A Curse For True Love: Dua Penjahat, Satu Gadis, dan Satu Kutukan untuk Cinta Sejati—Akhir Bagi Kisah Paling Menakjubkan di Utara Agung

Identitas Buku Judul : A Curse for True Love Penulis : Stephanie Garber Penerjemah : Yuli Pritania Penerbit : Noura Books PT Mizan Publika Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 410 halaman Harga : Rp109.000 ISBN : 9786232424197 Genre : High fantasy , fantasi romantis , misteri, petualangan, young adult   Tentang Penulis Stephanie Garber adalah seorang penulis New York Times Best-Seller . Setelah naskahnya beberapa kali ditolak, dia akhirnya debut sebagai penulis sebuah buku bergenre opera antariksa, tetapi tidak laku di pasaran. Kemudian, barulah dia menulis Caraval [1]   (2017) yang lalu menjadi buku best-...

"Biarpun Dunia ini Serba Teratur, Semua Tetap Berawal dari Chaos" Yuk Saksikan Awal Dunia Menurut Mitologi Yunani


Chaos

Protogenos of the Void and Nothingness


Seperti halnya kisah-kisah penciptaan lain, dalam mitologi Yunani, dunia berawal dari kekacauan atau ketiadaan. Pada saat itu, tak ada sesuatu pun yang hidup, bahkan tak ada sesuatu pun. Yang ada saat itu hanyalah Chaos, Protogenos Kehampaan dan Ketiadaan (Protogenos of the Void and Nothingness).

Istilah protogenos adalah istilah yang dipakai untuk mereka, entitas-entitas pertama di dunia yang merupakan perwujudan dari elemen-elemen yang menyusun dunia. Para protogenos menguasai dunia jauh sebelum zaman dewa-dewi Olympus. Protogenos bisa dibilang sebagai dewa-dewi awal atau dewa-dewi purba karena mereka manifestasi dari komponen-komponen dasar dunia, seperti bumi, langit, air, dan kegelapan.

Dalam mitologi Mesir, Chaos bisa dikatakan mirip dengan Dewa Nun, Dewa Kekacauan dan Lautan (God of Chaos and Sea) atau Isfet. Sementara itu, di dalam mitologi Nordik terdapat Ginnungagap yang bisa disejajarkan dengan Chaos, tetapi Ginnungagap bukanlah dewa, ia hanya sebuah tempat yang berupa kehampaan. Kemudian, Chaos dapat disejajarkan dengan Brahma, Dewa Penciptaan (God of Creation) sebab mereka berdua sama-sama berperan penting dalam penciptaan alam semesta. Sementara dalam mitologi Sumeria-Mesopotamia, Chaos memiliki peran yang mirip dengan Tiamat, Dewi Laut Purba (Primordial Goddess of Sea) sebagai sesama pencipta dunia.  

Ketika hanya Chaos yang ada, dunia hanya berupa kekosongan tak bertepi yang dipenuhi gumpalan-gumpalan awan kosmos.

Chaos hidup, dia adalah kehidupan pertama yang ada dunia. Akan tetapi, ia tak memiliki wujud fisik – Chaos hanya berakal dan berkehendak.

Di suatu waktu, Chaos mulai jengah karena ia selalu sendirian, ia ingin teman. Seakan menuruti kehendaknya tersebut, awan-awan kosmos bergerak dan saling berkumpul. Makin lama, semakin banyak awan yang berkumpul. Awan-awan tersebut juga terus memadat hingga yang tadinya gas, berubah menjadi padat. Setelah proses tersebut selesai, terciptalah daratan yang terbentang luas sekali dengan permukaan yang tak rata, ada yang cekung dan cembung – itulah awal terlahirnya bumi.

Beberapa kisah juga mengatakan bahwa Chaos memulai penciptaan dengan menciptakan Malam, bukan Bumi. Bahkan, ada beberapa versi lain yang mengatakan bahwa pencitaan dimulai dari Chronos (waktu) dan Ananke (keniscayaan) yang merupakan orang tua dari Chaos.

Daratan tersebut di kemudian hari akan disebut sebagai dunia atau bumi, tempat makhluk hidup berpijak. Daratan tersebut juga hidup dan memiliki pikiran serta kehendak. Ia menyebut dirinya sendiri Gaea.

