Identitas
Buku
Judul
|
:
|
Supernova: Akar
|
Penulis
|
:
|
Dee Lestari
|
Penerbit
|
:
|
Bentang Pustaka
|
Tahun terbit
|
:
|
2002
|
Cetakan
|
:
|
XII
|
Tebal
|
:
|
262 halaman
|
Harga
|
:
|
Rp64.000,-
|
ISBN
|
:
|
978-602-8811-71-2
|
Genre
|
:
|
Drama,
visionary fiction, fiksi filosofis, petualangan, coming of age
|
Tentang Penulis
 |
Dewi "Dee" Lestari |
Dee
Lestari, nama pena dari Dewi Lestari, lahir di Bandung, 20 Januari 1976. Debut
Dee dalam kancah sastra dimulai pada 2001 dengan episode pertama novel serial
Supernova yang berjudul Kesatria, Putri,
dan Bintang Jatuh.
Disusul
episode-episode berikutnya; Akar pada
2002, Petir pada 2004, Partikel pada 2012, Gelombang pada 2014, serial Supernova konsisten menjadi best seller nasional dan membawa banyak
kontribusi positif dalam dunia perbukuan Indonesia. Kiprahnya dalam dunia
kepenulisan juga telah membawa Dee ke berbagai ajang nasional dan
internasional.
Supernova
keenam dengan judul episode Inteligensi
Embun Pagi merupakan buku penutup dari serial yang telah digarap Dee selama
lima belas tahun terakhir.
Dee
juga telah melahirkan buku-buku fenomenal lainnya, yakni Filosofi Kopi (2006), Rectoverso
(2008), Perahu Kertas (2009), dan
Madre (2011). Hampir seluruh karya
Dee, termasuk Kesatria, Putri, dan
Bintang Jatuh telah diadaptasi menjadi film layer lebar.
Selain
menulis buku dan mengisi blog, Dee juga aktif di dunia musik sebagai penyanyi
dan penulis lagu. Ia tinggal bersama keluarga kecilnya di Tanggerang Selatan.
Dari dapur rumahnya, Dee rajin berkarya resep masakan yang diunggah ke situs
pribadinya, www.deelestari.com.
Di
dunia maya, penikmat dan penggemar buku-buku Dee dikenal dengan sebutan
Addeection.
Sinopsis
Di Bolivia, Gio mendapatkan sebuah kabar
penting sekaligus kabar buruk. Rupanya, Diva, kekasihnya, hilang dalam sebuah
ekspedisi di Hutan Amazon. Tidak ada satupun rombongan ekspedisi itu yang
mengetahui keberadaan Diva dan bahkan, Diva meninggalkan semua barangnya
sebelum menghilang di belantara hutan tersebut. Hati Gio hancur setelah
mendengarnya. Yang hanya ada dalam pikirannya hanya menemukan Diva dan lekas ia
pergi ke Amazon.
Sementara itu, di Jakarta, ada Bodhi Liong
yang merupakan seorang anggota komunitas punk. Bodhi adalah penasihat spiritual
dari pemimpin komunitas itu, namanya Bong. Namun, Bodhi punya ungsi lain di
komunitas tersebut yang menjadi sumber penghasilannya, yaitu sebagai seniman tato.
Setiap ada anggota baru, mereka akan
diorientasi: mereka cukup duduk dan mendengarkan Bodhi menceritakan perjalanan
hidupnya. Kisah Bodhi dimulai dari dirinya waktu bayi yang ditemukan dan
dibesarkan oleh seorang biksu bernama Liong. Sejak kecil, Bodhi memang bukan
anak biasa karena dia memiliki keistimewaan yang dia anggap sebagai kutukan
dari Tuhan. Bodhi dapat melihat hal-hal yang seharusnya tidak bisa dilihat,
bukan hanya hantu, tapi juga neraka dan hal lainnya. Bodhi memiliki
tonjolan-tonjolan tulang di kepalanya yang botak, tersusun rapih ke belakang
kepalanya membentuk garis, yang biasa dia tutupi dengan kain bandana.
Perjalanan hidup Bodhi membawanya sampai berkeliling Asia Tenggara dan bertemu
dengan Kell, guru seni tatonya.
Bodhi sudah terbiasa dengan hal-hal gila dan
aneh sepanjang hidupnya. Akan tetapi, kali itu berbeda. Dia mendapatkan surat
dari orang berinisial āSā secara kebetulan, bahkan dia tidak tahu siapa yang
mengirim surat itu. Bodhi bertanya-tanya apa mungkin orang tersebut tahu siapa
Bodhi sesungguhnya.
Kelebihan
Novel Akar ini merupakan buku kedua
dari serial Supernova, setelah sebelumnya Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh
terbit. Tentu saja, buku ini sama dengan buku sebelumnya, yakni tidak
hanya menyuguhkan cerita, tetapi juga pembelajaran. Kalau sebelumnya kita
disuguhkan dengan perkawinan antara sains dan roman, kali ini kita disuguhkan
dengan perjalanan mencari jati diri.
