Judul : In the Tall Grass
Sutradara : Vincenzo Natali
Tanggal rilis : 4 Oktober 2019
Rumah produksi : Copperheart Entertainment,
Netflix
Penulis naskah : Vincenzo Natali, Stephen
King
Durasi tayang : 101 menit
Pemeran : Laysla De Oliveira, Avery Whitted,
Patrick Wilson, Will Buie Jr., Harrison Gilbertson
Becky (Laysla De Oliveira) dan
kakaknya, Cal (Avery Whitted) tengah berkendara melintasi Kansas. Di kiri-kanan
mereka tidak ada hal lain kecuali rumput. Hamparan rumput tinggi yang sangat
luas membentang sepanjang mata memandang.
Mereka melewati sebuah bangunan,
yakni gereja tua di pinggir jalan. Ada beberapa mobil terparkir di sana, tetapi
tidak ada orang. Saat mereka melintasi gereja tua itu, mereka mendengar
teriakan anak kecil.
Becky dan Cal berhenti. Anak itu
bilang namanya Tobin (Will Buie Jr.) dan dia terjebak di dalam padang rumput
itu, tidak bisa keluar. Tobin terpisah dari ayah dan ibunya yang juga terjebak
dalam padang rumput.
Saat Cal mau masuk menolong
Tobin, Becky yang tengah hamil memiliki firasat buruk. Ada yang salah dengan
padang rumput itu. Namun, didorong rasa penasaran dan keinginan menolong,
kakak-beradik itu masuk ke dalam padang rumput itu, dan mereka tidak bisa
keluar.
Sebenarnya, aku bukan penggemar
film horror, tapi aku lumayan suka dengan film ini. Yang menarik dari film ini
adalah ide utamanya yang menggunakan rumput. Biasanya orang akan membuat cerita
seram dengan mengasosiasikannya dengan rumah tua, hantu, kuburan, monster, desa,
hutan, atau hal mainstream lainnya. Tapi film ini justru mengasosiasikan
horror dengan padang rumput.
Film ini juga ada nuansa khas
horrornya Stephen King (oh iya, In the Tall Grass itu adaptasi dari
novelnya Stephen King dengan judul yang sama). Setelah aku nonton It dan
The Shining, aku lihat kesamaannya adalah horror yang dipakai tidak ada
unsur hantunya, sebagaimana di film Insidious. Dan ini menjadi semacam
penyegaran terhadap film horror yang beberapa tahun belakangan “didominasi”
oleh Insidious universe dan The Conjuring universe.
Elemen utama horror dalam film
ini adalah padang rumput yang sangat misterius dan membingungkan. Kalian akan
dibuat penasaran dan agak merinding hanya dengan melihat rumput-rumput itu. Apalagi
teka-teki super membingungkan yang terjadi di padang rumput ini, kalian pasti
akan kaget dan tentu saja bingung.
Kemudian, drama antartokohnya
pun mendukung cerita ini. Bagaimana jelasinnya ya? Beberapa film horror itu gak
hanya tentang setan-setannya aja, ada hal-hal lain yang ikut membumbui alur
ceritanya. Nah di sini juga ada, yakni perkelahian antara Becky, Cal, dan
Trevor, yang adalah mantan pacar Becky sekaligus ayah dari anak yang sedang
dikandung Becky.
Kadang, perkelahian yang mereka
lakukan itu bikin geregetan di saat mereka sedang diteror psikopat di dalam
padang rumput itu. Tapi, justru perkelahian mereka menjadi penting untuk
membangun penyelesaian cerita. Btw, aku salut banget dengan si Travis ini
(kalau kalian nonton pasti paham hehehe).
Kelemahan film ini adalah
terlalu banyaknya teka-teki dalam padang rumput itu. Semakin menuju akhir
cerita, semakin diperlihatkan keabsurdan dari padang rumput tersebut. Benar-benar
a lot to process gitu. Apalagi hal-hal absurd itu muncul gitu aja dan selesai.
Itu membuat kita bingung, dan kebingungan itu memberikan sensasi rasa takut
tersendiri, sebenarnya.
Aku masih kurang paham
sebenarnya dengan batu besar misterius itu. Aku sama sekali gak paham apa
sebenarnya yang batu itu beritahu ketika orang menyentuhnya. Kemudian, aku gak
paham siapa makhluk-makhluk rumput yang ada di sana, apa mereka manusia? Atau
setan? Satu lagi, aku gak paham dengan orang-orang yang ada di bawah tanah,
orang-orang yang menjerit-jerit aneh itu. Aku bingung mereka itu apa. Aku
kayaknya lost saat bagian itu.
But of all things, aku
penasaran dengan tokoh Tobin, si anak kecil yang minta tolong ke Becky dan Cal.
Di awal Tobin itu menjadi semacam pemandu bagi Cal dan Trevor yang ada di dalam
padang rumput. Namun kemudian, setelah cerita berjalan sudah setengah, Tobin
yang itu menghilang dan gak pernah muncul lagi. Aneh aja ke mana dia, padahal
di awal dia seperti yang tahu semuanya gitu.
Film In the Tall Grass adalah
film horror yang merupakan adaptasi novel karya Stephen King. Jadi, kalau
kalian memang suka dengan horror khasnya Stephen King, kalian harus nonton film
ini. Kalian yang sudah bosan dengan horror yang setan-setan lagi, juga
disarankan nonton ini. Meskipun banyak banget teka-teki dan hal absurd di film
ini, yang mungkin susah untuk diproses sama otak kita (yang nonton untuk
hiburan tapi malah jadi mikir hahaha), tapi film ini masih cocok untuk ngisi
waktu santai kalian selama di rumah. Skornya adalah 7.0/10.
Kalau udah penasaran, yuk dilihat cuplikannya!
Oke, samapai di situ ya
reviunya. Jaga kesehatan ya semua dan tetap kurangi bersosialisasi tatap muka
dengan orang-orang 😊.
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Komentar
Posting Komentar