Vermilioin Rain: Novel Thriller-Misteri Lokal tentang Anomali Cuaca yang Cerdik dan Mencekam

Identitas Buku Judul : Vermilion Rain Penulis : Kai Elian Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit : 2023 Cetakan : I Tebal : 296 halaman ISBN : 9786020669724 Genre : Psychological thriller , misteri, fiksi ilmiah   Tentang Penulis Kai Elian adalah seorang penulis asal Indonesia yang telah menuliskan beberapa buku best-selling , antara lain Teori Tawa dan Cara-Cara Melucu Lainnya (2022), Vermilion Rain (2023), Panduan Jalan-jalan Aman Bersama Mama Macan (2024), dan Halte Alam Baka (2025). Novel Vermilion Rain memenangkan juara III dalam Lomba Novel Thriller GPU x GWP. Kalian dapat mengikuti keseharian Kai Elian melalui akun Instagramnya di @hello.kaielian .   Sinopsis Fenomena cuaca aneh terjadi di Desa...

Chainsaw Man – the Movie: Reze Arc: Kembalinya Chainsaw Man dengan Film yang Boom, Boom, Jederrr!!!!

Identitas Film

Judul

:

Chainsaw Man – the Movie: Reze Arc

Sutradara

:

Tatsuya Yoshihara

Tanggal rilis

:

19 September 2025 (Jepang), 26 September 2025 (Indonesia), 24 Oktober 2025 (Amerika Serikat)

Rumah produksi

:

MAPPA

Penulis naskah

:

Tatsuki Fujimoto (orisinal), Hiroshi Seko

Durasi tayang

:

1 jam 40 menit

Pengisi suara

:

Kikunosuke Toya, Reina Ueda, Shogo Sakata, Fairouz Ai, Tomori Kusunoki, Maaya Uchida, Natsuki Hanae, Karin Takahashi, Yuuya Uchida, Shiori Izawa

Genre

:

Dark fantasy, horor, fantasi urban, action

 

Sinopsis

Denji (Kikunosuke Toya) mulai menikmati kehidupannya sebagai pemburu iblis di Komisi Nasional Keamanan Publik Pembasmian Iblis. Meskipun Aki Hayakawa (Shogo Sakata) dan Power (Fairouz Ai) masih menyebalkan, dia mulai terbiasa dengan itu semua. Apalagi, Makima-san (Tomori Kusunoki) semakin baik kepadanya—ia yakin jika ia berhasil mengalahkan Iblis Senapan, Makima-san mau menjadi pacarnya.

Namun, ketika Denji tak sengaja bertemu gadis cantik bernama Reze (Reina Ueda) saat sedang berteduh kala hujan, hatinya goyah. Reze baik sekali kepada Denji hingga ia pun luluh. Akan tetapi, ada rahasia yang dipendam Reze. Sebenarnya, apa yang dia inginkan dari Denji?

 

Kelebihan

Chainsaw Man – the Movie: Reze Arc merupakan sekuel dari serial anime Chainsaw Man musim pertama. Benar, ini bukan film rangkuman ataupun film yang sifatnya spin-off; cerita film ini canon terhadap plot utama dari serial animenya. Oleh karena itu, mungkin ada baiknya aku jelaskan sedikit tentang manga/anime Chainsaw Man ya.

Chainsaw Man merupakan manga karya Tatsuki Fujimoto yang juga sudah diadaptasi menjadi serial anime yang musim pertamanya tayang pada tahun 2022 lalu dan diproduksi oleh studio MAPPA—yang sukses dengan anime Jujutsu Kaisen, Kaiju No. 8, dan Attack on Titan: Final Season.  Anime bergenre horror dan dark fantasy ini berlatar di dunia selayaknya dunia kita, tetapi dengan alur sejarah yang berbeda. Di dunia tersebut, tidak pernah ada kebangkitan Nazi dan PD II. Terlebih lagi, di dalam dunia tersebut, ada makhluk supranatural yang disebut iblis, yakni perwujudan dari rasa takut manusia terhadap suatu hal. Misalnya, Iblis Senapan yang adalah penjelmaan rasa takut manusia terhadap senapan, Iblis Darah yang adalah penjelmaan rasa takut manusia terhadap darah, dan Iblis Laba-laba yang adalah penjelmaan rasa takut manusia terhadap laba-laba.

Para iblis seringkali muncul di dunia manusia dan menimbulkan kekacauan yang menewaskan banyak orang. Namun, manusia juga bisa memanfaatkan kekuatan supranatural para iblis dengan menjalin kontrak dengan mereka, yang tentu saja harus dibayar dengan harga yang setimpal bagi sang iblis.

