Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1] (2017) yang lalu menjadi buku best-...
Friend Zone: Walau Bucin 10 Tahun, Tetap Tidak Membosankan
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Identitas
Film
Judul
:
Friend Zone
Sutradara
:
Chayanop Boonprakob
Produser
:
Jira Maligool, Wannarudee Pongsittisak
Tanggal rilis
:
14 Februari 2019, 2
Agustus 2019 (Amerika Serikat)
Baifern Pimchanok Leuwisetpaiboon, Nine Naphat
Siangsomboon, Jason Young
Genre
:
Komedi romantis
Sinopsis
Gink
(Baifern Pimchanok Leuwisetpaiboon) adalah seorang gadis yang nekat dan penuh
semangat. Dia selalu bersama sahabat setianya yang sedia membantunya kapanpun,
yaitu Palm (Nine Naphat Siangsomboon). Persahabatan keduanya sudah bermula
sejak mereka SMA. Palm selalu rela menolong Gink, bahkan ketika Gink mau
mengintai ayahnya sendiri yang dia curigai berselingkuh. Keduanya pergi nekat
bolos sekolah dan terbang ke Chiang Mai menyusul ayahnya Gink.
Setelah
mendapati ayahnya selingkuh, Gink yang merasa hampa pulang ditemani Palm. Di
saat Gink sedih, selalu Palm yang menghiburnya. Di situlah Palm mengucapkan
kalimat yang ia sesali ke depannya. Dia mengatakan bahwa dia menyayangi Gink
sebagai teman dan ingin agar mereka terus berteman, karena teman tidak pernah
berpisah. Itulah kalimat yang menahan mereka berdua di friend zone, yang
terus bertahan hingga sepuluh tahun lamanya. Namun, akankah ada kesempatan bagi
Palm untuk melanggar batas friend zone tersebut?
Kelebihan
Wah,
film ini kelebihannya adalah memiliki premis yang sangat menarik. Trailer-nya
saja bikin penasaran. Film ini lucu banget, menggelitik perut, dan dapat bikin
kita senyum-senyum sendiri. Bagi orang-orang yang sudah ragu duluan sebelum
menontonnya, mereka mungkin berpikir bahwa ceritanya klise, seperti judulnya. Padahal,
kalau mereka lihat trailer-nya, mereka bisa saja berubah pikiran.
Banyak
sekali jokes di film ini yang menghibur dan gokil, terutama kalau Gink sudah
mulai nekat. Aduh, itu selalu membuatku ketawa sendiri. Misalkan, (spoiler alert)waktu dia bersikeras mau memergoki ayahnya—somehow, it’s funny
to me. Kemudian, waktu dia malah gelayutan di billboard itu juga gokil
banget, hahaha. Pokoknya, di sepanjang film, akan ada banyak kelakuan lucu dari
Gink dan Palm yang bisa menggelitik tawa penonton.
Pemilihan
casting-nya juga bagus. Entah bagaimana, chemistry antara Baifern
dan Nine di film ini terasa meyakinkan. Mereka terasa banget terjebak dalam friend
zone. Itu membuat cerita film ini benar-benar hidup. Selain itu, akting
kedua pemeran utamanya bagus banget sampai aku baper lihat dinamika hubungan Gink dan Palm. Emosi yang mereka tunjukkan
dapat tersampaikan dengan baik. Ketika mereka sedang senang-senang, mood-ku ikut senang; ketika mereka
sedang bertengkar, aku ikut merasa nyesek.
Namun,
yang perlu diapresiasi jelas bukan hanya pemerannya, tetapi juga sutradara dan
penulis naskah yang sudah membuat alur cerita film ini dengan sangat keren. Walaupun
storyline-nya biasa saja dari segi ide—yaitu
tidak lebih dari dua sahabat yang selalu bersama dan salah satunya menyukai
yang lain tapi terjebak friend zone—tetapi
mereka berhasil mengembangkan alur yang biasa itu menjadi cerita yang
menghibur, menyentuh, dan sederhana.
Sama
sekali tidak ada hal-hal lebay di film ini sebagaimana yang banyak kita temukan
di film-film romantis Indonesia. Tidak ada dialog yang terlalu dipaksakan
supaya terkesan berbobot, tapi justru dialog-dialog ringan yang bermakna dan
jujur. Kalimat-kalimat yang dilontarkan Palm kepada Gink, terutamanya, dapat meyiratkan
perasaan cintanya kepada Gink. Itu sebenarnya menyentuh dengan caranya sendiri.
Berikutnya,
latar filmnya juga bagus. Film ini menggunakan latar tempat di berbagai negara.
Aku pribadi suka film yang menggunakan lokasi di berbagai negara karena aku
jadi bisa melihat sudut-sudut dunia. Latar paling bagus adalah saat mereka ke
Krabi, Thailang karena pemandangan lautnya sangat mengagumkan.
Kelemahan
Salah
satu kekurangan film ini sebenarnya masalah selera, yaitu aku tidak suka dengan
karakternya Gink. Dia selalu minta bantuan Palm, curhat semuanya ke Palm, minta
ditemani Palm, tapi dia tetap memilih laki-laki lain. Dengan alasan klise,
yaitu takut persahabatan mereka berakhir kalau mereka menjadi lebih dari teman,
Gink selalu menolak Palm. Gink menyebalkan banget dan aku kasihan sama Palm.
Di
sisi lain, aku juga kurang suka dengan Palm yang terlalu bucin. Dia selalu mendampingi Gink terlepas dari sikap Gink kepadanya.
Bahkan, dia tela pergi ke negara ini itu demi menemani Gink. Aku pribadi
geregetan melihatnya. Namun, itu lebih ke masalah selera saja.
Kemudian,
yang aku sayangkan adalah film ini kurang mengulik lagi hubungan Gink dengan
ayahnya. (Spoiler alert) setelah
ayahnya Gink ketahuan selingkuh, penonton tidak dikasih tahu apa-apa lagi.
Masalahnya adalah tidak pernah ditunjukkan secara jelas bukti bahwa ayahnya Gink selingkuh. Aku pikir itu yang akan jadi
twist di film ini, ternyata bukan. Maka dari itu, sebenarnya tidak
penting untuk diceritakan bahwa ayahnya Gink pernah selingkuh.
Kesimpulan
Film
Friend Zone merupakan film komedi romantis yang gokilnya minta ampun,
tapi tetap bikin baper. Kalau kalian menontonnya,
kalian pasti jadi bisa merasakan seberapa tidak enaknya berada di friend
zone. Film ini mungkin akan relatable
bagi kalian yang juga terjebak di firend
zone, hahaha. Akting yang mumpuni, chemistry
yang bagus, latar yang beragam, serta pengembangan cerita yang rapih dan
lucu adalah kekuatan film ini. Maka, walaupun premisnya klise, film ini layak
kalian tonto. Aku kasih skor 9/10 untuk film yang luar biasa keren ini! Film
ini cocok banget ditonton bareng teman-teman, terutama teman friend zone kalian, hahaha.
Kalau kalian penasaran dengan filmnya, tonton trailer-nya dulu di bawah ini.
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Komentar
Posting Komentar