Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1] (2017) yang lalu menjadi buku best-...
Pitch Perfect 3: Panggilan Terakhir untuk Para Bella, dan Selamat Tinggal
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Identitas Film
Judul:
Pitch Perfect 3
Sutradara:
Trish Sie
Tanggal rilis:
27 Desember 2017
Rumah produksi:
Gold Circle Entertainment, Brownstones Productions
Penulis naskah:
Kay Cannon, Mike White, dkk
Durasi tayang:
93 menit
Pemeran:
Anna Kendrick, Rebel Wilson, Brittany Snow, Anna Camp, Hailee Steinfeld, Ester
Dean, Hana Mae Lee, Kelley Jakle, Shelley Regner, Chrissie Fit
Sinopsis
Setelah lulus dari Universitas Barden, para anggota Barden
Bella kini menjalani kehidupan mereka masing-masing dengan bekerja. Namun,
rupanya mereka tidak begitu bahagia dengan itu. Mereka rindu bernyanyi kembali.
Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk melakukan reuni.
Saat reuni, mereka mengambil keputusan untuk kembali dan
mengikuti USO tour untuk bernyanyi menghibur para tantara Amerika
Serikat. Namun, ada sebuah kompetisi di sana, yakni kompetisi untuk
memperebutkan kontrak DJ Khalid. Para Bella sekarang tidak bersaing dengan grup
akapela, tapi dengan grup-grup yang menggunakan alat musik dan juga suara.
Mampukah para Bella memenangkan kompetisi kali ini?
Kelebihan
Kelebihan film ini sebetulnya terletak pada variasi lagunya.
Di film ini lagu-lagu yang dibawakan sudah terasa lebih familiar, bagi aku
pribadi. Maka dari itu, aku bisa sing along selama nonton film ini.
Kemudian, penampilan-penampilan dari para Bella kali ini lebih enak karena
tidak terinterupsi. Di film-film sebelumnya, jarang sekali diperlihatkan
penampilan Bella sampai tuntas. Apalagi di film kedua itu penampilan mereka
yang tuntas hanya penampilan final mereka.
Kelebihan lainnya adalah sama dengan film-film sebelumnya,
yaitu penampilan final mereka. Di sini, penampilan final mereka adalah menyanyikan
lagu berjudul Freedom. Awalnya hanya Beca (Anna Kenderick) yang
bernyanyi, lalu dia mengajak teman-temannya yang lain untuk ikut juga. Somehow,
bagi aku itu adegan yang cukup menyentuh, mungkin karena ini adalah film
terakhir dari Pitch Perfect sehingga terasa sedih karena bisa dibilang
itu adalah panggung terakhir mereka. Nuansa goodbye-nya cukup terasa. Ditambah
lagi mereka sebelumnya sudah memutuskan untuk melanjutkan hidup mereka
masing-masing dan benar-benar berhenti dari kelompok akapela mereka. Menurutku
itu keputusan berat karena mereka sudah seperti keluarga, tapi itu yang harus
dilakukan.
Kekurangan
Sayangnya, kekurangan di film ini cukup banyak. Ide cerita
film ini bagi aku terasa dipaksakan. Ide mereka untuk reuni sebenarnya bagus,
tapi adanya kompetisi untuk mendapat kontrak dengan DJ Khalid itulah yang
menurutku aneh. Sebelumnya mereka berkompetisi untuk sesuatu yang jelas, yakni
lomba akapela. Akan tetapi, di sini mereka berkompetisi untuk sesuatu yang
menurutku biasa saja. Memang kontrak kerja itu luar biasa, tapi penyajian
bagaimana mereka berkompetisi tidak memperlihatkan demikian. Tidak terlihat
urgensi dari kompetisi kali ini.
Bahkan, ide dengan menghadirkan grup band sebagai lawan
mereka tidak dieksekusi dengan baik. Kelompok-kelompok band yang merupakan competitor
mereka tidak memperlihatkan diri mereka sebagai rival sama sekali. Itu semakin
menghilangkan suasana kompetisi dalam film ini. Sekali lagi, kalau dibandingkan
dengan Treblemaker sebagai antagonis di film pertama Pitch Perfect, grup
band di sini jauh dari kata antagonis.
Kemudian, hubungan antara Chloe (Brittany Snow) dan Chicago (Matt
Lanter) menurutku kurang digarap dengan baik, tapi masih lebih baik daripada
Emely dan Benji. Di sini, meskipun sudah tidak terlalu buru-buru, dinamika
percintaan antara mereka berdua masih terkesan tiba-tiba. Sementara, kalau kita
bandingkan antara Beca dan Jesse (Skylar Astin), mereka berdua memiliki
dinamika percintaan yang lebih kompleks, tapi tidak berlebihan. Dan omong-omong
soal Beca dan Jesse, di film ini Jesse tidak ada sama sekali dan diceritakan
bahwa keduanya sudah putus. Menurutku itu mengurangi poin plus film ini karena
bagaimanapun, Jesse juga adalah bagian dari cerita Pitch Perfect.
Menghilangkan Jesse sama saja dengan mengeliminasi the essence of Pitch
Perfect story.
Kemudian, adegan di mana mereka diculik dan action dari
Fat Amy (Rebel Wilson) sangat berlebihan. Mungkin maksud adegannya adalah untuk
adegan lucu, yang memang lucu, tapi salah tempat. Adegan tersebut seperti salah
film karena film ini adalah tentang akapela.
Kesimpulan
Pitch Perfect 3 sebagai film penutup
dari trilogi Pitch Perfect adalah film yang cukup baik, tapi bukan luar
biasa. Memang cukup aku sayangkan karena film kedua dan ketiga dari trilogi Pitch
Perfect tidak berhasil mengalahkan film pertamanya yang keren banget. Aku
kasih skor 7.9/10 untuk film ini. Walaupun kurang bagus, tetapi film ini tetap
layak untuk ditonton kok. Kalian bisa lihat trailer-nya dulu supaya makin yakin kalau mau nonton filmnya!
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Komentar
Posting Komentar