Dua Hati Biru: Sebuah Sekuel yang Lebih Dewasa dan Mendidik (Cocok Ditonton Pasangan yang Ingin Menikah)

Identitas Film Judul : Dua Hati Biru Sutradara : Dinna Jasanti, Gina S. Noer Produser : Chand Parwez Servia, Gina S. Noer, Riza, Sigit Pratama Tanggal rilis : 17 April 2024 Rumah produksi : Starvision, Wahana Kreator Penulis naskah : Gina S. Noer Durasi tayang : 1 jam 46 menit Pemeran : Angga Yunanda, Aisha Nurra Datau, Farrell Rafisqy, Cut Mini Theo, Arswendy Bening Swara, Lulu Tobing, Keanu AGL, Maisha Kanna Genre : Drama keluarga, romantis   Sinopsis Setelah empat tahun berkuliah dan bekerja di Korea, Dara (Aisha Nurra Datau) kembali ke Indonesia demi bisa tinggal bersama suaminya, Bima (Angga Yunanda), dan putranya yang masih kecil, Adam (Farrell Rafisqy). Namun, kedatang

The Marvels: Meski Ide Ceritanya Generic, Penyajiannya Tetap Menyenangkan dan Asyik

Identitas Film

Judul

:

The Marvels

Sutradara

:

Nia DaCosta

Produser

:

Kevin Feige

Tanggal rilis

:

8 November 2023 (Indonesia), 10 November 2023 (Amerika Serikat)

Rumah produksi

:

Marvel Studios

Penulis naskah

:

Nia DaCosta, Megan McDonnell, Elissa Karasik

Durasi tayang

:

1 jam 45 menit

Pemeran

:

Brie Larson, Teyonah Parris, Iman Vellani, Zawe Ashton, Samuel L. Jackson, Zenobia Shroff, Mohan Kapur, Saagar Shaikh, Park Seo Jun, Gary Leweis

Genre

:

Superhero, fantasi ilmiah, petualangan, action

 

Sinopsis

Setelah terjadi perang sipil bangsa Kree di planet Hala, planet tersebut hampir mati karena kehilangan sumber daya alam utamanya. Dar-Benn (Zawe Ashton) sang Accuser, seorang kesatria revolusi dan pemimpin bangsa Kree yang baru, berencana mengambil sumber daya dari planet lain untuk dibawa ke Hala demi menghidupkan kembali planet tersebut. Dirinya menemukan sepotong Gelang Kuantum, sebuah artefak kuno yang konon hanya mitos; artefak tersebut dahulu digunakan untuk menciptakan jaringan titik lompatan—titik-titik di alam semesta yang digunakan untuk membuka portal untuk perjalanan cepat di ruang angkasa. Dar-Benn menggunakan kekuatan gelang tersebut untuk merobek titik lompatan di ruang angkasa yang menimbulkan gangguan pada jaringan titik lompatan tersebut dan mengancam alam semesta.

Carol Denvers/Captain Marvel (Brie Larson) dan Captain Monica Rembeau (Teyonah Parris) langsung menyilidiki hal tersebut. Ketika mereka menyentuh titik lompatan yang tidak stabil karena dirobek Dar-Benn, kekuatan mereka jadi terhubung dengan seorang anak dari Jersey City, bernama Kamala Khan/Ms. Marvel (Iman Vellani). Rupanya, Kamala memiliki sepotong Gelang Kuantum yang satunya, yang diincar oleh Dar-Benn. Akibat kontak dengan titik lompatan yang tidak stabil tersebut, ketiganya bertukar tempat setiap kali menggunakan kekuatan bersamaan. Maka dari itu, ketiganya harus bekerja sama untuk menghentikan Dar-Benn sebelum semuanya terlambat.

 

Kelebihan

Banyak orang yang pesimis pada film ini, mengingat beberapa film dan serial TV dari Marvel Cinematic Universe (MCU) makin ke sini makin biasa saja. Well, sejujurnya aku juga memasang ekspektasi rendah untuk film ini dan itulah yang membuatku bisa menikmatinya. Jadi, pasang saja ekspektasi rendah kalian ya, hahaha.