Denji mulanya adalah seorang anak muda miskin dan banyak utang. Saking miskinnya, Denji bahkan sampai menjual beberapa organnya untuk bertahan hidup. Dia rela bekerja apapun asal dibayar, maka tak jarang ia berurusan dengan kriminal. Satu-satunya teman Denji adalah iblis kecil yang ia namai Pochita (Shiori Izawa).

Suatu hari, Denji dibunuh oleh sekelompok yakuza yang ingin menyingkirkannya. Di ambang kematiannya, Pochita—yang identitas sebenarnya rupanya adalah Iblis Gergaji Mesin—membuat kontrak dengan Denji yang menyelamatkan hidup Denji dan memberinya kekuatan untuk berubah menjadi Chainsaw Man. Dengan kekuatan tersebut, Denji lalu direkrut menjadi pemburu iblis di Komisi Nasional Keamanan Publik Pembasmian Iblis, instansi pemerintah yang menangani urusan iblis, oleh wanita cantik bernama Makima. Sejak itu, sebagai Chainsaw Man, Denji bertarung melawan iblis-iblis—demi membuat Makima terkesan.

Saranku, sebelum menonton film ini, apalagi membaca reviu ini lebih jauh (supaya tidak kena spoiler), kalian tonton dulu Chainsaw Man musim pertama. Jika kalian sudah menonton musim pertamanya (lihat reviunya di sini), juga sudah menonton filmnya, silakan baca reviu ini. Mari kita mulai.

Salah satu hal yang langsung berkesan bagiku ketika menonton anime ini adalah musiknya! Agak lain dari kebanyakan film anime, film satu ini memiliki adegan opening theme yang lazimnya ada di serial anime, bukan di film. Tak heran sih jika ada opening theme, sebab versi serial animenya punya opening theme yang iconic sekali dan sempat menjadi pembicaraan heboh di media sosial. Ditambah lagi, lagu opening theme-nya enak juga. Kemudian, scoring dan efek suaranya tuh enak sekali di telinga.

Selain audionya, tentu visualnya juga tak kalah ciamik. Anime-anime dari studio Mappa sudah biasa memiliki kualitas visual yang keren, tapi tetap harus kita apresiasi. Kebanyakan anime produksi studio Mappa yang kutonton bergenre dark fantasy, maka tone visualnya cenderung muram. Namun, film ini tidak begitu; aku terkesan karena pewarnaan film ini terkesan indah terutama pada bagian ketika Denji dan Reze pertama bertemu. Pada bagian tersebut, Denji sedang bucin-bucinnya terhadap Reze, dan pewarnaan film pun terkesan lebih cerah.

Apalagi, di bagian itu, shot yang diperlihatkan juga estetik. Banyak shot yang khas sekali film romansa remaja, yang akan membuat penonton terkesima. Mulai dari detail rintik air hujan kala Reze dan Denji bertemu sampai adegan kolam renang yang tampak membahagiakan. Aku dibuat terkesan karena film ini berhasil menampilkan bagaimana perasaan Denji atas adegan-adegan yang ia alami. (Spoiler alert) di adegan kolam renang, itu kan bagi kita yang normal, pasti mencurigakan ya, the whole situation is just suspicious; tetapi bagi Denji, itu tidak sama sekali dan malah baginya, itu momen yang amat melenakan; dan film ini sukses mengemas adegan tersebut sesuai perasaan Denji, yang memberikan kesan komikal bagi penonton.

Urusan visual lainnya yang kusukai adalah (spoiler alert) ketika Denji bertarung dengan Iblis Bom. Film ini berhasil mengadaptasi adegan pertarungan di manga yang tampak sederhana menjadi sengit. Koreografi pertarungannya enak disaksikan. Apalagi, ketika Iblis Bom menggunakan kekuatannya, that’s visually pleasing. Ditambah dengan segala efek suaranya yang meledak-ledak, aku puas sekali menontonnya.

Berikutnya, mungkin ini sesuatu yang agak debatable bagiku sendiri, yakni apakah menjadikan arc ini sebagai film adalah pilihan yang tepat atau lebih baik sebagai dalam bentuk serial saja. Dari sisi yang lebih pro ke format film, itu adalah pilihan yang tepat karena dapat merangkum keseluruhan arc menjadi singkat dan padat. Apalagi, cerita dari pertemuan Denji dan Reze sampai pertarungan Chainsaw Man dengan Iblis Bom adalah satu kesatuan. Bagi penonton yang kurang suka mengikuti cerita berepisode-episode, format ini juga lebih nyaman dinikmati. Aku harus mengakui itu. Sementara untuk sisi yang lebih pro ke format serial, aku bahas di bagian Kelemahan ya.

