Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1] (2017) yang lalu menjadi buku best-...
PK: Kritik Jenaka untuk Cara Beragama Kita yang Dungu
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Identitas Film
Judul : PK
Sutradara : Rajkumar Hirani
Tanggal rilis : 19 Desember 2014
Rumah produksi : Vinod Chopra Films, Rajkumar
Hirani Films
Jaggat “Jaggu” Janani (Anushka
Sharma) adalah seorang perempuan Hindu asal India yang berkuliah di Bruges.
Suatu hari dia bertemu pria Muslim bernama Sarfraz Yusuf (Sushant Singh Rajput)
asal Pakistan. Tidak butuh waktu lama,
kedua muda-mudi itu jatuh cinta dan menjalin hubungan romantis.
Namun, masalah perbedaan agama
menghalangi keduanya. Pasalnya, orang tua Jaggu tidak merestui hubungan mereka.
Orang tua Jaggu adalah seorang Hindu yang sangat religius dan menghormati
pemuka agama Hindu terkenal, bernama Tapasvi Maharaj (Saurabh Shukla). Tuan
Tapasvi meramal bahwa nanti Sarfraz akan meninggalkannya sebab orang Muslim
tidak bisa dipercaya.
Rupanya benar, Sarfraz
mengirimkan surat ke Jaggu saat mereka hendak menikah. Surat itu berisi pesan
bahwa Sarfraz tidak siap untuk menikah dengan Jaggu sebab mereka berbeda agama
dan kewarganegaraan. Jaggu yang kecewa pulang ke India dan bekerja sebagai
reporter berita.
Ketika sedang kesulitan mencari
berita yang menarik disajikan, Jaggu bertemu pria aneh. Pria berhelm kuning dan
bernama PK (Aamir Khan). Pria itu menyebarkan selebaran yang tertulis mencari
Tuhan. Jaggu tahu bahwa pria itu akan menawarkan kisah yang sangat luar biasa.
Kelebihan
Kalau kalian pernah nonton “3
Idiots” sebelumnya, kalian pasti tidak akan sulit untuk menyukai film satu ini.
Nuansa yang dibawa film PK ini masih sama dengan film 3 Idiots, sebuah
satire yang dikemas secara jenaka. Perbedaannya adalah materi yang dibawa dalam
film ini, yaitu mengenai paradigma beragama.
Hal yang aku suka dari film ini
adalah cast-nya, terutama Aamir Khan. Sebelumnya, aku sudah nonton dua
film yang dibintangi beliau, 3 Idiots dan Like Stars on Earth.
Menurutku akting Aamir Khan sangat hebat di kedua film tersebut dan di film ini
pun dia lagi-lagi berhasil mendalami karakternya. Sosok PK yang dia perankan
menurut aku bukan lah tokoh yang mudah. Walaupun begitu, Aamir Khan mampu
dengan hebatnya memerankan PK. Good job!
Kemudian, aku suka dengan setiap
adegan atau scene di film ini. Bagaimana setiap adegan disajikan dan
dibangun itu rapih sekali. Untuk film yang membahas sesuatu yang luar biasa
sensitif, yakni perihal agama, alur cerita film PK itu cukup compact. Semua scene di film ini tidak ada yang
tidak penting dan semua scene dapat dinikmati. Menurut ku, kelucuan yang
selalu jadi selingan di adegan-adegannya membuat alur cerita menarik untuk
ditonton. Film ini berhasil untuk menyajikan isu yang berat dengan cara yang
ringan dan mengundang gelak tawa.
Bagian film yang sangat aku suka
adalah perjalanan PK belajar tentang cara manusia bersosialisasi, mulai dari
dia belajar tentang kegunaan uang dan budaya berpakaian sampai akhirnya dia
menemukan Tuhan. Perjalanan PK mempelajari sosialisasi manusia menjadi metafora
yang bagus dari bagaimana bayi mempelajari dunia. Baik PK dan seorang bayi
sama-sama tiba di dunia telanjang dan haus pertanyaan.
Saat PK tiba di Delhi dan mulai
mendengar kata “Tuhan”, dia langsung mencari tahu bagaimana Tuhan ini dapat
membantunya. Pertanyaan demi pertanyaan terlontar darinya mengenai bagaimana
Tuhan bekerja, bagaimana Tuhan mendengar doa-doa manusia, mengapa Tuhan ada
banyak dengan ajaran yang berbeda-beda, mana agama mana yang benar, dan lain
sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan dia mungkin sederhana, tetapi kritis dan
menantang paradigma kita.
Kemudian ada adegan di mana PK
menangis di malam hari di tempat patung-patung dewa Hindu – adegan itu rasanya
penuh makna. Aku melihat seorang manusia yang putus asa dan bingung mengenai
eksistensi dirinya (meskipun PK itu bukan manusia). Aku melihat seorang yang
sudah berserah sepenuhnya pada Tuhan, seorang yang sangat butuh bantuan. Itu
adalah titik awal perjalanan spiritual PK dan setelahnya dia memulai perjalanannya
mencari Tuhan yang sejati.