Yang membuat novel ini menarik adalah nilai
Buddhisme yang sangat kental dalam buku ini. Bodhi yang dibesarkan oleh biksu,
tentu besar dengan nilai-nilai Buddhisme. Dan nilai-nilai tersebut
diperlihatkan dengan sangat baik di buku ini. Spiritualisme dan filosofisnya
sangat kuat.
Novel Akar menyampaikan filsafat dengan
gaya yang berbeda dengan buku sebelumnya. Tentu ini sangat menarik karena
cerita di buku ini tidak membahas tokoh-tokoh sebelumnya. Maka dari itu,
pembawaan cerita di sini juga berbeda dari buku sebelumnya. Hal ini
memperlihatkan bahwa Mba Dee Lestari telah berhasil membangun karakter setiap
tokoh dengan konsisten. Mba Dee tidak terbawa suasana menulis sehingga Bodhi
berhasil menjadi dirinya di dalam buku ini.
Omong-omong soal Bodhi, karakter Bodhi juga
cukup menarik. Dia adalah seseorang yang dibesarkan di wihara oleh seorang
biksu, tetapi dia tidak tumbuh menjadi seorang Buddha yang taat. Selalu ada
keraguan dalam hatinya bahwa Tuhan itu ada atau lebih tepatnya, dia yakin Tuhan
membencinya. Sosok Bodhi menjadi potret bahwa tidak semua orang yang dibesarkan
secara religius akan serta-merta menjadi religius. Justru, Bodhi memperlihatkan
bahwa kita punya pilihan untuk mempertanyakan keyakinan kita sendiri pada
Tuhan. Karena Bodhi adalah seorang beragama Buddha, maka novel ini menyuguhkan
kegelisahan tersebut dari sisi Buddhisme, yang membuat aku tertarik sebab aku
tidak tahu banyak mengenai agama tersebut.
Kemudian, kelebihan berikutnya adalah latar
tempat di dalam buku ini yang selalu berpindah-pindah negara. Perjalanan hidup
Bodhi membawa dia berkeliling Asia Tenggara, meskipun tidak semua negaranya dia
kunjungi dan sebagian besarnya adalah Thailand. Namun, perjalanan Bodhi
memiliki kesan berbeda karena tidak seperti seorang traveler. Kalau
kalian membacanya, kalian akan menjelajahi beberapa negara di Asia Tenggara
dengan cara yang berbeda, bahkan sampai ke Golden Triangle.
Kelemahan
Yang kurang dari novel Akar adalah
tidak adanya hubungan antara novel ini dengan novel sebelumnya. Di awal buku,
bab pertamanya menceritakan tentang Gio yang sebelumnya sudah muncul di Kesatria,
Putri, dan Bintang Jatuh, meskipun saat itu hanya sebagai tokoh sekali
lewat. Kemudian, kita diberi kabar bahwa Diva menghilang, tetapi tidak ada
satupun kisah Bodhi yang memiliki hubungan dengan menghilangnya Diva. Aku sudah
berkekspektasi tinggi, tetapi tidak terpenuhi di sini.
Kemudian, karena pembawaan buku ini beda
sekali dengan buku sebelumnya, aku sempat merasa bosan dengan cerita ini. Di
awal-awal, memang hidup Bodhi terasa unik. Namun, lama-lama menjadi membosankan
dan begitu-begitu saja. Pertemuannya dengan beberapa tokoh lain dalam cerita
ini sempat memberikan warna pada cerita, tetapi kemudian berlalu begitu saja.
Kekurangan lainnya adalah kesan mistis yang
cerita ini suguhkan. Kalau dibandingkan dengan buku sebelumnya, Kesatria,
Putri dan Bintang Jatuh memberikan kesan romantis yang saintifik hahaha. Kisah
cinta antara tokoh-tokohnya dibangun dengan hati-hati dan penuh makna; Akar memberi
kita kesan sebuah perjalanan yang panjang, sebuah perjalanan yang penuh
kegelisahan dan ditambah dengan keanehan Bodhi, kegeliasahan itu berbalut
nuansa mistis yang tidak dapat dimengerti, termasuk Bodhi oleh sendiri. Aku
sempat kebingungan sendiri menafsirkan apa yang Bodhi lihat agar bisa memahami
cerita.
Kesimpulan
Novel Akar sebagai buku kedua dari
serial Supernova menyuguhkan kita sebuah cerita baru dengan pembawaan cerita
yang berbeda dari buku sebelumnya. Kalian akan berkenalan dengan Bodhi Liong
yang sangat gelisah dalam hidupnya. Mungkin, kalian yang memiliki kegelisahan yang
sama dengannya akan relate dengan cerita ini, entah itu masalah
pencarian diri atau keraguan kalian kepada Tuhan. Terlepas dari nuansa
mistisnya, buku ini memiliki banyak sekali nilai kehidupan dari Buddhisme yang
bisa dipetik dan diamalkan setiap hari. Buku kedua dari Supernova ini aku beri
skor 8.4/10. Biarpun buku ini tidak dapat memenuhi ekspektasi kalian yang sudah
jatuh cinta berat dengan Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh, buku ini
sangat layak untuk kalian baca karena tetap memberikan kita pembelajaran.
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Komentar
Posting Komentar