Sebelum mengulas kelebihan-kelebihan film ini, aku ingin menyampaikan kepada kalian bahwa sebaiknya sebelum menonton film ini, kalian harus sudah menonton film Captain Marvel (2019), serial WandaVision (2021, baca reviunya di sini), dan serial Ms. Marvel (2022, baca reviunya di sini). Kalau sudah menonton ketiganya, kalian akan lebih mengenal tokoh-tokoh pada serial ini; dan itu penting karena bisa memberikan feel yang berbeda sewaktu menonton film The Marvels. Jika kalian masih ingin menonton lagi, mungkin bisa ditambah dengan serial Secret Invasion (2023) yang menceritakan petualangan Nick Fury (Samuel L. Jackson) dan bangsa Skrull.

Salah satu daya tarik utama dari film ini, yang membuatku menyukainya, adalah suasana menyenangkannya. Film ini memiliki atmosfer yang seru dan fun dari awal sampai akhir. Jika film ini tayang di fase pertama atau kedua MCU, film ini akan menjadi sangat menyenangkan dan bagus, serta bisa disejajarkan dengan film seperti Thor (2011) dan Ant-Man (2015).

Salah satu pendongkrak suasana menyenangkan dari film ini adalah kehadiran Kamala Khan dan keluarganya. Mereka itu kocak sekali dan stay true ke karakter mereka di serial Ms. Marvel. Meskipun sekarang mereka tampil di film The Marvels yang tentu saja lebih serius, karakter mereka tetap sama dengan yang ada di serial. Mereka tetaplah keluaga yang penyayang dan menyenangkan. Celetukan keluarganya Kamala sukses menjadi penghibur dalam film ini.

Omong-omong, mereka tidak sepenuhnya hanya sebagai pencair suasana; ada beberapa kali mereka tampil dengan keren dan membantu Nick Fury. Salah satu yang aku ingat adalah (spoiler alert) waktu prajurit Kree ingin memukul ayahnya Kamala, Yusuf Khan (Mohan Kapur), tetapi ibunya Kamala, Muneeba Khan (Zenobia Shroff) menolongnya dengan tanpa keraguan—itu mengagumkan banget.

Kemudian, kepolosan Kamala sangatlah menggemaskan, apalagi ketika dia fan-girling ke Captain Mervel. Di sisi lain, Kamala juga menunjukkan aksi yang keren yang heroik. Aksi bertarung kali ini lebih keren daripada yang di serial Ms. Marvel, yang memperlihatkan bahwa dia telah mengalami perkembangan karakter. Kemampuannya mengendalikan kekuatan supernya juga sudah lebih baik. Oh iya, bagi yang belum tahu, Kamala Khan adalah representasi muslim dari MCU loh. Itu menjadikan karkaternya lebih menarik, terutama bagi penggemarnya di Indonesia, sepertiku.

Selain Kamala dan keluarganya, karakter Carol dan Monica juga cukup menarik karena masa lalu yang mereka miliki. Aku suka dengan hint yang memperlihatkan betapa Carol selama ini kesepian dan terbiasa bekerja sendiri. Itu membuatnya lebih manusiawi, tidak lagi sosok pahalwan super yang sangat tangguh. Aku suka dengan kerumitan hubungannya dengan Monica serta trauma Monica akibat blip.[1]

Hal lainnya yang membuatku menyukai film ini adalah action sequence-nya yang terlihat fun. Adegan bertarung film ini menampilkan Captain Marvel, Captain Rembeau, dan Ms. Marvel yang bertukar-tukar tempat ketika menggunakan kekuatan secara bersamaan. Itu disajikan dengan sangat asyik dan seru. Gonta-ganti lokasinya, koreografi bertarungnya, angle kameranya, dan soundtrack-nya membuatnya itu sangat seru. Walaupun belum bisa sekeren The Guardians of the Galaxy vol. 3 (2023), aku masih menyukai adegan bertarung yang ditampilkan film ini.