Aku suka sekali adegan di mana
PK mempelajari seluruh agama. Aku dapat melihat berbagai tradisi dan kebudayaan
agama-agama lain yang tidak familiar oleh ku. Aku sangat suka dengan PK karena
untuk menemukan siapa Tuhan yang sejati, dia rela mengikuti semua ajaran agama
yang ada. Berbeda dengan yang selama ini mungkin diajarkan kepada kita bahwa
mencari Tuhan itu adalah dengan mendalami agama, secara spesifik satu agama. Di
sisi lain, PK justru mempelajari semuanya dengan ikhlas dan tekun sehingga dia
bisa memahami perspektif agama lain.
Di film ini ada banyak dialog
yang membuka pikiran, terutama di adegan terakhir saat PK dan Tuan Tapasvi
dalam acara debat. Ucapan PK membuatku menyadari kalau banyak tentang agama
kita yang sudah tidak jelas benar atau salah. Aku suka sekali ketika dia bilang
“Menurut ku, hanya ada dua Tuhan. Satu Tuhan yang menciptakan kita semua., yang
satu lagi adalah Tuhan yang kamu ciptakan. Tuhan yang kamu ciptakan itu kamu
buat seperti kamu.”
Itu membuat aku mempertanyakan
apakah semua ajaran agama yang sudah aku pelajari ini benar adanya dari Tuhan
atau sudah hasil olah pikir manusia lain, yang hidup jauh di masa lalu dan jauh
dari masa pertama kali agama itu sendiri diturunkan? Apa legitimasi yang
dimiliki seorang manusia biasa sehingga ia bisa menjadikan hasil penafsirannya
atas suatu ajaran Tuhan menjadi hukum yang bisa menentukan apakah orang pergi
ke surga atau neraka?
PK juga mengajari kita untuk
menalar ajaran agama dengan logika. Sadar atau tidak, banyak ajaran agama
sekarang yang tidak masuk akal dan tidak relevan. PK menantang itu semua dengan
pertanyaan-pertanyaannya. Misalkan, kalau memang Tuhan ingin semua orang
memeluk agama Kristen, lantas mengapa tidak Tuhan langsung menciptakan manusia
sebagai Kristen? Kalau memang Tuhan ingin umat Muslim untuk belajar, lantas
mengapa perempuan dilarang bersekolah tinggi-tinggi atau berkarir tinggi-tinggi?
Pertanyaan-pertanyaan semacam itu lah yang seharusnya kita tanyakan setiap kali
kita mempelajari hal-hal terkait agama, alih-alih hanya menelan bulat-bulat.
Namun, mungkin ada banyak orang
beranggapan bahwa film PK mengajak kita untuk menjadi atheis. Aku
pribadi terserah orang mau menginterpretasikan film ini seperti apa. Kemudian, menurut
aku pribadi tidak masalah apakah orang mau menjadi atheis atau theis karena itu
bukan urusan kita – itu adalah bagian dari perjalanan spiritualnya untuk
menemukan Tuhan.
Lagi pula, film PK tidak
mempertontonkan ajakan menjadi atheis. Yang film ini ajarkan adalah kritik
terhadap kalian yang beragama secara fanatik. Film ini tidak mengkritik agama
dan Tuhan kalian, entah itu Islam, Nasrani, Yahudi, Hindu, Buddha, Kong Hu Chu,
Sikhisme, Jianisme, atau yang lainnya. Kritik film ini adalah mengenai cara
kita beragama, cara beragama kita yang bodoh dan hanya ikut-ikutan saja tanpa
mempertanyakan kebenarannya.
Kelemahan
Lagi-lagi, aku tidak tahu
kekurangan film ini apa hahaha. Seperti halnya film 3 Idiots, film PK
rasanya sangat lengkap dan dipersiapkan dengan baik. Jadi, agak sulit untuk
menentukan apa yang menjadi kelemahannya.
Oh mungkin lagu-lagu yang
menjadi soundtrack-nya. Lagu-lagu yang ada di film ini tidak seenak
lagu-lagu di 3 Idiots. Sountrack di film 3 Idiots cukup
menyenangkan didengar sampai aku joget-joget gitu hahaha. Tapi, di film PK tidak
sampai segitunya, walau tetap enak didengar.
Kesimpulan
Kalau kalian mencari film
yang menghibur dan life-changing, kalian harus banget nonton film ini!
Kalian bukan cuman akan terhibur dan ketawa, tapi akan terharuh dan belajar.
Film ini berhasil membuat aku menangis sesenggukan (sama seperti 3 Idiots).
Dan lagi, pesan moral dari film ini akan sangat berarti bagi hidup kalian. Film
ini bukan mengajarkan atheisme, tetapi mengajak kita untuk lebih rasional dalam
beragama. Agama datang agar peradaban manusia bisa maju dan menjadi surga di
dunia, dan untuk mencapai itu yang dibutuhkan adalah kemajuan ilmu pengetahuan,
bukan dogma bodoh yang diajarkan secara terstruktur, massif, dan diturunkan
dari generasi ke generasi. Skor film ini dari aku adalah 9.8/10. Setelah notnon
film PK, ayo kalian rekonstruksi lagi paradigma beragama kalian!
Kalau udah penasaran dengan filmnya, yuk lihat trailer-nya di sini.
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Komentar
Posting Komentar