Oke, hal berikutnya yang menarik dari film ini adalah hint tentang Makima. Bagi yang sudah membaca manganya, pasti sudah tahu Makima itu siapa dan apa kekuatannya, tetapi bagi yang hanya mengikuti animenya, kalian sudah bisa melihat beberapa hints yang ditebarkan tentang hal tersebut. Makima hanya memiliki screentime yang sedikit, tetapi ia sukses tampil memukau dan intimidatif.

Di sisi lain, karakter Denji masih tidak likeable bagiku, hahaha. Aku justru menyukai karakter Reze. Tak hanya keren dan tanggap, ia juga kuat. Selain itu, walaupun hanya sedikit disinggung, ia memiliki cerita yang mengena sekali. Adegan terakhirnya lah, (spoiler alert) ketika ia ingin bertemu Denji sekali lagi, justru yang menjadikan karakternya likeable, walaupun dia bukanlah heroine-nya.

             

Kelemahan

Salah satu hal yang terasa janggal bagiku dari film ini adalah apakah tepat menjadikannya dalam format film. Dari sisi yang pro ke format serial, format serial dapat menimbulkan hype yang lebih awet karena penayangannnya akan bertahap sehingga dalam waktu beberapa pekan, orang-orang akan membicarakannya, sedangkan format film akan segera tergeser jika film lain yang lebih dinanti-nantikan tayang. Apalagi, anime Chainsaw Man belum sepopuler itu di kalangan penonton anime. Kemudian, secara cerita, arc ini bukanlah arc yang seseru itu untuk dijadikan film. Memang format film ini berhasil merangkum keseluruhan arc sehingga dapat dinikmati sekali duduk, tetapi keseruannya belum selevel dengan Infinity Castle arc-nya Demon Slayer yang tayang beberapa bulan lalu. Chainsaw Man juga tak sepopuler Naruto yang terbilang sukses dengan film The Last: Naruto the Movie (2014) atau One Piece yang sukses dengan film One Piece Film: Red (2022).

Kemudian, kelemahan lainnya adalah peran tokoh-tokoh utama dan pendukung lainnya dalam cerita ini sangat minim. Sebut saja, Aki tak berbuat banyak, meskipun screentime dia dibangingkan Makima masih lebih banyak. Manusia Iblis Kekerasan[1] (Yuuya Uchida) dan Kobeni Higashiyama (Karin Takahashi) practically tidak ngapa-ngapain. Bahkan, Power lebih tidak ngapa-ngapain lagi. Hanya Beam si Manusia Iblis Hiu dan Iblis Malaikat (Maaya Uchida) yang bisa dibilang cukup menarik perhatian.

 

Kesimpulan

Chainsaw Man – the Movie: Reze Arc adalah film sekuel anime yang sudah ditunggu-tunggu para penggemar Chainsaw Man. Meskipun aku secara pribadi ragu apakah format film sudah tepat untuk mengadaptasi cerita manganya, aku mengakui bahwa ini film yang bagus. Visual dan audionya didesain dengan estetik dan cantik. Kalian akan dimanjakan dengan adegan-adegan manis dan lucu ketika Denji bertemu Reze, lalu dibuat bersemangat ketika Chainsaw Man bertarung melawan Iblis Bom. Apalagi, efek suara serta soundtrack yang mengiringinya juga asyik banget. Ditambah dengan koreografi pertarungan yang gokil, Chainsaw Man vs Iblis Bom akan sangat menyenangkan untuk disaksikan. Hanya saja, banyak tokoh yang kurasa perannya tak dimaksimalka—yang agak mengecewakan bagiku. Namun, kemunculan Reze serta Makima sukses membuatku terkesan. Secara umum, skorku untuk film ini adalah 8,6/10 dan tentu aku mewajibkan kalian yang sudah menonton Chainsaw Man musim pertama atau pembaca manganya untuk menonton ini.

Kalian bisa menonton film ini di bioskop-bioskop kesayangan kalian. Silakan tonton dulu trailer-nya di bawah ini ya.

***

Thank you for reading this long. I wish this writing gives you knowledge and insights. If you like this writing, please share it to your friends through your Facebook, Twitter, or any other social media by copying the link in the share button. Please fill the comment below, so I could know what do you think about this topic or you can give me some comments and criticisms. Once again, thank you for reading my blog. See you in the next post!



[1] Manusia iblis atau fiend adalah sebutan untuk iblis yang merasuki jasad manusia yang sudah mati. Biasanya mereka ditandai dengan fitur aneh di kepala mereka, yang membuat mereka berbeda dari manusia normal. 

Komentar