Chaos
Protogenos of the Void and Nothingness
Seperti halnya kisah-kisah penciptaan lain,
dalam mitologi Yunani, dunia berawal dari kekacauan atau ketiadaan. Pada saat
itu, tak ada sesuatu pun yang hidup, bahkan tak ada sesuatu pun. Yang ada saat
itu hanyalah Chaos, Protogenos Kehampaan dan Ketiadaan (Protogenos of the Void and Nothingness).
Istilah protogenos
adalah istilah yang dipakai untuk mereka, entitas-entitas pertama di dunia yang
merupakan perwujudan dari elemen-elemen yang menyusun dunia. Para protogenos menguasai
dunia jauh sebelum zaman dewa-dewi Olympus. Protogenos bisa dibilang sebagai
dewa-dewi awal atau dewa-dewi purba karena mereka manifestasi dari
komponen-komponen dasar dunia, seperti bumi, langit, air, dan kegelapan.
Dalam mitologi
Mesir, Chaos bisa dikatakan mirip dengan Dewa Nun, Dewa Kekacauan dan Lautan (God of Chaos and Sea) atau Isfet. Sementara itu, di dalam mitologi
Nordik terdapat Ginnungagap yang
bisa disejajarkan dengan Chaos, tetapi Ginnungagap bukanlah dewa, ia hanya
sebuah tempat yang berupa kehampaan. Kemudian, Chaos dapat disejajarkan dengan Brahma, Dewa Penciptaan (God of Creation) sebab mereka berdua sama-sama berperan penting dalam penciptaan alam semesta. Sementara dalam mitologi Sumeria-Mesopotamia, Chaos memiliki peran yang mirip dengan Tiamat, Dewi Laut Purba (Primordial Goddess of Sea) sebagai sesama pencipta dunia.
Ketika hanya Chaos
yang ada, dunia hanya berupa kekosongan tak bertepi yang dipenuhi
gumpalan-gumpalan awan kosmos.
Chaos hidup, dia
adalah kehidupan pertama yang ada dunia. Akan tetapi, ia tak memiliki wujud
fisik – Chaos hanya berakal dan berkehendak.
Di suatu waktu,
Chaos mulai jengah karena ia selalu sendirian, ia ingin teman. Seakan menuruti
kehendaknya tersebut, awan-awan kosmos bergerak dan saling berkumpul. Makin
lama, semakin banyak awan yang berkumpul. Awan-awan tersebut juga terus memadat
hingga yang tadinya gas, berubah menjadi padat. Setelah proses tersebut
selesai, terciptalah daratan yang terbentang luas sekali dengan permukaan yang
tak rata, ada yang cekung dan cembung – itulah awal terlahirnya bumi.
Beberapa kisah juga
mengatakan bahwa Chaos memulai penciptaan dengan menciptakan Malam, bukan Bumi.
Bahkan, ada beberapa versi lain yang mengatakan bahwa pencitaan dimulai dari
Chronos (waktu) dan Ananke (keniscayaan) yang merupakan orang tua dari Chaos.
Daratan
tersebut di kemudian hari akan disebut sebagai dunia atau bumi, tempat makhluk
hidup berpijak. Daratan tersebut juga hidup dan memiliki pikiran serta
kehendak. Ia menyebut dirinya sendiri Gaea.
 |
Gaea, Protogenos of the Earth |
Berbeda dengan
dengan Chaos, Gaea memiliki wujud fisik. Gaea adalah bumi itu sendiri, tetapi
ia juga memiliki wujud lain sebagai personifikasi dari bumi – wujud inilah yang
kelak dikenal sebagai Gaea sang Ibu Bumi, wujudnya adalah wanita cantik dengan
wajah keibuan.
Gaea pun merasa
bosan karena ia hanya sendiri saja. Kemudian, Gaea meminta kepada Chaos untuk
diciptakan teman. Dengan senang hati Chaos mengabulkannya karena Chaos sudah
menganggap Gaea adalah putrinya.