Gaea, Protogenos of the Earth
Berbeda dengan dengan Chaos, Gaea memiliki wujud fisik. Gaea adalah bumi itu sendiri, tetapi ia juga memiliki wujud lain sebagai personifikasi dari bumi – wujud inilah yang kelak dikenal sebagai Gaea sang Ibu Bumi, wujudnya adalah wanita cantik dengan wajah keibuan.

Gaea pun merasa bosan karena ia hanya sendiri saja. Kemudian, Gaea meminta kepada Chaos untuk diciptakan teman. Dengan senang hati Chaos mengabulkannya karena Chaos sudah menganggap Gaea adalah putrinya.

Chaos kembali berpikir dan seketika awan-awan kosmos kembali bergerak. Mereka berkumpul lalu membentuk sebuah kubah raksasa tepat di atas bumi. Kubah tersebut amat besar berfungsi untuk melindungi Gaea – kubah tersebut adalah langit. Langit juga hidup dan memiliki perwujudan yang dikenal sebagai Ouranos sang Bapak Langit.

Setelah menciptakan Bumi dan Langit, Chaos mulai merasa senang dan ketagihan, hatinya dipenuhi keinginan untuk membuat hal-hal lainnya.

Chaos lalu memulai penciptaan lagi. Awan-awan kosmos berkumpul di atas langit, lalu air keluar dari awan-awan tersebut dan kemudian jatuh ke bumi seperti hujan. Hujan yang teramat deras dan terjadi di seluruh dunia. Air-air tersebut mengalir dan bermuara di bagian bumi yang cekung – terciptalah lautan dengan penjelmaannya, Pontus.

Berikutnya, Chaos juga menciptakan Erebos sang Kegelapan dan Nyx sang Malam. Erebos bertempat tepat di bawah bumi, menjadikan tempat tersebut wilayah miliknya. Kemudian Erebos menikahi Nyx. Di samping itu, Nyx sesekali pergi ke langit di mana ia membuat langit menjadi malam dan gelap.

Tak puas dengan itu, Chaos terus menciptakan hal-hal lain. Kini, ia menciptakan sebuah kubah, seperti langit, tetapi ada di bawah bumi, membungkus kegalapan Erebos. Kubah tersebut bernama Tartarus dan merupakan tempat paling mengerikan di semesta. Tartarus menguasai kubah di bawah bumi tersebut, tempat yang mengerikan dan amat gelap, di sinilah segala kejahatan berpulang. Oleh sebab itu, Tartarus sering dikenal sebagai Jurang Kejahatan – dalam kepercayaan-kepercayaan lain tempat ini disebut sebagai neraka.

Tidak ada yang tahu pasti apa saja yang Chaos ciptakan. Ada kisah yang juga mengatakan bahwa Chaos menciptakan Eros, Dewa Cinta dan Hasrat (Protogenos of Love and Desire), sehingga memungkinkan protogenos-protogenos lain saling jatuh cinta dan memiliki keturunan.

Bahkan, beberapa cerita menyebutkan bahwa ada protogenos yang lahir sebelum Chaos. Oleh sebab itu, jumlah protogenos tidak diketahui secara pasti. Berikut ini adalah nama-nama Protogenos yang dikenal dalam kisah-kisah Yunani Kuno: 
  • Chaos (Ketiadaan), 
  • Gaea (Bumi), 
  • Ouranos (Langit), 
  • Pontos (Laut Dalam), 
  • Tartarus (Ngarai Kegelapan), 
  • Nyx (Malam), 
  • Erebus (Kegelapan), 
  • Hemera (Siang), 
  • Aether (Cahaya dan Udara Atas), 
  • Akhlys (Ratapan dan Racun), 
  • Ourae (Gunung-Gunung), 
  • Elpis (Harapan), 
  • Thalassa (Laut), 
  • Chronos (Waktu), 
  • Ananke (Keniscayaan dan Takdir), 
  • Aeon (Waktu dan Keabadian), 
  • Nesoi (Pulau-Pulau),
  • Physis (Alam), 
  • Hydros (Air Tawar dan Lumpur), 
  • Phanes (Kehidupan), dan 
  • Thesis (Penciptaan). 
Setelah Chaos menciptakan banyak hal, ia memutuskan untuk istirahat dan undur dari dunia, membiarkan anak-anaknya, para Protogenos, berkuasa atas dunia yang telah ia ciptakan.

***
Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post! 


Komentar

Posting Komentar