

Waktu berlalu, Ped sekarang sudah SMA. Dia punya sahabat yang menemaninya sejak kecil, bernama Koong (Pachara Chirathivat). Lalu, seperti kata orang-orang, “Jodoh pasti bertemu,” Ped kembali dipertemukan dengan Ern. Gadis pujaan hati Ped tersebut pindah kembali ke kota mereka dan sekarang mereka satu sekolah lagi. Tentu saja cinta pertama itu sulit dilupakan dan itulah yang terjadi pada Ped ketika Ern muncul lagi di hadapannya.

Kemudian, Koong yang sangat ambisius dan bersemangat, mengajak Ped dan Ex (Thawat Pornrattanaprasert) untuk membentuk band dan mengikuti kompetisi band nasional. Mereka juga mengajak Ern bergabung. Bagi Ped, seharusnya ini sangat menyenangkan karena bisa dekat dengan Ern. Namun rupanya tidak demikian, sebab Koong mengatakan pada Ped bahwa dia suka pada Ern.

 

Kelebihan

Lagi-lagi, kalau urusan film romantic-komedi, sepertinya film-film Thailang itu juaranya, salah satunya ya Suckseed ini, yang menurutku sukses memenuhi ekspektasi. Tidak salah orang-orang bilang film ini bagus. Ada beberapa hal yang menjadi keunggulan film ini.

Pertama-tama, aku suka banget alur film ini, realistis dan lawak. Adegan-adegan di film ini realistis sekali menggambarkan kelakuakn anak SMA, yakni sembrono, gak pikir panjang, dan labil. Salah satu contohnya itu terlihat dari kelakuan Koong yang tahu-tahu mau bikin band.  Lawakan dan adegan lucu pada film ini pun ngakak banget. Gak mungkin gak ketawa sih nontonnya. Walaupun premis filmnya biasa aja, tapi aku sangat mengapresiasi sutradara dan penulis naskahnya yang bisa menyajikan alur cerita dengan sangat menghibur.

Oh iya, omong-omong soal premis cerita, film ini memang premisnya simple banget, yakni cinta segitiga yang terjadi dalam persahabatan remaja. Namun, yang seru itu bagaimana para tokoh dalam film ini mengambil tindakan. Mereka mengambil tindakan sebagaimana remaja sesungguhnya. Film ini tidak menggambarkan remaja sebagai sosok yang romantis, puitis, atau bijaksana soal cinta; justru memperlihatkan sebagaimana remaja pada umumnya, payah (suck) kalau urusan cinta. Mulai dari bagaimana Ped terus-terusan memendam perasaannya kepada Ern demi menjaga persahabatannya dengan Koong sampai akhirnya (maaf spoiler) Ped dan Koong bertengkar yang berujung pada pecahnya persahabatan mereka, itu semua sangat menggambarkan masalah klise remaja, dan itu kelebihan film ini menurut aku.

Masing-masing tokoh utama pun memiliki karkater yang kuat dan sangat memengaruhi jalannya film. Ped yang pendiam, Koong yang sangat kompetitif dan berapi-api, Ex yang kocak, dan Ern yang manis dan ceria – karakter mereka mewarnai adegan-adegan di film ini. Sifat mereka tersebut sangat menonjol dan terlihat pada tindakan mereka. Bahkan karakter ini masih terlihat sampai di akhir film sehingga terlihat sekali konsistensinya.

Aku juga suka dengan chemistry antara Ern dan Ped. Waktu mereka masih kecil, Ern meminjamkan salah ujung earphone-nya ke Ped agar mereka bisa mendengarkan lagu sama-sama, menurutku itu romantis (walaupun sebenarnya cukup cringe mengingat mereka berdua saat itu masih SD hahaha).  Bagaimana Ped memandang Ern itu lucu banget, bikin senyum-senyum sendiri. Itu benar-benar orang yang sedang jatuh cinta. Perkembangan hubungan mereka pun menurutku cukup menarik dan penting untuk alur cerita, walaupun rupanya itu bukan pusat ceritanya (maaf spoiler lagi).

Lagu-lagu yang dimainkan di film ini juga catchy. Misalnya lagu Suckseed yang dimainkan bandnya Ped dan Koong. Lagu itu, to be honest, sangat membekas. Kemudian, lagu yang Ped tulis untuk Ern juga bagus. Liriknya itu sangat menggambarkan perasaan Ped untunk Ern.

Terakhir, mengenai adegan favoritku. Aku suka sekali dengan adegan terakhirnya – bukan waktu epilog – tapi aku tidak akan membicarakan soal itu. Adegan favoritku lainnya adalah saat Ped mendatangi rumah Ern malam-malam. Ah, aku juga tidak mau banyak membahas soal itu, hehehe.

 

Kelemahan

Ada sedikit kekurangan film ini, salah satunya itu adalah adegan di mana mereka pergi mengintip ke sekolah perempuan. Aku pikir scene itu gak penting dan gak ada pengaruhnya untuk cerita. Adegan itu hanya untuk lucu-lucuan saja, tapi tanpa ada adegan itu pun tidak apa-apa. Apalagi tidak ada pengaruhnya juga ke alur cerita.

Kemudian, film ini juga banyak adegan musikal dengan penampilan band-band dari Thailand. Yang sedikit menjadi masalah bagi ku adalah terlalu banyak adegan yang menampilkan band tersebut. Ada beberapa adegan yang menurutku tidak perlu ada penampilan bandnya. Atau sebenarnya bisa saja diakali dengan mengurangi durasi waktu performance bandnya. Salah satu contohnya itu adalah adegan di kereta dan menurut ku adegan itu bisa dihemat waktunya kalau saja tidak ada penampilan band, biarpun penampilan band itu yang menghidupkan adegan tersebut.

Dan kelemahan terakhir dari film ini, sekaligus kelemahan yang paling terasa, adalah tokoh Ex yang terkesan tidak begitu dianggap. Keberadaan Ex dalam cerita ini seperti tidak terlalu penting, padahal ia adalah tokoh utama. Sebagian besar alur cerita berpusat pada Ped, Koong, dan Ern, sementara Ex seperti hanya pelengkap untuk lucu-lucuan. Hubungan antara Ex dengan gadis yang dia suka tidak mendapat perhatian, padahal hubungan mereka berpotensi untuk dikembangkan. Ex jadi sekadar pelengkap, tapi tidak begitu memgang peran penting dalam alur. Rasanya, tanpa ada Ex pun alur cerita film ini tidak akan berubah banget. Itu sangat disayangkan dari film yang bagus ini.


Kesimpulan

Film Suckseed itu salah satu film romantis-komedi dari Thailand yang sangat terkenal. Dengan alur cerita serta chemistry para tokohnya itu, aku pikir wajar sekali film ini memperoleh popularitasnya. Konflik klise anak SMA, tingkah kocak remaja yang patah hati, serta perseteruan antara cinta dan sahabat mewarnai alur film ini. Film ini juga menampilkan beberapa band rock ternama di Thailand – performance mereka menghidupkan suasana film. Apalagi untuk adegan terakhir film ini, bagus banget dan menyentuh, sekaligus lawak. Skor untuk film ini 8.8/10. Pokoknya, untuk kalian yang belum nonton, kalian harus segera menonton!

Kalau kalian penasaran dan belum nonton filmnya, silakan lihat trailer di bawah ini.


***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post! 




Komentar