Chaos
kembali berpikir dan seketika awan-awan kosmos kembali bergerak. Mereka
berkumpul lalu membentuk sebuah kubah raksasa tepat di atas bumi. Kubah
tersebut amat besar berfungsi untuk melindungi Gaea – kubah tersebut adalah
langit. Langit juga hidup dan memiliki perwujudan yang dikenal sebagai Ouranos
sang Bapak Langit.
Setelah menciptakan
Bumi dan Langit, Chaos mulai merasa senang dan ketagihan, hatinya dipenuhi
keinginan untuk membuat hal-hal lainnya.
Chaos lalu memulai penciptaan lagi.
Awan-awan kosmos berkumpul di atas langit, lalu air keluar dari awan-awan
tersebut dan kemudian jatuh ke bumi seperti hujan. Hujan yang teramat deras dan
terjadi di seluruh dunia. Air-air tersebut mengalir dan bermuara di bagian bumi
yang cekung – terciptalah lautan dengan penjelmaannya, Pontus.
Berikutnya, Chaos
juga menciptakan Erebos sang Kegelapan dan Nyx sang Malam. Erebos bertempat
tepat di bawah bumi, menjadikan tempat tersebut wilayah miliknya. Kemudian
Erebos menikahi Nyx. Di samping itu, Nyx sesekali pergi ke langit di mana ia
membuat langit menjadi malam dan gelap.
Tak puas dengan
itu, Chaos terus menciptakan hal-hal lain. Kini, ia menciptakan sebuah kubah,
seperti langit, tetapi ada di bawah bumi, membungkus kegalapan Erebos. Kubah
tersebut bernama Tartarus dan merupakan tempat paling mengerikan di semesta.
Tartarus menguasai kubah di bawah bumi tersebut, tempat yang mengerikan dan
amat gelap, di sinilah segala kejahatan berpulang. Oleh sebab itu, Tartarus
sering dikenal sebagai Jurang Kejahatan – dalam kepercayaan-kepercayaan lain
tempat ini disebut sebagai neraka.
Tidak ada yang tahu
pasti apa saja yang Chaos ciptakan. Ada kisah yang juga mengatakan bahwa Chaos
menciptakan Eros, Dewa Cinta dan Hasrat (Protogenos of Love and Desire), sehingga memungkinkan
protogenos-protogenos lain saling jatuh cinta dan memiliki keturunan.
Bahkan, beberapa cerita menyebutkan bahwa ada
protogenos yang lahir sebelum Chaos. Oleh sebab itu, jumlah protogenos tidak
diketahui secara pasti. Berikut ini adalah nama-nama Protogenos yang dikenal
dalam kisah-kisah Yunani Kuno:
- Chaos (Ketiadaan),
- Gaea (Bumi),
- Ouranos
(Langit),
- Pontos (Laut Dalam),
- Tartarus (Ngarai Kegelapan),
- Nyx (Malam),
- Erebus
(Kegelapan),
- Hemera (Siang),
- Aether (Cahaya dan Udara Atas),
- Akhlys (Ratapan
dan Racun),
- Ourae (Gunung-Gunung),
- Elpis (Harapan),
- Thalassa (Laut),
- Chronos (Waktu),
- Ananke (Keniscayaan dan Takdir),
- Aeon (Waktu dan Keabadian),
- Nesoi
(Pulau-Pulau),
- Physis (Alam),
- Hydros (Air Tawar dan Lumpur),
- Phanes (Kehidupan),
dan
- Thesis (Penciptaan).
Setelah
Chaos menciptakan banyak hal, ia memutuskan untuk istirahat dan undur dari
dunia, membiarkan anak-anaknya, para Protogenos, berkuasa atas dunia yang telah
ia ciptakan.
***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!
Anjayy
BalasHapusHueheheheh
Hapus