Bukan
hanya ular, buaya juga jadi korban. Dia Papua sana, ada orang yang memiliki
peternakan buaya. Kalau tidak salah memang peternakan tersebut tidak memiliki
izin resmi atau apalah. Kemudian, ada satu warga yang hilang dan diduga dimakan
oleh buaya dari peternakan tersebut. Kemudian, warga berbondong-bondong
menyerbu peternakan tersebut dan membantai semua buaya di sana dengan gelap
mata. Dari buaya yang dewasa hingga masih yang anak-anak semua dibunuh. Mereka
tidak tahu buaya mana yang memakan warga hilang tersebut maka mereka bunuh saja
semua. Bahkan mereka tidak tahu apa
warga tersebut hilang karena sudah mati di makan buaya. Ada ratusan ekor buaya
menjadi korban di sana, tapi tidak ada sedikitpun rasa duka di wajah para warga
tersebut.
Oke,
memang peternakan tersebut tidak jelas izin legalnya, tetapi apa itu membenarkan
para warga untuk membunuh buaya-buaya di sana? Lagipula, belum pasti juga jika
buaya di peternakan tersebut telah memakan warga tadi. Kenapa warga di sana
terlalu berpikir instan dan bertindak instan juga? Atau ini efek terlalu banyak
makan mie instan, pola pikir kita juga jadi instan? Oke, saya tidak bermaksud
menyerang orang Papua, malainkan menyerang manusia secara umum, umat manusia di
seluruh dunia.
Dan
sekarang coba kita lihat binatang lainnya, yakni gajah. Gajah memiliki daya
ingat yang sangat tinggi dan gajah juga adalah hewan yang berkelana, seperti
nomaden. Daya ingat inilah yang membuat gajah selalu ingat rute mereka, biarpun
sudah bertahun-tahun lamanya. Kemudian, manusia hadir dan mengeksplorasi hutan
dan menjadikan jalur perjalanan gajah menjadi kebun kelapa sawit. Suatu hari,
para gajah kembali melalui jalur tersebut dan mereka merusak kebun kelapa sawit
milik manusia tersebut. Mereka tidak ada maksud merusak, mereka hanya lewat di jalan yang memang milik
mereka, mereka juga tidak tahu apa-apa mengenai kebun kelapa sawit. Tapi lihat
apa yang selanjutnya terjadi, para gajah diburu dan dibunuh. Alasannya karena
mereka merusak kebun kelapa sawit.
Egois
sekali manusia padahal kita adalah makhluk berkesadaran. Seharusnya, kitalah yang
menyingkir dari tempat itu, bukan justru kita yang marah. Apalagi, wilayah
tersebut memanglah milik para gajah dan kita manusia tidak usah memaksakan diri
seperti penjajah. Hanya karena kita memiliki izin resmi, bukan berarti kita
berhak menguasai wilayah di bumi – gajah-gajah tersebut adalah pemilik
sebenarnya wilayah tersebut, itu adalah habitat mereka dan kita tidak punya hak
apapun untuk mengusir mereka dari habitat mereka sendiri. Tidakkah kita sadar
ini adalah bentuk kolonialisme terhadap binatang?
Tentu
saja masih banyak lagi kasus-kasus sejenis. Perburuan liar, perubahan habitat
menjadi kebun atau pemukiman warga, dan perburuan binatang secara massal untuk
dikonsumsi. Hal tersebut bukan hanay terjadi di Indonesia, tetapi di seluruh
dunia. Shark-finning misalnya,
penangkapan hiu besar-besaran untuk diambil siripnya untuk diolah menjadi makanan
di restoran-restoran di seluruh dunia. Atau perburuan cula badak karena
diyakini memiliki khasiat untuk kesehatan. Atau perburuan gading gajah untuk
koleksi atau untuk obat-obatan. Ataupun perburuan spesies-spesies lainnya yang
dilakukan tanpa memperhatikan keseimbangan alam.
Perlu
sekali bagi kita manusia bahwa kita sangat bergantung pada alam. Kita sebagai
makhluk Tuhan, sama seperti makhluk lainnya, merupakan bagian dari biosfer bumi
ini. Apalagi populasi manusia yang tersebar di hampir seluruh wilayah di dunia
menjadikan kita terlibat dalam berbagai ekosistem, yang artinya kita terlibat
dalam banyak jaring makanan dan rantai makanan. Dengan mengganggu jaring dan
rantai makanan tersebut, perlahan-lahan kita sedang membunuh diri kita sendiri.
Bayangkan ketika binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan di dunia punah, manusia
akan kelimpungan mencari cara bertahan hidup hingga akhirnya mati penuh
penyesalan.
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Komentar
Posting Komentar