A Curse For True Love: Dua Penjahat, Satu Gadis, dan Satu Kutukan untuk Cinta Sejati—Akhir Bagi Kisah Paling Menakjubkan di Utara Agung

Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult   Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1]   (2017) yang lalu menjadi buku best-...

Klaus: Kalau Kalian Bosan Nonton Home Alone, Kalian Harus Tonton Ini Pas Natal!

 

Identitas Film

Judul

:

Klaus

Sutradara

:

Sergio Pablos, Carlos Martínez López

Produser

:

Sergio Pablos, Marisa Roman, Matthew Teevan, Mercedes Gamero, Mikel Lejarza Ortiz, Gustavo Ferrada

Tanggal rilis

:

8 November 2019

Rumah produksi

:

Netflix Animation, Sergio Pablos Animation Studios, Atremedia Cine

Penulis naskah

:

Sergio Pablos (original story), Jim Mahoney (screenplay), Zach Lewis (screenplay)

Durasi tayang

:

1 jam 36 menit

Pengisi suasa

:

Jason Schwartzman, J.K. Simmons, Rashida Jones

Genre

:

Drama komedi, fantasi

 

Sinopsis

Seorang anak direktur perusahaan jasa layanan pos, Jesper Johanson (Jason Schwartzman), mendapat tugas dari ayahnya untuk mengelola sebuah cabang kantor pos di kota kecil yang jauh, di sebuah pulau di tengah laut luas. Kota itu bernama Smeerensburg. Jesper yang pemalas terpaksa pergi ke sana karena kalau tidak, dia akan dicoret dari keluarga. Jesper baru boleh pulang setelah ada 6.000 pucuk surat yang dikirim dari kota itu.

Namun, Smeerensburg adalah kota yang buruk, penduduknya terbagi menjadi dua suku yang tidak pernah berhenti berkelahi. Semua orang di sana kerjanya hanya menganggu satu sama lain. Jesper menjadi putus asa sampai akhirnya dia bertemu Klaus (J.K. Simmons), seorang pembuat mainan yang hidup menyendiri di hutan. Bersama-sama, mereka berdua membawa keajaiban yang mengubah kota tersebut selamanya, serta memulai tradisi hari raya yang begitu terkenal sampai sekarang.

 

Kelebihan

Film Klaus punya banyak kelebihan. Pertama-tama, film ini adalah film Natal dengan ide cerita yang berbeda. Biasanya, film-film Natal fokus pada keluarga atau pasangan, tetapi Klaus tidak sama sekali. Film ini justru fokus pada (spoiler alert) bagaimana Jesper dan Klaus mengubah kota Smeerensburg menjadi kota yang penuh keceriaan.  

Ide yang berbeda tersebut lalu dihadirkan menjadi sebuah cerita dengan alur yang sangat bagus. Aku suka sekali melihat (spoiler alert) perjuangan Jesper agar orang-orang di Smeerensburg mau mengirim surat serta perjuangan dia dengan Klaus mengirimkan hadiah ke anak-anak. Dalam perjuangan tersebut, Jesper dan Klaus tanpa sadar telah memulai mitos Sinter Claus. Rasanya sangat menarik melihat satu per satu detail tentang mitos Sinter Claus dimulai oleh mereka. Semua detail tersebut dimunculkan satu per satu dengan sangat rapih hingga akhirnya keseluruhan mitos Sinter Claus lahir. Waktu menontonnya, aku berpikir, “Oh seperti itu ceritanya sampai jadi begitu.”

Yang seru lagi adalah melihat transformasi kota Smeerensburg. Kota Smeerensburg yang ada di akhir cerita sangat jauh berbeda dengan yang ada di awal cerita. Selain seru, transformasi Kota Smeerensburg pun menyiratkan pesan moral cerita ini. Pesan moralnya adalah perubahan besar dapat dimulai dari perubahan-perubahan kecil. Seperti halnya yang dilakukan Jesper dan Klaus, (spoiler alert) mereka mulanya hanya membagikan mainan secara diam-diam di tengah malam, tetapi berakhir dengan mengubah Smeerensburg secara keseluruhan. Niat awal Jesper pun sebenarnya egois, tetapi rupanya niat egois sekalipun dapat berakibat baik terhadap orang lain. Kalau kata Klaus, “A true act of goodwill always sparks another.”

Di samping itu semua, film ini dipenuhi banyak momen bagus. Dia tidak hanya berisi momen menghibur yang membuat tertawa, tetapi ada pula beberapa momen menyentuhnya yang membuat haru. Momen-momen tersebut disajikan dalam rangkaian alur yang sangat baik sehingga penonton akan emotionally invested.[1] Momen favoritku di film ini adalah (spoiler alert) waktu Jesper dan Klaus menyaksikan Márgu (Neda Margrethe Labba) bermain dengan hadiah kereta luncurnya—adegan tersebut sangat indah, apalagi diiringi dengan soundtrack film ini. Menontonnya membuatku merinding dan senang.

 

Kelemahan

Biarpun film ini sangat bagus, ada beberapa kelamahan dalam film ini. Pertama, aku merasa fungsi kedua pemimpin klan di Smeerensburg sebagai antagonis kurang maksimal. Screentime mereka terlalu sedikit sehingga kurang tampak mereka memusuhi Jesper dan Klaus. Pertengkaran mereka dengan Jesper dan Klaus hanya terjadi beberapa kali. Seandainya saja, ada lebih banyak adegan perseteruan mereka dengan Jesper dan Klaus.

Kedua, aku agak kecewa karena kecemburuan Jesper terhadap Klaus ternyata tidak diapa-apakan. Di film, (spoiler alert) terlihat bahwa Jesper cemburu terhadap Klaus karena Klaus mendapatkan semua pujian atas usaha mereka membagikan mainan kepada anak-anak. Akan tetapi, rupanya rasa cemburu tersebut tidak dikembangkan untuk menjadi sebuah konflik di antara mereka berdua. Padahal itu akan jadi menarik. Aku pun sudah mewanti-wanti kapan masalah itu akan meledak dan merusak kerja sama mereka, tapi rupanya tidak ada.

Ketiga, aku agak bingung dengan nasib Klaus. Di akhir film, (spoiler alert) dia menghilang begitu saja dan entah bagaimana dia menjadi Sinter Claus yang sakti, Sinter Claus yang tampak mitologis seperti yang ada di cerita-cerita. Menurutku, itu agak aneh karena sepanjang cerita, film ini tidak memunculkan hal-hal yang bersifat magis. Unsur fantasi film ini adalah latar dunianya, tetapi tidak tampak bahwa di dunia itu ada praktik sihir atau makhluk mitologis lainnya. Maka dari itu, aku merasa agak janggal dengan nasib Klaus yang terkesan vague.

 

Kesimpulan

Klaus merupakan film Natal yang sangat recommended. Kalau kalian bosan menonton film Natal yang itu-itu saja, yang mainstream, kalian harus menonton ini! Klaus dipenuhi adegan-aderan yang bisa membuat tawa dan haru. Selain itu, ada rasa seru tersendiri melihat bagaimana mitos Sinter Claus terbentuk. Aku memberikan skor 9/10 untuk film ini. It’s a really heart-warming movie. You should watch it with your family.

Kalian bisa menonton Klaus di Netflix. Kalian dapat melihat trailer-nya di bawah ini.

***

Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post! 


[1] Terikat secara emosional pada isi cerita.

Komentar