Identitas
Buku
Judul
|
:
|
Dunia
Maya
|
Penulis
|
:
|
Jostein
Gaarder
|
Penerjemah
|
:
|
Winny
Prasetyowati
|
Penerbit
|
:
|
PT Mizan
Fantasi
|
Tahun
terbit
|
:
|
2019
(Edisi Ketiga)
|
Cetakan
|
:
|
I
|
Tebal
|
:
|
420
halaman
|
Harga
|
:
|
Rp89.000,-
|
ISBN
|
:
|
978-602-441-127-5
|
Genre
|
:
|
Fiksi filosofis,
drama, misteri
|
Tentang Penulis
 |
Jostein Gaarder |
Jostein Gaarder adalah seorang penulis berkewarganegaraan
Norwegia yang menulis buku Sophie’s World (Dunia Sophie). Buku
tersebut adalah salah satu buku terlaris di dunia dan telah diterjemahkan ke dalam
50 bahasa.
Jostein Gaarder memiliki ciri khas dalam buku-buku
karangannya, yakni memadukan dongeng yang indah dengan perenungan akan makna. Jostein
Gaarder pun kerap kali memasukkan filsafat-filsafat ke dalam novel-novelnya.
Tidak hanya itu, beliau juga sangat lihai dalam memberi kesadaran akan isu-isu lingkungan
hidup melalui cerita-cerita yang dia sampaikan.
Buku-buku Jostein Gaarder selain Dunia Sophie, antara
lain adalah: Dunia Anna, Princess of Tales, The Orange Girl, Dunia Maya,
Cecilia and the Angel, The Magic Library, The Puppeteer, The Castle in the
Pyrenees, Misteri Soliter, dan yang terbaru The House of Tales.
Di samping menulis, Jostein Gaarder juga aktif mengampanyekan
pelestarian lingkungan melalui Sofie Foundation yang dia dan istrinya dirikan
pada tahun 1997. Sekarang, Jostein tinggal di Oslo, Norwegia.
Sinopsis
Di sebuah negara di Oseania, yakni Fiji, terdapat sebuah
pulau bernama Taveuni. Pulau Taveuni memiliki keistimewaannya sendiri, terlapas
dari letaknya yang berada di tengah Samudra Pasifik. Pulau tersebut dilewati
garis 180◦, dan lokasi persisnya tersebut disebut date-line.
Di sana, kita dapat pergi ke hari esok hanya dengan melangkah, dan bisa kembali
lagi dengan melangkah pula.
Ada sebuah resort di sana, Maravu Plantation Resort. Di
sanalah beberapa orang unik bertemu dan berkumpul. Ada John, seorang penulis
asal Inggris yang dipenuhi duka karena kehilangan istrinya. Ada Frank, seorang
ahli biologi evolusioner asal Norwegia yang baru saja kehilangan anaknya dan
berpisah dengan istrinya. Akan tetapi, di antara semua tamu di resort tersebut,
Jose dan Ana adalah yang paling menarik perhatian. Sepasang kekasih dari
Spanyol tersebut selalu bergumam potongan-potongan puisi yang aneh dan tak
dimengerti. Puisi mengenai evolusi manusia, ledakan Big Bang, serta
kesadaran manusia. Namun, ada yang aneh pada Ana. Baik Frank dan John merasa
bahwa mereka pernah bertemu Ana sebelumnya, tapi mereka tidak bisa menerkanya.
Siapakah Ana sebenarnya? Dan apa hubungannya dengan maya –
ulusi dunia?
Kelebihan
Kelebihan buku ini adalah ide ceritanya. Jostein Gaarder
pintar sekali memilih isu lingkungan saat itu, yakni tentang pergantian milenum
dan pengaruhnya terhadap orang-orang. Dengan mengambil latar cerita pada tahun
1998, Jostein Gaarder menceritakan keresahan para tokoh tentang pergantian
millennium dan perayaannya yang akan dilakukan di date-line di Fiji. Jostein
Gaarder meningkatkan awareness kita akan lingkungan dengan kaitannya
terhadap dunia yang hendak memasuki milenium ketiga. Bagi aku itu keren banget
karena aku juga adalah orang yang peduli isu-isu environmentalism.
Jostein juga menghadirkan tokoh-tokoh yang menarik, terutama
Frank si ilmuwan biologi evolusioner. Sejak awal, Frank sudah menjadi seorang
tokoh yang rumit karena ketakutannya terhadap kematian. Keinginannya untuk bisa
hidup abadi dan keresahannya karena sadar bahwa dirinya semakin tua menghantui
pikirannya sendiri. Kemudian, ketidakpercayaannya pada kuasa Tuhan dan
kehidupan lain memperparah mentalnya. Bisa dibilang, karakter utama kita dalam
buku Dunia Maya ini begitu rapuh. Dan seiring cerita bergulir, Frank
digambarkan mengalami perkembangan. Gagasan-gagasannya mengenai hidup berubah.
Dan itulah menariknya cerita, sebab tokohnya berproses.