Selain action sequence yang asyik, daya tarik lain dari film ini adalah kehadiran Park Seo Joon sebagai Pangeran Yan dari planet Aladna. Penampilan Park Seo Joon itu mencuri perhatian banget. Penampilan musikalnya dengan Brie Larson itu terlihat begitu menyenangkan. Menurutku, menjadikan Park Seo Joon sebagai penggemar Pangeran Yan sangatlah cerdik karena dapat memluas jangkauan penonton MCU ke para penggemar drama Korea.

Kemudian, daya tarik film ini adalah epilog dan mid-credit scene-nya. Setelah menonton itu, aku baru mengerti bahwa film ini memiliki maksud tersendiri dalam membangun fase 5 MCU, yakni menjadi jembatan yang menghubungkan beberapa film dan serial TV di fase 5 MCU. Bagian epilognya menjadi permulaan dari ide besar yang kemungkinan akan dikembangkan oleh MCU di masa depan. Sementara itu, mid-credit scene-nya mejadi bagian permulaan penting bagi Multiverse Saga yang hendak dikembangkan MCU. Oleh karena itu, kalian jangan sampai melewatkan ini ketika menonton filmnya ya!

 

Kelemahan

Kelemahan dari film ini adalah ide ceritanya yang generic atau pasaran untuk ukuran film superhero. Premis film ini sekadar: ada penjahat yang mengancam semeseta, para jagoan bersatu untuk mengalahkannya, lalu penjahat dan jagoan bertarung, dan jagoan menang. Tidak ada hal unik lain yang ditawarkan film ini sehingga ide ceritanya biasa saja.

Kemudian, aku merasa film ini kesulitan untuk menjelaskan aspek-aspek fiksi ilmiahnya. Ada beberapa aspek fiksi ilmiah yang penting dalam film ini, seperti tentang titik lompatan; fenomena bertukar tempat yang dialami Carol, Monica, dan Kamala; serta solusi untuk menyelesaikan masalahnya. Akan tetapi, semua itu dijelaskan dengan cara yang rumit dan setiap kali itu sedang dijelaskan, selalu ada yang menceletuk “boleh dijelaskan dengan lebih sederhana?” Pembuat film ini tampaknya bingung bagaimana caranya menjelaskan fenomena-fenomena fiksi ilmiah itu supaya mudah dimengerti penonton. Yang penting penonton tahu ada masalah dan solusinya ini, tak perlu paham sepenuhnya.

Kemudian, pendalaman karakter di sini belum bisa maksimal. Karakter Carol dan Monica, seperti yang kukatakan sebelumnya, memiliki dinamika yang menarik, tetapi tidak dieksplorasi dengan cukup baik di film ini. Karakter Dar-Benn juga begitu, padahal dia bukanlah sosok antagonis yang murni jahat. Dia adalah pejuang bagi bangsanya sehingga dia termasuk karakter yang morally gray, tetapi hal itu belum berhasil digali dengan maksimal di film ini.

 

Kesimpulan

The Marvels adalah sebuah film superhero yang fun, asyik, seru, dan menghibur. Kehadiran Kamala dan keluarganya dalam film ini mencuri perhatian. Akan tetapi, tokoh lainnya, seperti Carol, Monica, dan Dar-Benn kurang berhasil dieksplorasi dengan baik sehingga terasa tanggung, padahal ada hints yang bisa digali lebih dalam lagi. Walaupun begitu, action sequence-nya sangat menyenangkan dengan koreografinya, angle kameranya, dan soundtrack-nya. Apalagi, penampilan Park Seo Joon mencuri perhatian sekali dengan adegan-adegan musikalnya. Maka dari itu, walaupun premis ceritanya sangat biasa, The Marvels adalah film yang tepat untuk menghibur kalian. Skor untuk film ini adalah 7,4/10. Saran dariku, jangan terlalu berekspektasi tinggi terhadap film ini supaya kalian tetap bisa menikmati film ini. Jangan pula buru-buru keluar bioskop, sebab epilog dan mid-credit scene-nya sangat mengejutkan!

Film The Marvels saat ini bisa ditonton di bioskop-bioskop kesayangan kalian. Sebelum menonton filmnya, silakan tonton dulu trailer-nya di bawah ini ya.


***

Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post! 


[1] Peristiwa ketika Thanos melenyapkan separuh populasi alam semesta (tonton Avengers: Infinity War). 

Komentar