A Curse For True Love: Dua Penjahat, Satu Gadis, dan Satu Kutukan untuk Cinta Sejati—Akhir Bagi Kisah Paling Menakjubkan di Utara Agung

Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult   Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1]   (2017) yang lalu menjadi buku best-...

In the Tall Grass: Ketika Rumput pun Terasa Seram



Identitas Film

Judul                               : In the Tall Grass
Sutradara                        : Vincenzo Natali
Tanggal rilis                     : 4 Oktober 2019
Rumah produksi              : Copperheart Entertainment, Netflix
Penulis naskah                : Vincenzo Natali, Stephen King
Durasi tayang                  : 101 menit
Pemeran                          : Laysla De Oliveira, Avery Whitted, Patrick Wilson, Will Buie Jr., Harrison Gilbertson

Sinopsis

Becky (Laysla De Oliveira) dan kakaknya, Cal (Avery Whitted) tengah berkendara melintasi Kansas. Di kiri-kanan mereka tidak ada hal lain kecuali rumput. Hamparan rumput tinggi yang sangat luas membentang sepanjang mata memandang.

Mereka melewati sebuah bangunan, yakni gereja tua di pinggir jalan. Ada beberapa mobil terparkir di sana, tetapi tidak ada orang. Saat mereka melintasi gereja tua itu, mereka mendengar teriakan anak kecil.


Becky dan Cal berhenti. Anak itu bilang namanya Tobin (Will Buie Jr.) dan dia terjebak di dalam padang rumput itu, tidak bisa keluar. Tobin terpisah dari ayah dan ibunya yang juga terjebak dalam padang rumput.

Saat Cal mau masuk menolong Tobin, Becky yang tengah hamil memiliki firasat buruk. Ada yang salah dengan padang rumput itu. Namun, didorong rasa penasaran dan keinginan menolong, kakak-beradik itu masuk ke dalam padang rumput itu, dan mereka tidak bisa keluar.

Kelebihan

Sebenarnya, aku bukan penggemar film horror, tapi aku lumayan suka dengan film ini. Yang menarik dari film ini adalah ide utamanya yang menggunakan rumput. Biasanya orang akan membuat cerita seram dengan mengasosiasikannya dengan rumah tua, hantu, kuburan, monster, desa, hutan, atau hal mainstream lainnya. Tapi film ini justru mengasosiasikan horror dengan padang rumput.

Film ini juga ada nuansa khas horrornya Stephen King (oh iya, In the Tall Grass itu adaptasi dari novelnya Stephen King dengan judul yang sama). Setelah aku nonton It dan The Shining, aku lihat kesamaannya adalah horror yang dipakai tidak ada unsur hantunya, sebagaimana di film Insidious. Dan ini menjadi semacam penyegaran terhadap film horror yang beberapa tahun belakangan “didominasi” oleh Insidious universe dan The Conjuring universe.

Elemen utama horror dalam film ini adalah padang rumput yang sangat misterius dan membingungkan. Kalian akan dibuat penasaran dan agak merinding hanya dengan melihat rumput-rumput itu. Apalagi teka-teki super membingungkan yang terjadi di padang rumput ini, kalian pasti akan kaget dan tentu saja bingung.  


Kemudian, drama antartokohnya pun mendukung cerita ini. Bagaimana jelasinnya ya? Beberapa film horror itu gak hanya tentang setan-setannya aja, ada hal-hal lain yang ikut membumbui alur ceritanya. Nah di sini juga ada, yakni perkelahian antara Becky, Cal, dan Trevor, yang adalah mantan pacar Becky sekaligus ayah dari anak yang sedang dikandung Becky.

Kadang, perkelahian yang mereka lakukan itu bikin geregetan di saat mereka sedang diteror psikopat di dalam padang rumput itu. Tapi, justru perkelahian mereka menjadi penting untuk membangun penyelesaian cerita. Btw, aku salut banget dengan si Travis ini (kalau kalian nonton pasti paham hehehe).

Kelemahan

Kelemahan film ini adalah terlalu banyaknya teka-teki dalam padang rumput itu. Semakin menuju akhir cerita, semakin diperlihatkan keabsurdan dari padang rumput tersebut. Benar-benar a lot to process gitu. Apalagi hal-hal absurd itu muncul gitu aja dan selesai. Itu membuat kita bingung, dan kebingungan itu memberikan sensasi rasa takut tersendiri, sebenarnya.

Aku masih kurang paham sebenarnya dengan batu besar misterius itu. Aku sama sekali gak paham apa sebenarnya yang batu itu beritahu ketika orang menyentuhnya. Kemudian, aku gak paham siapa makhluk-makhluk rumput yang ada di sana, apa mereka manusia? Atau setan? Satu lagi, aku gak paham dengan orang-orang yang ada di bawah tanah, orang-orang yang menjerit-jerit aneh itu. Aku bingung mereka itu apa. Aku kayaknya lost saat bagian itu.

But of all things, aku penasaran dengan tokoh Tobin, si anak kecil yang minta tolong ke Becky dan Cal. Di awal Tobin itu menjadi semacam pemandu bagi Cal dan Trevor yang ada di dalam padang rumput. Namun kemudian, setelah cerita berjalan sudah setengah, Tobin yang itu menghilang dan gak pernah muncul lagi. Aneh aja ke mana dia, padahal di awal dia seperti yang tahu semuanya gitu.


Kesimpulan

Film In the Tall Grass adalah film horror yang merupakan adaptasi novel karya Stephen King. Jadi, kalau kalian memang suka dengan horror khasnya Stephen King, kalian harus nonton film ini. Kalian yang sudah bosan dengan horror yang setan-setan lagi, juga disarankan nonton ini. Meskipun banyak banget teka-teki dan hal absurd di film ini, yang mungkin susah untuk diproses sama otak kita (yang nonton untuk hiburan tapi malah jadi mikir hahaha), tapi film ini masih cocok untuk ngisi waktu santai kalian selama di rumah. Skornya adalah 7.0/10.

Kalau udah penasaran, yuk dilihat cuplikannya!




Oke, samapai di situ ya reviunya. Jaga kesehatan ya semua dan tetap kurangi bersosialisasi tatap muka dengan orang-orang 😊


***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post! 

Komentar