Selain itu, dua tokoh yang menarik perhatian lainnya adalah
Jose dan Ana. Sepasang kekasih itu sangat misterius, dan itulah daya tarik
mereka. Keduanya selalu bertukar puisi-puisi dalam bahasa Spanyol, yang
sepertinya hanya mereka yang paham maksudnya apa. Puisi-puisi tersebut pun
memiliki daya tarik sendiri. Isinya mengenai refleksi tentang penciptaan
semesta dan manusia – refleksi mengenai Big Bang, evolusi manusia,
kesadaran manusia, dan kesadaran akan keberadaan Tuhan. Jostein Gaarder seperti
ingin mengajak kita merenungkan itu semua selain melalui dialog.
 |
Sampul lama Dunia Maya |
Latar yang dipilih di cerita ini juga menarik, yakni pulau
Taveuni di Fiji. Penggambaran detil mengenai keadaan di sana, mulai dari resort
hingga desa-desa penduduk aslinya digambarkan cukup baik. Jostein pun menghadirkan
kita sebuah belahan bumi yang berbeda dari kebanyakan cerita, karena ini adalah
buku pertama yang aku baca yang berlatar tempat di Fiji. Aku sebelumnya tidak
tahu bahwa ada tempat bernama Pulau Taveuni di mana kita dapat pergi ke hari
esok hanya dengan melewati sebuah perbatasan. Aku pribadi suka dengna
cerita-cerita yang mengambil latar tempat di tempat-tempat yang tidak mainstream
seperti ini.
Dan tidak akan ketinggalan pula ciri khas buku Jostein
Gaarder yang selalu jadi daya tarik tersendiri bagi aku, yakni filsafatnya. Di
dalam buku Dunia Maya ini Jostein Gaarder membawakan filsafat mengenai
lingkungan. Lagi-lagi, isu pelestarian lingkungan serta keberagaman hayati
diangkat di sini. Akan tetapi, bukan itu yang utama – isu paling utama adalah
evolusi manusia. Kita diajak mengenali sedikit evolusi makhluk hidup dan betapa
mengagumkannya itu. Kita diajak untuk mencari makna dibalik perjalanan panjang
evolusi itu sendiri. Bahkan lebih dari sekadar evolusi, kita pun dibawa untuk
merenungi Big Bang yang telah terjadi lima belas miliar tahun yang lalu,
tetapi baru terdengar sekarang. Kita diajak merenungi makna terjadinya Big
Bang. Tidak hanya filsafat-filsafat tersebut, kita juga akan dibawa
berekenalan dengan konsep filsfat India tentang maya dan Brahman,
konsep filsafat India yang juga aku sukai. Selama membaca buku ini, aku merasa
diberitahukan banyak hal-hal yang sebelumnya aku tidak sadari atau tidak
ketahui.
Kelemahan
Kelemahan buku ini adalah plot-nya. Beberapa kali alur
cerita menjadi biasa saja, terutama di bagian dialog antara Frank dengan
Gordon. Terkadang cerita ini berhasil membawa excitement naik, lalu
kemudian turun dengan cukup drastis sehingga bisa saja membuat pembaca bosan.
Kemudian, misteri di buku ini, yaitu wajah Ana, tidak selalu
dijaga kemisteriusannya. Berbeda dengan Dunia Sophie yang mana
misteri tentang Hilda hampir selalu muncul di bab manapun, di sini misteri
wajah Ana terkadang tidak disinggung oleh si tokoh utama. Sekalinya disinggung,
si tokoh utama hanya menganggapnya lalu begitu saja. Di sinopsis yang ada di sampul
belakang buku, misteri tentang wajah Ana sudah di-state untuk menjadi
pemancing bagi calon pembaca, tetapi ternyata di sini misteri tersebut tidak
seperti misteri – lebih seperti orang yang lupa nama kenalan lamanya. Alih-alih
tokoh utama mencari tahu, dia malah membiarkannya. Jadi, beberapa kali misteri
wajah Ana hanya sekadar lewat untuk mengingatkan kita bahwa akan ada kejutan.
Kemudian, pembahasan evolusi manusia di buku ini sebenarnya
banyak yang perlu penjelasan. Aku pikir, banyak orang yang tidak tahu mengenai
manusia Neanderthal, periode Devon, dan sebagainya. Sebaiknya, buku ini
dilengkapi indeks mengenai penjelasan dari istilah-istilah tersebut. Tanpa itu,
mungkin pembaca akan malas dan berhenti membaca, atau lanjut begitu saja
sehingga kurang menyadari makna ceritanya.
Kesimpulan
Novel Dunia Maya adalah karya Jostein Gaarder yang
menjadi best-seller di samping Dunia Sophie. Buku ini memiliki
banyak daya tariknya seperti puisi-puisi misterius serta perenungan mengenai
eksistensi manusia. Ada satu ungkapan yang paling aku suka di sini: Dibutuhkan
waktu bermiliar-miliar tahun untuk menciptakan manusia, dan hanya dibutuhkan
beberapa detik untuk mati – ungkapan tersebut sederhana, tetapi menyadarkan
kita bahwa perjalanan kita bisa sampai hadir ke dunia ini itu panjang, tetapi
bisa terhenti begitu saja. Oh iya, plot twist-nya benar-benar tidak
terduga. Untuk skor, aku kasih 8,1/10 untuk karya Jostein Gaarder satu ini. Buku
ini cocok untuk kalian yang tertarik pada topik filsafat, eksistensi manusia,
evolusi makhluk hidup, bahkan hingga pencipta alam semesta.
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Komentar
Posting Komentar